Bahan-bahan limbah yang terbuat dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri yang

X

This site uses cookies. By continuing, you agree to their use. Learn more, including how to control cookies.

A.Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil

Sejarah desain menunjukkan bahwa sejak ditemukannya pada tahun 1768, mesin uap memengaruhi perubahan teknik produksi benda-benda kebutuhan manusia.

Sekitar tahun 1970-an, mulailah timbul kesadaran dampak polusi lingkungan yang dihasilkan industri. Salah satu industri yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar adalah industry tekstil (memproduksi dari benang hingga menjadi kain), garmen (memproduksi pakaian dalam skala besar), dan konveksi (memproduksi pakaian dalam skala kecil). Industri-industri tersebut menghasilkan limbah kerajinan berupa sisa benang pada kelas, sisa potongan kain, dan bahan serta limbah cair dari pewarnaan tekstil. Limbah industry tekstil, garmen dan konveksi berupa sisa bahan dapat dimanfaatkan menjadi aneka produk kerajinan limbah tekstil.

  1. Klasifikasi Produk Limbah Tekstil
  1. Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)

Contoh : Kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork.

  1. Produk Limbah Tekstil Yang Digunakan Kembali (Reuse)

Contoh : Pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kasur yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon diatasnya.

  1. Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil dan Fungsinya

–      Kerajinan Limbah Tekstil : Perca

Fungsi : Aksesoris, Tas laptop, Tas, Dompet, Cempal, Boneka, dan Sepatu

Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil terdiri dari limbah padat atau sisa produksi yang dihasilkan dari proses produksi.

Sisa produksi dapat berupa sisa benang pada kones (cone ends), kain sisa (perca), sisa bahan tambahan seperti bisban, tali, kerah, busa pelapis, dan cones bekas. Bahan-bahan tersebut dikelompokkan sesuai material dan warnanya.

Limbah tekstil dapat digunakan kembali menjadi berbagai produk, baik sebagai kerajinan atau pengolahan dengan mesin pabrikasi, berdasarkan jenis dan fungsinya.

Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintesis

Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebagai berikut:

  1. Bila dibakar akan berbai seperti rambut atau kertas terbakar
  2. Meninggalkan abu
  3. Mudah kusut bila diremas
  4. Mudah menyerap air
  5. Jika diraba akan terasa hangat dan berserat

Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai berikut :

  1. Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar
  2. Meninggalkan bundaran keras
  3. Tidak mudah kusut bila diremas
  4. Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin

Bahan non-organik atau sintesis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi akan memiliki sifat sebagai berikut :

  1. Bila dibakar akan berbau seperti minyak terbakar
  2. Tidak mudah kusut bila diremas
  3. Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin
  1. Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan Bahan Limbah Tekstil

Pengertian quilting adalah teknik aplikasi imbuh dengan menyatukan potongan-potongan kain dengan pola tertentu.

Terkadang kita perlu memberi isian di antara lapisan kain tersebut sehingga saat dijahit maka bagian yang tidak terjahit akan menjadi timbul dan menciptakan tekstur yang baru secara keseluruhan.

Proses penjahitan bisa dilakukan dengan jahit tangan ataupun dengan mesin. Quiltingterdiri atas berbagai pola sesuai dengan ide, kreatifitas dan keterampilan pembuatnya.

Langkah-langkah teknik quilting sebagai berikut :

  1. Buatlah gambar pola sesuai dengan ukuran yang diinginkan pada kertas kotak-kotak.
  2. Jiplak gambar pola tersebut di atas kain perca dengan menggunakan kertas karbon.
  3. Gunting kain perca sesuai pola yang telah dibuat
  4. Letakkan potongan kain perca tersebut diatas kain lain sebagai dasar
  5. Agar kain perca tidak bergeser saat dijahit, maka potongan kain perca yang telah disusun ditempelkan pada kain dasar dengan jarum pentul.
  6. Jahit semua potongan kain perca pada kain dasar dengan teknik jahit aplikasi / jahit setik

Aplikasi Perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau produk lain untuk menghias produk tersebut.

Langkah-langkah :

  1. Memilih motif atau gambar pada kain
  2. Menggunting motif atau gambar pada sekeliling tepinya
  3. Rekatkan motif atau gambar tadi pada produk yang ingin dihias dengan menggunakan teknik jahit atau lem

Makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul benang atau tali. Teknik yang digunakan pada pembuatan makrame adalah pilin, anyam dan beragam simpul. Contoh : jaring dan jala ikan

Teknik makrame dapat dibuat menjadi bentuk 2 dimensi seperti kalung dan ikat pinggang dapat pula dibuat menjadi bentuk tiga dimensi seperti tas dan kap lampu.

Teknik anyam adalah teknik menggabungkan atau menjalin bagian-bagian menjadi struktur yang lebih kuat. Bisa digunakan untuk limbah panjang dan serupa dengan tali, misalnya sisa garmen dari bahan kaos.

  1. Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi

Contoh : tas, boneka, aksesoris pakaian, dll.

Teknik pembuatannya pada dasarnya serupa dengan membuat busana, yaitu membuat pola, memotong bahan, dan membentuknya dengan bantuan teknik jahit atau lem. Bentukan kerajinan dapat diperoleh dengan mengisi bagian dalam dengan bahan isian seperti kapas, dakron, dan kain perca kecil, atau dengan membuat struktur dari bahan sehingga membentuk 3 dimensi.

  1. Standar Proses Produksi Kerajinan Limbah Tekstil

Agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat, produk limbah ini haruslah memperhatikan kebersihan dan kerapian produk.

Proses kerja mengolah limbah :

o   Membersihkan  limbah tekstil dengan cara merendam dalam air basah,  untuk memisahkan kotoran dan serat atau kain.

o   Membilas limbah

o   Mengeringkan dan memilah limbah sesuai karakter dan warna

o   Proses perisapan bahan (menyetrika dan memilih bahan)

o   Membuat pola sesuai desain produk yang akan dibuat

o   Membuat mal atau cetakan baku atau bentuk dasar baku

o   Menggunting dan memberi tanda pada bagian yang ingin digabungkan atau disatukan

o   Merakit atau menjahit menjadi sebuah produk

o   Memberi aplikasi tambahan

o   Merapikan produk

o   Memberi label

o   Mengemas produk

  1. Cara merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil

Proses :

  1. Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara jeli kebutuhan yang diperlukan masyarakat saat ini.
  2. Mencari sumber inspirasi, yaitu bagaimanakah bentuk, warna, corak serta bahan yang tepat untuk menggarap dompet/wadah tersebut
  3. Mengolah ide, inspirasi yang dijalankan ide kemudian di catat dalam bentuk   sketsa sebagai dokumentasi dan dikembangkan altenatif lainnya
  4. Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproduksi karya tersebut
  5. Proses produksi, yakni mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah benda dengan menggunakan bahan baku yang tersedia, dan diolah sesuai dengan fungsi dan ukuran yang dibutuhkan.

Bagan proses perancangan.

Bahan-bahan limbah yang terbuat dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri yang

 Jenis Bahan Serat Alam – Dalam kehidupan sehari-har Grameds pasti tidak jauh dari jenis bahan serat alam yang menjadi salah satu bahan baku untuk pembuatan pakaian atau bahan tekstil lainnya. Bahan serat ini memang berasal dari alam dan bukanlah serat buatan manusia.

Jadi kita bisa menemukan bahan serat ini secara alami, baik dar tumbuhan maupun hewan. Meskipun diperoleh dari alam, namun kualitas bahan serat ini sangat baik dan bisa menghasilkan berbagai tekstil dan barang yang memiliki nilai fungsi dan ekonomis yang tinggi.

Jika Grameds ingin memperoleh serat yang berkualitas dan bagus, maka perlu mengenal jenisnya satu per satu karena setiap jenis bahan serat alam memiliki ciri khas atau karakter yang berbeda-beda. Termasuk dalam perawatan dan ketahanannya terhadap cuaca.

Itulah sebabnya pada beberapa bahan serat alam terkadang ada yang tidak cocok digunakan untuk bahan pembuatan barang tertentu karena ketahanan dan kesesuaiannya yang tidak tepat.

Bahkan ada beberapa jenis bahan serat alam ini memiliki harga fantastis karena kualitasnya atau karena karakteristik lain yang dimiliki serat ini. Termasuk kelangkaan bahan serat bisa menjadi alasan harganya sangat mahal.

Berikut ini penjelasan tentang jenis bahan serat alam, mulai dari ciri, tekstur, bentuk, sampai contohnya yang perlu Grameds ketahui:

PENGERTIAN BAHAN SERAT ALAM

Definisi serat atau fiber adakah salah satu material yang menjadi bahan baku pembuatan benang dan kain atau bahan baku lainnya. Pembuatan benang atau kain dapat dipengaruhi oleh sifat yang dimiliki setiap serat tersebut. Itulah sebabnya sifat dari setiap serat tersebut juga akan mempengaruhi kualitas hasil benang atau kain nantinya.

Kekuatan bahan serat alam juga memiliki pengaruh kekuatan pada benang nantinya. Jadi kekuatan tinggi yang dimiliki oleh bahan serat juga akan menghasilkan benang dengan kekuatan tinggi pula. Sebaliknya, jika bahan serat memiliki kekuatan yang rendah maka akan menghasilkan benang yang berkekuatan rendah pula.

Sejarah dari bahan serat menunjukan bahwa industri tekstil dari serat alami sudah dilakukan sejak ribuan tahun sebelum masehi. Sekitar tahun 1540 SM, di Negara India sudah memiliki industri kapas, sedangkan di Negara Cina sudah memproduksi serat sutra di tahun 2640 SM.

[algolia_carousel]

Tahun 3000 SM Mesopotamia mulai menggunakan serat wol untuk kebutuhan peradabannya, sedangkan bahan serat flax sudah digunakan di Swiss pada tahun 10000 SM.

Rupanya berbagai jenis bahan serat alam ini sudah dimanfaatkan selama ribuan tahun lamanya oleh manusia meskipun belum sebagus sekarang. Pada abad ke-20, bahan serat buatan mulai diperkenalkan untuk perlengkapan kebutuhan manusia sampai saat ini, baik sebagai pengganti bahan serat alam maupun menciptakan bahan serat yang baru.

Bahan serat buatan bahkan membuatnya semirip mungkin dengan serat alami karena mungkin kelangkaan bahannya atau harganya yang lumayan mahal jika serat alam asli.

JENIS BAHAN SERAT ALAM

Bahan serat alami memiliki prinsip jenis serat yang diperoleh langsung dari alam yang pada dasarnya berasal dari tumbuhan maupun hewan. Berikut ini penjelasan tentang beberapa jenis bahan serat alam asal dari tumbuhan dan hewan yang perlu Grameds ketahui:

Kulit jagung masih sering menjadi limbah yang dibuang dan bisa juga menjadi bahan bakar jika bentuknya kering. Serat pada kulit jagung memiliki ciri berbentuk oval, warna hijau muda dan warna kuning saat sudah kering. Jenis serat kulit jagung ini tidak cukup kuat dan mudah robek, jadi hanya bisa dijadikan kerajinan kulit jagung yang ringan atau perlu dilapisi dengan bahan lain agar lebih kuat.

2. Serat Kapas

Grameds pasti sudah tidak asing dengan serat kapas yang masuk dalam serat selulosa alam dari tanaman kapas. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan serat kapas bisanya dipintal menjadi benang dan selanjutnya ditenun untuk menjadi kain. Kain katun biasanya berasal dari dari serat kapas yang berkualitas dan bersifat menyejukkan. 

Serat kapas juga banyak digunakan untuk bantal, karena teksturnya yang lembut, berwarna putih bersih dan empuk. Hanya tumbuhan kapas terpilih yang bisa diolah menjadi jenis bahan serat alam. Serat kapas juga tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), kuat dan permukaan yang halus atau bertekstur, sehingga banyak digemari orang untuk digunakan.

3. Serat Daun Pandan

Ciri-ciri daun pandan adalah berbentuk lancip dan memiliki sudut pada bagian daunnya. Tanaman ini mungkin lebih dikenal Grameds sebagai pengharum dalam masakan. Selain itu, daun pandan juga bisa menjadi serat untuk dijadikan barang kerajinan dengan pengolahan teknik anyaman. Serat daun pandan tetap perlu pelapis lainnya agar lebih kokoh.

4. Serat Flax/linen

Kain linen dari serat flax adalah jenis serat alam yang paling mahal karena bahannya yang terasa sejuk meskipun digunakan saat dalam panas. Teknik pengolahan serat flax memerlukan waktu yang lama dibandingkan dengan bahan serat kapas.

Serat flax masuk dalam jenis serat nabati karena teksturnya yang relatif halus dan lebih lembut saat dicuci. Bahan serat ini juga sangat cocok digunakan dalam fashion, yakni pembuatan gaun, kemeja, rok dan sebagainya. Bahan ini juga bisa Grameds manfaatkan untuk keperluan rumah tangga, seperti bahan gorden, sprei, dan taplak meja.

5. Serat Pelepah Pisang

Tidak semua jenis pohon pisang dapat dijadikan bahan pakaian. Hanya jenis pohon pisang abaka yang bisa ditenun menjadi lembaran kain karena bahan seratnya yang bagus. Jenis serat pelepah pisang ini sangat kuat, sehingga bisa  digunakan sebagai bahan baku produk, seperti baha tali kapal, pembungkus teh celup, jok kursi, pembungkus tembakau, tekstil dan kerajinan tangan lainnya.

6. Serat Sabut Kelapa

Dari akar sampai daunnya, pohon kelapa ini bisa Grameds manfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Pada bagian sabut kelapa masih jarang dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Serat sabut kelapa ini bisa digunakan untuk membuat banyak macam kerajinan, seperti keset, sapu, dompet dan kerajinan lainnya. Teksturnya memang kasar, jadi manfaatkan untuk kebutuhan yang sesuai.

7. Serat Tanaman Rami

Jenis serat rami bisa Grameds dapatkan dari pengolahan batang dan kayu tanaman rami  atau dikenal juga dengan nama boehmeria nivea. Jenis bahan serat rami bisa dijadikan produk kain rami untuk fashion dan bahan pembuatan selulosa yang memiliki kualitas tinggi.

Warna serat rami biasanya mengkilap dan cenderung lebih tinggi dari pada serat kapas. Hasil kain serat rami bisa dicampur dengan serat sintetis seperti polyester dan rayon agar tetap terasa dingin, mudah menyerap keringat dan tahan kusut saat digunakan.

Tanaman eceng gondok banyak dianggap sebagai tanaman pengganggu, padahal tanaman ini memiliki serat yang bisa dibuat untuk jenis kerajinan seni tekstil. Serat dari bahan eceng gondok memiliki sifat yang cukup kuat dan mudah dibentuk untuk berbagai keperluan. Teksturnya juga lumayan kuat dibandingkan serat tanaman lainnya untuk anyaman.

9. Serat Goni

Bahan serat goni berasal dari pohon goni yang umumnya dipakai untuk pelengkap kebutuhan rumah tangga. Serat ini tentu tidak bisa digunakan untuk bahan pakaian karena tekstur seratnya yang kasar dan tidak nyaman untuk dipakai.

Jika bahan serat goni ini terkena udara lembab dan cahaya matahari, maka akan cepat rusak. Grameds bisa memanfaatkan serat goni untuk pengikat kain kasur, karpet, tirai dan kain kursi.

10. Serat Indigo

Bahan serat indigo adalah jenis bahan serat alami tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami berwarna ungu. Jadi serat ini memang lebih banyak digunakan sebagai bahan pendukung, bukan bahan baku untuk membuat sesuatu.

11. Serat Tumbuhan Bambu

Tumbuhan bambu bisa Grameds gunakan untuk berbagai macam kerajinan, seperti dinding rumah, keranjang buah, alat-alat musik dan kerajinan lainnya. Kerajinan dari bambu ini bisa memiliki nilai ekonomis tinggi, jika Grameds kreatif dalam memanfaatkan serat bambu untuk membuat kerajinan.

12. Serat Getah Karet

Bahn serat yang dihasilkan dari getah karet biasanya banyak digunakan untuk pembuatan sepatu kulit boot dan pembuatan benda-benda lainnya yang berbahan karet. Serat ini memiliki tekstur yang unik dibandingkan jenis bahan serat alam lainnya karena lebih lentur namun tetap kuat. Sehingga sangat bermanfaat untuk bahan baku pembuatan barang-barang tertentu, seperti tali, ban, kursi, dan sebagainya.

13. Serat Abaka

Tanaman musa textilis adalah salah satu tanaman yang bisa menghasilkan serat abaka. Bahan serat ini memiliki sifat tahan tekukan dan mempunyai kekuatan yang tinggi serta lebih tahan terhadap air. Serat abaka berasal dari negara Filipina yang biasa digunakan untuk bahan pakaian ningrat dengan model pakaian wanita.

14. Serat Sisal

Tanaman agave cantala dan agave sisalana adalah tanaman yang bisa menghasilkan serat sisal dengan kualitas yang bagus. Tanaman penghasil bahan serat ini terbanyak berada di negara Brazil. Sifat serat sisal adalah kuat dan kasar, sehingga banyak digunakan sebagai bahan material komposit untuk mobil agar lebih kokoh.

15. Serat Henequen

Serat henequen berasal dari tumbuhan agave fourcroydes yang berasal dari daerah Amerika asli.  Sifat bahan serat ini adalah kuat, keras dan berwarna kemerahan yang bisa digunakan sebagai bahan material pembuatan benang dan tali yang kuat. Seart ini bisa kita temukan pada mobil, truk, atau kendaraan berat lainnya karena hampir serupa dengan karakteristik bahan karet.

17. Serat Rosella (Java Jute)

Serat rosella pertama kali digunakan oleh penduduk asli Aborigin sebagai tali, tambang atau kegunaan lainnya. Serat rosella juga bisa digunakan dari buah, biji dan daunnya untuk dikonsumsi manusia. Bahan serat alam ini berwarna krem sampai putih perak dengan kekuatan yang lumayan baik sebagai tali, bahkan dalam keadaan basah sekalipun.

18. Serat Henep

Serat henep sebenarnya sudah digunakan di Timur Tengah dan Asia sejak lama. Bahan serat ini berasal dari tanaman cannabis sativa  dan memiliki sifat yang hampir sama dengan serat flax. Biasanya serat Henep berwarna abu-abu pucat kekuningan atau coklat gelap yang bisa digunakan untuk bahan tali, kanvas dan karung yang lebih alami.

[algolia_carousel page=2]

Grameds pasti sudah tidak asing dalam penggunaan kulit sapi untuk bahan serat selain bisa dikonsumsi. Kulit sapi memang bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan, seperti kerajinan tas dan kerajinan alat musik dengan kualitas yang sangat baik.  Sifat bahan serat ini adalah awet dan juga lentur sehingga cocok dijadikan bahan baku membuat tas, sepatu, dan sebagainya.

20. Serat Kulit Buaya

Buaya muara adalah jenis buaya yang banyak dimanfaatkan kulitnya untuk bahan serat suatu produk yang harganya bisa sangat mahal. Di Amerika biasanya menggunakan jenis buaya aligator untuk dimanfaatkan kulitnya sebagai bahan baku. Serat kulit buaya biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan sepatu, dompet, tas, bahkan bahan pembuat pakaian, seperti jaket, jas, dan fashion lainnya.

21. Kepompong Ulat Sutera

China adalah negara pertama yang membudidayakan kain sutra untuk dijadikan bahan serat. Grameds pasti tidak asing dengan kain sutera yang dihasilkan dari serat kepompong ulat sutra saat melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu dewasa. Jenis bahan serat ini tentu sudah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan kain sutra yang memiliki harga ekonomis yang lumayan tinggi.

22. Serat Bulu Domba

Domba Merino adalah jenis domba khusus yang memiliki bulu tebal yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan serat alami. Bulu Domba ini biasanya digunakan untuk membuat kain wol dan beberapa bahan lainnya.

Serat bulu domba memiliki sifat keriting dan lebat yang cara teknik pengumpulannya dengan dicukur pada berakhirnya musim dingin. Bulu-bulu domba tersebut kemudian ditenun sampai menjadi benang dan kain wol yang biasa kita temukan di pasaran.

23. Serat Bulu Alpaca

Daerah Peru dan Bolivia di Amerika Selatan adalah tempat hidup dan berkembangnya hewan jenis alpaca atau hewan yang masih satu kerabat dengan unta. Alpaca memiliki bulu yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan kain seperti untuk membuat baju hangat dan selimut karena sifatnya yang bisa menahan udara.

24. Serat Bulu Beruang

Selain domba, alpaca, Bulu beruang juga bisa dijadikan bahan untuk membuat baju dan jaket. Meskipun sulit mendapatkannya, namun rata-rata penduduk yang tinggal di negara bercuaca iklim dingin, menggunakan baju dan jaket yang terbuat dari bahan baku bulu beruang.

25. Bulu Kambing Kashmir

Bulu kambing bisa dijadikan bahan serat, namun kambing jenis kashmir yang memiliki kualitas yang sangat halus dari pada bulu kambing lainnya. Bulu kambing Kashmir bisa menghasilkan serat untuk pembuatan selendang cashmere yang bisa bernilai ekonomis tinggi. Teksturnya yang baik mungkin tidak menghangatkan namun menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

26. Rambut Kuda

Berbagai jenis kuas biasa terbuat dari serat rambut kuda karena dinilai mampu lebih bagus untuk melukis.  Selain kuas, serat dari rambut kuda juga bisa digunakan untuk bahan senar pada beberapa jenis alat musik tradisional karena kekuatan rambut kuda yang unik untuk menghasilkan nada dan suara.

Nah, itulah penjelasan tentang jenis bahan serat alam, mulai dari ciri-ciri, tekstur, bentuk, sampai contohnya. Apakah ada bahan serat yang pernah Grameds gunakan? Dalam praktiknya kita memang banyak membutuhkan bahan serat alam untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan bahan serat ini bisa menjadi komoditi tersendiri bagi sebuah negara karena dibutuhkan oleh banyak orang. Mulai dari membuat pakaian, tas, sepatu, peralatan rumah tangga, dan barang-barang bernilai ekonomis lainnya.

Jika Graneds ingin mempelajari banyak hal tentang ilmu tekstil maka perlu menguasai pulau tentan jenis bahan serat alam ini dengan tuntas. Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh banyak referensi tentang serat alam maupun jenis serat lainnya dalam dunia tekstil yang lebih beragam.

Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang jenis bahan serat alam dalam ilmu tekstil. Selamat belajar. #SahabatTanpabatas

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien