Bagaimanakah kaitan kemampuan perajin yang mampu menghubungkan bentuk dengan fungsi dalam pembuatan

Nama : Andi Lesmana Kelas : XII TKJ B.study : PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHA A. SOAL PRODUK KREATIF 1. Salah satu prosedur dalam menganalisis resiko usaha adalah dengan mengurangi resiko usaha itu sendiri, jelaskan unsure-unsur atau usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko usaha tersebut ? Jawaban : Unsur-unsur yang dapat mengurangi resiko usaha antara lain sebagai berikut :  Kesadaran dalam mengelola usaha, adanya peluang, dan kekuatan perusahaan  Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif,antusiasme.  Merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di lingkungan usahanya.  Adanya kreatifitas dan inovatif  2. Uraikan hal yang dilakukan pengusaha dalam mengembangkan desain dan limbah Jawaban : Seseorang wirausaha dalam pengembangan desain dari limbah untuk kerajinan hiasan, harus melakukan penelitian terhadap potensi limbah yang akan digunakan sebagai bahan baku kerajinan, seseorang wirausaha harus memastikan beberapa jumlah bahan baku yang akan digunakan , sertajumlahnya cukup. 3. Bagaimanakah kaitan kemampuan perajin yang mampu menghubungkan bentuk dengan fungsi dalam pembuatan produk kerajinan limbah berbentuk bangunan datar ? Jawaban : Dalam pembuatan produk kerajinan, seorang pengerajin harus mampu menghubungkan brntuk dan fungsi, sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi. Sementara bentuknya tetap mengutamakan nilai estetika agar menarik para pembeli. 4. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi ketercapaian BEP! Jawaban: Adapun komponen atau faktor-faktor yang memengaruhi ketercapaian BEP adalah: - biaya tetap (fixed cost) - biaya variabel (variable cost), dan - biaya total (total cost) 5. Sebutkan tahap-tahap melakukan wirausaha Jawaban : Tahap memulai dimana seseorang berniat untuk melakukan usaha dengan mempersiapkan segala sesuatunya. Tahap melaksanakan usahanya mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya . tahap mempertahankan usaha melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindak lanjut sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Tahap mengembangkan usaha. 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan AIDA+S ? Jawaban : Attention perhatian, interest terkait, desire keinginan, action tindakan, satisfaction kepuasan. Salah satu konsef strategi pemasaran yang bias diimplementasikan dalam dunia bisnis yang ditunjukan untuk member kepuasan pada konsumen dan memberi keuntungan pada perusaan. 7. Jelaskan mengapa wirausaha itu sangat dibutuhkan ? Jawaban : Wirausahan dibutuhkan karena PBB menyatakan bahwa suatu Negara mampu membangun apabila wirausaha mencapai 2% dari jumlah penduduknya. Sepanjang wirausaha tersebut sudah terjamin mutu dan kelangsungan hidupnya ( kontinuitasnya ). 8. Tuliskan cara seorang wirausahawan melaksanakan pekerjaannya pada tahap memulai! Jawaban : Tahap memulai seorang wirausaha dalam melaksanakan pekerjaannya diawali dengan cara melihat dan mengamati peluang usaha yang ada di lingkungan tempat tinggal maupun daerah dimana dia mengamati segmentasi pelanggan. 9. Jelaskan 5 ciri-ciri manusia Indonesia lama yang menghambat kewirausahaan! Jawaban :  Kurangnya wawasan mengenai kewirausahaan  kurangnya pengetahuan mengenai trend di masyarakat  letak wirausaha tidak strategis  modal yang pas pas an  kurang berani dalam pengambilan keputusan 10. Jelaskan alasanmu mengapa peluang yang ada harus segera diambil? Jawab : Karena sebuah peluang/kesempatan tidak akan datang dua kali,maka dari itu marilah kita manfaatkan peluang itu dengan sebaik baiknya agar tidak menjadi sebuah penyesalan kedepannya. B. SOAL KEWIRAUSAHAN 1. Sebagai ilustrasi tentang analisis BEP ini, misalkan suatu perusahaan, PT. Jakarta, mempunyai data sebagai berikut:  Biaya total Rp. 2.000.000,-  Biaya variabel per unit Rp. 60,-  Harga jual per unit Rp. 100,- Dengan mempergunakan formula BEP di muka, jumlah produk pada tingkat BEP adalah: o Q* = BT / (P -- V) o Q* = 2.000.000 / (100-60) o Q* = 50.000 unit Perhitungan BEP untuk tingkat penjualan dalam rupiah adalah: o BEP = BT / (1 -- V/P) o BEP = 2.000.000 / (1 -- 60/100) o BEP = Rp. 5.000.000,- Pada tingkat produksi dan penjualan sebesar 50.000 unit atau Rp. 5.000.000,- ini perusahaan berada pada titik pulang pokok atau break even. Jika diinginkan perusahaan mendapat laba, maka formulasi di atas dapat dimodifikasi dengan menambahkan laba. Misalkan perusahaan di atas ingin memperoleh laba sebesar Rp. 200.000,- maka jumlah produksi yang diproduksi dan dijual adalah: o Q* = (BT + Laba) / (P -- V) o Q* = 2.000.000 + 200.000 / 100 -- 60 o Q* = 55.000 unit Pada tingkat produksi dan penjualan sebesar 55.000 unit ini, perusahaan akan memperoleh laba sebesar Rp. 200.000,2. Misalnya ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap bulan produksi pabrik tersebut 50 kaos. Sedangkan harga per buah Rp 50.000. Untuk biaya variabel per kaos rata-rata Rp 30.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp 2.000.000. Pertanyaannya berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per kaos agar mencapai BEP? Jawaban : BEP unit produk = FC / (P-VC) = 2.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buah kaos BEP unit rupiah = FC / (1 – (VC/P)) = 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000 Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 5.000.000 untuk mencapai BEP. Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per unit. BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp 5.000.000 3. Seseorang dengan modal Rp 1.000.000 ingin membuka bisnis usaha martabak telor. Harga jual per buah ditentukan sebesar Rp 15.000. Lalu besar biaya produksi martabak telor tersebut ialah Rp 10.000. Berapa buah martabak telor yang harus diproduksi dengan harga tersebut mencapai titik BEP? Jawab : BEP = 1000.000 / ( 15.000 – 10.000 ) BEP = 1000.000 / 5.000 BEP = 200 buah Jadi, untuk mencapai titik BEP, martabak yang harus diproduksi ialah sebanyak 200 buah. 4. Diketahui: Total Biaya Tetap (FC) bernilai Rp 100 juta Total Biaya Variabel (VC) per unit bernilai Rp 60 ribu Harga jual barang per unit bernilai Rp 80 ribu Penghitungan BEP Unit BEP = FC/ (P – VC) BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000) BEP = 5000 Penghitungan BEP Penjualan BEP = FC/ (1 – (VC/P)) BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000)) BEP = Rp 400.000.000 Dari analisis perhitungan diatas, perusahaan dapat mengetahui laba yang akan diperoleh berdasarkan besarnya penjualan minimum. Berikut merupakan rumus untuk menghitung target laba sebagai berikut: BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) FC, VC, dan P mengikuti contoh sebelumnya, dengan tambahan perusahaan ini memiliki target laba sebesar Rp 80 juta per bulan. BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) BEP – Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000) BEP – Laba = 180.000.000 / 20.000 BEP – Laba = 9.000 unit atau BEP – Laba = Rp 720 juta (didapat dari: 9000 unit x Rp 80.000) 5. Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sbb : 1. Penjualan Nama Produk Jumlah Unit Harga /unit Total Produk A 15.000 Rp 1.000,- Rp 15.000.000 Produk B 10.000 Rp 750,- Rp 7.500.000 Biaya Variabel Produk A 15.000 Rp 500 Rp 7.500.000 Biaya variabel Produk B 10.000 Rp 300 Rp 3.000.000 Rumus Cara Lain: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun. Dengan data tersebut saudara diminta untuk : 1. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah 2. Menentukan BEP produk A dalam unit 3. Menentukan BEP produk B dalam unit Jawaban : 1. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah Rumus : BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total penjualan) BEP = 5.000.000 / (1- (7.500.000+3.000.000) / (15.000.000+7.500.000) BEP = 5.000.000 / (1 – 0.47) BEP = 5.000.000 / 0.53 BEP = Rp 9.433.962,26 dibulatkan Rp 9.433.962,1. Menentukan BEP produk A dalam unit Rumus : BEP (unit) Produk A = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit). BEP = 5.000.000 / (1.000 – 500) BEP = 10.000 unit 1. Menentukan BEP produk B dalam unit Rumus : BEP (unit) Produk B = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit). BEP = 5.000.000 / (750 – 300) BEP = 11.111,11 unit dibulatkan 11.111 unit 6. Sebuah usaha kerajinan miniatur dari lilin menetapkan harga produk Rp.10.000,00/unit. Biaya tetap Rp.10.000.000,00. Biaya tidak tetap Rp.5.000,00. Jawaban : Diketahui : Harga Penjualan = Rp.10.000,00 Biaya Tetap = Rp.10.000.000,00 Biaya Tidak Tetap= Rp.5.000,00 Ditanya : a. Volume Penjualan? b.Harga jual jika keuntungan 5%? Jawab: a. Biaya tetap Biaya penjualan – Biaya tidak tetap = Rp.10.000.000 Rp.10.000 – Rp. 5.000 = 2.000 unit b. K = (Vp x Hp/unit) – (Biaya Tetap +(Hp/unit x Biaya Tidak Tetap)) K = (2.000 x Rp.10.000) – (Rp.10.000.000 + (Rp.10.000 x Rp.5.000)) K = Rp.20.000.000 – (Rp.10.000.000 + Rp.50.000.000) K = Rp.20.000.000 – Rp.60.000.000 K = Rp.40.000.000 K 5% = 5/100 x Rp. 40.000.000 = Rp.80.000 7. Jika total penjualan 20.000 unit dengan komposisi penjualan produk k dan L masing-masing dalam unit 1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2, maka besarnya laba adalah : Produk K Produk L Total 10.000 unit 10.000 unit 20.000 unit Jumlah Jumlah Jumlah Penjualan % % % Rp. 120.000 100 Rp. 80.000 Biaya Variabel 60.000 50 60.000 100 Rp. 200.000 100 75 120.000 60 80.000 40 ——————————————————– Laba Kontribusi 60.000 50 20.000 25 Biaya Tetap 60.000 ——— Laba Bersih 8. 20.000 jika target penjualan per hari 20 potong ayam, maka target 1 bulan 600 potong ayam. Begitu juga dengan biaya lainnya. Setelah itu kita akan memperoleh nilai variabel cost setiap potong ayam dengan menjumlah seluruh komponen biaya variabel cost dan dibagi dengan total potong ayam per bulan. Kemudian dengan harga jual Rp 8.000 per potong kita bisa menghitung BEP unit dan nilai omzet yang didapat. Berikut perhitungan BEP unitnya. BEP = 21.000.000 / (8.000 – 5.000) = 7.000 porsi Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar mencapai BEP tergantung dari frekuensi penjualannya. Bila rata-rata penjualan mencapai 20 potong per hari maka waktu yang dibutuhkan adalah 3.740 / 20 = 350 hari. 9. Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200,000,Variable cost Rp.5,000 / unit Harga jual Rp. 10,000 / unit Maka BEP per unitnya adalah Rp 200.000 __________ = 40 unit 10.000 – 5.000 Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi Break Even Point. Pada pejualan unit ke 41, baru mulai memperoleh keuntungan Untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP : Total Fixed Cost __________________________________ x Harga jual / unit Harga jual per unit dikurangi variable cost Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah Rp.200,000 _________ x Rp.10,000 = Rp.400,000,10,000 – 5,000 10. Diketahui sebuah PT. XYZ memiliki usaha yang bergerak dibidang alat perkakas mesin listrik dengan data – data lengkap sebagai berikut : 1. Kapasitas produksi yang mampu dipakai 100.000 unit mesin listrik. 2. Harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unit 3. Total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000,4. Total biaya variabel sebesar Rp.250.000.000,Perincian data masing-masing biaya sebagai berikut : #Fixed Cost Overhead Pabrik = Rp. 60.000.000,Biaya disribusi = Rp. 65.000.000,Biaya administrasi = Rp. 25.000.000,Total FC = Rp.150.000.000,#Variable Cost Biaya bahan = Rp. 70.000.000,Biaya tenaga kerja = Rp. 85.000.000,Overhead pabrik = Rp. 20.000.000,- Biaya distribusi = Rp. 45.000.000,Biaya administrasi = Rp. 30.000.000,Total VC = Rp.250.000.000,Penyelesaian untuk mendapatkan nilai BEP dalam unit maupun rupiah. Penyelesaian : Kapasitas produksi 100.000 unit Harga jual per unit Rp. 5000,Total Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,- Untuk mendapatkan nilai BEP dalam unit sebagai berikut : Catatan : Jadi perusahaan PT. XYZ harus menjual 60.000 Unit perkakas mesin listrik agar BEP. Kemudian, untuk mencari nilai BEP dalam rupiah sebagai berikut :

Catatan : Jadi perusahaan PT. XYZ harus mendapatkan omset senilai Rp. 300.000.000,- agar terjadi BEP.


Page 2

Please wait until the download start.

DOWNLOAD PDF BY VIEWER

30 seconds download finish.

This is a non-benefit site to share the information. To keep up this site, we need your assistance.
A little gift will help us alot.

Bagaimanakah kaitan kemampuan perajin yang mampu menghubungkan bentuk dengan fungsi dalam pembuatan
DOWNLOAD PDF (Mirror Link)

Formats for download

DOWNLOAD WORD DOWNLOAD POWERPOINT