Bagaimana perubahan nilai tukar dapat Mempengaruhi impor dan ekspor

Kondisi ekonomi global yang tidak menentu, sangat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini tentunya menyebabkan adanya ketidakpastian terhadap neraca perdagangan Indonesia di mana nilai tukar mata uang merupakan salah satu instrumen penting dalam kegiatan ekspor dan impor. Sejauh ini, dampak dari depresiasi nilai tukar rupiah cenderung memperburuk kinerja perdagangan Indonesia sedangkan menurut Magee (1973) pelemahan mata uang suatu negara (depresiasi mata uang) akan berakibat buruk pada kondisi perdagangan suatu negara dalam jangka pendek dan berangsur naik pada periode jangka panjangnya atau biasa disebut dengan fenomena J-Curve. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dianalisis sejauh mana pengaruh nilai tukar terhadap neraca perdagangan baik jangka panjang maupun jangka pendek sehingga dapat diketahui ada tidaknya fenomena J-Curve dalam perdagangan Indonesia dengan mitra dagangnya. Pengaruh hubungan jangka panjang dianalisis menggunakan metode Panel Fully-Modified Ordinary Least Square (Panel FMOLS) dan dilanjutkan dengan metode Panel Error Correction Model (Panel ECM) untuk mendapatkan hasil analisis hubungan jangka pendeknya. Hasil kedua analisis tersebut selanjutnya digunakan untuk mengamati ada tidaknya fenomena J-Curve. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara umum depresiasi nilai tukar rupiah akan menurunkan kinerja perdagangan Indonesia dengan mitra dagangnya. Sedangkan pada jangka pendek, nilai tukar cenderung tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap neraca perdagangan Indonesia. Hasil dari kedua analisis tersebut menunjukan bahwa tidak ditemukannya fenomena J-Curve dalam hubungan dagang antara Indonesia dengan mitra dagangnya kecuali hubungan dagang dengan Jepang.