Wilayah yang ditempati oleh berbagai dinasti serta negara modern di sepanjang sejarah Cina. Show
Sejarah Cina adalah salah satu sejarah hukum budaya istiadat tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah ditempati oleh manusia purba semenjak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai semenjak Dinasti Shang (k. 1750 SM - 1045 SM).[1] Cangkang kura-kura dengan tulisan Cina kuno yang bersumber dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM.[2] Cara melakukan sesuatu budi, sastra, dan filsafat Cina berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1045 SM hingga 256 SM) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini adalah dinasti yang sangat lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah tulisan Cina modern mulai berkembang. Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakan Periode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama Cina. Pergantian dinasti dalam sejarah Cina telah mengembangkan suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Cina memiliki kemudi langsung terhadap wilayah yang lebar. Pandangan konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina adalah suatu negara yang merasakan pergantian selang periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang ditempati oleh orang-orang asing, yang sebagian akbar terasimiliasi ke dalam populasi Suku Han. Pengaruh cara melakukan sesuatu budi dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk cara melakukan sesuatu budi Cina modern. PrasejarahPaleolitikHomo erectus telah merebut daerah yang sekarang dikenal sebagai Cina semenjak zaman Paleolitik, semakin dari satu juta tahun yang lalu [3]. Kajian menunjukkan bahwa peralatan batu yang ditemukan di situs Xiaochangliang telah berumur 1,36 juta tahun [4]. Situs arkeologi Xihoudu di provinsi Shanxi menunjukkan catatan sangat awal penggunaan api oleh Homo erectus, yang berumur 1,27 juta tahun yang lalu [3]. Ekskavasi di Yuanmou dan Lantian menunjukkan pemukiman yang semakin lampau. Spesimen Homo erectus sangat terkenal yang ditemukan di Cina adalah Manusia Peking yang ditemukan pada tahun 1965. Tiga pecahan tembikar yang bersumber dari 16500 dan 19000 SM ditemukan di Gua Liyuzui di Liuzhou, provinsi Guangxi [5]. NeolitikZaman Neolitik di Cina dapat dilacak hingga 10.000 SM [6]. Bukti-bukti awal pertanian milet memiliki penanggalan radiokarbon sekitar 7000 SM [7]. Hukum budaya istiadat Peiligang di Xinzheng, Henan sukses diekskavasi pada tahun 1977 [8]. Dengan berkembangnya pertanian, muncul peningkatan populasi, kemampuan menyimpan dan mendistribusikan hasil panen, serta pengerajin dan pengelola [9]. Pada kesudahan Neolitikum, lembah Sungai Kuning mulai berkembang menjadi pusat hukum budaya istiadat dengan penemuan arkeologis signifikan ditemukan di Banpo, Xi'an [10]. Sungai Kuning dinamakan demikian dikarenakan terdapatnya sisa dari pembakaran sedimen (loess) yang bertumpuk di tepi sungai dan tanah sekitarnya, yang kesudahan setelah terbenam di sungai menimbulkan warna yang kekuning-kuningan pada cairan sungai tersebut.[11] Sejarah awal Cina dibuat berbelit oleh kurangnya tulisan pada periode ini dan dokumen-dokumen pada masa setelahnya yang mencampurkan fakta dan fiksi pada zaman ini. Pada 7000 SM, masyarakat Cina bercocok tanam milet, menumbuhkan hukum budaya istiadat Jiahu. Di Damaidi di Ningxia, ditemukan 3.172 lukisan gua bersumber dari 6000-5000 SM yang mirip dengan karakter-karakter awal yang dikonfirmasi sebagai tulisan Cina [12][13]. Hukum budaya istiadat Yangshao yang muncul belakang dilanjutkan dengan hukum budaya istiadat Longshan pada sekitar 2500 SM. Zaman kunoDinasti Xia (2100 SM-1600 SM)Dinasti Xia adalah dinasti pertama yang dikemukakan dalam catatan sejarah seperti Catatan Sejarah Luhur dan Sejarah Bambu.[1][14] Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Luhur. Sebagian akbar arkeolog sekarang menghubungkan Dinasti Xia dengan hasil-hasil ekskavasi di Erlitou, provinsi Henan,[15] yang berupa temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM. Beragam tanda-tanda yang terdapat pada tembikar dan kulit kerang yang ditemukan pada periode ini, diduga adalah bentuk pendahulu dari aksara moderen Cina.[16] Menurut kronogi tradisional sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 2205 SM mencapai 1766 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu, pemerintahan dinasti ini adalah selang 1989 SM dan 1558 SM. Menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996, dinasti ini berkuasa selang 2070 SM hingga 1600 SM.[17][18] Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM)Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Cina. Menurut kronologi sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 1766 SM dan 1122 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu adalah selang 1556 SM dan 1046 SM. Hasil dari Proyek Kronologi Xia Shang Zhou pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996 menyimpulkan bahwa dinasti ini memerintah selang 1600 SM mencapai 1046 SM. Informasi langsung tentang dinasti ini bersumber dari inskripsi pada artefak perunggu dan tulang orakel,[19] serta dari Catatan Sejarah Luhur (Shiji) karya Sima Qian. Temuan arkeologi memberikan bukti keberadaan Dinasti Shang sekitar 1600-1046 SM, yang terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti Shang periode awal (k. 1600-1300 SM) bersumber dari penemuan-penemuan di Erlitou, Zhengzhou dan Shangcheng.[19] Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–1046 SM) atau periode Yin (殷), bersumber dari himpunan akbar tulisan pada tulang orakel. Para arkeolog mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan adalah ibukota terakhir Dinasti Shang,[19] dari sembilan ibukota lainnya. Dinasti Shang diperintah 31 orang raja, semenjak Raja Tang mencapai dengan Raja Zhou sebagai raja terakhir. Warga Cina masa ini mempercayai jumlah dewa, selang lain dewa-dewa cuaca dan langit, serta dewa tertinggi yang dinamakan Shang-Ti.[20] Mereka juga percaya bahwa nenek moyang mereka, termasuk orang tua dan kakek-nenek mereka, setelah meninggal akan menjadi seperti dewa pula dan layak disembah.[21] Sekitar tahun 1500 SM, orang Cina mulai menggunakan tulang orakel untuk memprediksi masa depan. Para ilmuwan Barat cenderung ragu-ragu untuk menghubungkan berbagai permukiman yang sezaman dengan pemukiman Anyang sebagai bidang dari dinasti Shang.[22] Hipotesa terkuat ialah telah terjadinya ko-eksistensi selang Anyang yang diperintah oleh Dinasti Shang, dengan pemukiman-pemukiman berbudaya lain di wilayah yang sekarang dikenal sebagai "Cina sebenarnya" (China proper). Dinasti Zhou (1046 SM–256 SM)Bejana ritual (You), dari zaman Dinasti Zhou Barat. Bejana pu berdesain naga, dari Zaman Musim Semi dan Gugur. Dinasti Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Cina yang menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou berkuasa selang 1046 SM hingga 256 SM. Dinasti ini mulai tumbuh dari lembah Sungai Kuning, di sebelah barat Shang. Penguasa Zhou, Wu Wang, sukses mengalahkan Shang pada Pertempuran Muye. Pada masa Dinasti Zhou mulailah dikenal konsep "Mandat Langit" sebagai legitimasi pergantian kekuasaan,[23] dan konsep ini seterusnya berpengaruh pada nyaris setiap pergantian dinasti di Cina. Ibukota Zhou awalnya berada di wilayah barat, adalah tidak jauh kota Xi'an moderen sekarang, namun kesudahan terjadi serangkaian ekpansi ke arah lembah Sungai Yangtze. Dalam sejarah Cina, ini menjadi awal dari migrasi-migrasi masyarakat selanjutnya dari utara ke selatan. Periode Musim Semi dan Musim Gugur (722 SM-476 SM)Pada sekitar masa zaman ke-8 SM, terjadi desentralisasi kekuasaan pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur, yang diberi nama sesuai karya sastra Chun Qiu (Musim Semi dan Gugur). Pada zaman ini, pimpinan militer lokal yang digunakan Zhou mulai menunjukkan kekuasaannya dan berlomba-lomba mendapat hegemoni. Invasi dari barat laut, misalnya oleh Qin, memaksa Zhou untuk memindahkan ibu kotanya ke timur, adalah ke Luoyang. Ini menandai fase kedua Dinasti Zhou: Zhou Timur. Ratusan negara bermunculan, beberapa di selangnya hanya seluas satu desa, dengan penguasa setempat memegang kekuasaan politik penuh dan kadang menggunakan gelar kehormatan untuk dirinya. Seratus Aliran Konsep dari filsafat Cina berkembang pada zaman ini, berikut juga beberapa gerakan intelektual berpengaruh seperti Konfusianisme, Taoisme, Legalisme, dan Mohisme.[24] Periode Negara Perang (476 SM-221 SM)Setelah berbagai konsolidasi politik, tujuh negara terkemuka bertahan pada kesudahan masa zaman ke-5 SM. Meskipun saat itu masih terdapat raja dari Dinasti Zhou mencapai 256 SM, namun ia hanya seorang pemimpin nominal yang tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Pada masa itu, daerah tetangga dari negara-negara yang bertempur juga ditaklukkan dan menjadi wilayah baru, selang lain Sichuan dan Liaoning; yang kesudahan diatur di bawah sistem administrasi lokal baru berupa commandery dan prefektur (郡县/郡县). Negara Qin sukses menyatukan ketujuh negara yang benar, serta melaksanakan ekspansi ke wilayah-wilayah Zhejiang, Fujian, Guangdong, dan Guangxi pada 214 SM.[25] Periode saat negara-negara saling bertempur hingga penyatuan seluruh Cina oleh Dinasti Qin pada tahun 221 SM, dikenal dengan nama "Periode Negara Perang", adalah penamaan yang diambil dari nama karya sejarah Zhan Guo Ce (Strategi Negara Berperang). Zaman kekaisaranDinasti Qin (221 SM–206 SM)Dinasti Qin sukses menyatukan Cina yang terpecah menjadi beberapa kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM.[25] Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar pertama Cina bersatu pada tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok Akbar Cina yang belakang dihabiskan oleh Dinasti Ming serta peninggalan Terakota di makam Qin Shi Huang. Beberapa kontribusi akbar Dinasti Qin, selang termasuk terbentuknya konsep pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang hukum, diterapkannya bahasa tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama seluruh Cina, setelah berlalunya masa-masa kesengsaraan pada Zaman Musim Semi dan Gugur. Bahkan hal-hal yang mendasar seperti panjangnya as roda untuk gerobak dagang, saat itu merasakan penyeragaman demi menjamin berkembangnya sistem perdagangan yang adun di seluruh kekaisaran.[26] Dinasti Han (206 SM–220)Lentera minyak Dinasti Han, masa zaman ke-2 SM. Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun 206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode adalah Dinasti Han Barat (206 SM - 9) dan Dinasti Han Timur (23 - 220) yang dipisahkan oleh periode pendek Dinasti Xin (9 - 23). Kaisar Wu (Han Wudi 漢武帝/汉武帝) sukses mengeratkan persatuan dan memperluas kekaisaran Cina dengan mendesak bangsa Xiongnu (sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah stepa-stepa Mongolia Dalam, dengan demikian merebut wilayah-wilayah Gansu, Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut menyebabkan membukanya untuk pertama kali perdagangan selang Cina dan Eropa, melalui Jalur Sutra. Jenderal Ban Chao dari Dinasti Han bahkan memperluas penaklukannya melalui pegunungan Pamir sampi ke Laut Kaspia.[27] Kedutaan pertama dari Kekaisaran Romawi tercatat pada sumber-sumber Cina pertama kali dibuka (melalui jalur laut) pada tahun 166, dan yang kedua pada tahun 284. Zaman Tiga Negara (220–280)Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu periode perpecahan Cina yang berlanjut setelah hilangnya kekuasaan de facto Dinasti Han. Secara umum periode ini dianggap berlanjut semenjak pendirian Wei (220) hingga penaklukan Wu oleh Dinasti Jin (280), walau jumlah sejarawan Cina yang menganggap bahwa periode ini berlanjut semenjak Pemberontakan Serban Kuning (184). Dinasti Jin dan Enam Belas Negara (280-420)Cina sukses dipersatukan sementara pada tahun 280 oleh Dinasti Jin. Meskipun demikian, himpunan etnis di luar suku Han (Wu Hu) masih menguasai sebagian akbar wilayah pada awal masa zaman ke-4 dan menyebabkan migrasi besar-besaran suku Han ke selatan Sungai Yangtze. Bidang utara Cina terpecah menjadi negara-negara kecil yang membentuk suatu era turbulen yang dikenal dengan Zaman Enam Belas Negara (304 - 469). Dinasti Utara dan Selatan (420–589)Menyusul keruntuhan Dinasti Jin Timur pada tahun 420, Cina memasuki era Dinasti Utara dan Selatan. Zaman ini adalah masa perang saudara dan perpecahan politik, walaupun juga adalah masa berkembangnya seni dan cara melakukan sesuatu budi, kemajuan teknologi, serta penyebaran Agama Buddha dan Taoisme. Dinasti Sui (589–618)Setelah nyaris empat masa zaman perpecahan, Dinasti Sui sukses mempersatukan kembali Cina pada tahun 589 dengan penaklukan Yang Jian, pendiri Dinasti Sui, terhadap Dinasti Chen di selatan. Periode kekuasaan dinasti ini selang lain ditandai dengan pembangunan Terusan Akbar Cina dan pembentukan jumlah lembaga pemerintahan yang nantinya akan diadopsi oleh Dinasti Tang. Dinasti Tang (618–907)Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini adalah masa kemakmuran dan perkembangan seni dan teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama utama yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat biasanya. Semenjak sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai merasakan kemunduran sebab munculnya pemberontakan-pemberontakan. Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907–960)Selang tahun 907 mencapai 960, semenjak runtuhnya Dinasti Tang mencapai berkuasanya Dinasti Song, terjadi suatu periode perpecahan politik yang dikenal sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Pada masa yang cukup singkat ini, lima dinasti (Liang, Tang, Jin, Han, dan Zhou) secara bergantian menguasai jantung wilayah kerajaan lama di utara Cina. Pada saat yang bersamaan, sepuluh negara kecil lain (Wu, Wuyue, Min, Nanping, Chu, Tang Selatan, Han Selatan, Han Utara, Shu Awal, dan Shu Akhir) berkuasa di selatan dan barat Cina. Dinasti Song, Liao, Jin, serta Xia Barat (960-1279)Selang tahun 960 hingga 1279, Cina ditempati oleh beberapa dinasti. Pada tahun 960, Dinasti Song (960-1279) yang beribu kota di Kaifeng menguasai sebagian akbar Cina dan mengawali suatu periode kesejahteraan ekonomi. Wilayah Manchuria (sekarang dikenal dengan Mongolia) ditempati oleh Dinasti Liao (907-1125) yang selanjutnya digantikan oleh Dinasti Jin (1115-1234). Sementara itu, wilayah barat laut Cina yang sekarang dikenal dengan provinsi-provinsi Gansu, Shaanxi, dan Ningxia ditempati oleh Dinasti Xia Barat selang tahun 1032 hingga 1227. Dinasti Yuan (1279–1368)Kublai Khan, pendiri Dinasti Yuan Selang tahun 1279 hingga tahun 1368, Cina ditempati oleh Dinasti Yuan yang bersumber dari Mongolia dan didirikan oleh Kublai Khan. Dinasti ini menguasai Cina setelah sukses meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum mengadakan kampanye ke selatan dan mengakhiri kekuasaan Dinasti Song. Dinasti ini adalah dinasti pertama yang memerintah seluruh Cina dari ibu kota Beijing. Sebelum invasi bangsa Mongol, laporan dari dinasti-dinasti Cina memperkirakan terdapat sekitar 120 juta penduduk; namun setelah penaklukan beres secara menyeluruh pada tahun 1279, sensus tahun 1300 menyebutkan bahwa terdapat 60 juta masyarakat.[28] Demikian pula pada pemerintahan Dinasti Yuan terjadi epidemi masa zaman ke-14 berupa wabah penyakit pes (Kematian Hitam), dan diperkirakan telah menewaskan 30% populasi Cina saat itu.[29][30] Dinasti Ming (1368–1644)Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup kuat terhadap kekuasaan asing ini di kalangan warga. Sentimen ini, ditambah sering timbulnya bencana dunia semenjak 1340-an, hasilnya menimbulkan pemberontakan petani yang menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuanzhang dari suku Han mendirikan Dinasti Ming setelah sukses mengusir Dinasti Yuan pada tahun 1368. Tahun 1449, Esen Tayisi dari bangsa Mongol Oirat melaksanakan penyerangan ke wilayah Cina utara, dan bahkan mencapai sukses menawan Kaisar Zhengtong di Tumu. Tahun 1542, Altan Khan memimpin bangsa Mongol bertali-tali mengganggu perbatasan utara Cina, dan pada tahun 1550 ia sukses menyerang mencapai ke pinggiran kota Beijing. Kekaisaran Dinasti Ming juga menghadapi serangan bajak laut Jepang di sepanjang garis pantai tenggara Cina;[31] peranan Jenderal Qi Jiguang sangat penting dalam mengalahkan serangan bajak laut tersebut. Suatu gempa bumi terdasyat di dunia, gempa bumi Shaanxi tahun 1556, diperkirakan telah menewaskan sekitar 830.000 masyarakat, yang terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing. Selama masa Dinasti Ming, pembangunan terakhir Tembok Akbar Cina beres diterapkan, sebagai usaha perlindungan untuk Cina atas invasi dari bangsa-bangsa asing. Meskipun pembangunannya telah dimulai pada masa sebelumnya, sesungguhnya sebagian akbar tembok yang terlihat saat ini adalah yang telah dibangun atau diperbaiki oleh Dinasti Ming. Kontruksi bata dan granit telah diperluas, menara pengawas dirancang-ulang, serta meriam-meriam diletakkan di sepanjang sisinya. Dinasti Qing (1644–1911)Dinasti Qing (清朝, 1644–1911) didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming, dinasti terakhir Han Cina, oleh suku Manchu (滿族,满族) dari sebelah timur laut Cina pada tahun 1644. Dinasti ini adalah dinasti feodal terakhir yang memerintah Cina. Diperkirakan sekitar 25 juta masyarakat tewas dalam periode penaklukan Manchu atas Dinasti Ming (1616-1644).[32] Bangsa Manchu kesudahan mengadopsi nilai-nilai Konfusianisme dalam pemerintahan mereka, sebagaimana tradisi yang diterapkan oleh pemerintahan dinasti-dinasti pribumi Cina sebelumnya. Pada Pemberontakan Taiping (1851–1864), sepertiga wilayah Cina sempat jatuh dalam kekuasaan Taiping Tianguo, suatu gerakan keagamaan kuasi-Kristen yang dipimpin Hong Xiuquan yang menyebut dirinya "Raja Langit". Setelah empat belas tahun, barulah pemberontakan tersebut sukses dipadamkan, tentara Taiping dihancurkan dalam Perang Nanking Ketiga tahun 1864. Kematian yang terjadi selama 15 tahun pemberontakan tersebut diperkirakan mencapai 20 juta masyarakat.[33] Beberapa pemberontakan yang memakan korban jiwa dan harta yang semakin akbar kesudahan terjadi, adalah Perang Suku Punti-Hakka, Pemberontakan Nien, Pemberontakan Minoritas Hui, Pemberontakan Panthay, dan Pemberontakan Boxer.[34] Dalam jumlah hal, pemberontakan-pemberontakan tersebut dan akad tidak benar yang sukses dipaksakan oleh daya imperialis asing terhadap Dinasti Qing, adalah tanda-tanda ketidakmampuan Dinasti Qing dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul di masa zaman ke-19. Zaman modernRepublik CinaSun Yat-sen, presiden pertama Republik Cina Rasa frustrasi sebab penolakan Dinasti Qing untuk melaksanakan reformasi serta sebab kelemahan Cina terhadap negara-negara lain, menciptakan timbulnya revolusi yang terinspirasi oleh ide-ide Sun Yat-sen untuk menghapuskan sistem kerajaan dan melaksanakan sistem republik di Cina. Pada tanggal 12 Februari 1912, kaisar terakhir Qing, Kaisar Xuantong turun tahta, menyusul Revolusi Xinhai. Sebulan setelahnya, pada 12 Maret 1912, Republik Cina didirikan dengan Sun Yat-sen sebagai presiden pertamanya. Perbudakan di Cina dibubarkan pada tahun 1910.[35] Pada tahun 1928, setelah konflik berkepanjangan selang panglima-panglima perang yang terjadi selang 1916-1928, sebagian akbar Cina dipersatukan di bawah Kuomintang (KMT) oleh Chiang Kai-shek. Sementara itu, Partai Komunis Cina (PKC) yang berhaluan komunis mulai juga menancapkan pengaruhnya dan menjadi pesaing utama Kuomintang yang menimbulkan Perang Saudara Cina. Kedua partai Cina ini secara nominal sempat bersatu dalam menghadapi pendudukan Jepang yang dimulai tahun 1937, adalah selama Perang Sino-Jepang (1937-1945) yang adalah bidang Perang Dunia II. Mengikuti kekalahan Jepang tahun 1945, permusuhan KMT dan PKC berlanjut kembali setelah usaha-usaha rekonsiliasi dan negosiasi gagal mencapai kesepakatan. (Lihat: Perang Saudara Cina). Di kesudahan Perang Dunia II tahun 1945 sebagai bidang dari penyerahan kekuasaan Jepang, pasukan Jepang di Taiwan menyerah kepada pasukan Republik Cina di bawah Chiang Kai-shek yang memegang kemudi atas Taiwan.[36] Konflik selang partai-partai Cina yang dimulai semenjak 1927 hasilnya secara tidak resmi dengan pengunduran diri Kuomintang ke Taiwan pada tahun 1949 dan menjadikan Partai Komunis Cina sebagai penguasa tunggal di Cina daratan. Mencapai sekarang, pemerintah yang memerintah Taiwan masih menggunakan nama resmi "Republik Cina" walaupun secara umum dikenal dengan nama "Taiwan".[37] Republik Rakyat CinaBendera RRC. Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamirkan Republik Rakyat Cina (RRC) di Tiananmen, setelah nyaris pastinya kemenangan Partai Komunis Cina dari Kuomintang pada Perang Saudara Cina. Periode sejarah RRC secara umum dibagi menjadi empat periode: transformasi sosialis (1949-1976) di bawah Mao Zedong, reformasi ekonomi (1976-1989) di bawah Deng Xiaoping, pertumbuhan ekonomi (1989-2002) di bawah Jiang Zemin, dan terakhir adalah periode di bawah generasi pemerintahan keempat, selang 2002 hingga saat ini. Bacaan lanjutan
Catatan kaki
Tautan luar
edunitas.com Page 2Wilayah yang diduduki oleh berbagai dinasti serta negara modern di sepanjang sejarah Cina. Sejarah Cina adalah salah satu sejarah adat istiadat tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba semenjak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai semenjak Dinasti Shang (k. 1750 SM - 1045 SM).[1] Cangkang kura-kura dengan tulisan Cina kuno yang bersumber dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM.[2] Cara melakukan sesuatu budi, sastra, dan filsafat Cina berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1045 SM hingga 256 SM) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang sangat lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah tulisan Cina modern mulai berkembang. Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakan Periode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama Cina. Pergantian dinasti dalam sejarah Cina telah mengembangkan suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Cina memiliki kendali langsung terhadap wilayah yang luas. Pandangan konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina merupakan suatu negara yang merasakan pergantian selang periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang diduduki oleh orang-orang asing, yang sebagian akbar terasimiliasi ke dalam populasi Suku Han. Pengaruh cara melakukan sesuatu budi dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk cara melakukan sesuatu budi Cina modern. PrasejarahPaleolitikHomo erectus telah merebut daerah yang sekarang dikenal sebagai Cina semenjak zaman Paleolitik, lebih dari satu juta tahun yang lalu [3]. Kajian menunjukkan bahwa peralatan batu yang ditemukan di situs Xiaochangliang telah berumur 1,36 juta tahun [4]. Situs arkeologi Xihoudu di provinsi Shanxi menunjukkan catatan sangat awal penggunaan api oleh Homo erectus, yang berumur 1,27 juta tahun yang lalu [3]. Ekskavasi di Yuanmou dan Lantian menunjukkan pemukiman yang lebih lampau. Spesimen Homo erectus sangat terkenal yang ditemukan di Cina adalah Manusia Peking yang ditemukan pada tahun 1965. Tiga pecahan tembikar yang bersumber dari 16500 dan 19000 SM ditemukan di Gua Liyuzui di Liuzhou, provinsi Guangxi [5]. NeolitikZaman Neolitik di Cina dapat dilacak hingga 10.000 SM [6]. Bukti-bukti awal pertanian milet memiliki penanggalan radiokarbon sekitar 7000 SM [7]. Adat istiadat Peiligang di Xinzheng, Henan sukses diekskavasi pada tahun 1977 [8]. Dengan berkembangnya pertanian, muncul peningkatan populasi, kemampuan menyimpan dan mendistribusikan hasil panen, serta pengerajin dan pengelola [9]. Pada belakang Neolitikum, lembah Sungai Kuning mulai berkembang menjadi pusat adat istiadat dengan penemuan arkeologis signifikan ditemukan di Banpo, Xi'an [10]. Sungai Kuning dinamakan demikian dikarenakan terdapatnya sisa dari pembakaran sedimen (loess) yang bertumpuk di tepi sungai dan tanah sekitarnya, yang kesudahan setelah terbenam di sungai menimbulkan warna yang kekuning-kuningan pada cairan sungai tersebut.[11] Sejarah awal Cina dibuat berbelit oleh kurangnya tulisan pada periode ini dan dokumen-dokumen pada masa setelahnya yang mencampurkan fakta dan fiksi pada zaman ini. Pada 7000 SM, masyarakat Cina bercocok tanam milet, menumbuhkan adat istiadat Jiahu. Di Damaidi di Ningxia, ditemukan 3.172 lukisan gua bersumber dari 6000-5000 SM yang mirip dengan karakter-karakter awal yang dikonfirmasi sebagai tulisan Cina [12][13]. Adat istiadat Yangshao yang muncul belakang dilanjutkan dengan adat istiadat Longshan pada sekitar 2500 SM. Zaman kunoDinasti Xia (2100 SM-1600 SM)Dinasti Xia adalah dinasti pertama yang dikemukakan dalam catatan sejarah seperti Catatan Sejarah Luhur dan Sejarah Bambu.[1][14] Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Luhur. Sebagian akbar arkeolog sekarang menghubungkan Dinasti Xia dengan hasil-hasil ekskavasi di Erlitou, provinsi Henan,[15] yang berupa temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM. Beragam tanda-tanda yang terdapat pada tembikar dan kulit kerang yang ditemukan pada periode ini, diduga adalah bentuk pendahulu dari aksara moderen Cina.[16] Menurut kronogi tradisional sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 2205 SM mencapai 1766 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu, pemerintahan dinasti ini adalah selang 1989 SM dan 1558 SM. Menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996, dinasti ini berkuasa selang 2070 SM hingga 1600 SM.[17][18] Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM)Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Cina. Menurut kronologi sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 1766 SM dan 1122 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu adalah selang 1556 SM dan 1046 SM. Hasil dari Proyek Kronologi Xia Shang Zhou pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996 menyimpulkan bahwa dinasti ini memerintah selang 1600 SM mencapai 1046 SM. Informasi langsung tentang dinasti ini bersumber dari inskripsi pada artefak perunggu dan tulang orakel,[19] serta dari Catatan Sejarah Luhur (Shiji) karya Sima Qian. Temuan arkeologi memberikan bukti keberadaan Dinasti Shang sekitar 1600-1046 SM, yang terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti Shang periode awal (k. 1600-1300 SM) bersumber dari penemuan-penemuan di Erlitou, Zhengzhou dan Shangcheng.[19] Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–1046 SM) atau periode Yin (殷), bersumber dari kelompok akbar tulisan pada tulang orakel. Para arkeolog mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan adalah ibukota terakhir Dinasti Shang,[19] dari sembilan ibukota lainnya. Dinasti Shang diperintah 31 orang raja, semenjak Raja Tang mencapai dengan Raja Zhou sebagai raja terakhir. Warga Cina masa ini mempercayai banyak dewa, selang lain dewa-dewa cuaca dan langit, serta dewa tertinggi yang dinamakan Shang-Ti.[20] Mereka juga percaya bahwa nenek moyang mereka, termasuk orang tua dan kakek-nenek mereka, setelah meninggal akan menjadi seperti dewa pula dan layak disembah.[21] Sekitar tahun 1500 SM, orang Cina mulai menggunakan tulang orakel untuk memprediksi masa depan. Para ilmuwan Barat cenderung ragu-ragu untuk menghubungkan berbagai permukiman yang sezaman dengan pemukiman Anyang sebagai anggota dari dinasti Shang.[22] Hipotesa terkuat ialah telah terjadinya ko-eksistensi selang Anyang yang diperintah oleh Dinasti Shang, dengan pemukiman-pemukiman berbudaya lain di wilayah yang sekarang dikenal sebagai "Cina sebenarnya" (China proper). Dinasti Zhou (1046 SM–256 SM)Bejana ritual (You), dari zaman Dinasti Zhou Barat. Bejana pu berdesain naga, dari Zaman Musim Semi dan Gugur. Dinasti Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Cina yang menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou berkuasa selang 1046 SM hingga 256 SM. Dinasti ini mulai tumbuh dari lembah Sungai Kuning, di sebelah barat Shang. Penguasa Zhou, Wu Wang, sukses mengalahkan Shang pada Pertempuran Muye. Pada masa Dinasti Zhou mulailah dikenal konsep "Mandat Langit" sebagai legitimasi pergantian kekuasaan,[23] dan konsep ini seterusnya berpengaruh pada hampir setiap pergantian dinasti di Cina. Ibukota Zhou awalnya berada di wilayah barat, adalah tidak jauh kota Xi'an moderen sekarang, namun kesudahan terjadi serangkaian ekpansi ke arah lembah Sungai Yangtze. Dalam sejarah Cina, ini menjadi awal dari migrasi-migrasi masyarakat selanjutnya dari utara ke selatan. Periode Musim Semi dan Musim Gugur (722 SM-476 SM)Pada sekitar masa seratus tahun ke-8 SM, terjadi desentralisasi kekuasaan pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur, yang diberi nama sesuai karya sastra Chun Qiu (Musim Semi dan Gugur). Pada zaman ini, pimpinan militer lokal yang digunakan Zhou mulai menunjukkan kekuasaannya dan berlomba-lomba mendapat hegemoni. Invasi dari barat laut, misalnya oleh Qin, memaksa Zhou untuk memindahkan ibu kotanya ke timur, adalah ke Luoyang. Ini menandai fase kedua Dinasti Zhou: Zhou Timur. Ratusan negara bermunculan, beberapa di selangnya hanya seluas satu desa, dengan penguasa setempat memegang kekuasaan politik penuh dan kadang menggunakan gelar kehormatan untuk dirinya. Seratus Aliran Konsep dari filsafat Cina berkembang pada zaman ini, berikut juga beberapa gerakan intelektual berpengaruh seperti Konfusianisme, Taoisme, Legalisme, dan Mohisme.[24] Periode Negara Perang (476 SM-221 SM)Setelah berbagai konsolidasi politik, tujuh negara terkemuka bertahan pada belakang masa seratus tahun ke-5 SM. Meskipun saat itu masih terdapat raja dari Dinasti Zhou mencapai 256 SM, namun ia hanya seorang pemimpin nominal yang tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Pada masa itu, daerah tetangga dari negara-negara yang bertempur juga ditaklukkan dan menjadi wilayah baru, selang lain Sichuan dan Liaoning; yang kesudahan diatur di bawah sistem administrasi lokal baru berupa commandery dan prefektur (郡县/郡县). Negara Qin sukses menyatukan ketujuh negara yang benar, serta melaksanakan ekspansi ke wilayah-wilayah Zhejiang, Fujian, Guangdong, dan Guangxi pada 214 SM.[25] Periode saat negara-negara saling bertempur hingga penyatuan seluruh Cina oleh Dinasti Qin pada tahun 221 SM, dikenal dengan nama "Periode Negara Perang", adalah penamaan yang diambil dari nama karya sejarah Zhan Guo Ce (Strategi Negara Berperang). Zaman kekaisaranDinasti Qin (221 SM–206 SM)Dinasti Qin sukses menyatukan Cina yang terpecah menjadi beberapa kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM.[25] Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar pertama Cina bersatu pada tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok Akbar Cina yang belakang dihabiskan oleh Dinasti Ming serta peninggalan Terakota di makam Qin Shi Huang. Beberapa kontribusi akbar Dinasti Qin, selang termasuk terbentuknya konsep pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang hukum, diterapkannya bahasa tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama seluruh Cina, setelah berlalunya masa-masa kesengsaraan pada Zaman Musim Semi dan Gugur. Bahkan hal-hal yang mendasar seperti panjangnya as roda untuk gerobak dagang, saat itu merasakan penyeragaman demi menjamin berkembangnya sistem perdagangan yang baik di seluruh kekaisaran.[26] Dinasti Han (206 SM–220)Lentera minyak Dinasti Han, masa seratus tahun ke-2 SM. Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun 206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode adalah Dinasti Han Barat (206 SM - 9) dan Dinasti Han Timur (23 - 220) yang dipisahkan oleh periode pendek Dinasti Xin (9 - 23). Kaisar Wu (Han Wudi 漢武帝/汉武帝) sukses mengeratkan persatuan dan memperluas kekaisaran Cina dengan mendesak bangsa Xiongnu (sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah stepa-stepa Mongolia Dalam, dengan demikian merebut wilayah-wilayah Gansu, Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut menyebabkan membukanya untuk pertama kali perdagangan selang Cina dan Eropa, melalui Jalur Sutra. Jenderal Ban Chao dari Dinasti Han bahkan memperluas penaklukannya melalui pegunungan Pamir sampi ke Laut Kaspia.[27] Kedutaan pertama dari Kekaisaran Romawi tercatat pada sumber-sumber Cina pertama kali dibuka (melalui jalur laut) pada tahun 166, dan yang kedua pada tahun 284. Zaman Tiga Negara (220–280)Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu periode perpecahan Cina yang berlanjut setelah hilangnya kekuasaan de facto Dinasti Han. Secara umum periode ini dianggap berlanjut semenjak pendirian Wei (220) hingga penaklukan Wu oleh Dinasti Jin (280), walau banyak sejarawan Cina yang menganggap bahwa periode ini berlanjut semenjak Pemberontakan Serban Kuning (184). Dinasti Jin dan Enam Belas Negara (280-420)Cina sukses dipersatukan sementara pada tahun 280 oleh Dinasti Jin. Meskipun demikian, kelompok etnis di luar suku Han (Wu Hu) masih menguasai sebagian akbar wilayah pada awal masa seratus tahun ke-4 dan menyebabkan migrasi besar-besaran suku Han ke selatan Sungai Yangtze. Anggota utara Cina terpecah menjadi negara-negara kecil yang membentuk suatu era turbulen yang dikenal dengan Zaman Enam Belas Negara (304 - 469). Dinasti Utara dan Selatan (420–589)Menyusul keruntuhan Dinasti Jin Timur pada tahun 420, Cina memasuki era Dinasti Utara dan Selatan. Zaman ini merupakan masa perang saudara dan perpecahan politik, walaupun juga merupakan masa berkembangnya seni dan cara melakukan sesuatu budi, kemajuan teknologi, serta penyebaran Agama Buddha dan Taoisme. Dinasti Sui (589–618)Setelah hampir empat masa seratus tahun perpecahan, Dinasti Sui sukses mempersatukan kembali Cina pada tahun 589 dengan penaklukan Yang Jian, pendiri Dinasti Sui, terhadap Dinasti Chen di selatan. Periode kekuasaan dinasti ini selang lain ditandai dengan pembangunan Terusan Akbar Cina dan pembentukan banyak lembaga pemerintahan yang nantinya akan diadopsi oleh Dinasti Tang. Dinasti Tang (618–907)Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan perkembangan seni dan teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama utama yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat biasanya. Semenjak sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai merasakan kemunduran sebab munculnya pemberontakan-pemberontakan. Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907–960)Selang tahun 907 mencapai 960, semenjak runtuhnya Dinasti Tang mencapai berkuasanya Dinasti Song, terjadi suatu periode perpecahan politik yang dikenal sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Pada masa yang cukup singkat ini, lima dinasti (Liang, Tang, Jin, Han, dan Zhou) secara bergantian menguasai jantung wilayah kerajaan lama di utara Cina. Pada saat yang bersamaan, sepuluh negara kecil lain (Wu, Wuyue, Min, Nanping, Chu, Tang Selatan, Han Selatan, Han Utara, Shu Awal, dan Shu Akhir) berkuasa di selatan dan barat Cina. Dinasti Song, Liao, Jin, serta Xia Barat (960-1279)Selang tahun 960 hingga 1279, Cina diduduki oleh beberapa dinasti. Pada tahun 960, Dinasti Song (960-1279) yang beribu kota di Kaifeng menguasai sebagian akbar Cina dan mengawali suatu periode kesejahteraan ekonomi. Wilayah Manchuria (sekarang dikenal dengan Mongolia) diduduki oleh Dinasti Liao (907-1125) yang selanjutnya digantikan oleh Dinasti Jin (1115-1234). Sementara itu, wilayah barat laut Cina yang sekarang dikenal dengan provinsi-provinsi Gansu, Shaanxi, dan Ningxia diduduki oleh Dinasti Xia Barat selang tahun 1032 hingga 1227. Dinasti Yuan (1279–1368)Kublai Khan, pendiri Dinasti Yuan Selang tahun 1279 hingga tahun 1368, Cina diduduki oleh Dinasti Yuan yang bersumber dari Mongolia dan didirikan oleh Kublai Khan. Dinasti ini menguasai Cina setelah sukses meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum mengadakan kampanye ke selatan dan mengakhiri kekuasaan Dinasti Song. Dinasti ini adalah dinasti pertama yang memerintah seluruh Cina dari ibu kota Beijing. Sebelum invasi bangsa Mongol, laporan dari dinasti-dinasti Cina memperkirakan terdapat sekitar 120 juta penduduk; namun setelah penaklukan beres secara menyeluruh pada tahun 1279, sensus tahun 1300 menyebutkan bahwa terdapat 60 juta masyarakat.[28] Demikian pula pada pemerintahan Dinasti Yuan terjadi epidemi masa seratus tahun ke-14 berupa wabah penyakit pes (Kematian Hitam), dan diperkirakan telah menewaskan 30% populasi Cina saat itu.[29][30] Dinasti Ming (1368–1644)Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup kuat terhadap kekuasaan asing ini di kalangan warga. Sentimen ini, ditambah sering timbulnya bencana dunia semenjak 1340-an, hasilnya menimbulkan pemberontakan petani yang menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuanzhang dari suku Han mendirikan Dinasti Ming setelah sukses mengusir Dinasti Yuan pada tahun 1368. Tahun 1449, Esen Tayisi dari bangsa Mongol Oirat melaksanakan penyerangan ke wilayah Cina utara, dan bahkan mencapai sukses menawan Kaisar Zhengtong di Tumu. Tahun 1542, Altan Khan memimpin bangsa Mongol bertali-tali mengganggu perbatasan utara Cina, dan pada tahun 1550 ia sukses menyerang mencapai ke pinggiran kota Beijing. Kekaisaran Dinasti Ming juga menghadapi serangan bajak laut Jepang di sepanjang garis pantai tenggara Cina;[31] peranan Jenderal Qi Jiguang sangat penting dalam mengalahkan serangan bajak laut tersebut. Suatu gempa bumi terdasyat di dunia, gempa bumi Shaanxi tahun 1556, diperkirakan telah menewaskan sekitar 830.000 masyarakat, yang terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing. Selama masa Dinasti Ming, pembangunan terakhir Tembok Akbar Cina beres diterapkan, sebagai usaha perlindungan untuk Cina atas invasi dari bangsa-bangsa asing. Meskipun pembangunannya telah dimulai pada masa sebelumnya, sesungguhnya sebagian akbar tembok yang terlihat saat ini adalah yang telah dibangun atau diperbaiki oleh Dinasti Ming. Kontruksi bata dan granit telah diperluas, menara pengawas dirancang-ulang, serta meriam-meriam diletakkan di sepanjang sisinya. Dinasti Qing (1644–1911)Dinasti Qing (清朝, 1644–1911) didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming, dinasti terakhir Han Cina, oleh suku Manchu (滿族,满族) dari sebelah timur laut Cina pada tahun 1644. Dinasti ini merupakan dinasti feodal terakhir yang memerintah Cina. Diperkirakan sekitar 25 juta masyarakat tewas dalam periode penaklukan Manchu atas Dinasti Ming (1616-1644).[32] Bangsa Manchu kesudahan mengadopsi nilai-nilai Konfusianisme dalam pemerintahan mereka, sebagaimana tradisi yang diterapkan oleh pemerintahan dinasti-dinasti pribumi Cina sebelumnya. Pada Pemberontakan Taiping (1851–1864), sepertiga wilayah Cina sempat jatuh dalam kekuasaan Taiping Tianguo, suatu gerakan keagamaan kuasi-Kristen yang dipimpin Hong Xiuquan yang menyebut dirinya "Raja Langit". Setelah empat belas tahun, barulah pemberontakan tersebut sukses dipadamkan, tentara Taiping dihancurkan dalam Perang Nanking Ketiga tahun 1864. Kematian yang terjadi selama 15 tahun pemberontakan tersebut diperkirakan mencapai 20 juta masyarakat.[33] Beberapa pemberontakan yang memakan korban jiwa dan harta yang lebih akbar kesudahan terjadi, adalah Perang Suku Punti-Hakka, Pemberontakan Nien, Pemberontakan Minoritas Hui, Pemberontakan Panthay, dan Pemberontakan Boxer.[34] Dalam banyak hal, pemberontakan-pemberontakan tersebut dan akad tidak benar yang sukses dipaksakan oleh daya imperialis asing terhadap Dinasti Qing, merupakan tanda-tanda ketidakmampuan Dinasti Qing dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul di masa seratus tahun ke-19. Zaman modernRepublik CinaSun Yat-sen, presiden pertama Republik Cina Rasa frustrasi sebab penolakan Dinasti Qing untuk melaksanakan reformasi serta sebab kelemahan Cina terhadap negara-negara lain, menciptakan timbulnya revolusi yang terinspirasi oleh ide-ide Sun Yat-sen untuk menghapuskan sistem kerajaan dan melaksanakan sistem republik di Cina. Pada tanggal 12 Februari 1912, kaisar terakhir Qing, Kaisar Xuantong turun tahta, menyusul Revolusi Xinhai. Sebulan setelahnya, pada 12 Maret 1912, Republik Cina didirikan dengan Sun Yat-sen sebagai presiden pertamanya. Perbudakan di Cina dihapuskan pada tahun 1910.[35] Pada tahun 1928, setelah konflik berkepanjangan selang panglima-panglima perang yang terjadi selang 1916-1928, sebagian akbar Cina dipersatukan di bawah Kuomintang (KMT) oleh Chiang Kai-shek. Sementara itu, Partai Komunis Cina (PKC) yang berhaluan komunis mulai juga menancapkan pengaruhnya dan menjadi pesaing utama Kuomintang yang menimbulkan Perang Saudara Cina. Kedua partai Cina ini secara nominal sempat bersatu dalam menghadapi pendudukan Jepang yang dimulai tahun 1937, adalah selama Perang Sino-Jepang (1937-1945) yang merupakan anggota Perang Dunia II. Mengikuti kekalahan Jepang tahun 1945, permusuhan KMT dan PKC berlanjut kembali setelah usaha-usaha rekonsiliasi dan negosiasi gagal mencapai kesepakatan. (Lihat: Perang Saudara Cina). Di belakang Perang Dunia II tahun 1945 sebagai anggota dari penyerahan kekuasaan Jepang, pasukan Jepang di Taiwan menyerah kepada pasukan Republik Cina di bawah Chiang Kai-shek yang memegang kendali atas Taiwan.[36] Konflik selang partai-partai Cina yang dimulai semenjak 1927 hasilnya secara tidak resmi dengan pengunduran diri Kuomintang ke Taiwan pada tahun 1949 dan menjadikan Partai Komunis Cina sebagai penguasa tunggal di Cina daratan. Mencapai sekarang, pemerintah yang memerintah Taiwan masih menggunakan nama resmi "Republik Cina" walaupun secara umum dikenal dengan nama "Taiwan".[37] Republik Rakyat CinaBendera RRC. Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamirkan Republik Rakyat Cina (RRC) di Tiananmen, setelah hampir pastinya kemenangan Partai Komunis Cina dari Kuomintang pada Perang Saudara Cina. Periode sejarah RRC secara umum dibagi menjadi empat periode: transformasi sosialis (1949-1976) di bawah Mao Zedong, reformasi ekonomi (1976-1989) di bawah Deng Xiaoping, pertumbuhan ekonomi (1989-2002) di bawah Jiang Zemin, dan terakhir adalah periode di bawah generasi pemerintahan keempat, selang 2002 hingga saat ini. Bacaan lanjutan
Catatan kaki
Tautan luar
edunitas.com Page 3Wilayah yang diduduki oleh berbagai dinasti serta negara modern di sepanjang sejarah Cina. Sejarah Cina adalah salah satu sejarah hukum budaya istiadat tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba semenjak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai semenjak Dinasti Shang (k. 1750 SM - 1045 SM).[1] Cangkang kura-kura dengan tulisan Cina kuno yang bersumber dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM.[2] Cara melakukan sesuatu budi, sastra, dan filsafat Cina berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1045 SM hingga 256 SM) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang sangat lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah tulisan Cina modern mulai berkembang. Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakan Periode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama Cina. Pergantian dinasti dalam sejarah Cina telah mengembangkan suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Cina memiliki kendali langsung terhadap wilayah yang luas. Pandangan konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina merupakan suatu negara yang merasakan pergantian selang periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang diduduki oleh orang-orang asing, yang sebagian akbar terasimiliasi ke dalam populasi Suku Han. Pengaruh cara melakukan sesuatu budi dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk cara melakukan sesuatu budi Cina modern. PrasejarahPaleolitikHomo erectus telah merebut daerah yang sekarang dikenal sebagai Cina semenjak zaman Paleolitik, lebih dari satu juta tahun yang lalu [3]. Kajian menunjukkan bahwa peralatan batu yang ditemukan di situs Xiaochangliang telah berumur 1,36 juta tahun [4]. Situs arkeologi Xihoudu di provinsi Shanxi menunjukkan catatan sangat awal penggunaan api oleh Homo erectus, yang berumur 1,27 juta tahun yang lalu [3]. Ekskavasi di Yuanmou dan Lantian menunjukkan pemukiman yang lebih lampau. Spesimen Homo erectus sangat terkenal yang ditemukan di Cina adalah Manusia Peking yang ditemukan pada tahun 1965. Tiga pecahan tembikar yang bersumber dari 16500 dan 19000 SM ditemukan di Gua Liyuzui di Liuzhou, provinsi Guangxi [5]. NeolitikZaman Neolitik di Cina dapat dilacak hingga 10.000 SM [6]. Bukti-bukti awal pertanian milet memiliki penanggalan radiokarbon sekitar 7000 SM [7]. Hukum budaya istiadat Peiligang di Xinzheng, Henan sukses diekskavasi pada tahun 1977 [8]. Dengan berkembangnya pertanian, muncul peningkatan populasi, kemampuan menyimpan dan mendistribusikan hasil panen, serta pengerajin dan pengelola [9]. Pada belakang Neolitikum, lembah Sungai Kuning mulai berkembang menjadi pusat hukum budaya istiadat dengan penemuan arkeologis signifikan ditemukan di Banpo, Xi'an [10]. Sungai Kuning dinamakan demikian dikarenakan terdapatnya sisa dari pembakaran sedimen (loess) yang bertumpuk di tepi sungai dan tanah sekitarnya, yang kesudahan setelah terbenam di sungai menimbulkan warna yang kekuning-kuningan pada cairan sungai tersebut.[11] Sejarah awal Cina dibuat berbelit oleh kurangnya tulisan pada periode ini dan dokumen-dokumen pada masa setelahnya yang mencampurkan fakta dan fiksi pada zaman ini. Pada 7000 SM, penduduk Cina bercocok tanam milet, menumbuhkan hukum budaya istiadat Jiahu. Di Damaidi di Ningxia, ditemukan 3.172 lukisan gua bersumber dari 6000-5000 SM yang mirip dengan karakter-karakter awal yang dikonfirmasi sebagai tulisan Cina [12][13]. Hukum budaya istiadat Yangshao yang muncul belakang dilanjutkan dengan hukum budaya istiadat Longshan pada sekitar 2500 SM. Zaman kunoDinasti Xia (2100 SM-1600 SM)Dinasti Xia adalah dinasti pertama yang dikemukakan dalam catatan sejarah seperti Catatan Sejarah Luhur dan Sejarah Bambu.[1][14] Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Luhur. Sebagian akbar arkeolog sekarang menghubungkan Dinasti Xia dengan hasil-hasil ekskavasi di Erlitou, provinsi Henan,[15] yang berupa temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM. Beragam tanda-tanda yang terdapat pada tembikar dan kulit kerang yang ditemukan pada periode ini, diduga adalah bentuk pendahulu dari aksara moderen Cina.[16] Menurut kronogi tradisional sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 2205 SM mencapai 1766 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu, pemerintahan dinasti ini adalah selang 1989 SM dan 1558 SM. Menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996, dinasti ini berkuasa selang 2070 SM hingga 1600 SM.[17][18] Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM)Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Cina. Menurut kronologi sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 1766 SM dan 1122 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu adalah selang 1556 SM dan 1046 SM. Hasil dari Proyek Kronologi Xia Shang Zhou pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996 menyimpulkan bahwa dinasti ini memerintah selang 1600 SM mencapai 1046 SM. Informasi langsung tentang dinasti ini bersumber dari inskripsi pada artefak perunggu dan tulang orakel,[19] serta dari Catatan Sejarah Luhur (Shiji) karya Sima Qian. Temuan arkeologi memberikan bukti keberadaan Dinasti Shang sekitar 1600-1046 SM, yang terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti Shang periode awal (k. 1600-1300 SM) bersumber dari penemuan-penemuan di Erlitou, Zhengzhou dan Shangcheng.[19] Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–1046 SM) atau periode Yin (殷), bersumber dari kelompok akbar tulisan pada tulang orakel. Para arkeolog mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan adalah ibukota terakhir Dinasti Shang,[19] dari sembilan ibukota lainnya. Dinasti Shang diperintah 31 orang raja, semenjak Raja Tang mencapai dengan Raja Zhou sebagai raja terakhir. Warga Cina masa ini mempercayai banyak dewa, selang lain dewa-dewa cuaca dan langit, serta dewa tertinggi yang dinamakan Shang-Ti.[20] Mereka juga percaya bahwa nenek moyang mereka, termasuk orang tua dan kakek-nenek mereka, setelah meninggal akan menjadi seperti dewa pula dan layak disembah.[21] Sekitar tahun 1500 SM, orang Cina mulai menggunakan tulang orakel untuk memprediksi masa depan. Para ilmuwan Barat cenderung ragu-ragu untuk menghubungkan berbagai permukiman yang sezaman dengan pemukiman Anyang sebagai anggota dari dinasti Shang.[22] Hipotesa terkuat ialah telah terjadinya ko-eksistensi selang Anyang yang diperintah oleh Dinasti Shang, dengan pemukiman-pemukiman berbudaya lain di wilayah yang sekarang dikenal sebagai "Cina sebenarnya" (China proper). Dinasti Zhou (1046 SM–256 SM)Bejana ritual (You), dari zaman Dinasti Zhou Barat. Bejana pu berdesain naga, dari Zaman Musim Semi dan Gugur. Dinasti Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Cina yang menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou berkuasa selang 1046 SM hingga 256 SM. Dinasti ini mulai tumbuh dari lembah Sungai Kuning, di sebelah barat Shang. Penguasa Zhou, Wu Wang, sukses mengalahkan Shang pada Pertempuran Muye. Pada masa Dinasti Zhou mulailah dikenal konsep "Mandat Langit" sebagai legitimasi pergantian kekuasaan,[23] dan konsep ini seterusnya berpengaruh pada hampir setiap pergantian dinasti di Cina. Ibukota Zhou awalnya berada di wilayah barat, adalah dekat kota Xi'an moderen sekarang, namun kesudahan terjadi serangkaian ekpansi ke arah lembah Sungai Yangtze. Dalam sejarah Cina, ini menjadi awal dari migrasi-migrasi penduduk selanjutnya dari utara ke selatan. Periode Musim Semi dan Musim Gugur (722 SM-476 SM)Pada sekitar masa zaman ke-8 SM, terjadi desentralisasi kekuasaan pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur, yang diberi nama sesuai karya sastra Chun Qiu (Musim Semi dan Gugur). Pada zaman ini, pimpinan militer lokal yang digunakan Zhou mulai menunjukkan kekuasaannya dan berlomba-lomba mendapat hegemoni. Invasi dari barat laut, misalnya oleh Qin, memaksa Zhou untuk memindahkan ibu kotanya ke timur, adalah ke Luoyang. Ini menandai fase kedua Dinasti Zhou: Zhou Timur. Ratusan negara bermunculan, beberapa di selangnya hanya seluas satu desa, dengan penguasa setempat memegang kekuasaan politik penuh dan kadang menggunakan gelar kehormatan untuk dirinya. Seratus Aliran Pemikiran dari filsafat Cina berkembang pada zaman ini, berikut juga beberapa gerakan intelektual berpengaruh seperti Konfusianisme, Taoisme, Legalisme, dan Mohisme.[24] Periode Negara Perang (476 SM-221 SM)Setelah berbagai konsolidasi politik, tujuh negara terkemuka bertahan pada belakang masa zaman ke-5 SM. Meskipun saat itu masih terdapat raja dari Dinasti Zhou mencapai 256 SM, namun ia hanya seorang pemimpin nominal yang tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Pada masa itu, daerah tetangga dari negara-negara yang bertempur juga ditaklukkan dan menjadi wilayah baru, selang lain Sichuan dan Liaoning; yang kesudahan diatur di bawah sistem administrasi lokal baru berupa commandery dan prefektur (郡县/郡县). Negara Qin sukses menyatukan ketujuh negara yang benar, serta melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah Zhejiang, Fujian, Guangdong, dan Guangxi pada 214 SM.[25] Periode saat negara-negara saling bertempur hingga penyatuan seluruh Cina oleh Dinasti Qin pada tahun 221 SM, dikenal dengan nama "Periode Negara Perang", adalah penamaan yang diambil dari nama karya sejarah Zhan Guo Ce (Strategi Negara Berperang). Zaman kekaisaranDinasti Qin (221 SM–206 SM)Dinasti Qin sukses menyatukan Cina yang terpecah menjadi beberapa kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM.[25] Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar pertama Cina bersatu pada tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok Akbar Cina yang belakang dihabiskan oleh Dinasti Ming serta peninggalan Terakota di makam Qin Shi Huang. Beberapa kontribusi akbar Dinasti Qin, selang termasuk terbentuknya konsep pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang hukum, diterapkannya bahasa tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama seluruh Cina, setelah berlalunya masa-masa kesengsaraan pada Zaman Musim Semi dan Gugur. Bahkan hal-hal yang mendasar seperti panjangnya as roda untuk gerobak dagang, saat itu merasakan penyeragaman demi menjamin berkembangnya sistem perdagangan yang baik di seluruh kekaisaran.[26] Dinasti Han (206 SM–220)Lentera minyak Dinasti Han, masa zaman ke-2 SM. Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun 206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode adalah Dinasti Han Barat (206 SM - 9) dan Dinasti Han Timur (23 - 220) yang dipisahkan oleh periode pendek Dinasti Xin (9 - 23). Kaisar Wu (Han Wudi 漢武帝/汉武帝) sukses mengeratkan persatuan dan memperluas kekaisaran Cina dengan mendesak bangsa Xiongnu (sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah stepa-stepa Mongolia Dalam, dengan demikian merebut wilayah-wilayah Gansu, Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut menyebabkan membukanya untuk pertama kali perdagangan selang Cina dan Eropa, melalui Jalur Sutra. Jenderal Ban Chao dari Dinasti Han bahkan memperluas penaklukannya melalui pegunungan Pamir sampi ke Laut Kaspia.[27] Kedutaan pertama dari Kekaisaran Romawi tercatat pada sumber-sumber Cina pertama kali dibuka (melalui jalur laut) pada tahun 166, dan yang kedua pada tahun 284. Zaman Tiga Negara (220–280)Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu periode perpecahan Cina yang berlanjut setelah hilangnya kekuasaan de facto Dinasti Han. Secara umum periode ini dianggap berlanjut semenjak pendirian Wei (220) hingga penaklukan Wu oleh Dinasti Jin (280), walau banyak sejarawan Cina yang menganggap bahwa periode ini berlanjut semenjak Pemberontakan Serban Kuning (184). Dinasti Jin dan Enam Belas Negara (280-420)Cina sukses dipersatukan sementara pada tahun 280 oleh Dinasti Jin. Meskipun demikian, kelompok etnis di luar suku Han (Wu Hu) masih menguasai sebagian akbar wilayah pada awal masa zaman ke-4 dan menyebabkan migrasi besar-besaran suku Han ke selatan Sungai Yangtze. Anggota utara Cina terpecah menjadi negara-negara kecil yang membentuk suatu era turbulen yang dikenal dengan Zaman Enam Belas Negara (304 - 469). Dinasti Utara dan Selatan (420–589)Menyusul keruntuhan Dinasti Jin Timur pada tahun 420, Cina memasuki era Dinasti Utara dan Selatan. Zaman ini merupakan masa perang saudara dan perpecahan politik, walaupun juga merupakan masa berkembangnya seni dan cara melakukan sesuatu budi, kemajuan teknologi, serta penyebaran Agama Buddha dan Taoisme. Dinasti Sui (589–618)Setelah hampir empat masa zaman perpecahan, Dinasti Sui sukses mempersatukan kembali Cina pada tahun 589 dengan penaklukan Yang Jian, pendiri Dinasti Sui, terhadap Dinasti Chen di selatan. Periode kekuasaan dinasti ini selang lain ditandai dengan pembangunan Terusan Akbar Cina dan pembentukan banyak lembaga pemerintahan yang nantinya akan diadopsi oleh Dinasti Tang. Dinasti Tang (618–907)Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan perkembangan seni dan teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama utama yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat biasanya. Semenjak sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai merasakan kemunduran sebab munculnya pemberontakan-pemberontakan. Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907–960)Selang tahun 907 mencapai 960, semenjak runtuhnya Dinasti Tang mencapai berkuasanya Dinasti Song, terjadi suatu periode perpecahan politik yang dikenal sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Pada masa yang cukup singkat ini, lima dinasti (Liang, Tang, Jin, Han, dan Zhou) secara bergantian menguasai jantung wilayah kerajaan lama di utara Cina. Pada saat yang bersamaan, sepuluh negara kecil lain (Wu, Wuyue, Min, Nanping, Chu, Tang Selatan, Han Selatan, Han Utara, Shu Awal, dan Shu Akhir) berkuasa di selatan dan barat Cina. Dinasti Song, Liao, Jin, serta Xia Barat (960-1279)Selang tahun 960 hingga 1279, Cina diduduki oleh beberapa dinasti. Pada tahun 960, Dinasti Song (960-1279) yang beribu kota di Kaifeng menguasai sebagian akbar Cina dan mengawali suatu periode kesejahteraan ekonomi. Wilayah Manchuria (sekarang dikenal dengan Mongolia) diduduki oleh Dinasti Liao (907-1125) yang selanjutnya digantikan oleh Dinasti Jin (1115-1234). Sementara itu, wilayah barat laut Cina yang sekarang dikenal dengan provinsi-provinsi Gansu, Shaanxi, dan Ningxia diduduki oleh Dinasti Xia Barat selang tahun 1032 hingga 1227. Dinasti Yuan (1279–1368)Kublai Khan, pendiri Dinasti Yuan Selang tahun 1279 hingga tahun 1368, Cina diduduki oleh Dinasti Yuan yang bersumber dari Mongolia dan didirikan oleh Kublai Khan. Dinasti ini menguasai Cina setelah sukses meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum mengadakan kampanye ke selatan dan mengakhiri kekuasaan Dinasti Song. Dinasti ini adalah dinasti pertama yang memerintah seluruh Cina dari ibu kota Beijing. Sebelum invasi bangsa Mongol, laporan dari dinasti-dinasti Cina memperkirakan terdapat sekitar 120 juta penduduk; namun setelah penaklukan beres secara menyeluruh pada tahun 1279, sensus tahun 1300 menyebutkan bahwa terdapat 60 juta penduduk.[28] Demikian pula pada pemerintahan Dinasti Yuan terjadi epidemi masa zaman ke-14 berupa wabah penyakit pes (Kematian Hitam), dan diperkirakan telah menewaskan 30% populasi Cina saat itu.[29][30] Dinasti Ming (1368–1644)Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup kuat terhadap kekuasaan asing ini di kalangan warga. Sentimen ini, ditambah sering timbulnya bencana dunia semenjak 1340-an, hasilnya menimbulkan pemberontakan petani yang menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuanzhang dari suku Han mendirikan Dinasti Ming setelah sukses mengusir Dinasti Yuan pada tahun 1368. Tahun 1449, Esen Tayisi dari bangsa Mongol Oirat melakukan penyerangan ke wilayah Cina utara, dan bahkan mencapai sukses menawan Kaisar Zhengtong di Tumu. Tahun 1542, Altan Khan memimpin bangsa Mongol bertali-tali mengganggu perbatasan utara Cina, dan pada tahun 1550 ia sukses menyerang mencapai ke pinggiran kota Beijing. Kekaisaran Dinasti Ming juga menghadapi serangan bajak laut Jepang di sepanjang garis pantai tenggara Cina;[31] peranan Jenderal Qi Jiguang sangat penting dalam mengalahkan serangan bajak laut tersebut. Suatu gempa bumi terdasyat di dunia, gempa bumi Shaanxi tahun 1556, diperkirakan telah menewaskan sekitar 830.000 penduduk, yang terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing. Selama masa Dinasti Ming, pembangunan terakhir Tembok Akbar Cina beres diterapkan, sebagai usaha perlindungan untuk Cina atas invasi dari bangsa-bangsa asing. Meskipun pembangunannya telah dimulai pada masa sebelumnya, sesungguhnya sebagian akbar tembok yang terlihat saat ini adalah yang telah dibangun atau diperbaiki oleh Dinasti Ming. Kontruksi bata dan granit telah diperluas, menara pengawas dirancang-ulang, serta meriam-meriam diletakkan di sepanjang sisinya. Dinasti Qing (1644–1911)Dinasti Qing (清朝, 1644–1911) didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming, dinasti terakhir Han Cina, oleh suku Manchu (滿族,满族) dari sebelah timur laut Cina pada tahun 1644. Dinasti ini merupakan dinasti feodal terakhir yang memerintah Cina. Diperkirakan sekitar 25 juta penduduk tewas dalam periode penaklukan Manchu atas Dinasti Ming (1616-1644).[32] Bangsa Manchu kesudahan mengadopsi nilai-nilai Konfusianisme dalam pemerintahan mereka, sebagaimana tradisi yang diterapkan oleh pemerintahan dinasti-dinasti pribumi Cina sebelumnya. Pada Pemberontakan Taiping (1851–1864), sepertiga wilayah Cina sempat jatuh dalam kekuasaan Taiping Tianguo, suatu gerakan keagamaan kuasi-Kristen yang dipimpin Hong Xiuquan yang menyebut dirinya "Raja Langit". Setelah empat belas tahun, barulah pemberontakan tersebut sukses dipadamkan, tentara Taiping dihancurkan dalam Perang Nanking Ketiga tahun 1864. Kematian yang terjadi selama 15 tahun pemberontakan tersebut diperkirakan mencapai 20 juta penduduk.[33] Beberapa pemberontakan yang memakan korban jiwa dan harta yang lebih akbar kesudahan terjadi, adalah Perang Suku Punti-Hakka, Pemberontakan Nien, Pemberontakan Minoritas Hui, Pemberontakan Panthay, dan Pemberontakan Boxer.[34] Dalam banyak hal, pemberontakan-pemberontakan tersebut dan akad tidak benar yang sukses dipaksakan oleh daya imperialis asing terhadap Dinasti Qing, merupakan tanda-tanda ketidakmampuan Dinasti Qing dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul di masa zaman ke-19. Zaman modernRepublik CinaSun Yat-sen, presiden pertama Republik Cina Rasa frustrasi sebab penolakan Dinasti Qing untuk melakukan reformasi serta sebab kelemahan Cina terhadap negara-negara lain, menciptakan timbulnya revolusi yang terinspirasi oleh ide-ide Sun Yat-sen untuk menghapuskan sistem kerajaan dan melakukan sistem republik di Cina. Pada tanggal 12 Februari 1912, kaisar terakhir Qing, Kaisar Xuantong turun tahta, menyusul Revolusi Xinhai. Sebulan setelahnya, pada 12 Maret 1912, Republik Cina didirikan dengan Sun Yat-sen sebagai presiden pertamanya. Perbudakan di Cina dihapuskan pada tahun 1910.[35] Pada tahun 1928, setelah konflik berkepanjangan selang panglima-panglima perang yang terjadi selang 1916-1928, sebagian akbar Cina dipersatukan di bawah Kuomintang (KMT) oleh Chiang Kai-shek. Sementara itu, Partai Komunis Cina (PKC) yang berhaluan komunis mulai juga menancapkan pengaruhnya dan menjadi pesaing utama Kuomintang yang menimbulkan Perang Saudara Cina. Kedua partai Cina ini secara nominal sempat bersatu dalam menghadapi pendudukan Jepang yang dimulai tahun 1937, adalah selama Perang Sino-Jepang (1937-1945) yang merupakan anggota Perang Dunia II. Mengikuti kekalahan Jepang tahun 1945, permusuhan KMT dan PKC berlanjut kembali setelah usaha-usaha rekonsiliasi dan negosiasi gagal mencapai kesepakatan. (Lihat: Perang Saudara Cina). Di belakang Perang Dunia II tahun 1945 sebagai anggota dari penyerahan kekuasaan Jepang, pasukan Jepang di Taiwan menyerah kepada pasukan Republik Cina di bawah Chiang Kai-shek yang memegang kendali atas Taiwan.[36] Konflik selang partai-partai Cina yang dimulai semenjak 1927 hasilnya secara tak resmi dengan pengunduran diri Kuomintang ke Taiwan pada tahun 1949 dan menjadikan Partai Komunis Cina sebagai penguasa tunggal di Cina daratan. Mencapai sekarang, pemerintah yang memerintah Taiwan masih menggunakan nama resmi "Republik Cina" walaupun secara umum dikenal dengan nama "Taiwan".[37] Republik Rakyat CinaBendera RRC. Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamirkan Republik Rakyat Cina (RRC) di Tiananmen, setelah hampir pastinya kemenangan Partai Komunis Cina dari Kuomintang pada Perang Saudara Cina. Periode sejarah RRC secara umum dibagi menjadi empat periode: transformasi sosialis (1949-1976) di bawah Mao Zedong, reformasi ekonomi (1976-1989) di bawah Deng Xiaoping, pertumbuhan ekonomi (1989-2002) di bawah Jiang Zemin, dan terakhir adalah periode di bawah generasi pemerintahan keempat, selang 2002 hingga saat ini. Bacaan lanjutan
Catatan kaki
Tautan luar
edunitas.com Page 4Wilayah yang diduduki oleh berbagai dinasti serta negara modern di sepanjang sejarah Cina. Sejarah Cina adalah salah satu sejarah hukum budaya istiadat tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba semenjak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai semenjak Dinasti Shang (k. 1750 SM - 1045 SM).[1] Cangkang kura-kura dengan tulisan Cina kuno yang bersumber dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM.[2] Cara melakukan sesuatu budi, sastra, dan filsafat Cina berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1045 SM hingga 256 SM) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang sangat lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah tulisan Cina modern mulai berkembang. Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakan Periode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama Cina. Pergantian dinasti dalam sejarah Cina telah mengembangkan suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Cina memiliki kendali langsung terhadap wilayah yang luas. Pandangan konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina merupakan suatu negara yang merasakan pergantian selang periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang diduduki oleh orang-orang asing, yang sebagian akbar terasimiliasi ke dalam populasi Suku Han. Pengaruh cara melakukan sesuatu budi dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk cara melakukan sesuatu budi Cina modern. PrasejarahPaleolitikHomo erectus telah merebut daerah yang sekarang dikenal sebagai Cina semenjak zaman Paleolitik, lebih dari satu juta tahun yang lalu [3]. Kajian menunjukkan bahwa peralatan batu yang ditemukan di situs Xiaochangliang telah berumur 1,36 juta tahun [4]. Situs arkeologi Xihoudu di provinsi Shanxi menunjukkan catatan sangat awal penggunaan api oleh Homo erectus, yang berumur 1,27 juta tahun yang lalu [3]. Ekskavasi di Yuanmou dan Lantian menunjukkan pemukiman yang lebih lampau. Spesimen Homo erectus sangat terkenal yang ditemukan di Cina adalah Manusia Peking yang ditemukan pada tahun 1965. Tiga pecahan tembikar yang bersumber dari 16500 dan 19000 SM ditemukan di Gua Liyuzui di Liuzhou, provinsi Guangxi [5]. NeolitikZaman Neolitik di Cina dapat dilacak hingga 10.000 SM [6]. Bukti-bukti awal pertanian milet memiliki penanggalan radiokarbon sekitar 7000 SM [7]. Hukum budaya istiadat Peiligang di Xinzheng, Henan sukses diekskavasi pada tahun 1977 [8]. Dengan berkembangnya pertanian, muncul peningkatan populasi, kemampuan menyimpan dan mendistribusikan hasil panen, serta pengerajin dan pengelola [9]. Pada belakang Neolitikum, lembah Sungai Kuning mulai berkembang menjadi pusat hukum budaya istiadat dengan penemuan arkeologis signifikan ditemukan di Banpo, Xi'an [10]. Sungai Kuning dinamakan demikian dikarenakan terdapatnya sisa dari pembakaran sedimen (loess) yang bertumpuk di tepi sungai dan tanah sekitarnya, yang kesudahan setelah terbenam di sungai menimbulkan warna yang kekuning-kuningan pada cairan sungai tersebut.[11] Sejarah awal Cina dibuat berbelit oleh kurangnya tulisan pada periode ini dan dokumen-dokumen pada masa setelahnya yang mencampurkan fakta dan fiksi pada zaman ini. Pada 7000 SM, penduduk Cina bercocok tanam milet, menumbuhkan hukum budaya istiadat Jiahu. Di Damaidi di Ningxia, ditemukan 3.172 lukisan gua bersumber dari 6000-5000 SM yang mirip dengan karakter-karakter awal yang dikonfirmasi sebagai tulisan Cina [12][13]. Hukum budaya istiadat Yangshao yang muncul belakang dilanjutkan dengan hukum budaya istiadat Longshan pada sekitar 2500 SM. Zaman kunoDinasti Xia (2100 SM-1600 SM)Dinasti Xia adalah dinasti pertama yang dikemukakan dalam catatan sejarah seperti Catatan Sejarah Luhur dan Sejarah Bambu.[1][14] Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Luhur. Sebagian akbar arkeolog sekarang menghubungkan Dinasti Xia dengan hasil-hasil ekskavasi di Erlitou, provinsi Henan,[15] yang berupa temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM. Beragam tanda-tanda yang terdapat pada tembikar dan kulit kerang yang ditemukan pada periode ini, diduga adalah bentuk pendahulu dari aksara moderen Cina.[16] Menurut kronogi tradisional sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 2205 SM mencapai 1766 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu, pemerintahan dinasti ini adalah selang 1989 SM dan 1558 SM. Menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996, dinasti ini berkuasa selang 2070 SM hingga 1600 SM.[17][18] Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM)Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Cina. Menurut kronologi sesuai anggaran Liu Xin, dinasti ini berkuasa selang 1766 SM dan 1122 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu adalah selang 1556 SM dan 1046 SM. Hasil dari Proyek Kronologi Xia Shang Zhou pemerintah Republik Rakyat Cina pada tahun 1996 menyimpulkan bahwa dinasti ini memerintah selang 1600 SM mencapai 1046 SM. Informasi langsung tentang dinasti ini bersumber dari inskripsi pada artefak perunggu dan tulang orakel,[19] serta dari Catatan Sejarah Luhur (Shiji) karya Sima Qian. Temuan arkeologi memberikan bukti keberadaan Dinasti Shang sekitar 1600-1046 SM, yang terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti Shang periode awal (k. 1600-1300 SM) bersumber dari penemuan-penemuan di Erlitou, Zhengzhou dan Shangcheng.[19] Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–1046 SM) atau periode Yin (殷), bersumber dari kelompok akbar tulisan pada tulang orakel. Para arkeolog mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan adalah ibukota terakhir Dinasti Shang,[19] dari sembilan ibukota lainnya. Dinasti Shang diperintah 31 orang raja, semenjak Raja Tang mencapai dengan Raja Zhou sebagai raja terakhir. Warga Cina masa ini mempercayai banyak dewa, selang lain dewa-dewa cuaca dan langit, serta dewa tertinggi yang dinamakan Shang-Ti.[20] Mereka juga percaya bahwa nenek moyang mereka, termasuk orang tua dan kakek-nenek mereka, setelah meninggal akan menjadi seperti dewa pula dan layak disembah.[21] Sekitar tahun 1500 SM, orang Cina mulai menggunakan tulang orakel untuk memprediksi masa depan. Para ilmuwan Barat cenderung ragu-ragu untuk menghubungkan berbagai permukiman yang sezaman dengan pemukiman Anyang sebagai anggota dari dinasti Shang.[22] Hipotesa terkuat ialah telah terjadinya ko-eksistensi selang Anyang yang diperintah oleh Dinasti Shang, dengan pemukiman-pemukiman berbudaya lain di wilayah yang sekarang dikenal sebagai "Cina sebenarnya" (China proper). Dinasti Zhou (1046 SM–256 SM)Bejana ritual (You), dari zaman Dinasti Zhou Barat. Bejana pu berdesain naga, dari Zaman Musim Semi dan Gugur. Dinasti Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Cina yang menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou berkuasa selang 1046 SM hingga 256 SM. Dinasti ini mulai tumbuh dari lembah Sungai Kuning, di sebelah barat Shang. Penguasa Zhou, Wu Wang, sukses mengalahkan Shang pada Pertempuran Muye. Pada masa Dinasti Zhou mulailah dikenal konsep "Mandat Langit" sebagai legitimasi pergantian kekuasaan,[23] dan konsep ini seterusnya berpengaruh pada hampir setiap pergantian dinasti di Cina. Ibukota Zhou awalnya berada di wilayah barat, adalah dekat kota Xi'an moderen sekarang, namun kesudahan terjadi serangkaian ekpansi ke arah lembah Sungai Yangtze. Dalam sejarah Cina, ini menjadi awal dari migrasi-migrasi penduduk selanjutnya dari utara ke selatan. Periode Musim Semi dan Musim Gugur (722 SM-476 SM)Pada sekitar masa zaman ke-8 SM, terjadi desentralisasi kekuasaan pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur, yang diberi nama sesuai karya sastra Chun Qiu (Musim Semi dan Gugur). Pada zaman ini, pimpinan militer lokal yang digunakan Zhou mulai menunjukkan kekuasaannya dan berlomba-lomba mendapat hegemoni. Invasi dari barat laut, misalnya oleh Qin, memaksa Zhou untuk memindahkan ibu kotanya ke timur, adalah ke Luoyang. Ini menandai fase kedua Dinasti Zhou: Zhou Timur. Ratusan negara bermunculan, beberapa di selangnya hanya seluas satu desa, dengan penguasa setempat memegang kekuasaan politik penuh dan kadang menggunakan gelar kehormatan untuk dirinya. Seratus Aliran Pemikiran dari filsafat Cina berkembang pada zaman ini, berikut juga beberapa gerakan intelektual berpengaruh seperti Konfusianisme, Taoisme, Legalisme, dan Mohisme.[24] Periode Negara Perang (476 SM-221 SM)Setelah berbagai konsolidasi politik, tujuh negara terkemuka bertahan pada belakang masa zaman ke-5 SM. Meskipun saat itu masih terdapat raja dari Dinasti Zhou mencapai 256 SM, namun ia hanya seorang pemimpin nominal yang tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Pada masa itu, daerah tetangga dari negara-negara yang bertempur juga ditaklukkan dan menjadi wilayah baru, selang lain Sichuan dan Liaoning; yang kesudahan diatur di bawah sistem administrasi lokal baru berupa commandery dan prefektur (郡县/郡县). Negara Qin sukses menyatukan ketujuh negara yang benar, serta melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah Zhejiang, Fujian, Guangdong, dan Guangxi pada 214 SM.[25] Periode saat negara-negara saling bertempur hingga penyatuan seluruh Cina oleh Dinasti Qin pada tahun 221 SM, dikenal dengan nama "Periode Negara Perang", adalah penamaan yang diambil dari nama karya sejarah Zhan Guo Ce (Strategi Negara Berperang). Zaman kekaisaranDinasti Qin (221 SM–206 SM)Dinasti Qin sukses menyatukan Cina yang terpecah menjadi beberapa kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM.[25] Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar pertama Cina bersatu pada tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok Akbar Cina yang belakang dihabiskan oleh Dinasti Ming serta peninggalan Terakota di makam Qin Shi Huang. Beberapa kontribusi akbar Dinasti Qin, selang termasuk terbentuknya konsep pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang hukum, diterapkannya bahasa tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama seluruh Cina, setelah berlalunya masa-masa kesengsaraan pada Zaman Musim Semi dan Gugur. Bahkan hal-hal yang mendasar seperti panjangnya as roda untuk gerobak dagang, saat itu merasakan penyeragaman demi menjamin berkembangnya sistem perdagangan yang baik di seluruh kekaisaran.[26] Dinasti Han (206 SM–220)Lentera minyak Dinasti Han, masa zaman ke-2 SM. Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun 206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode adalah Dinasti Han Barat (206 SM - 9) dan Dinasti Han Timur (23 - 220) yang dipisahkan oleh periode pendek Dinasti Xin (9 - 23). Kaisar Wu (Han Wudi 漢武帝/汉武帝) sukses mengeratkan persatuan dan memperluas kekaisaran Cina dengan mendesak bangsa Xiongnu (sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah stepa-stepa Mongolia Dalam, dengan demikian merebut wilayah-wilayah Gansu, Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut menyebabkan membukanya untuk pertama kali perdagangan selang Cina dan Eropa, melalui Jalur Sutra. Jenderal Ban Chao dari Dinasti Han bahkan memperluas penaklukannya melalui pegunungan Pamir sampi ke Laut Kaspia.[27] Kedutaan pertama dari Kekaisaran Romawi tercatat pada sumber-sumber Cina pertama kali dibuka (melalui jalur laut) pada tahun 166, dan yang kedua pada tahun 284. Zaman Tiga Negara (220–280)Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu periode perpecahan Cina yang berlanjut setelah hilangnya kekuasaan de facto Dinasti Han. Secara umum periode ini dianggap berlanjut semenjak pendirian Wei (220) hingga penaklukan Wu oleh Dinasti Jin (280), walau banyak sejarawan Cina yang menganggap bahwa periode ini berlanjut semenjak Pemberontakan Serban Kuning (184). Dinasti Jin dan Enam Belas Negara (280-420)Cina sukses dipersatukan sementara pada tahun 280 oleh Dinasti Jin. Meskipun demikian, kelompok etnis di luar suku Han (Wu Hu) masih menguasai sebagian akbar wilayah pada awal masa zaman ke-4 dan menyebabkan migrasi besar-besaran suku Han ke selatan Sungai Yangtze. Anggota utara Cina terpecah menjadi negara-negara kecil yang membentuk suatu era turbulen yang dikenal dengan Zaman Enam Belas Negara (304 - 469). Dinasti Utara dan Selatan (420–589)Menyusul keruntuhan Dinasti Jin Timur pada tahun 420, Cina memasuki era Dinasti Utara dan Selatan. Zaman ini merupakan masa perang saudara dan perpecahan politik, walaupun juga merupakan masa berkembangnya seni dan cara melakukan sesuatu budi, kemajuan teknologi, serta penyebaran Agama Buddha dan Taoisme. Dinasti Sui (589–618)Setelah hampir empat masa zaman perpecahan, Dinasti Sui sukses mempersatukan kembali Cina pada tahun 589 dengan penaklukan Yang Jian, pendiri Dinasti Sui, terhadap Dinasti Chen di selatan. Periode kekuasaan dinasti ini selang lain ditandai dengan pembangunan Terusan Akbar Cina dan pembentukan banyak lembaga pemerintahan yang nantinya akan diadopsi oleh Dinasti Tang. Dinasti Tang (618–907)Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan perkembangan seni dan teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama utama yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat biasanya. Semenjak sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai merasakan kemunduran sebab munculnya pemberontakan-pemberontakan. Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907–960)Selang tahun 907 mencapai 960, semenjak runtuhnya Dinasti Tang mencapai berkuasanya Dinasti Song, terjadi suatu periode perpecahan politik yang dikenal sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Pada masa yang cukup singkat ini, lima dinasti (Liang, Tang, Jin, Han, dan Zhou) secara bergantian menguasai jantung wilayah kerajaan lama di utara Cina. Pada saat yang bersamaan, sepuluh negara kecil lain (Wu, Wuyue, Min, Nanping, Chu, Tang Selatan, Han Selatan, Han Utara, Shu Awal, dan Shu Akhir) berkuasa di selatan dan barat Cina. Dinasti Song, Liao, Jin, serta Xia Barat (960-1279)Selang tahun 960 hingga 1279, Cina diduduki oleh beberapa dinasti. Pada tahun 960, Dinasti Song (960-1279) yang beribu kota di Kaifeng menguasai sebagian akbar Cina dan mengawali suatu periode kesejahteraan ekonomi. Wilayah Manchuria (sekarang dikenal dengan Mongolia) diduduki oleh Dinasti Liao (907-1125) yang selanjutnya digantikan oleh Dinasti Jin (1115-1234). Sementara itu, wilayah barat laut Cina yang sekarang dikenal dengan provinsi-provinsi Gansu, Shaanxi, dan Ningxia diduduki oleh Dinasti Xia Barat selang tahun 1032 hingga 1227. Dinasti Yuan (1279–1368)Kublai Khan, pendiri Dinasti Yuan Selang tahun 1279 hingga tahun 1368, Cina diduduki oleh Dinasti Yuan yang bersumber dari Mongolia dan didirikan oleh Kublai Khan. Dinasti ini menguasai Cina setelah sukses meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum mengadakan kampanye ke selatan dan mengakhiri kekuasaan Dinasti Song. Dinasti ini adalah dinasti pertama yang memerintah seluruh Cina dari ibu kota Beijing. Sebelum invasi bangsa Mongol, laporan dari dinasti-dinasti Cina memperkirakan terdapat sekitar 120 juta penduduk; namun setelah penaklukan beres secara menyeluruh pada tahun 1279, sensus tahun 1300 menyebutkan bahwa terdapat 60 juta penduduk.[28] Demikian pula pada pemerintahan Dinasti Yuan terjadi epidemi masa zaman ke-14 berupa wabah penyakit pes (Kematian Hitam), dan diperkirakan telah menewaskan 30% populasi Cina saat itu.[29][30] Dinasti Ming (1368–1644)Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup kuat terhadap kekuasaan asing ini di kalangan warga. Sentimen ini, ditambah sering timbulnya bencana dunia semenjak 1340-an, hasilnya menimbulkan pemberontakan petani yang menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuanzhang dari suku Han mendirikan Dinasti Ming setelah sukses mengusir Dinasti Yuan pada tahun 1368. Tahun 1449, Esen Tayisi dari bangsa Mongol Oirat melakukan penyerangan ke wilayah Cina utara, dan bahkan mencapai sukses menawan Kaisar Zhengtong di Tumu. Tahun 1542, Altan Khan memimpin bangsa Mongol bertali-tali mengganggu perbatasan utara Cina, dan pada tahun 1550 ia sukses menyerang mencapai ke pinggiran kota Beijing. Kekaisaran Dinasti Ming juga menghadapi serangan bajak laut Jepang di sepanjang garis pantai tenggara Cina;[31] peranan Jenderal Qi Jiguang sangat penting dalam mengalahkan serangan bajak laut tersebut. Suatu gempa bumi terdasyat di dunia, gempa bumi Shaanxi tahun 1556, diperkirakan telah menewaskan sekitar 830.000 penduduk, yang terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing. Selama masa Dinasti Ming, pembangunan terakhir Tembok Akbar Cina beres diterapkan, sebagai usaha perlindungan untuk Cina atas invasi dari bangsa-bangsa asing. Meskipun pembangunannya telah dimulai pada masa sebelumnya, sesungguhnya sebagian akbar tembok yang terlihat saat ini adalah yang telah dibangun atau diperbaiki oleh Dinasti Ming. Kontruksi bata dan granit telah diperluas, menara pengawas dirancang-ulang, serta meriam-meriam diletakkan di sepanjang sisinya. Dinasti Qing (1644–1911)Dinasti Qing (清朝, 1644–1911) didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming, dinasti terakhir Han Cina, oleh suku Manchu (滿族,满族) dari sebelah timur laut Cina pada tahun 1644. Dinasti ini merupakan dinasti feodal terakhir yang memerintah Cina. Diperkirakan sekitar 25 juta penduduk tewas dalam periode penaklukan Manchu atas Dinasti Ming (1616-1644).[32] Bangsa Manchu kesudahan mengadopsi nilai-nilai Konfusianisme dalam pemerintahan mereka, sebagaimana tradisi yang diterapkan oleh pemerintahan dinasti-dinasti pribumi Cina sebelumnya. Pada Pemberontakan Taiping (1851–1864), sepertiga wilayah Cina sempat jatuh dalam kekuasaan Taiping Tianguo, suatu gerakan keagamaan kuasi-Kristen yang dipimpin Hong Xiuquan yang menyebut dirinya "Raja Langit". Setelah empat belas tahun, barulah pemberontakan tersebut sukses dipadamkan, tentara Taiping dihancurkan dalam Perang Nanking Ketiga tahun 1864. Kematian yang terjadi selama 15 tahun pemberontakan tersebut diperkirakan mencapai 20 juta penduduk.[33] Beberapa pemberontakan yang memakan korban jiwa dan harta yang lebih akbar kesudahan terjadi, adalah Perang Suku Punti-Hakka, Pemberontakan Nien, Pemberontakan Minoritas Hui, Pemberontakan Panthay, dan Pemberontakan Boxer.[34] Dalam banyak hal, pemberontakan-pemberontakan tersebut dan akad tidak benar yang sukses dipaksakan oleh daya imperialis asing terhadap Dinasti Qing, merupakan tanda-tanda ketidakmampuan Dinasti Qing dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul di masa zaman ke-19. Zaman modernRepublik CinaSun Yat-sen, presiden pertama Republik Cina Rasa frustrasi sebab penolakan Dinasti Qing untuk melakukan reformasi serta sebab kelemahan Cina terhadap negara-negara lain, menciptakan timbulnya revolusi yang terinspirasi oleh ide-ide Sun Yat-sen untuk menghapuskan sistem kerajaan dan melakukan sistem republik di Cina. Pada tanggal 12 Februari 1912, kaisar terakhir Qing, Kaisar Xuantong turun tahta, menyusul Revolusi Xinhai. Sebulan setelahnya, pada 12 Maret 1912, Republik Cina didirikan dengan Sun Yat-sen sebagai presiden pertamanya. Perbudakan di Cina dihapuskan pada tahun 1910.[35] Pada tahun 1928, setelah konflik berkepanjangan selang panglima-panglima perang yang terjadi selang 1916-1928, sebagian akbar Cina dipersatukan di bawah Kuomintang (KMT) oleh Chiang Kai-shek. Sementara itu, Partai Komunis Cina (PKC) yang berhaluan komunis mulai juga menancapkan pengaruhnya dan menjadi pesaing utama Kuomintang yang menimbulkan Perang Saudara Cina. Kedua partai Cina ini secara nominal sempat bersatu dalam menghadapi pendudukan Jepang yang dimulai tahun 1937, adalah selama Perang Sino-Jepang (1937-1945) yang merupakan anggota Perang Dunia II. Mengikuti kekalahan Jepang tahun 1945, permusuhan KMT dan PKC berlanjut kembali setelah usaha-usaha rekonsiliasi dan negosiasi gagal mencapai kesepakatan. (Lihat: Perang Saudara Cina). Di belakang Perang Dunia II tahun 1945 sebagai anggota dari penyerahan kekuasaan Jepang, pasukan Jepang di Taiwan menyerah kepada pasukan Republik Cina di bawah Chiang Kai-shek yang memegang kendali atas Taiwan.[36] Konflik selang partai-partai Cina yang dimulai semenjak 1927 hasilnya secara tak resmi dengan pengunduran diri Kuomintang ke Taiwan pada tahun 1949 dan menjadikan Partai Komunis Cina sebagai penguasa tunggal di Cina daratan. Mencapai sekarang, pemerintah yang memerintah Taiwan masih menggunakan nama resmi "Republik Cina" walaupun secara umum dikenal dengan nama "Taiwan".[37] Republik Rakyat CinaBendera RRC. Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamirkan Republik Rakyat Cina (RRC) di Tiananmen, setelah hampir pastinya kemenangan Partai Komunis Cina dari Kuomintang pada Perang Saudara Cina. Periode sejarah RRC secara umum dibagi menjadi empat periode: transformasi sosialis (1949-1976) di bawah Mao Zedong, reformasi ekonomi (1976-1989) di bawah Deng Xiaoping, pertumbuhan ekonomi (1989-2002) di bawah Jiang Zemin, dan terakhir adalah periode di bawah generasi pemerintahan keempat, selang 2002 hingga saat ini. Bacaan lanjutan
Catatan kaki
Tautan luar
edunitas.com Page 5Tags (tagged): economic history, unkris, kaki 4, bahan, pustaka 5 pranala, luar 5, jurnal, 5 2, cormac, gr da, henri, pirenne karl polanyi, erik s, reinert, in steven durlauf, and lawrence, blume, eds the new, history economic, history, review vol no, jan 1927, pp, 12, center of, studies abstract, links, v 1971 artikel, pidato on, global, economic Page 6Tags (tagged): economic history, unkris, kaki 4, bahan, pustaka 5 pranala, luar 5, jurnal, 5 2, cormac, gr da, henri, pirenne karl polanyi, erik s, reinert, in steven durlauf, and lawrence, blume, eds the new, history economic, history, review vol no, jan 1927, pp, 12, center of, studies abstract, links, v 1971 artikel, pidato on, global, economic Page 7Tags (tagged): sejarah ekonomi, unkris, kaki 4, bahan, pustaka 5 pranala, luar 5, jurnal, 5 2, cormac, gr da, henri, pirenne karl polanyi, erik s, reinert, in steven durlauf, and lawrence, blume, eds the new, history economic, history, review vol no, jan 1927, pp, 12, pusat ilmu, pengetahuan abstract, links, v 1971 artikel, pidato on, global, sejarah, ekonomi Page 8Tags (tagged): sejarah ekonomi, unkris, kaki 4, bahan, pustaka 5 pranala, luar 5, jurnal, 5 2, cormac, gr da, henri, pirenne karl polanyi, erik s, reinert, in steven durlauf, and lawrence, blume, eds the new, history economic, history, review vol no, jan 1927, pp, 12, pusat ilmu, pengetahuan abstract, links, v 1971 artikel, pidato on, global, sejarah, ekonomi Page 9Tags (tagged): sejarah eropa, sejarah, eropa, unkris, pada zaman prasejarah, hingga saat, peradaban, 22 heather peter, empires and, barbarians, the fall of, a history, of, modern europe from, the renaissance, to, the, 1996 bakels, c c, western european loess, belt, pusat, ilmu, pengetahuan pp anderson, bonnie s, and, judith p zinsser Page 10Tags (tagged): sejarah eropa, sejarah, eropa, unkris, pada zaman prasejarah, hingga saat, peradaban, 22 heather peter, empires and, barbarians, the fall of, a history, of, modern europe from, the renaissance, to, the, 1996 bakels, c c, western european loess, belt, pusat, ilmu, pengetahuan pp anderson, bonnie s, and, judith p zinsser Page 11Tags (tagged): history of europe, history of, europe, unkris, eropa pada, zaman prasejarah, hingga, saat peradaban, 22, heather peter, empires, and barbarians the, fall of, a, history of modern, europe from, the, renaissance to the, 1996 bakels, c, c the western, european loess, belt, center of studies, pp anderson, bonnie, s and judith, p zinsser, history of history, of Page 12Tags (tagged): history of europe, history of, europe, unkris, eropa pada, zaman prasejarah, hingga, saat peradaban, 22, heather peter, empires, and barbarians the, fall of, a, history of modern, europe from, the, renaissance to the, 1996 bakels, c, c the western, european loess, belt, center of studies, pp anderson, bonnie, s and judith, p zinsser, history of history, of Page 13Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun lebih kurang 2400 SM, ketika hukum budaya istiadat Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak ketika itu fisika terus berkembang hingga ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, menempuh teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlanjut terjadi pada lebih kurang tahun 1600 dapat dipercakapkan menjadi batas selang konsep purba dan kelahirannya fisika klasik. Dan berakhir berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlanjutnya era baru adalah era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat beradanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus muncul bersambung tanpa jeda, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum hingga lingkungan subatomik. Daftar masalah dimana fisikawan mesti pecahkan terus bertambah dari masa ke masa. Fisika AwalSejak zaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di lebih kurangnya berinteraksi, kenapa benda yang tanpa disangga jatuh keb bawah, kenapa benda yang selisih memiliki sifat yang selisih juga, dan untuknya. Mereka juga mengira-ira tentang misteri dunia semesta, bagaimana susunan dan jabatan bumi di tengah dunia yang luas ini dan bagaima sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua benda yang memiliki jabatan penting dalam kehidupan manusia purba. Secara umum, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mereka secara gampang langsung mengaitkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu berspekulasi, mulai berkembang. Tentu saja jawaban ini banyakan masih salah karena tidak didasarkan pada eksperimen, bagaimanapun juga dengan begini ilmu pengetahuan mulai mendapat tempatnya. Fisika pada masa awal ini banyakan berkembang dari dunia filosofi, dan bukan dari eksperimen yang sistematis. Kontribusi IslamKetika itu hukum budaya istiadat didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang sangat pesat yang dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani. Runtuhnya Kekaisaran Roma mempunyai kesudahan suatu peristiwa pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di dataran Eropa. Bagaimanapun juga hukum budaya istiadat di timur tengah terus berkembang pesat, banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini. Berakhir ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan matematika, yang berakhir menemukan bidang ilmu pengetahuan baru adalah kimia. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat di Persia dan ilmuwan terus muncul bersambung yang berakhir dengan aktifnya memindahkan ilmu yang telah berada dari hukum budaya istiadat Yunani ke timur tengah yang ketika itu masih mundur dari Eropa yang mulai memasuki ratus tahun kegelapan. edunitas.com Page 14Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun lebih kurang 2400 SM, ketika hukum budaya istiadat Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak ketika itu fisika terus berkembang hingga ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, menempuh teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlanjut terjadi pada lebih kurang tahun 1600 dapat dipercakapkan menjadi batas selang konsep purba dan kelahirannya fisika klasik. Dan berakhir berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlanjutnya era baru adalah era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat beradanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus muncul bersambung tanpa jeda, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum hingga lingkungan subatomik. Daftar masalah dimana fisikawan mesti pecahkan terus bertambah dari masa ke masa. Fisika AwalSejak zaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di lebih kurangnya berinteraksi, kenapa benda yang tanpa disangga jatuh keb bawah, kenapa benda yang selisih memiliki sifat yang selisih juga, dan untuknya. Mereka juga mengira-ira tentang misteri dunia semesta, bagaimana susunan dan jabatan bumi di tengah dunia yang luas ini dan bagaima sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua benda yang memiliki jabatan penting dalam kehidupan manusia purba. Secara umum, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mereka secara gampang langsung mengaitkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu berspekulasi, mulai berkembang. Tentu saja jawaban ini banyakan masih salah karena tidak didasarkan pada eksperimen, bagaimanapun juga dengan begini ilmu pengetahuan mulai mendapat tempatnya. Fisika pada masa awal ini banyakan berkembang dari dunia filosofi, dan bukan dari eksperimen yang sistematis. Kontribusi IslamKetika itu hukum budaya istiadat didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang sangat pesat yang dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani. Runtuhnya Kekaisaran Roma mempunyai kesudahan suatu peristiwa pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di dataran Eropa. Bagaimanapun juga hukum budaya istiadat di timur tengah terus berkembang pesat, banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini. Berakhir ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan matematika, yang berakhir menemukan bidang ilmu pengetahuan baru adalah kimia. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat di Persia dan ilmuwan terus muncul bersambung yang berakhir dengan aktifnya memindahkan ilmu yang telah berada dari hukum budaya istiadat Yunani ke timur tengah yang ketika itu masih mundur dari Eropa yang mulai memasuki ratus tahun kegelapan. edunitas.com Page 15Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun lebih kurang 2400 SM, ketika hukum budaya istiadat Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak ketika itu fisika terus berkembang hingga ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, menempuh teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlanjut terjadi pada lebih kurang tahun 1600 dapat dipercakapkan menjadi batas selang konsep purba dan kelahirannya fisika klasik. Dan berakhir berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlanjutnya era baru adalah era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat beradanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus muncul bersambung tanpa jeda, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum hingga lingkungan subatomik. Daftar masalah dimana fisikawan mesti pecahkan terus bertambah dari masa ke masa. Fisika AwalSejak zaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di lebih kurangnya berinteraksi, kenapa benda yang tanpa disangga jatuh keb bawah, kenapa benda yang selisih memiliki sifat yang selisih juga, dan untuknya. Mereka juga mengira-ira tentang misteri dunia semesta, bagaimana susunan dan jabatan bumi di tengah dunia yang luas ini dan bagaima sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua benda yang memiliki jabatan penting dalam kehidupan manusia purba. Secara umum, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mereka secara gampang langsung mengaitkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu berspekulasi, mulai berkembang. Tentu saja jawaban ini banyakan masih salah karena tidak didasarkan pada eksperimen, bagaimanapun juga dengan begini ilmu pengetahuan mulai mendapat tempatnya. Fisika pada masa awal ini banyakan berkembang dari dunia filosofi, dan bukan dari eksperimen yang sistematis. Kontribusi IslamKetika itu hukum budaya istiadat didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang sangat pesat yang dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani. Runtuhnya Kekaisaran Roma mempunyai kesudahan suatu peristiwa pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di dataran Eropa. Bagaimanapun juga hukum budaya istiadat di timur tengah terus berkembang pesat, banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini. Berakhir ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan matematika, yang berakhir menemukan bidang ilmu pengetahuan baru adalah kimia. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat di Persia dan ilmuwan terus muncul bersambung yang berakhir dengan aktifnya memindahkan ilmu yang telah berada dari hukum budaya istiadat Yunani ke timur tengah yang ketika itu masih mundur dari Eropa yang mulai memasuki ratus tahun kegelapan. edunitas.com Page 16Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun lebih kurang 2400 SM, ketika hukum budaya istiadat Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak ketika itu fisika terus berkembang hingga ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, menempuh teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlanjut terjadi pada lebih kurang tahun 1600 dapat dipercakapkan menjadi batas selang konsep purba dan kelahirannya fisika klasik. Dan berakhir berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlanjutnya era baru adalah era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat beradanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus muncul bersambung tanpa jeda, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum hingga lingkungan subatomik. Daftar masalah dimana fisikawan mesti pecahkan terus bertambah dari masa ke masa. Fisika AwalSejak zaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di lebih kurangnya berinteraksi, kenapa benda yang tanpa disangga jatuh keb bawah, kenapa benda yang selisih memiliki sifat yang selisih juga, dan untuknya. Mereka juga mengira-ira tentang misteri dunia semesta, bagaimana susunan dan jabatan bumi di tengah dunia yang luas ini dan bagaima sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua benda yang memiliki jabatan penting dalam kehidupan manusia purba. Secara umum, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mereka secara gampang langsung mengaitkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu berspekulasi, mulai berkembang. Tentu saja jawaban ini banyakan masih salah karena tidak didasarkan pada eksperimen, bagaimanapun juga dengan begini ilmu pengetahuan mulai mendapat tempatnya. Fisika pada masa awal ini banyakan berkembang dari dunia filosofi, dan bukan dari eksperimen yang sistematis. Kontribusi IslamKetika itu hukum budaya istiadat didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang sangat pesat yang dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani. Runtuhnya Kekaisaran Roma mempunyai kesudahan suatu peristiwa pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di dataran Eropa. Bagaimanapun juga hukum budaya istiadat di timur tengah terus berkembang pesat, banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini. Berakhir ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan matematika, yang berakhir menemukan bidang ilmu pengetahuan baru adalah kimia. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat di Persia dan ilmuwan terus muncul bersambung yang berakhir dengan aktifnya memindahkan ilmu yang telah berada dari hukum budaya istiadat Yunani ke timur tengah yang ketika itu masih mundur dari Eropa yang mulai memasuki ratus tahun kegelapan. edunitas.com Page 17Tags (tagged): sejarah india, sejarah, india, unkris, india dimulai dari, peradaban lembah, indus, islam tiba negara, pada tahun, 712, ce pada tanggal, negara berdaulat, afganistan, arab saudi armenia, azerbaijan 1, myanmar, nepal oman pakistan, qatar rusia, 3, singapura, pusat ilmu, pengetahuan utara, republik, cina dependensi wilayah, lain sejarah Page 18Tags (tagged): sejarah india, sejarah, india, unkris, peradaban, lembah indus menyebar, bagian barat, laut, zaman perunggu runtuh, pertengahan milenum, kedua, sm, gautama buddha, lahir islam, tiba, negara pada, britania, raya nehru, terpilih, sebagai perdana menteri, pusat ilmu, pengetahuan, direktori terbuka history, of india, at, www indohistory com Page 19Tags (tagged): history of india, history of, india, unkris, peradaban lembah, indus menyebar, bagian, barat laut, zaman, perunggu runtuh, pertengahan, milenum kedua sm, gautama buddha, lahir, islam tiba negara, pada, britania, raya, nehru terpilih sebagai, perdana menteri, center, of studies direktori, terbuka history, of, india at www, indohistory com, history Page 20Sejarah Indonesia selama 1945—1949 dimulai dengan masuknya Sekutu diboncengi oleh Belanda (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian berbagai posisi kabinet, Gerakan Polisionil oleh Belanda, berbagai perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya. 1945Kembalinya Belanda bersama SekutuLatar balik terjadinya kemerdekaanSesuai dengan kontrak Wina pada tahun 1942, negara-negara sekutu bersepakat kepada mengembalikan wilayah-wilayah yang kini didiami Jepang pada pemilik koloninya masing-masing jika Jepang sukses didorong dari wilayah pendudukannya. Menjelang kesudahan perang, tahun 1945, sebagian wilayah Indonesia telah didiami oleh tentara sekutu. Satuan tentara Australia telah mendaratkan pasukannya di Makasar dan Banjarmasin, sedangkan Balikpapan telah didiami oleh Australia sebelum Jepang menyalakan menyerah kalah. Sementara Pulau Morotai dan Irian Barat bersama-sama didiami oleh satuan tentara Australia dan Amerika Serikat di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur, Panglima Komando Daerah Asia Barat Daya (South West Pacific Ajang Command/SWPAC). Setelah perang selesai, tentara Australia bertanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia aspek Timur, Amerika Serikat menguasai Filipina dan tentara Inggris dalam bentuk komando SEAC (South East Asia Command) bertanggung jawab atas India, Burma, Srilanka, Malaya, Sumatra, Jawa dan Indocina. SEAC dengan panglima Lord Mountbatten sebagai Komando Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara menjalankan tugas melucuti bala tentera Jepang dan mengurus pengembalian tawanan perang dan tawanan masyarakat sipil sekutu (Recovered Allied Prisoners of War and Internees/RAPWI). Mendaratnya Belanda diwakili NICASesuai Civil Affairs Agreement, pada 23 Agustus 1945 Inggris bersama tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh. 15 September 1945, tentara Inggris selangku wakil Sekutu tiba di Jakarta, dengan disertai Dr. Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara Sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J van Mook, dia diadakan kepada membuka perundingan atas dasar pidato siaran radio Ratu Wilhelmina tahun 1942 (statkundige concepti atau konsepsi kenegaraan), tetapi dia mengumumkan bahwa dia tidak akan bicara dengan Soekarno yang dianggapnya telah melakukan pekerjaan sama dengan Jepang. Pidato Ratu Wilhemina itu menegaskan bahwa di akhir hari akan dibentuk sebuah persemakmuran yang di selang anggotanya ialah Kerajaan Belanda dan Hindia Belanda, di bawah pimpinan Ratu Belanda. Pertempuran melawan Sekutu dan NICATerdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Sekutu dan NICA ke Indonesia, yang saat itu baru menyalakan kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi di selangnya adalah:
Ibukota pindah ke YogyakartaKarena situasi keamanan ibukota Jakarta (Batavia saat itu) yang makin memburuk, maka pada tanggal 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta dengan menggunakan kereta api, pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibukota. Meninggalkan Sutan Syahrir dan kumpulan yang pro-negosiasi dengan Belanda di Jakarta.[1] Pemindahan ke Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan kereta api, yang dikata dengan singkatan KLB (Kereta Luar Biasa). Orang lantas berasumsi bahwa rangkaian kereta api yang digunakan adalah rangkaian yang terdiri dari gerbong-gerbong luar biasa. Padahal yang luar biasa adalah jadwal perjalanannya, yang diselenggarakan di luar jadwal yang aci, karena kereta dengan perjalanan luar biasa ini, mengangkut Presiden beserta Wakil Presiden, dengan keluarga dan staf, gerbong-gerbongnya dipilihkan yang istimewa, yang diadakan oleh Djawatan Kereta Api (DKA) kepada VVIP.[2] 1946Perubahan sistem pemerintahanPernyataan van Mook kepada tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi parlementer. Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu, tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik ditukar oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat kepada menjadi ujung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda. Terjadinya perubahan luhur dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia (dari sistem Presidensiil menjadi sistem Parlementer) memungkinkan perundingan selang pihak RI dan Belanda. Dalam pandangan Inggris dan Belanda, Sutan Sjahrir dinilai sebagai seorang moderat, seorang intelek, dan seorang yang telah berperang selama pemerintahan Jepang. Diplomasi SyahrirSaat Syahrir mengumumkan kabinetnya, 15 November 1945, Letnan Gubernur Jendral van Mook mengirim kawat kepada Menteri Urusan Tanah Jajahan (Minister of Overseas Territories, Overzeese Gebiedsdelen), J.H.A. Logemann, yang berkantor di Den Haag: "Mereka sendiri [Sjahrir dan Kabinetnya] dan bukan Soekarno yang bertanggung jawab atas jalannya keadaan". Logemann sendiri bicara pada siaran radio BBC tanggal 28 November 1945, "Mereka bukan kolaborator seperti Soekarno, presiden mereka, kita tidak akan pernah dapat berurusan dengan Dr Soekarno, kita akan berunding dengan Sjahrir". Tanggal 6 Maret 1946 kepada van Mook, Logemann bahkan menulis bahwa Soekarno adalah persona non grata. Pihak Republik Indonesia memiliki gagasan politis kepada mengubah sistem pemerintahan dari Presidensiil menjadi Parlementer, karena seminggu sebelum perubahan pemerintahan itu, Den Haag mengumumkan dasar rencananya. Ir Soekarno menolak hal ini, sebaliknya Sjahrir mengumumkan pada tanggal 4 Desember 1945 bahwa pemerintahnya menerima tawaran ini dengan syarat pengakuan Belanda atas Republik Indonesia. Tanggal 10 Februari 1946, pemerintah Belanda menciptakan pernyataan memperinci tentang politiknya dan menawarkan mendiskusikannya dengan wakil-wakil Republik yang diberi kuasa. Tujuannya berhasrat membangun persemakmuran Indonesia, yang terdiri dari daerah-daerah dengan berbagai macam tingkat pemerintahan sendiri, dan kepada menciptakan berwarga-negara Indonesia bagi semua orang yang dilahirkan di sana. Masalah dalam negeri akan dihadapi dengan suatu parlemen yang dipilih secara demokratis dan orang-orang Indonesia akan merupakan mayoritas. Kementerian akan disesuaikan dengan parlemen tetapi akan dikepalai oleh wakil kerajaan. Daerah-daerah yang berbagai macam di Indonesia yang dihubungkan bersama-sama dalam suatu bangunan federasi dan persemakmuran akan menjadi rekan (partner) dalam Kerajaan Belanda, serta akan mendukung permohonan keanggotaan Indonesia dalam organisasi PBB. Pada bulan April dan Mei 1946, Sjahrir mengepalai delegasi kecil Indonesia yang pergi berunding dengan pemerintah Belanda di Hoge Veluwe. Lagi, dia menjelaskan bahwa titik tolak perundingan haruslah berupa pengakuan atas Republik sebagai negara berdaulat. Atas dasar itu Indonesia baru bersedia berkomunikasi dekat dengan Kerajaan Belanda dan akan melakukan pekerjaan sama dalam segala segi. Karena itu Pemerintah Belanda menawarkan suatu kompromi yaitu: "bersedia mengakui Republik sebagai salah satu unit negara federasi yang akan dibentuk sesuai dengan Deklarasi 10 Februari". Tanggal 17 Juni 1946, Sjahrir mengirimkan surat rahasia kepada van Mook, menganjurkan bahwa mungkin perundingan yang sungguh-sungguh dapat dimulai kembali. Dalam surat Sjahrir yang khusus ini, aci penerimaan yang samar-samar tentang gagasan van Mook mengenai masa peralihan sebelum kemerdekaan penuh diberikan kepada Indonesia; aci pula nada yang semakin samar-samar lagi tentang probabilitas Indonenesia menyetujui federasi Indonesia - bekas Hindia Belanda dibagi menjadi berbagai negara merdeka dengan probabilitas hanya Republik sebagai aspek paling penting. Sebagai probabilitas dasar kepada kompromi, hal ini dibahas beberapa kali sebelumnya, dan semua tokoh politik utama Republik mengetahui hal ini. Tanggal 17 Juni 1946, sesudah Sjahrir mengirimkan surat rahasianya kepada van Mook, surat itu dibocorkan kepada pers oleh surat kabar di Negeri Belanda. Pada tanggal 24 Juni 1946, van Mook mengirim kawat ke Den Haag: "menurut sumber-sumber yang dapat dipercaya, usul balasan (yakni surat Sjahrir) tidak disetujui oleh Soekarno dan saat dia berjumpa dengannya, dia marah. Tidak jelas, apa arah yang akan diambil oleh amarah itu". Pada waktu yang sama, surat kabar Indonesia menuntut diterangkan desas-desus tentang Sjahrir bersedia menerima pengakuan de facto Republik Indonesia terbatas pada Jawa dan Sumatra. Penculikan terhadap PM SjahrirTanggal 27 Juni 1946, dalam Pidato Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Wakil Presiden Hatta menjelaskan pokok usulan balasan di hadapan rakyat banyak di alun-alun utama Yogyakarta, dihadiri oleh Soekarno dan sebagian luhur pucuk pimpinan politik. Dalam pidatonya, Hatta menyalakan dukungannya kepada Sjahrir, akan tetapi menurut sebuah analisis, publisitas luas yang diberikan Hatta terhadap surat itu, menyebabkan kudeta dan penculikan terhadap Sjahrir. Pada malam itu terjadi peristiwa penculikan terhadap Perdana Menteri Sjahrir, yang sudah terlanjur dicap sebagai "pengkhianat yang menjual tanah airnya". Sjahrir diculik di Surakarta, saat dia beristirahat dalam perjalanan politik menelusuri Jawa. Akhir dia dibawa ke Paras, kota dekat Solo, di rumah peristirahatan seorang pangeran Solo dan ditahan di sana dengan pengawasan Komandan Batalyon setempat. Pada malam tanggal 28 Juni 1946, Ir Soekarno berpidato di radio Yogyakarta. Dia mengumumkan, "Berhubung dengan keadaan di dalam negeri yang membahayakan keamanan negara dan perjuangan kemerdekaan kita, diri sendiri, Presiden Republik Indonesia, dengan persetujuan Kabinet dan sidangnya pada tanggal 28 Juni 1946, kepada sementara mengambil alih semua kekuasaan pemerintah". Selama sebulan semakin, Soekarno mempertahankan kekuasaan yang luas yang dipegangnya. Tanggal 3 Juli 1946, Sjahrir diberi keleluasaan dari penculikan; namun baru tanggal 14 Agustus 1946, Sjahrir dipersilakan kembali kepada membentuk kabinet. Kembali menjadi PMTanggal 2 Oktober 1946, Sjahrir kembali menjadi Perdana Menteri, Sjahrir akhir memberi komentar, "Posisi diri sendiri di kabinet ketiga diperlemah dibandingkan dengan kabinet kedua dan pertama. Dalam kabinet ketiga diri sendiri harus berkompromi dengan Partai Nasional Indonesia dan Masyumi...... Diri sendiri harus memasukkan orang seperti Gani dan Maramis lewat Soekarno; diri sendiri harus menanyakan gagasannya dengan siapa diri sendiri membentuk kabinet." Konferensi Malino - Terbentuknya "negara" baruBulan Juni 1946 suatu krisis terjadi dalam pemerintahan Republik Indonesia, keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda yang telah mengusai sebelah Timur Nusantara. Dalam bulan Juni diadakan konferensi wakil-wakil wilayah di Malino, Sulawesi, di bawah Dr. Van Mook dan minta organisasi-organisasi di semua Indonesia masuk federasi dengan 4 bagian; Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Timur Raya. 1946-1947Peristiwa WesterlingPembantaian Westerling adalah sebutan kepada peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Westerling. Peristiwa ini terjadi pada Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan). Kontrak LinggarjatiBulan Agustus pemerintah Belanda menerapkan usaha lain kepada memecah halangan dengan menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi selang dua belah pihak diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami tekanan berat -terutama Inggris- dari luar negeri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946 yang pokok pokoknya sebagai berikut :
Kepada ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian-bagian komponen lain. Indonesia Serikat pada gilirannya menjadi aspek Uni Indonesia-Belanda bersama dengan Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan kebutuhan bersama dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah ekonomi serta kebudayaan. Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai anggota PBB. Beres setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan ini akan didudukkan lewat arbitrase. Kedua delegasi pulang ke Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari akhir, pada tanggal 15 November 1946, di rumah Sjahrir di Jakarta, berjalan pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati. Sebenarnya Soekarno yang tampil sebagai kekuasaan yang memungkinkan tercapainya persetujuan, namun, Sjahrir yang diidentifikasikan dengan rancangan, dan yang bertanggung jawab jika aci yang tidak beres. Peristiwa yang terjadi terkait dengan hasil perundingan LinggarjatiPada bulan Februari dan Maret 1947 di Malang, S M Kartosuwiryo ditunjuk sebagai salah seorang dari lima anggota Masyumi dalam komite Eksekutif, yang terdiri dari 47 anggota kepada mengikuti sidang KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), dalam sidang tersebut membahas apakah Persetujuan Linggarjati yang telah diparaf oleh Pemerintah Republik dan Belanda pada bulan November 1946 akan disetujui atau tidak Kepergian S M Kartosoewirjo ini dikawal oleh para pejuang Hizbullah dari Jawa Barat, karena dalam rapat tersebut probabilitas aci dua kubu yang bertarung gagasan sangat sengit, yakni selang sayap sosialis (diwakili melintasi partai Pesindo), dengan pihak Nasionalis-Islam (diwakili lewat partai Masyumi dan PNI). Pihak sosialis bersedia supaya KNPI menyetujui naskah Linggarjati tersebut, sedang pihak Masyumi dan PNI cenderung bersedia menolaknya Saat anggota KNIP yang anti Linggarjati benar-benar diancam gerilyawan Pesindo, Sutomo (Bung Tomo) menginginkan kepada S M Kartosoewirjo kepada mencegah pasukannya supaya tidak menembaki satuan-satuan Pesindo. DR H J Van Mook kepala Netherland Indies Civil Administration (NICA) yang akhir dinaikkan sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda, dengan gigih memecah RI yang tinggal 3 pulau ini Bahkan sebelum naskah itu ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947, *28 dia telah memaksa terwujudnya Negara Indonesia Timur, dengan presiden Sukowati, lewat Konferensi Denpasar tanggal 18 - 24 Desember 1946 Pada bulan tanggal 25 Maret 1947 hasil kontrak Linggarjati ditandatangani di Batavia Partai Masyumi menentang hasil kontrak tersebut, banyak unsur perjuang Republik Indonesia yang tak dapat menerima pemerintah Belanda merupakan kekuasaan berdaulat di semua Indonesia 29 Dengan seringnya pecah kekacauan, maka pada prakteknya kontrak tersebut sangat sulit sekali kepada dilaksanakan. Proklamasi Negara PasundanUsaha Belanda tidak beres hingga di NIT. Dua bulan setelah itu, Belanda sukses membujuk Ketua Partai Rakyat Pasundan, Soeria Kartalegawa, memproklamasikan Negara Pasundan pada tanggal 4 Mei 1947. Secara militer negara baru ini sangat lemah, dia aci benar sangat tergantung pada Belanda, tebukti dia baru eksis saat Belanda menerapkan Serangan dan daya RI hengkang dari Jawa Barat. Di awal bulan Mei 1947 pihak Belanda yang memprakarsai berdirinya Negara Pasundan itu memang sudah merencanakan bahwa mereka harus menyerang Republik secara langsung. Kalangan militer Belanda merasa yakin bahwa kota-kota yang didiami pihak Republik dapat ditaklukkan dalam waktu dua ahad dan kepada menguasai semua wilayah Republik dalam waktu enam bulan. Namun mereka pun menyadari begitu luhurnya biaya yang ditanggung kepada pemeliharaan suatu pasukan bersenjata sekitar 100.000 serdadu di Jawa, yang sebagian luhur dari pasukan itu tidak aktif, merupakan pemborosan keuangan yang serius yang tidak mungkin dipikul oleh perekonomian negeri Belanda yang hancur diakibatkan perang. Oleh karena itu kepada mempertahankan pasukan ini maka pihak Belanda memerlukan komoditi dari Jawa (khususnya gula) dan Sumatera (khususnya minyak dan karet). Serangan Militer IPada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirimkan Nota Ultimatum, yang harus dijawab dalam 14 hari, yang berisi:
Perdana Menteri Sjahrir menyalakan kesediaan kepada mengakui kedaulatan Belanda selama masa peralihan, tetapi menolak gendarmerie bersama. Jawaban ini mendapatkan reaksi keras dari kalangan parpol-parpol di Republik. Saat jawaban yang memuaskan tidak kunjung tiba, Belanda terus "mengembalikan ketertiban" dengan "tindakan kepolisian". Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam (tepatnya 21 Juli 1947) mulailah pihak Belanda melancarkan 'gerakan polisionil' mereka yang pertama. Gerakan Belanda ini sudah sangat dianggarkan sekali dimana mereka telah menempatkan pasukan-pasukannya di lokasi yang strategis. Pasukan yang melakukan usaha dari Jakarta dan Bandung kepada menguasai Jawa Barat (tidak termasuk Banten), dan dari Surabaya kepada menguasai Madura dan Ujung Timur. Gerakan-gerakan pasukan yang semakin kecil mengamankan wilayah Semarang. Dengan demikian, Belanda menguasai semua pelabuhan perairan-dalam di Jawa Di Sumatera, perkebunan-perkebunan di sekitar Medan, instalasi- instalasi minyak dan batubara di sekitar Palembang, dan wilayah Padang disimpankan. Melihat gerakan Belanda yang tidak mematuhi kontrak Linggarjati menciptakan Sjahrir bingung dan putus asa, maka pada bulan Juli 1947 dengan terpaksa mengundurkan diri dari posisinya sebagai Perdana Menteri, karena sebelumnya dia sangat menyetujui tuntutan Belanda dalam menyelesaikan konflik selang pemerintah RI dengan Belanda. Menghadapi gerakan Belanda ini, bagi pasukan Republik hanya mampu melakukan usaha mundur dalam kebingungan dan hanya menghancurkan apa yang dapat mereka hancurkan. Dan bagi Belanda, setelah melihat keberhasilan dalam gerakan ini menimbulkan hasrat kepada melanjutkan gerakannya kembali. Beberapa orang Belanda, termasuk van Mook, berkeinginan menguasai Yogyakarta dan membentuk suatu pemerintahan Republik yang semakin lunak, tetapi pihak Amerika dan Inggris yang menjadi sekutunya tidak menyukai 'aksi polisional' tersebut serta menggiring Belanda kepada segera menghapuskan penaklukan sepenuhnya terhadap Republik. Naiknya Amir Syarifudin sebagai Perdana MenteriSetelah terjadinya Serangan Militer Belanda I pada bulan Juli, pengganti Sjahrir adalah Amir Syarifudin yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dalam kapasitasnya sebagai Perdana Menteri, dia menggaet anggota PSII yang dulu kepada duduk dalam Kabinetnya. Termasuk menawarkan kepada S.M. Kartosoewirjo kepada turut serta duduk dalam kabinetnya menjadi Wakil Menteri Pertahanan kedua. Seperti yang diterangkan dalam sepucuk suratnya kepada Soekarno dan Amir Syarifudin, dia menolak kursi menteri karena "dia belum terlibat dalam PSII dan sedang merasa terikat kepada Masyumi". S.M. Kartosoewirjo menolak tawaran itu bukan semata-mata karena loyalitasnya kepada Masyumi. Penolakan itu juga ditimbulkan oleh hasratnya kepada menarik diri dari gelanggang politik pusat. Akhir suatu peristiwa menyaksikan kondisi politik yang tidak menguntungkan bagi Indonesia disebabkan berbagai kontrak yang diadakan pemerintah RI dengan Belanda. Di samping itu Kartosoewirjo tidak menyukai arah politik Amir Syarifudin yang kekiri-kirian. Jikalau dijaga dari sepak terjang Amir Syarifudin selama manggung di percaturan politik nasional dengan menjadi Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan sangat jelas terlihat bahwa Amir Syarifudin bersedia membawa politik Indonesia ke arah Komunis. 1948Kontrak RenvilleSementara peperangan sedang berjalan, Dewan Keamanan PBB, atas desakan Australia dan India, mengeluarkan perintah peletakan senjata tanggal 1 Agustus 1947, dan segera setelah itu membangun suatu Komisi Jasa-Kelakuan baik Baik, yang terdiri dari wakil-wakil Australia, Belgia dan Amerika Serikat, kepada menempatkan diri di tengah perselisihan itu . Tanggal 17 Januari 1948 berjalan konferensi di atas kapal perang Amerika Serikat, Renville, ternyata berproduksi persetujuan lain, yang mampu diterima oleh yang kedua belah pihak yang berselisih. Akan terjadi perdamaian yang menyediakan berdirinya zone demiliterisasi Indonesia Serikat akan didirikan, tetapi atas garis yang beda dari persetujuan Linggarjati, karena plebisit akan diadakan kepada menentukan apakah berbagai kumpulan di pulau-pulau luhur bersedia bergabung dengan Republik atau beberapa aspek dari federasi yang direncanakan Kedaulatan Belanda akan tetap atas Indonesia hingga diserahkan pada Indonesia Serikat. Pada tanggal 19 Januari ditandatangani persetujuan Renville Wilayah Republik selama masa peralihan hingga penyelesaian kesudahan dicapai, bahkan semakin terbatas lagi ketimbang persetujuan Linggarjati : hanya meliputi sebagian kecil Jawa Tengah (Jogja dan delapan Keresidenan) dan ujung barat pulau Jawa -Banten tetap wilayah Republik Plebisit akan diselenggarakan kepada menentukan masa hadapan wilayah yang baru diperoleh Belanda lewat gerakan militer. Perdana menteri Belanda menjelaskan mengapa persetujuan itu ditandatangani supaya Belanda tidak "menimbulkan rasa benci Amerika". Sedikit banyak, ini merupakan ulangan dari apa yang terjadi selama dan sesudah perundingan Linggarjati. Seperti melintasi persetujuan Linggarjati, melintasi perundingan Renville, Soekarno dan Hatta menjadi lambang kemerdekaan Indonesia dan persatuan Yogyakarta hidup semakin lama, jantung Republik terus berdenyut. Ini kembali merupakan pokok keuntungan Seperti sesudah persetujuan Linggarjati, pribadi lain yang jauh dari pusat kembali diidentifikasi dengan persetujuan -dulu Perdana Menteri Sjahrir, kini Perdana Menteri Amir- yang dianggap langsung bertanggung jawab jika sesuatu salah atau dianggap salah. Runtuhnya Kabinet Amir dan naiknya Hatta sebagai Perdana MenteriDari keadaan Serangan Militer I dengan hasil diadakannya Kontrak Renville menyebabkan jatuhnya Kabinet Amir. Semua anggota yang tergabung dalam kabinetnya yang terdiri dari anggota PNI dan Masyumi menaruh posisi saat Kontrak Renville ditandatangani, disusul akhir Amir sendiri menaruh posisinya sebagai Perdana Menteri pada tanggal 23 Januari 1948. Dengan pengunduran dirinya ini dia mungkin mengharapkan akan tampilnya kabinet baru yang beraliran komunis kepada menggantikan posisinya. Kehendak itu menjadi buyar saat Soekarno berpaling ke arah lain dengan menunjuk Hatta kepada memimpin suatu 'kabinet presidentil' darurat (1948-1949), dimana semua pertanggungjawabannya dilaporkan kepada Soekarno sebagai Presiden. Dengan terpilihnya Hatta, dia menunjuk para anggota yang duduk dalam kabinetnya mengambil dari golongan tengah, terutama orang-orang PNI, Masyumi, dan tokoh-tokoh yang tidak berpartai. Amir dan kumpulannya dari sayap kiri kini menjadi pihak oposisi. Dengan mengambil sikap sebagai oposisi tersebut menciptakan para pengikut Sjahrir mempertegas perpecahan mereka dengan pengikut-pengikut Amir dengan membentuk partai tersendiri adalah Partai Sosialis Indonesia (PSI), pada bulan Februari 1948, dan sekaligus memberikan dukungannya kepada pemerintah Hatta. Memang runtuhnya Amir datang bahkan semakin cepat ketimbang Sjahrir, enam bulan semakin dulu Amir segera dituduh -kembali khususnya oleh Masyumi dan akhir Partai Nasional Indonesia- terlalu banyak memenuhi hasrat pihak asing. Hanya empat hari sesudah Kontrak Renville ditandatangani, pada tanggal 23 Januari 1948, Amir Syarifudin dan semua kabinetnya beristirahat. Kabinet baru dibentuk dan bangunannya diumumkan tanggal 29 Januari 1948. Hatta menjadi Perdana Menteri sekaligus tetap memangku posisi sebagai Wakil Presiden. Tampaknya kini semakin sedikit jalan keluar bagi Amir dibanding dengan Sjahrir sesudah Perundingan Linggarjati; dan semakin banyak penghinaan. Beberapa hari sesudah Amir beristirahat, di awal Februari 1948, Hatta membawa Amir dan beberapa pejabat Republik lainnya mengelilingi Provinsi. Amir diharapkan menjelaskan Kontrak Renville. Pada rapat raksasa di Bukittinggi, Sumatera Barat, di kota kelahiran Hatta -dan persangkaannya diatur sebagai lokasi beristirahat terpenting selama perjalanan- Hatta bicara tentang kegigihan Republik, dan pidatonya disambut dengan hangat sekali. Akhir Amir naik mimbar, dan seperti diuraikan Hatta kemudian: "Dia tampak bingung, seolah-olah nyaris tidak mengetahui apa ayang harus diistilahkannya. Dia merasa bahwa orang rakyat Bukittinggi tidak menyenanginya, khususnya dalam hubungan persetujuan dengan Belanda. Saat dia meninggalkan mimbar, hampir tidak aci yang bertepuk tangan" Menurut peserta lain: "Wajah Amir tampaknya seperti orang yang sudah tidak berjasa". Sjahrir juga diundang ke rapat Bukittinggi ini; dia datang dari Singapura dan berpidato. Menurut Leon Salim -kader lama Sjahrir- "Sjahrir juga kelihatan capai dan jarang tersenyum". Menurut kata-kata saksi lain, "Seolah-olah aci yang membeku dalam wajah Sjahrir" dan saat gilirannya bicara "Dia hanya mengangkat tangannya dengan memberi salam Merdeka dan mundur". Hatta akhir juga menulis dengan singkat tentang pidato Sjahrir: "Pidatonya pendek". Dipermalukan seperti ini, secara psikologis amat mungkin menjadi bara dendam yang menyulut Amir kepada memberontak di akhir hari. Kontrak Renville tidak semakin adun daripada perundingan di Linggarjati. Kedua belah pihak menuduh masing-masing melanggar perdamaian, dan Indonesia menuduh Belanda membangun blokade dengan maksud memaksanya menyerah. Bulan Juli 1948, Komisi Jasa-jasa Baik, yang sedang aci di lokasi mengawasi pelaksanaan persetujuan itu, melaporkan bahwa Indonesia mengeluh akan gencatan senjata yang berulang-ulang. 1948-1949Serangan Militer IISerangan Militer II terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara. Serangan Umum 1 Maret 1949 atas YogyakartaSerangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara secara besar-besaran yang direncanakan dan diadakan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III -dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat- sesuai instruksi dari Panglima Luhur Sudirman, kepada membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI -berarti juga Republik Indonesia- sedang aci dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berjalan di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama kepada mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang mempunyai daya kepada mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai komandan brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di wilayah Yogyakarta. Kontrak Roem RoyenAkhir suatu peristiwa dari Serangan Militer tersebut, pihak internasional menerapkan tekanan kepada Belanda, terutama dari pihak Amerika Serikat yang mengancam akan menghapuskan pertolongannya kepada Belanda, beres dengan terpaksa Belanda bersedia kepada kembali berunding dengan RI. Pada tanggal 7 Mei 1949, Republik Indonesia dan Belanda menyepakati Kontrak Roem Royen. Serangan Umum SurakartaSerangan Umum Surakarta berjalan pada tanggal 7-10 Agustus 1949 secara gerilya oleh para pejuang, pelajar, dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa yang berjuang tersebut akhir dikenal sebagai tentara pelajar. Mereka sukses membumihanguskan dan menguasai markas-maskas Belanda di Solo dan sekitarnya. Serangan itu menyadarkan Belanda jika mereka tidak akan mungkin menang secara militer, mengingat Solo yang merupakan kota yang pertahanannya terkuat pada waktu itu sukses didiami oleh TNI yang secara peralatan semakin ketinggalan tetapi didukung oleh rakyat dan dipimpin oleh seorang pemimpin yang andal seperti Slamet Riyadi. Konferensi Meja BundarKonferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan selang pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Yang berproduksi kesepakatan: Penyerahan kedaulatan oleh BelandaBelanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949, selang empat tahun setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pengakuan ini dilakukan saat soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. Di Belanda selama ini juga aci kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia merdeka pada tahun 1945 sama saja mengakui gerakan politionele acties (Gerakan Polisionil) pada 1945-1949 adalah ilegal. Rujukan
Lihat pula
edunitas.com Page 21Sejarah Indonesia selama 1945—1949 dimulai dengan masuknya Sekutu diboncengi oleh Belanda (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian berbagai posisi kabinet, Gerakan Polisionil oleh Belanda, berbagai perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya. 1945Kembalinya Belanda bersama SekutuLatar balik terjadinya kemerdekaanSesuai dengan kontrak Wina pada tahun 1942, negara-negara sekutu bersepakat kepada mengembalikan wilayah-wilayah yang kini didiami Jepang pada pemilik koloninya masing-masing jika Jepang sukses didorong dari wilayah pendudukannya. Menjelang kesudahan perang, tahun 1945, sebagian wilayah Indonesia telah didiami oleh tentara sekutu. Satuan tentara Australia telah mendaratkan pasukannya di Makasar dan Banjarmasin, sedangkan Balikpapan telah didiami oleh Australia sebelum Jepang menyalakan menyerah kalah. Sementara Pulau Morotai dan Irian Barat bersama-sama didiami oleh satuan tentara Australia dan Amerika Serikat di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur, Panglima Komando Daerah Asia Barat Daya (South West Pacific Ajang Command/SWPAC). Setelah perang selesai, tentara Australia bertanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia aspek Timur, Amerika Serikat menguasai Filipina dan tentara Inggris dalam bentuk komando SEAC (South East Asia Command) bertanggung jawab atas India, Burma, Srilanka, Malaya, Sumatra, Jawa dan Indocina. SEAC dengan panglima Lord Mountbatten sebagai Komando Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara bertugas melucuti bala tentera Jepang dan mengurus pengembalian tawanan perang dan tawanan masyarakat sipil sekutu (Recovered Allied Prisoners of War and Internees/RAPWI). Mendaratnya Belanda diwakili NICASesuai Civil Affairs Agreement, pada 23 Agustus 1945 Inggris bersama tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh. 15 September 1945, tentara Inggris selangku wakil Sekutu tiba di Jakarta, dengan disertai Dr. Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara Sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J van Mook, dia diadakan kepada membuka perundingan atas dasar pidato siaran radio Ratu Wilhelmina tahun 1942 (statkundige concepti atau konsepsi kenegaraan), tetapi dia mengumumkan bahwa dia tidak akan bicara dengan Soekarno yang dianggapnya telah melakukan pekerjaan sama dengan Jepang. Pidato Ratu Wilhemina itu menegaskan bahwa di akhir hari akan dibentuk sebuah persemakmuran yang di selang anggotanya ialah Kerajaan Belanda dan Hindia Belanda, di bawah pimpinan Ratu Belanda. Pertempuran melawan Sekutu dan NICATerdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Sekutu dan NICA ke Indonesia, yang saat itu baru menyalakan kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi di selangnya adalah:
Ibukota pindah ke YogyakartaKarena situasi keamanan ibukota Jakarta (Batavia saat itu) yang semakin memburuk, maka pada tanggal 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta dengan menggunakan kereta api, pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibukota. Meninggalkan Sutan Syahrir dan kumpulan yang pro-negosiasi dengan Belanda di Jakarta.[1] Pemindahan ke Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan kereta api, yang dikata dengan singkatan KLB (Kereta Luar Biasa). Orang lantas berasumsi bahwa rangkaian kereta api yang digunakan adalah rangkaian yang terdiri dari gerbong-gerbong luar biasa. Padahal yang luar biasa adalah jadwal perjalanannya, yang diselenggarakan di luar jadwal yang aci, karena kereta dengan perjalanan luar biasa ini, mengangkut Presiden beserta Wakil Presiden, dengan keluarga dan staf, gerbong-gerbongnya dipilihkan yang istimewa, yang diadakan oleh Djawatan Kereta Api (DKA) kepada VVIP.[2] 1946Perubahan sistem pemerintahanPernyataan van Mook kepada tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi parlementer. Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu, tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik ditukar oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat kepada menjadi ujung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda. Terjadinya perubahan luhur dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia (dari sistem Presidensiil menjadi sistem Parlementer) memungkinkan perundingan selang pihak RI dan Belanda. Dalam pandangan Inggris dan Belanda, Sutan Sjahrir dinilai sebagai seorang moderat, seorang intelek, dan seorang yang telah berperang selama pemerintahan Jepang. Diplomasi SyahrirSaat Syahrir mengumumkan kabinetnya, 15 November 1945, Letnan Gubernur Jendral van Mook mengirim kawat kepada Menteri Urusan Tanah Jajahan (Minister of Overseas Territories, Overzeese Gebiedsdelen), J.H.A. Logemann, yang berkantor di Den Haag: "Mereka sendiri [Sjahrir dan Kabinetnya] dan bukan Soekarno yang bertanggung jawab atas jalannya keadaan". Logemann sendiri bicara pada siaran radio BBC tanggal 28 November 1945, "Mereka bukan kolaborator seperti Soekarno, presiden mereka, kita tidak akan pernah dapat berurusan dengan Dr Soekarno, kita akan berunding dengan Sjahrir". Tanggal 6 Maret 1946 kepada van Mook, Logemann bahkan menulis bahwa Soekarno adalah persona non grata. Pihak Republik Indonesia memiliki gagasan politis kepada mengubah sistem pemerintahan dari Presidensiil menjadi Parlementer, karena seminggu sebelum perubahan pemerintahan itu, Den Haag mengumumkan dasar rencananya. Ir Soekarno menolak hal ini, sebaliknya Sjahrir mengumumkan pada tanggal 4 Desember 1945 bahwa pemerintahnya menerima tawaran ini dengan syarat pengakuan Belanda atas Republik Indonesia. Tanggal 10 Februari 1946, pemerintah Belanda menciptakan pernyataan memperinci tentang politiknya dan menawarkan mendiskusikannya dengan wakil-wakil Republik yang diberi kuasa. Tujuannya berhasrat membangun persemakmuran Indonesia, yang terdiri dari daerah-daerah dengan berbagai macam tingkat pemerintahan sendiri, dan kepada menciptakan berwarga-negara Indonesia bagi semua orang yang dilahirkan di sana. Masalah dalam negeri akan dihadapi dengan suatu parlemen yang dipilih secara demokratis dan orang-orang Indonesia akan merupakan mayoritas. Kementerian akan disesuaikan dengan parlemen tetapi akan dikepalai oleh wakil kerajaan. Daerah-daerah yang berbagai macam di Indonesia yang dihubungkan bersama-sama dalam suatu bangunan federasi dan persemakmuran akan menjadi rekan (partner) dalam Kerajaan Belanda, serta akan mendukung permohonan keanggotaan Indonesia dalam organisasi PBB. Pada bulan April dan Mei 1946, Sjahrir mengepalai delegasi kecil Indonesia yang pergi berunding dengan pemerintah Belanda di Hoge Veluwe. Lagi, dia menjelaskan bahwa titik tolak perundingan haruslah berupa pengakuan atas Republik sebagai negara berdaulat. Atas dasar itu Indonesia baru bersedia berkomunikasi dekat dengan Kerajaan Belanda dan akan melakukan pekerjaan sama dalam segala segi. Karena itu Pemerintah Belanda menawarkan suatu kompromi yaitu: "bersedia mengakui Republik sebagai salah satu unit negara federasi yang akan dibentuk sesuai dengan Deklarasi 10 Februari". Tanggal 17 Juni 1946, Sjahrir mengirimkan surat rahasia kepada van Mook, menganjurkan bahwa mungkin perundingan yang sungguh-sungguh dapat dimulai kembali. Dalam surat Sjahrir yang khusus ini, aci penerimaan yang samar-samar tentang gagasan van Mook mengenai masa peralihan sebelum kemerdekaan penuh diberikan kepada Indonesia; aci pula nada yang lebih samar-samar lagi tentang probabilitas Indonenesia menyetujui federasi Indonesia - bekas Hindia Belanda dibagi menjadi berbagai negara merdeka dengan probabilitas hanya Republik sebagai aspek paling penting. Sebagai probabilitas dasar kepada kompromi, hal ini dibahas beberapa kali sebelumnya, dan semua tokoh politik utama Republik mengetahui hal ini. Tanggal 17 Juni 1946, sesudah Sjahrir mengirimkan surat rahasianya kepada van Mook, surat itu dibocorkan kepada pers oleh surat kabar di Negeri Belanda. Pada tanggal 24 Juni 1946, van Mook mengirim kawat ke Den Haag: "menurut sumber-sumber yang dapat dipercaya, usul balasan (yakni surat Sjahrir) tidak disetujui oleh Soekarno dan saat dia berjumpa dengannya, dia marah. Tidak jelas, apa arah yang akan diambil oleh amarah itu". Pada waktu yang sama, surat kabar Indonesia menuntut diterangkan desas-desus tentang Sjahrir bersedia menerima pengakuan de facto Republik Indonesia terbatas pada Jawa dan Sumatra. Penculikan terhadap PM SjahrirTanggal 27 Juni 1946, dalam Pidato Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Wakil Presiden Hatta menjelaskan isi usulan balasan di hadapan rakyat banyak di alun-alun utama Yogyakarta, dihadiri oleh Soekarno dan sebagian luhur pucuk pimpinan politik. Dalam pidatonya, Hatta menyalakan dukungannya kepada Sjahrir, akan tetapi menurut sebuah analisis, publisitas luas yang diberikan Hatta terhadap surat itu, menyebabkan kudeta dan penculikan terhadap Sjahrir. Pada malam itu terjadi peristiwa penculikan terhadap Perdana Menteri Sjahrir, yang sudah terlanjur dicap sebagai "pengkhianat yang menjual tanah airnya". Sjahrir diculik di Surakarta, saat dia beristirahat dalam perjalanan politik menelusuri Jawa. Akhir dia dibawa ke Paras, kota dekat Solo, di rumah peristirahatan seorang pangeran Solo dan ditahan di sana dengan pengawasan Komandan Batalyon setempat. Pada malam tanggal 28 Juni 1946, Ir Soekarno berpidato di radio Yogyakarta. Dia mengumumkan, "Berhubung dengan keadaan di dalam negeri yang membahayakan keamanan negara dan perjuangan kemerdekaan kita, diri sendiri, Presiden Republik Indonesia, dengan persetujuan Kabinet dan sidangnya pada tanggal 28 Juni 1946, kepada sementara mengambil alih semua kekuasaan pemerintah". Selama sebulan lebih, Soekarno mempertahankan kekuasaan yang luas yang dipegangnya. Tanggal 3 Juli 1946, Sjahrir diberi keleluasaan dari penculikan; namun baru tanggal 14 Agustus 1946, Sjahrir dipersilakan kembali kepada membentuk kabinet. Kembali menjadi PMTanggal 2 Oktober 1946, Sjahrir kembali menjadi Perdana Menteri, Sjahrir akhir memberi komentar, "Posisi diri sendiri di kabinet ketiga diperlemah dibandingkan dengan kabinet kedua dan pertama. Dalam kabinet ketiga diri sendiri harus berkompromi dengan Partai Nasional Indonesia dan Masyumi...... Diri sendiri harus memasukkan orang seperti Gani dan Maramis lewat Soekarno; diri sendiri harus menanyakan gagasannya dengan siapa diri sendiri membentuk kabinet." Konferensi Malino - Terbentuknya "negara" baruBulan Juni 1946 suatu krisis terjadi dalam pemerintahan Republik Indonesia, keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda yang telah mengusai sebelah Timur Nusantara. Dalam bulan Juni diadakan konferensi wakil-wakil wilayah di Malino, Sulawesi, di bawah Dr. Van Mook dan minta organisasi-organisasi di semua Indonesia masuk federasi dengan 4 bagian; Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Timur Raya. 1946-1947Peristiwa WesterlingPembantaian Westerling adalah sebutan kepada peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Westerling. Peristiwa ini terjadi pada Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan). Kontrak LinggarjatiBulan Agustus pemerintah Belanda menerapkan usaha lain kepada memecah halangan dengan menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi selang dua belah pihak diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami tekanan berat -terutama Inggris- dari luar negeri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946 yang pokok pokoknya sebagai berikut :
Kepada ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian-bagian komponen lain. Indonesia Serikat pada gilirannya menjadi aspek Uni Indonesia-Belanda bersama dengan Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan kebutuhan bersama dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah ekonomi serta kebudayaan. Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai anggota PBB. Beres setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan ini akan didudukkan lewat arbitrase. Kedua delegasi pulang ke Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari akhir, pada tanggal 15 November 1946, di rumah Sjahrir di Jakarta, berjalan pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati. Sebenarnya Soekarno yang tampil sebagai kekuasaan yang memungkinkan tercapainya persetujuan, namun, Sjahrir yang diidentifikasikan dengan rancangan, dan yang bertanggung jawab jika aci yang tidak beres. Peristiwa yang terjadi terkait dengan hasil perundingan LinggarjatiPada bulan Februari dan Maret 1947 di Malang, S M Kartosuwiryo ditunjuk sebagai salah seorang dari lima anggota Masyumi dalam komite Eksekutif, yang terdiri dari 47 anggota kepada mengikuti sidang KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), dalam sidang tersebut membahas apakah Persetujuan Linggarjati yang telah diparaf oleh Pemerintah Republik dan Belanda pada bulan November 1946 akan disetujui atau tidak Kepergian S M Kartosoewirjo ini dikawal oleh para pejuang Hizbullah dari Jawa Barat, karena dalam rapat tersebut probabilitas aci dua kubu yang bertarung gagasan sangat sengit, yakni selang sayap sosialis (diwakili melintasi partai Pesindo), dengan pihak Nasionalis-Islam (diwakili lewat partai Masyumi dan PNI). Pihak sosialis bersedia supaya KNPI menyetujui naskah Linggarjati tersebut, sedang pihak Masyumi dan PNI cenderung bersedia menolaknya Saat anggota KNIP yang anti Linggarjati benar-benar diancam gerilyawan Pesindo, Sutomo (Bung Tomo) menginginkan kepada S M Kartosoewirjo kepada mencegah pasukannya supaya tidak menembaki satuan-satuan Pesindo. DR H J Van Mook kepala Netherland Indies Civil Administration (NICA) yang akhir dinaikkan sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda, dengan gigih memecah RI yang tinggal 3 pulau ini Bahkan sebelum naskah itu ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947, *28 dia telah memaksa terwujudnya Negara Indonesia Timur, dengan presiden Sukowati, lewat Konferensi Denpasar tanggal 18 - 24 Desember 1946 Pada bulan tanggal 25 Maret 1947 hasil kontrak Linggarjati ditandatangani di Batavia Partai Masyumi menentang hasil kontrak tersebut, banyak unsur perjuang Republik Indonesia yang tidak dapat menerima pemerintah Belanda merupakan kekuasaan berdaulat di semua Indonesia 29 Dengan seringnya pecah kekacauan, maka pada prakteknya kontrak tersebut sangat sulit sekali kepada dilaksanakan. Proklamasi Negara PasundanUsaha Belanda tidak beres hingga di NIT. Dua bulan setelah itu, Belanda sukses membujuk Ketua Partai Rakyat Pasundan, Soeria Kartalegawa, memproklamasikan Negara Pasundan pada tanggal 4 Mei 1947. Secara militer negara baru ini sangat lemah, dia aci benar sangat tergantung pada Belanda, tebukti dia baru eksis saat Belanda menerapkan Serangan dan daya RI hengkang dari Jawa Barat. Di awal bulan Mei 1947 pihak Belanda yang memprakarsai berdirinya Negara Pasundan itu memang sudah merencanakan bahwa mereka harus menyerang Republik secara langsung. Kalangan militer Belanda merasa yakin bahwa kota-kota yang didiami pihak Republik dapat ditaklukkan dalam waktu dua ahad dan kepada menguasai semua wilayah Republik dalam waktu enam bulan. Namun mereka pun menyadari begitu luhurnya biaya yang ditanggung kepada pemeliharaan suatu pasukan bersenjata sekitar 100.000 serdadu di Jawa, yang sebagian luhur dari pasukan itu tidak aktif, merupakan pemborosan keuangan yang serius yang tidak mungkin dipikul oleh perekonomian negeri Belanda yang hancur diakibatkan perang. Oleh karena itu kepada mempertahankan pasukan ini maka pihak Belanda memerlukan komoditi dari Jawa (khususnya gula) dan Sumatera (khususnya minyak dan karet). Serangan Militer IPada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirimkan Nota Ultimatum, yang harus dijawab dalam 14 hari, yang berisi:
Perdana Menteri Sjahrir menyalakan kesediaan kepada mengakui kedaulatan Belanda selama masa peralihan, tetapi menolak gendarmerie bersama. Jawaban ini mendapatkan reaksi keras dari kalangan parpol-parpol di Republik. Saat jawaban yang memuaskan tidak kunjung tiba, Belanda terus "mengembalikan ketertiban" dengan "tindakan kepolisian". Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam (tepatnya 21 Juli 1947) mulailah pihak Belanda melancarkan 'gerakan polisionil' mereka yang pertama. Gerakan Belanda ini sudah sangat dianggarkan sekali dimana mereka telah menempatkan pasukan-pasukannya di lokasi yang strategis. Pasukan yang melakukan usaha dari Jakarta dan Bandung kepada menguasai Jawa Barat (tidak termasuk Banten), dan dari Surabaya kepada menguasai Madura dan Ujung Timur. Gerakan-gerakan pasukan yang lebih kecil mengamankan wilayah Semarang. Dengan demikian, Belanda menguasai semua pelabuhan perairan-dalam di Jawa Di Sumatera, perkebunan-perkebunan di sekitar Medan, instalasi- instalasi minyak dan batubara di sekitar Palembang, dan wilayah Padang disimpankan. Melihat gerakan Belanda yang tidak mematuhi kontrak Linggarjati menciptakan Sjahrir bingung dan putus asa, maka pada bulan Juli 1947 dengan terpaksa mengundurkan diri dari posisinya sebagai Perdana Menteri, karena sebelumnya dia sangat menyetujui tuntutan Belanda dalam menyelesaikan konflik selang pemerintah RI dengan Belanda. Menghadapi gerakan Belanda ini, bagi pasukan Republik hanya mampu melakukan usaha mundur dalam kebingungan dan hanya menghancurkan apa yang dapat mereka hancurkan. Dan bagi Belanda, setelah melihat keberhasilan dalam gerakan ini menimbulkan hasrat kepada melanjutkan gerakannya kembali. Beberapa orang Belanda, termasuk van Mook, berkeinginan menguasai Yogyakarta dan membentuk suatu pemerintahan Republik yang lebih lunak, tetapi pihak Amerika dan Inggris yang menjadi sekutunya tidak menyukai 'aksi polisional' tersebut serta menggiring Belanda kepada segera membubarkan penaklukan sepenuhnya terhadap Republik. Naiknya Amir Syarifudin sebagai Perdana MenteriSetelah terjadinya Serangan Militer Belanda I pada bulan Juli, pengganti Sjahrir adalah Amir Syarifudin yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dalam kapasitasnya sebagai Perdana Menteri, dia menggaet anggota PSII yang dulu kepada duduk dalam Kabinetnya. Termasuk menawarkan kepada S.M. Kartosoewirjo kepada turut serta duduk dalam kabinetnya menjadi Wakil Menteri Pertahanan kedua. Seperti yang diterangkan dalam sepucuk suratnya kepada Soekarno dan Amir Syarifudin, dia menolak kursi menteri karena "dia belum terlibat dalam PSII dan sedang merasa terikat kepada Masyumi". S.M. Kartosoewirjo menolak tawaran itu bukan semata-mata karena loyalitasnya kepada Masyumi. Penolakan itu juga ditimbulkan oleh hasratnya kepada menarik diri dari gelanggang politik pusat. Akhir suatu peristiwa menyaksikan kondisi politik yang tidak menguntungkan bagi Indonesia disebabkan berbagai kontrak yang diadakan pemerintah RI dengan Belanda. Di samping itu Kartosoewirjo tidak menyukai arah politik Amir Syarifudin yang kekiri-kirian. Jikalau dijaga dari sepak terjang Amir Syarifudin selama manggung di percaturan politik nasional dengan menjadi Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan sangat jelas terlihat bahwa Amir Syarifudin bersedia membawa politik Indonesia ke arah Komunis. 1948Kontrak RenvilleSementara peperangan sedang berjalan, Dewan Keamanan PBB, atas desakan Australia dan India, mengeluarkan perintah peletakan senjata tanggal 1 Agustus 1947, dan segera setelah itu membangun suatu Komisi Jasa-Kelakuan baik Baik, yang terdiri dari wakil-wakil Australia, Belgia dan Amerika Serikat, kepada menempatkan diri di tengah perselisihan itu . Tanggal 17 Januari 1948 berjalan konferensi di atas kapal perang Amerika Serikat, Renville, ternyata berproduksi persetujuan lain, yang mampu diterima oleh yang kedua belah pihak yang berselisih. Akan terjadi perdamaian yang menyediakan berdirinya zone demiliterisasi Indonesia Serikat akan didirikan, tetapi atas garis yang beda dari persetujuan Linggarjati, karena plebisit akan diadakan kepada menentukan apakah berbagai kumpulan di pulau-pulau luhur bersedia bergabung dengan Republik atau beberapa aspek dari federasi yang direncanakan Kedaulatan Belanda akan tetap atas Indonesia hingga diserahkan pada Indonesia Serikat. Pada tanggal 19 Januari ditandatangani persetujuan Renville Wilayah Republik selama masa peralihan hingga penyelesaian kesudahan dicapai, bahkan lebih terbatas lagi ketimbang persetujuan Linggarjati : hanya meliputi sebagian kecil Jawa Tengah (Jogja dan delapan Keresidenan) dan ujung barat pulau Jawa -Banten tetap wilayah Republik Plebisit akan diselenggarakan kepada menentukan masa hadapan wilayah yang baru diperoleh Belanda lewat gerakan militer. Perdana menteri Belanda menjelaskan mengapa persetujuan itu ditandatangani supaya Belanda tidak "menimbulkan rasa benci Amerika". Sedikit banyak, ini merupakan ulangan dari apa yang terjadi selama dan sesudah perundingan Linggarjati. Seperti melintasi persetujuan Linggarjati, melintasi perundingan Renville, Soekarno dan Hatta menjadi lambang kemerdekaan Indonesia dan persatuan Yogyakarta hidup lebih lama, jantung Republik terus berdenyut. Ini kembali merupakan isi keuntungan Seperti sesudah persetujuan Linggarjati, pribadi lain yang jauh dari pusat kembali diidentifikasi dengan persetujuan -dulu Perdana Menteri Sjahrir, kini Perdana Menteri Amir- yang dianggap langsung bertanggung jawab jika sesuatu salah atau dianggap salah. Runtuhnya Kabinet Amir dan naiknya Hatta sebagai Perdana MenteriDari keadaan Serangan Militer I dengan hasil diadakannya Kontrak Renville menyebabkan jatuhnya Kabinet Amir. Semua anggota yang tergabung dalam kabinetnya yang terdiri dari anggota PNI dan Masyumi menaruh posisi saat Kontrak Renville ditandatangani, disusul akhir Amir sendiri menaruh posisinya sebagai Perdana Menteri pada tanggal 23 Januari 1948. Dengan pengunduran dirinya ini dia mungkin mengharapkan akan tampilnya kabinet baru yang beraliran komunis kepada menggantikan posisinya. Kehendak itu menjadi buyar saat Soekarno berpaling ke arah lain dengan menunjuk Hatta kepada memimpin suatu 'kabinet presidentil' darurat (1948-1949), dimana semua pertanggungjawabannya dilaporkan kepada Soekarno sebagai Presiden. Dengan terpilihnya Hatta, dia menunjuk para anggota yang duduk dalam kabinetnya mengambil dari golongan tengah, terutama orang-orang PNI, Masyumi, dan tokoh-tokoh yang tidak berpartai. Amir dan kumpulannya dari sayap kiri kini menjadi pihak oposisi. Dengan mengambil sikap sebagai oposisi tersebut menciptakan para pengikut Sjahrir mempertegas perpecahan mereka dengan pengikut-pengikut Amir dengan membentuk partai tersendiri adalah Partai Sosialis Indonesia (PSI), pada bulan Februari 1948, dan sekaligus memberikan dukungannya kepada pemerintah Hatta. Memang runtuhnya Amir datang bahkan lebih cepat ketimbang Sjahrir, enam bulan lebih dulu Amir segera dituduh -kembali khususnya oleh Masyumi dan akhir Partai Nasional Indonesia- terlalu banyak memenuhi hasrat pihak asing. Hanya empat hari sesudah Kontrak Renville ditandatangani, pada tanggal 23 Januari 1948, Amir Syarifudin dan semua kabinetnya beristirahat. Kabinet baru dibentuk dan bangunannya diumumkan tanggal 29 Januari 1948. Hatta menjadi Perdana Menteri sekaligus tetap memangku posisi sebagai Wakil Presiden. Tampaknya kini lebih sedikit jalan keluar bagi Amir dibanding dengan Sjahrir sesudah Perundingan Linggarjati; dan lebih banyak penghinaan. Beberapa hari sesudah Amir beristirahat, di awal Februari 1948, Hatta membawa Amir dan beberapa pejabat Republik lainnya mengelilingi Provinsi. Amir diharapkan menjelaskan Kontrak Renville. Pada rapat raksasa di Bukittinggi, Sumatera Barat, di kota kelahiran Hatta -dan persangkaannya diatur sebagai lokasi beristirahat terpenting selama perjalanan- Hatta bicara tentang kegigihan Republik, dan pidatonya disambut dengan hangat sekali. Akhir Amir naik mimbar, dan seperti diuraikan Hatta kemudian: "Dia tampak bingung, seolah-olah nyaris tidak mengetahui apa ayang harus diistilahkannya. Dia merasa bahwa orang rakyat Bukittinggi tidak menyenanginya, khususnya dalam hubungan persetujuan dengan Belanda. Saat dia meninggalkan mimbar, hampir tidak aci yang bertepuk tangan" Menurut peserta lain: "Wajah Amir tampaknya seperti orang yang sudah tidak berfaedah". Sjahrir juga diundang ke rapat Bukittinggi ini; dia datang dari Singapura dan berpidato. Menurut Leon Salim -kader lama Sjahrir- "Sjahrir juga kelihatan capai dan jarang tersenyum". Menurut kata-kata saksi lain, "Seolah-olah aci yang membeku dalam wajah Sjahrir" dan saat gilirannya bicara "Dia hanya mengangkat tangannya dengan memberi salam Merdeka dan mundur". Hatta akhir juga menulis dengan singkat tentang pidato Sjahrir: "Pidatonya pendek". Dipermalukan seperti ini, secara psikologis amat mungkin menjadi bara dendam yang menyulut Amir kepada memberontak di akhir hari. Kontrak Renville tidak lebih adun daripada perundingan di Linggarjati. Kedua belah pihak menuduh masing-masing melanggar perdamaian, dan Indonesia menuduh Belanda membangun blokade dengan maksud memaksanya menyerah. Bulan Juli 1948, Komisi Jasa-jasa Baik, yang sedang aci di lokasi mengawasi pelaksanaan persetujuan itu, melaporkan bahwa Indonesia mengeluh akan gencatan senjata yang berulang-ulang. 1948-1949Serangan Militer IISerangan Militer II terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara. Serangan Umum 1 Maret 1949 atas YogyakartaSerangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara secara besar-besaran yang direncanakan dan diadakan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III -dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat- sesuai instruksi dari Panglima Luhur Sudirman, kepada membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI -berarti juga Republik Indonesia- sedang aci dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berjalan di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama kepada mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang mempunyai daya kepada mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai komandan brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di wilayah Yogyakarta. Kontrak Roem RoyenAkhir suatu peristiwa dari Serangan Militer tersebut, pihak internasional menerapkan tekanan kepada Belanda, terutama dari pihak Amerika Serikat yang mengancam akan membubarkan pertolongannya kepada Belanda, beres dengan terpaksa Belanda bersedia kepada kembali berunding dengan RI. Pada tanggal 7 Mei 1949, Republik Indonesia dan Belanda menyepakati Kontrak Roem Royen. Serangan Umum SurakartaSerangan Umum Surakarta berjalan pada tanggal 7-10 Agustus 1949 secara gerilya oleh para pejuang, pelajar, dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa yang berjuang tersebut akhir dikenal sebagai tentara pelajar. Mereka sukses membumihanguskan dan menguasai markas-maskas Belanda di Solo dan sekitarnya. Serangan itu menyadarkan Belanda jika mereka tidak akan mungkin menang secara militer, mengingat Solo yang merupakan kota yang pertahanannya terkuat pada waktu itu sukses didiami oleh TNI yang secara peralatan lebih ketinggalan tetapi didukung oleh rakyat dan dipimpin oleh seorang pemimpin yang andal seperti Slamet Riyadi. Konferensi Meja BundarKonferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan selang pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Yang berproduksi kesepakatan: Penyerahan kedaulatan oleh BelandaBelanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949, selang empat tahun setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pengakuan ini dilakukan saat soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. Di Belanda selama ini juga aci kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia merdeka pada tahun 1945 sama saja mengakui gerakan politionele acties (Gerakan Polisionil) pada 1945-1949 adalah ilegal. Rujukan
Lihat pula
edunitas.com Page 22Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang dikurangi kepada rasul yang terakhir adalah Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang. PendahuluanRisalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada zaman ke-7 ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam dijadikan bertambah sempurna sampai Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Sampai umat Islam berpecah dan mempunyai banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul. Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah diproduksi bentuk sebagai kerajaaan yang akbar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sbgnya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah. Pada zaman ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang. Nabi MuhammadJazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan lainnya merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah ketika itu merupakan tempat suci untuk bangsa Arab. karena di tempat tersebut mempunyai berhala-berhala agama mereka dan juga mempunyai Sumur Zamzam dan yang sangat penting adalah Ka'bah. Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah adalah pada tanggal 12 Rabi'ul Permulaan atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika beliau masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika beliau berusia 7 tahun. Yang belakang sekali beliau diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal beliau diasuh juga oleh pamannya adalah Sisa dari pembakaran Talib. Nabi Muhammad yang belakang sekalinya menikah dengan Siti Khadijah ketika beliau berusia 25 tahun. Beliau pernah diproduksi bentuk sebagai penggembala kambing. Nabi Muhammad pernah diangkatkan diproduksi bentuk sebagai hakim. Beliau tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan warga yang memiliki masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, warga Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira kepada mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, beliau didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu beliau mengajarkan nasihat Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang diketahui sbg "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara membuka kepada seluruh penduduk Mekah. Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah. Penduduk Mekah dan Madinah turut bertempur bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang tidak berat sebelah meskipun mempunyai di selangnya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin diproduksi bentuk sebagai bertambah kuat, dan sukses menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam. Perkembangan IslamJazirah Arab Secara umum Sejarah Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah dijadikan bertambah sempurna secara luas di seluruh dunia. Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah boleh dinyatakan penyambung daya Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin
Kerajaan Bani Ummaiyyah
Kerajaan Bani Abbasiyyah
Kerajaan Turki Utsmani
Islam di IndonesiaIslam telah diketahui di Indonesia pada zaman pertama Hijriyah atau 7 Masehi, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu akbar hanya menempuh perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia kepada singgah kepada beberapa waktu. Pengenalan Islam bertambah intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berjalan beberapa zaman yang belakang sekali. Agama islam pertama masuk ke Indonesia menempuh bagian perdagangan, pendidikan dan lain-lainnya. Tokoh penyebar agama islam adalah walisongo selang lain, edunitas.com Page 23Sejarah gereja Kristen sepanjang dua ribu tahun mulai dari negara Israel sampai ke Eropa, Amerika, dan Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sejarah gereja dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan dapat dilihat pada sub anggota artikel ini. Kehidupan Yesus"Penyaliban Kristus", karya Diego Velázquez. Kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke surga adalah inti dari keyakinan Kristen. Periode ini dimulai semenjak lahir Yesus sampai kematian dan kebangkitan Yesus, kurang semakin dari 4 SM sampai 33 M. Yesus dilahirkan sekitar tahun 4 SM dan diproduksi menjadi dewasa di Nazareth, Galilea; setelah beliau berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk merekrut keduabelas rasul, melaksanakan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati; Yesus dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpin-pemimpin agama yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka. Beliau disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem sekitar tahun 29-33 oleh perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus dan setelah disalibkan, Yesus mati dan dikuburkan di gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus bangun dari mati pada hari ketiga setelah kematiannya dan menampakkan diri untuk semakin dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Beliau naik ke surga dengan disaksikan orang banyak. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangun melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal ini (kelahiran, pelayanan, mati, bangun, naik ke surga) adalah intisari kekristenan. Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang secara kolektif disebut buku Perjanjian Baru. Gereja mula-mulaGereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30 Masehi) Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Petrus pada hari itu dan menentukan untuk mengikuti Kristus. Petobat-petobat pertama untuk kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau peganut-penganut Yudaisme, dan gereja berpusat di Yerusalem. Karenanya kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Esseni. Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para rasul berlainan secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus adalah Mesias orang Yahudi (Raja yang Diurapi) yang datang untuk menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17) dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya (Markus 14:24). Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri, membikin banyak pemuka Yahudi diproduksi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu (Kisah 9:1-2). Periode gereja mula-mula dimulai semenjak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dll dalam memberitakan kisah Yesus sampai bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang semakin tahun 33 sampai 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen merasakan penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang muncul bertubi-tubi diatasi. Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka untuk orang-orang bukan Yahudi. Rasul Filipus berkhotbah untuk orang-orang Samaria (Kisah 8:5), dan banyak dari mereka yang percaya untuk Kristus. Rasul Petrus berkhotbah untuk rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi (Kisah 10) dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri (Kisah 28:16) dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol. Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah lengkap dan beredar di selang gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara sebarang, kadang atas perintah pemerintah. Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hirakhis seiring dengan peningkatan banyak. Beberapa ajaran sesat diretas dan dihalau pada abad ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat. Gereja di bawah Kekaisaran RomawiPeriode ini dimulai semenjak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi, sampai dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, semakin kurang tahun 313 sampai 476. Pada periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang ada pokoknya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi.
Gereja pada Abad MenengahPeriode ini dimulai semenjak akibatnyanya kekuasaan Kaisar Romawi Barat sampai dimahkotainya Charlemagne diproduksi menjadi Kaisar Eropa Barat, semakin kurang tahun 476 sampai hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, merasakan kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat semakin dalam lagi dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus mengimbangi hasrat Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan. Selama Abad Menengah di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan melepaskan Yerusalem.
Gereja pada awal mula EropaPeriode ini dimulai semenjak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat sampai kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, semakin kurang tahun 800 sampai 1500. Pada mulanya, nyaris seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membikin perubahan dari dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, namun universitas mulai disingkap sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan selang gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil.
Reformasi Protestan di EropaPeriode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik Roma, semakin kurang tahun 1517 sampai 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther, Yohanes Calvin, John Knox, pada belakangnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai negara baru yang berdasarkan kekristenan. Dalam saat abad, terjadi semakin banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Perancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan selang bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah.
Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad PeneranganSemenjak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada saat yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang masyarakat asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, namun mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama adil Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar warga setempat. Gereja ModernSaat ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil langkah-langkah untuk menjadikan semakin adil hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja juga menyaksikan bangunnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat. Kalaupun kita hanya berupaya bisa satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika gereja melalaikan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan merajalela. Saat ini ada banyak gereja, namun hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang telah disampaikan untuk orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya. Gereja di IndonesiaLihat pula
Referensi
Bacaan semakin lanjut
Pranala luar
edunitas.com Page 24Sejarah gereja Kristen sepanjang dua ribu tahun mulai dari negara Israel sampai ke Eropa, Amerika, dan Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sejarah gereja dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan mampu diamati pada sub anggota artikel ini. Kehidupan Yesus"Penyaliban Kristus", karya Diego Velázquez. Kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke surga adalah inti dari keyakinan Kristen. Periode ini dimulai semenjak kelahiran Yesus sampai kematian dan kebangkitan Yesus, kurang semakin dari 4 SM sampai 33 M. Yesus dilahirkan sekitar tahun 4 SM dan diproduksi menjadi dewasa di Nazareth, Galilea; sesudah beliau berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk merekrut keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati; Yesus dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpin-pemimpin agama yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka. Beliau disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem sekitar tahun 29-33 oleh perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus dan sesudah disalibkan, Yesus mati dan dikuburkan di gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus bangun dari mati pada hari ketiga sesudah kematiannya dan menampakkan diri untuk semakin dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Beliau naik ke surga dengan disaksikan orang banyak. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangun melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal ini (lahir, pelayanan, mati, bangun, naik ke surga) adalah intisari kekristenan. Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus lainnya yang secara kolektif dinamakan buku Perjanjian Baru. Gereja mula-mulaGereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30 Masehi) Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan membangun gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Petrus pada hari itu dan menentukan untuk mengikuti Kristus. Petobat-petobat pertama untuk kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau peganut-penganut Yudaisme, dan gereja berpusat di Yerusalem. Karenanya kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Esseni. Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para rasul berlainan secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus adalah Mesias orang Yahudi (Raja yang Diurapi) yang datang untuk menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17) dan membangun Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya (Markus 14:24). Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka sudah membunuh Mesias mereka sendiri, membikin banyak pemuka Yahudi diproduksi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu (Kisah 9:1-2). Periode gereja mula-mula dimulai semenjak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dsb-nyanya dalam memberitakan kisah Yesus sampai bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang semakin tahun 33 sampai 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen merasakan penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang muncul bertubi-tubi diatasi. Tidak lama sesudah Pentakosta, pintu gereja terbuka untuk orang-orang bukan Yahudi. Rasul Filipus berkhotbah untuk orang-orang Samaria (Kisah 8:5), dan banyak dari mereka yang percaya untuk Kristus. Rasul Petrus berkhotbah untuk rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi (Kisah 10) dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri (Kisah 28:16) dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol. Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru sudah lengkap dan beredar di selang gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara sebarang, kadang atas perintah pemerintah. Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hirakhis seiring dengan peningkatan banyak. Beberapa ajaran sesat diretas dan dihalau pada abad ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat. Gereja di bawah Kekaisaran RomawiPeriode ini dimulai semenjak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi, sampai dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, agak tahun 313 sampai 476. Pada periode ini Kepausan mulai mengembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang ada pokoknya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi. Gereja pada Abad PertengahanPeriode ini dimulai semenjak akibatnyanya kekuasaan Kaisar Romawi Barat sampai dimahkotainya Charlemagne diproduksi menjadi Kaisar Eropa Barat, agak tahun 476 sampai hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, merasakan kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat semakin dalam lagi dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus mengimbangi hasrat Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan. Selama Abad Pertengahan di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan melepaskan Yerusalem. Gereja pada awal mula EropaPeriode ini dimulai semenjak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat sampai kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, agak tahun 800 sampai 1500. Pada mulanya, hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membikin perubahan dari dasar sesudah melihat kondisi gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, namun universitas mulai disingkap sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga mampu membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan selang gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil. Reformasi Protestan di EropaPeriode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik Roma, agak tahun 1517 sampai 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther, Yohanes Calvin, John Knox, pada belakangnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai negara baru yang berdasarkan kekristenan. Dalam ketika abad, terjadi semakin banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Perancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan selang bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah. Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad PeneranganSemenjak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada ketika yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang masyarakat asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, namun mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama adil Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar warga setempat. Gereja ModernKetika ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur sudah mengambil langkah-langkah untuk menjadikan semakin adil hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja juga menyaksikan bangunnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat. Kalaupun kita hanya berupaya bisa satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika gereja melalaikan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan merajalela. Ketika ini ada banyak gereja, namun hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang sudah disampaikan untuk orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya. Gereja di IndonesiaLihat pulaReferensi
Bacaan semakin lanjut
Pranala luar
edunitas.com Page 25Sejarah gereja Kristen sepanjang dua ribu tahun mulai dari negara Israel sampai ke Eropa, Amerika, dan Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sejarah gereja dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan mampu diamati pada sub anggota artikel ini. Kehidupan Yesus"Penyaliban Kristus", karya Diego Velázquez. Kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke surga adalah inti dari keyakinan Kristen. Periode ini dimulai semenjak kelahiran Yesus sampai kematian dan kebangkitan Yesus, kurang semakin dari 4 SM sampai 33 M. Yesus dilahirkan sekitar tahun 4 SM dan diproduksi menjadi dewasa di Nazareth, Galilea; sesudah beliau berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk merekrut keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati; Yesus dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpin-pemimpin agama yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka. Beliau disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem sekitar tahun 29-33 oleh perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus dan sesudah disalibkan, Yesus mati dan dikuburkan di gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus bangun dari mati pada hari ketiga sesudah kematiannya dan menampakkan diri untuk semakin dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Beliau naik ke surga dengan disaksikan orang banyak. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangun melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal ini (lahir, pelayanan, mati, bangun, naik ke surga) adalah intisari kekristenan. Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus lainnya yang secara kolektif dinamakan buku Perjanjian Baru. Gereja mula-mulaGereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30 Masehi) Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan membangun gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Petrus pada hari itu dan menentukan untuk mengikuti Kristus. Petobat-petobat pertama untuk kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau peganut-penganut Yudaisme, dan gereja berpusat di Yerusalem. Karenanya kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Esseni. Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para rasul berlainan secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus adalah Mesias orang Yahudi (Raja yang Diurapi) yang datang untuk menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17) dan membangun Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya (Markus 14:24). Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka sudah membunuh Mesias mereka sendiri, membikin banyak pemuka Yahudi diproduksi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu (Kisah 9:1-2). Periode gereja mula-mula dimulai semenjak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dsb-nyanya dalam memberitakan kisah Yesus sampai bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang semakin tahun 33 sampai 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen merasakan penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang muncul bertubi-tubi diatasi. Tidak lama sesudah Pentakosta, pintu gereja terbuka untuk orang-orang bukan Yahudi. Rasul Filipus berkhotbah untuk orang-orang Samaria (Kisah 8:5), dan banyak dari mereka yang percaya untuk Kristus. Rasul Petrus berkhotbah untuk rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi (Kisah 10) dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri (Kisah 28:16) dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol. Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru sudah lengkap dan beredar di selang gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara sebarang, kadang atas perintah pemerintah. Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hirakhis seiring dengan peningkatan banyak. Beberapa ajaran sesat diretas dan dihalau pada abad ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat. Gereja di bawah Kekaisaran RomawiPeriode ini dimulai semenjak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi, sampai dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, agak tahun 313 sampai 476. Pada periode ini Kepausan mulai mengembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang ada pokoknya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi. Gereja pada Abad PertengahanPeriode ini dimulai semenjak akibatnyanya kekuasaan Kaisar Romawi Barat sampai dimahkotainya Charlemagne diproduksi menjadi Kaisar Eropa Barat, agak tahun 476 sampai hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, merasakan kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat semakin dalam lagi dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus mengimbangi hasrat Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan. Selama Abad Pertengahan di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan melepaskan Yerusalem. Gereja pada awal mula EropaPeriode ini dimulai semenjak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat sampai kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, agak tahun 800 sampai 1500. Pada mulanya, hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membikin perubahan dari dasar sesudah melihat kondisi gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, namun universitas mulai disingkap sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga mampu membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan selang gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil. Reformasi Protestan di EropaPeriode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik Roma, agak tahun 1517 sampai 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther, Yohanes Calvin, John Knox, pada belakangnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai negara baru yang berdasarkan kekristenan. Dalam ketika abad, terjadi semakin banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Perancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan selang bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah. Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad PeneranganSemenjak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada ketika yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang masyarakat asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, namun mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama adil Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar warga setempat. Gereja ModernKetika ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur sudah mengambil langkah-langkah untuk menjadikan semakin adil hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja juga menyaksikan bangunnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat. Kalaupun kita hanya berupaya bisa satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika gereja melalaikan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan merajalela. Ketika ini ada banyak gereja, namun hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang sudah disampaikan untuk orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya. Gereja di IndonesiaLihat pulaReferensi
Bacaan semakin lanjut
Pranala luar
edunitas.com Page 26Sejarah gereja Kristen sepanjang dua ribu tahun mulai dari negara Israel sampai ke Eropa, Amerika, dan Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sejarah gereja dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan dapat dilihat pada sub anggota artikel ini. Kehidupan Yesus"Penyaliban Kristus", karya Diego Velázquez. Kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke surga adalah inti dari keyakinan Kristen. Periode ini dimulai semenjak lahir Yesus sampai kematian dan kebangkitan Yesus, kurang semakin dari 4 SM sampai 33 M. Yesus dilahirkan sekitar tahun 4 SM dan diproduksi menjadi dewasa di Nazareth, Galilea; setelah beliau berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk merekrut keduabelas rasul, melaksanakan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati; Yesus dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpin-pemimpin agama yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka. Beliau disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem sekitar tahun 29-33 oleh perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus dan setelah disalibkan, Yesus mati dan dikuburkan di gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus bangun dari mati pada hari ketiga setelah kematiannya dan menampakkan diri untuk semakin dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Beliau naik ke surga dengan disaksikan orang banyak. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangun melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal ini (kelahiran, pelayanan, mati, bangun, naik ke surga) adalah intisari kekristenan. Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang secara kolektif disebut buku Perjanjian Baru. Gereja mula-mulaGereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30 Masehi) Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Petrus pada hari itu dan menentukan untuk mengikuti Kristus. Petobat-petobat pertama untuk kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau peganut-penganut Yudaisme, dan gereja berpusat di Yerusalem. Karenanya kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Esseni. Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para rasul berlainan secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus adalah Mesias orang Yahudi (Raja yang Diurapi) yang datang untuk menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17) dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya (Markus 14:24). Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri, membikin banyak pemuka Yahudi diproduksi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu (Kisah 9:1-2). Periode gereja mula-mula dimulai semenjak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dll dalam memberitakan kisah Yesus sampai bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang semakin tahun 33 sampai 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen merasakan penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang muncul bertubi-tubi diatasi. Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka untuk orang-orang bukan Yahudi. Rasul Filipus berkhotbah untuk orang-orang Samaria (Kisah 8:5), dan banyak dari mereka yang percaya untuk Kristus. Rasul Petrus berkhotbah untuk rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi (Kisah 10) dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri (Kisah 28:16) dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol. Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah lengkap dan beredar di selang gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara sebarang, kadang atas perintah pemerintah. Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hirakhis seiring dengan peningkatan banyak. Beberapa ajaran sesat diretas dan dihalau pada abad ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat. Gereja di bawah Kekaisaran RomawiPeriode ini dimulai semenjak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi, sampai dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, semakin kurang tahun 313 sampai 476. Pada periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang ada pokoknya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi.
Gereja pada Abad MenengahPeriode ini dimulai semenjak akibatnyanya kekuasaan Kaisar Romawi Barat sampai dimahkotainya Charlemagne diproduksi menjadi Kaisar Eropa Barat, semakin kurang tahun 476 sampai hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, merasakan kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat semakin dalam lagi dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus mengimbangi hasrat Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan. Selama Abad Menengah di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan melepaskan Yerusalem.
Gereja pada awal mula EropaPeriode ini dimulai semenjak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat sampai kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, semakin kurang tahun 800 sampai 1500. Pada mulanya, nyaris seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membikin perubahan dari dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, namun universitas mulai disingkap sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan selang gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil.
Reformasi Protestan di EropaPeriode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik Roma, semakin kurang tahun 1517 sampai 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther, Yohanes Calvin, John Knox, pada belakangnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai negara baru yang berdasarkan kekristenan. Dalam saat abad, terjadi semakin banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Perancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan selang bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah.
Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad PeneranganSemenjak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada saat yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang masyarakat asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, namun mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama adil Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar warga setempat. Gereja ModernSaat ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil langkah-langkah untuk menjadikan semakin adil hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja juga menyaksikan bangunnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat. Kalaupun kita hanya berupaya bisa satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika gereja melalaikan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan merajalela. Saat ini ada banyak gereja, namun hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang telah disampaikan untuk orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya. Gereja di IndonesiaLihat pula
Referensi
Bacaan semakin lanjut
Pranala luar
edunitas.com |