Bagaimana penerapan sila keempat dalam pemerintah di indonesia

Oleh : Denny dan Rusliansyah Anwar

Pendahuluan

Pancasila merupakan dasar Negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia menjadi panduan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila memiliki nilai-nilai yang sangat baik dan universal. Yang membuat seluruh rakyat Indonesia dapat memegang teguh dengan bangga akan Pancasila. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merupakan kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang menjadi keunikan bagi rakyat Indonesia di mata dunia.

Adanya perkembangan zaman seperti era sekarang ini, dimana setiap orang dengan sangat mudah di pengaruhi oleh paham atau ajaran yang sifatnya instant, menyebabkan masyarakat kita cenderung gampang lupa akan nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila yang disebut sebagai pedoman dasar Negara Indonesia, bagi sebagian masyarakat kita nampaknya hanya sebatas pemanis bibir dan mudah dilupakan sehingga tidak tercermin dalam praktik kehidupannya sehari-hari. Oleh karenanya kita tidak boleh bosan untuk selalu mendengungkan nilai-nilai luhur Pancasila ini kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjadi bagian dari kehidupan keseharian mereka.

Pembahasan

Sebagai warga masyarakat di seluruh Indonesia setiap individu punya kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Dan untuk mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama. Keputusan yang di ambil hingga mencapai mufakat dihormati dan di junjung tinggi proses dan hasilnya dalam setiap keputusan yang dicapai oleh musyawarah tersebut. Dengan memiliki rasa tanggung jawab setiap individu menerima hasil keputusan tersebut karena keputusan tersebut merupakan keputusan yang diperoleh untuk kepentingan bersama. Dalam pengambilan keputusan yang diperoleh dari pemusyawaratan keputusan tersebut harus dapat di pertanggung jawabkan secara moral, menjunjung tinggi martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki peran penting untuk menjunjung tinggi aspek kehormatan, kedisplinan dan kewajiban terhadap diri sendiri dan orang lain dengan berdasar kepada keadilan, kejujuran, keputusan yang di ambil secara musyawarah, dan kebenaran.

Nilai-nilai yang tekandung dalam sila keempat ini secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut.

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan

Kondisi aktual masyarakat berdasarkan nilai-nilai sila ke empat 

Meskipun masyarakat kita telah memiliki pedoman Pancasila sebagai dasar hidupnya, namun pada kenyataannya pikiran dan tindakan sebagian dari mereka dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu yang turut aktif di masyarakat cenderung masih jauh dari nilai nilai Pancasila tersebut.

Dalam sila ke – 4 kita diminta untuk menjunjung tinggi kehormatan dan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. Namun praktiknya masih ada dari mereka yang merendahkan orang lain, berlaku tidak adil, tidak jujur, dan masih suka menipu sesamanya.

Sila ke – 4 mengamanatkan bahwa dalam nilai-nilai yang dikandungnya tersebut melarang setiap individu untuk memaksakan kehendaknya terhadap orang lain karena pada dasarnya setiap individu mempunyai kedudukan yang sama. Jadi tidak dibenarkan adanya tindakan yang semena-mena karena misalnya disebabkan oleh posisi kedudukan yang lebih tinggi dari yang lainnya. Hal semacam ini masih sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat kita.

Sila ke – 4 juga menyatakan bahwa di dalam mengambil suatu keputusan hendaknya mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama. Namun kenyataan menunjukkan bahwa masih ada di antara pengambil keputusan yang karena punya wewenang akhirnya mengambil suatu keputusan yang tidak pro rakyat tapi hanya demi memenuhi kepentingan golongan tertentu. Ini mengindikasikan bahwa masih ada terjadi penyalahgunaan wewenang yang cenderung korup, yang pada akhirnya akan merugikan banyak pihak.

Sila ke – 4 mengingatkan pula agar semua pihak untuk menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Jadi tidak dibenarkan adanya kesewenang-wenangan pihak tertentu terhadap pihak lain yang cenderung mengabaikan keputusan yang telah ditetapkan.

References

Wikipedia. “Pancasila”. 20 Desember 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Merdeka.com - Seperti diketahui, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman bagi seluruh bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila ini berisi lima sila yang masing-masing memuat nilai dan karakteristik bangsa Indonesia. Meskipun disusun pada masa awal kemerdekaan, namun Pancasila dapat diterapkan dan masih relevan hingga kehidupan saat ini.

Dalam hal ini, masing-masing sila dalam Pancasila mempunyai makna bijak dan mendalam yang perlu dipahami oleh setiap masyarakat Indonesia. Bukan hanya dipahami, makna masing-masing sila juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, masyarakat Indonesia bisa mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.

Salah satu makna yang penting untuk dipahami adalah makna sila ke 4. Makna sila ke 4 dalam Pancasila bisa mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan sikap musyawarah dan demokrasi dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Hal ini tidak lain karena Indonesia menganut negara demokrasi, di mana demokrasi diyakini sebagai alat untuk memecahkan masalah dengan adil dan efektif.

Selain makna sila ke 4, sila-sila lainnya juga memiliki makna yang tidak kalah penting. Dengan memahami makna masing-masing sila ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara lebih spesifik guna mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dilansir dari Liputan6.com, berikut kami merangkum makna sila ke 4 Pancasila dan sila lainnya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 5 halaman

Bagaimana penerapan sila keempat dalam pemerintah di indonesia
©2016 Merdeka.com

Sebelum mengetahui makna sila ke 4 Pancasila, perlu dipahami terlebih dahulu arti dari Pancasila sebagai dasar negara. Tentu Anda sering mendengar Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang paling utama.

Dalam hal ini, Pancasila sebagai dasar yaitu tidak lain adalah landasan hukum yang digunakan untuk mengatur pemerintahan dan negara. Di mana Pancasila mengatur penyelenggaraan aparatur negara sesuai dengan isi yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Udang Dasar 1945.

Selain itu, pancasila memuat lima sila yang berisi tentang tujuan negara Indonesia. Pancasila juga berisi tentang sebuah janji untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah.

Memajukan kesejahteraan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar pada kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial. Dengan tujuan dan nilai-nilai luhur yang tercantum di dalamnya, Pancasila berfungsi sebagai dasar hukum bagi bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan yang sejahtera.

3 dari 5 halaman

Setelah mengetahui arti Pancasila sebagai dasar negara, berikutnya terdapat makna sila ke 4 dan sila-sila lainnya yang penting untuk dipahami. Makna masing-masing sila ini mengandung nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut makna sila ke 4 Pancasila dan sila lainnya yang perlu diketahui.

Makna Sila ke 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”

  1.  Pengakuan eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Negara mengakui keberadaan agama yang berketuhanan dan membebaskan penduduk untuk memilih agamanya.
  3. Negara menjamin penduduk untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing.
  4. Kehidupan sosial berlangsung dengan terjaganya kehidupan beragama.
  5. Toleransi antara pemeluk agama terjaga
  6. Negara hadir ketika timbul konflik antaragama.

Makna Sila ke 2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

  1. Setiap manusia Indonesia mengakui dan menghormati adanya martabat manusia lain.
  2. Memanusiakan manusia dan melihat manusia lain sebagai makhluk Tuhan.
  3. Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam berhubungan dengan manusia lain.
  4. Menerapkan perilaku yang beradab.
  5. Menjaga adab dan sopan santun dalam berhubungan sosial.

Makna Sila ke 3 “Persatuan Indonesia”

  1. Setiap manusia indonesia cinta tanah airnya.
  2. Memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.
  3. Bersikap dan bertindak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
  4. Antirasis dan antidiskriminasi.
  5. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan se-tanah air.
  6. Ke manapun kaki melangkah, di manapun tubuh berada, jiwanya tetap merah-putih.

Makna Sila ke 4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan”

  1. Bersikap pro-dialog, pro-musyawarah, pro-demokrasi.
  2. Antikekerasan dalam menyelesaikan masalah atau konflik.
  3. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat.
  4. Selalu mengambil kebijaksanaan di atas persengketaan atau perbedaan pendapat.
  5. Musyawarah dilandasi dengan kejujuran bersama.

Makna Sila ke 5 “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

  1. Pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
  2. Kebijakan berorientasi pada pengurangan kesenjangan masyarakat.
  3. Redistribusi kekayaan secara adil kepada masyarakat banyak.
  4. Negara berpihak pada mayoritas rakyat jelata yang lemah.
  5. Negara melindungi setiap warga negara untuk mendapat penghidupan yang layak.

4 dari 5 halaman

Bagaimana penerapan sila keempat dalam pemerintah di indonesia
©2016 Merdeka.com

Setelah mengetahui makna sila ke 4 dan sila lainnya, berikutnya terdapat arti tersendiri dari lambang burung garuda yang digunakan dalam Pancasila. Gambaran burung garuda ini dibuat dengan beberapa bagian yang mencerminkan ciri khas dan karakter bangsa Indonesia. Bukan hanya itu, lambang burung garuda ini juga dibuat dengan bentuk, posisi, pemilihan warna yang disesuaikan dengan nilai-nilai luruh yang terdapat dalam Pancasila. Berikut arti lambang garuda Pancasila yang perlu diketahui :

  • Warna emas yang dipilih sebagai warna burung garuda melambangkan arti kemuliaan, keagungan, dan kejayaan Indonesia.
  • Lambang perisai yang terletak di posisi tengah, melambangkan bahwa Pancasila sebagai pertahanan bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
  • Masing-masing sayap burung garuda mempunyai 17 helai bulu yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia.
  • 8 helai bulu ekor garuda melambangkan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan Indonesia.
  • Di bawah perisai terdapat 19 helai bulu dan pada leher terdapat 45 helai bulu yang melambangkan angka tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945.

5 dari 5 halaman

Setelah memahami makna sila ke 4 dan sila lain serta lambang burung garuda, tidak kalah penting untuk mengetahui masing-masing makna dari simbol dalam perisai Pancasila. Seperti diketahui simbol perisai yang terletak di tengah burung garuda berisi lima lambang yang mewakili setiap sila dalam Pancasila. Berikut beberapa arti lambang dalam perisai Pancasila yang perlu Anda ketahui :

  • Simbol bintang, pada sila pertama, melambangkan sebuah cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia. Latar belakang hitam pada simbol bintang menggambarkan warna alam dan berkah dari Tuhan.
  • Simbol rantai emas, pada sila ke kedua, digambarkan bahwa mata rantai berbentuk persegi empat melambangkan laki-laki dan mata rantai berbentuk lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai ini saling berkaitan sebagai gambaran adanya hubungan timbal balik antar umat manusia.
  • Pohon beringin, pada sila ketiga, digambarkan terdapat akar yang menjulur ke bawah melambangkan tempat yang teduh. Pohon beringin juga memiliki akar yang kuat sebagai gambaran persatuan bangsa Indonesia yang kokoh. Sulur-sulur pohon beringin melambangkan suku, keturunan, dan agama yang berbeda-beda namun tetap bersatu di bawah lambang Pancasila.
  • Kepala banteng, pada sila keempat, melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul dan menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan. Kepala banteng juga menggambarkan budaya Indonesia yang suka berkumpul, bermusyawarah, dan bermufakat. Kepala banteng juga mewakili sikap tegas dalam mengambil keputusan.
  • Padi dan kapas, pada sila kelima, melambangkan ketersediaan makanan dan pakaian. Dengan ketersediaan makanan dan pakaian, manusia dapat bertahan hidup. Lambang ini juga menggambarkan bahwa setiap manusia berhak atas pangan dan sandang secara adil dan setara. Terpenuhinya pangan dan sandang merupakan salah satu ciri dari negara yang sejahtera.