Bagaimana penampilan ketika melakukan wawancara

Merdeka.com - Bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara? Kalimat tersebut selalu menjadi pertanyaan umum saat seseorang hendak melakukan wawancara kerja.

Wawancara sendiri merupakan bagian dari proses seleksi karyawan. Pada tahap wawancara, pihak manajemen dapat menentukan apakah kandidat cocok dengan visi dan misi perusahaan saat ini.

Dan bagi calon karyawan, tahap wawancara menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepribadian mereka dan memberikan kesan positif pada calon atasan. Oleh karena itu, memiliki sikap optimis selama wawancara dapat memengaruhi keputusan dari pihak manajemen.

Perusahaan tentu menginginkan orang-orang yang optimis dan cenderung cocok dengan bos, rekan kerja, dan klien mereka. Bahkan jika Anda telah memenuhi syarat dan memiliki sejumlah prestasi, sikap negatif dapat merusak peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

Dilansir dari laman thebalancecareers.com, kami akan memberikan tips untuk menjawab pertanyaan di awal, bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan keterampilan wawancara Anda dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

2 dari 6 halaman

Bagaimana penampilan ketika melakukan wawancara

©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Tom Wang

Siapkan Penampilan Terbaik

Bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara? Langkah pertama yaitu dengan memperhatikan penampilan Anda. Ketika Anda terlihat baik, Anda akan merasa baik. Jadi ingatlah hal ini saat memilih pakaian untuk wawancara. Setrika baju dan celana panjang, poles sepatu, potong dan sisir rambut Anda. Lakukan apa pun yang akan membuat Anda tampak rapi, sopan, dan percaya diri saat menghadapi wawancara.

Berpikir Positif

Jika Anda pergi ke wawancara dan berpikir bahwa Anda tidak akan mendapatkan pekerjaan itu, atau Anda memiliki pikiran negatif lainnya, akan sulit bagi Anda untuk terlihat yakin di hadapan pewawancara. Sebelum Anda masuk ke ruangan wawancara, luangkan waktu beberapa menit untuk mengingat momen keberhasilan, entah saat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, berhasil saat di perkuliahan, atau pencapaian-pencapaian yang pernah Anda raih. Menghadapi wawancara dengan citra positif dari diri Anda akan membantu Anda menyampaikan sikap percaya diri kepada pihak manajemen.

3 dari 6 halaman

Bagaimana penampilan ketika melakukan wawancara
©Pixabay/Tumisu

Jabat Tangan

Bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara? Saat Anda sudah bertemu pewawancara, sapalah mereka dengan jabat tangan yang tegas (tetapi tidak terlalu tegas). Dan lakukan kontak mata saat Anda mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Jangan sampai uluran tangan tampak lemas. Jabat tangan yang lemas dan lemah tidak akan membuat kesan baik sehingga hanya akan mengurangi ketertarikan manajemen terhadap diri.

Fokus pada Postur

Postur adalah bentuk komunikasi nonverbal yang penting dalam menyampaikan perasaan Anda tentang diri sendiri. Jika Anda membungkuk, menghindari kontak mata atau memalingkan tubuh dari pewawancara, Anda akan terlihat apatis atau kurang percaya diri.

Sebaliknya, bersikaplah tegak (atau duduk tegak) dengan bahu ke belakang, dan tatap mata pewawancara. Postur ini akan membuat Anda terlihat percaya diri bahkan sebelum Anda mengucapkan sepatah kata pun.

Jadilah Pendengar Aktif

Jika Anda banyak berpikir negatif selama wawancara, Anda bisa terjebak dalam pikiran negatif tersebut sehingga Anda sulit untuk fokus. Berlatih mendengarkan secara aktif untuk memastikan Anda tetap fokus pada pewawancara dan memahami apa yang dia katakan.

Tatap mata pewawancara saat mereka berbicara, ajukan pertanyaan klarifikasi, dan ulangi apa yang mereka katakan untuk memastikan (“Jadi, apa yang Anda katakan adalah …”). Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa Anda terlibat dan tertarik dengan pekerjaan itu.

4 dari 6 halaman

Bagaimana penampilan ketika melakukan wawancara
©©2012 Shutterstock/Robert Kneschke

Dalam wawancara, pastikan Anda memiliki (dan mempertahankan) kontak mata yang tepat. Bukan kontak mata yang menyeramkan dan dengan menatap tanpa berkedip. Berikan kontak mata yang hangat dan langsung yang akan membuat pewawancara merasa nyaman dengan Anda. Pertahankan kontak mata yang baik selama wawancara, dan pastikan wajah Anda menunjukkan emosi seperti minat dan gairah.

Wawancara Video

Lalu, bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara video? Wawancara video tentu saja berbeda. Dalam prosesnya Anda tidak perlu berjabat tangan, tetapi Anda perlu melakukan kontak mata. Alih-alih berbicara dengan monitor, berbicaralah dengan kamera. Dengan begitu, orang yang menonton video wawancara dapat merasakan kontak mata yang sama ketika menatap mata seseorang.

5 dari 6 halaman

Sebelum wawancara, buat daftar kualitas dan pengalaman Anda yang berhubungan dengan persyaratan pekerjaan yang Anda lamar, bahkan Anda tidak memenuhi beberapa persyaratan, atau tidak cocok dengan pekerjaan yang dilamar. Dengan cara ini, jika pewawancara bertanya mengapa Anda cocok untuk pekerjaan itu, Anda memiliki sejumlah alasan dan contoh yang berguna.

Bahkan jika pewawancara bertanya apakah Anda memiliki pengalaman dengan tugas yang tidak Anda ketahui, sebutkan kurangnya pengalaman Anda, namun dengan tambahan minat dan antusiasme untuk mempelajari sesuatu yang baru. Meskipun memiliki keterampilan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan itu penting, sikap positif dan sikap can-do juga sangat membantu.

Senyum

Tersenyum, bahkan ketika Anda tidak merasa bahagia, sebenarnya dapat mencerahkan suasana hati Anda. Jadi, jika Anda sedang merasa sedih tentang permasalahan pribadi Anda, tetaplah tersenyum saat masuk dan keluar perusahaan. Ini akan membuat Anda dan pewawancara Anda dalam suasana hati yang baik.

Jangan Berlebihan

Bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara? Sebagian orang akan menjawab bahwa kita harus yakin dan percaya diri. Meski percaya diri itu perlu, tapi jika Anda terlalu ramah atau berlebihan bisa membuat pewawancara merasa tidak nyaman. Pewawancara ingin melihat bahwa Anda sebagai pribadi yang nyata.

Tujuan Anda adalah tampil positif dan percaya diri, tanpa berlebihan. Berpura-pura dalam suasana hati yang baik mungkin sedikit lebih mudah jika Anda sudah siap untuk wawancara. Luangkan waktu untuk meneliti perusahaan sehingga Anda memiliki beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepada pewawancara Anda.

6 dari 6 halaman

Bagaimana penampilan ketika melakukan wawancara
©2012 Shutterstock/StockLite

Saat Anda meninggalkan ruangan wawancara, pastikan Anda memperhatikan sopan santun Anda. Ucapkan selamat tinggal kepada setiap orang di ruangan itu. Jabat tangan mereka, dan lakukan kontak mata saat Anda melakukannya. Dan jangan lupakan senyum Anda.

Sapa atau ucapkan selamat tinggal pada resepsionis atau penjaga, dan jika perlu, tahan pintu untuk karyawan lain yang mungkin hendak keluar saat Anda berada di sana. Pertanyaan terkiat bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara tidak berhenti begitu Anda meninggalkan ruangan wawancara. Anggap diri Anda dalam wawancara sampai Anda tidak terlihat dari lokasi wawancara.

- wolipop Selasa, 24 Apr 2012 07:38 WIB

Bagaimana penampilan ketika melakukan wawancara
Dok. Thinkstock

Jakarta - Penampilan merupakan salah satu kunci yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan wawancara kerja. Hal ini merupakan cara untuk menunjukkan kesan pertama yang baik. Semakin baik penampilan, maka Anda juga akan semakin percaya diri. Berpakaian dengan rapi dan sopan juga dapat menunjukkan profesionalisme Anda. Sehingga memungkinkan untuk membantu Anda dalam mendapatkan pekerjaan. Seperti dikutip dari Stylish and Trendy, ada beberapa tips dalam berpakaian saat wawancara kerja yang perlu diketahui.1. Hindari pemakaian parfum yang terlalu menyengat. Parfum dengan aroma yang terlalu menyengat dapat membuat orang yang berada di sekeliling Anda termasuk si pewawancara merasa pusing bahkan alergi sekalipun. Jadi sebaiknya kenakan parfum secukupnya saja. 2. Hindari pemakaian sepatu yang terbuka, mewah dan mencolok. Sebaiknya memakai sepatu kerja dengan hak tidak terlalu tinggi. Pastikan pula sepatu yang digunakan sesuai dengan warna dan model pakaian yang dikenakan.3. Saat ingin melakukan wawancara kerja, jangan sampai memakai busana yang terlalu kasual. Alangkah baiknya mengenakan busana berupa kemeja, rok dan blazer. Dengan memakai pakaian tersebut, Anda mengkomunikasikan kepada pewawancara bahwa Anda dewasa, profesional dan bisa menjadi anggota dari sebuah tim. Hindari juga pakaian yang terlalu ketat. Selain tidak nyaman, pakaian yang terlalu ketat juga tidak enak untuk dipandang.4. Pastikan pakaian Anda serasi. Cobalah untuk memilih warna yang netral seperti hitam, putih, biru gelap atau cokelat. Sebisa mungkin hindari warna yang terlalu cerah dan mencolok seperti pink dan merah menyala. 5. Tak sedikit dari Anda tentunya suka mengenakan perhiasan berupa cincin, kalung maupun gelang. Namun untuk wawancara kerja, sebaiknya tidak memakai perhiasan yang berlebihan, cukup kenakan satu atau dua cincin dan kalung yang simpel. 6. Sebaiknya saat wawancara kerja Anda tidak berlebihan dalam menggunakan make-up. Kenakanlah lipstik dan blush on dengan warna netral. Jangan sampai riasan wajah Anda terlihat seperti ingin pergi ke pesta. 7. Pastikan tatanan rambut Anda terlihat rapi dan konservatif. Jika rambut Anda panjang, usahakan untuk dikuncir atau tersisir rapi ke bawah. 8. Kuku Anda rapi sebaiknya tidak kotor. Sebelum memasuki ruang wawancara kerja, bercermin terlebih dahulu di toilet untuk memastikan tampilan Anda sempurna.9. Jangan sampai Anda mengenakan pakaian yang terlalu seksi dan mini. Pakailah pakaian yang layak untuk dikenakan ke kantor.10. Usahakan untuk rileks dan tenang ketika ingin masuk ke ruang wawancara kerja. Dengan begitu dapat membantu Anda terhindar dari perasaan gugup. Jangan lupa juga untuk selalu tersenyum.

(rma/eny)

BACA JUGA

  • Bagaimana penampilan ketika melakukan wawancara

    detikHot

    Lirik dan Chord Gitar Lagu Work dari Rihanna dan Drake