Bagaimana konsep quran tentang pengembangan sain teknologi

Senin, 07 Maret 2022 - 13:43 WIB

Bagaimana konsep quran tentang pengembangan sain teknologi

Ilustrasi (foto: langit7.id/istock)

Sains dan teknologi mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam setiap waktu, para ahli dan ilmuwan terus bereksperimen untuk memecahkan teka-teki sains dan pengembangan teknologi.Sains dan teknologi pun menjadi tolak ukur era modern saat ini. Keduanya seolah menjadi simbol kemajuan pada abad ini. Ini sebenarnya sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam.Islam merupakan agama yang memberikan perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan. Islam selalu mendukung umat untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi.Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat kauniyah yang perlu Digali dan dicari keberadaannya. Allah Ta’ala pun menciptakan manusia di muka sebagai khalifah yang bisa mengolah dan memanfaatkan sebaik mungkin.Pendiri Al-Fahmu Institute, Ustadz Fahmi Salim, mengatakan, para ulama terdahulu sudah merumuskan cara umat Islam berinteraksi dengan sunnatullah (ayat kauniyah) sebaik mungkin.

Baca Juga:Budaya Ilmu Tinggi, Kunci Peradaban Islam Bisa Kuasai Dunia“Tidak boleh kita memahami teks-teks Al-Qur’an dan hadits itu secara serampangan. Tidak dikaitkan dengan realitas sunnatullah,” kata Fahmi Salim dalam kajian daring yang disiarkan IRW Media, dikutip Senin (7/3/2022).

Rep: Nidia Zuraya Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, Islam adalah agama kemaslahatan hidup bagi umat manusia. Mulai dari perbaikan akhlak, cara beribadah, hingga upaya menjalani kehidupan di dunia ini sebagai bekal di akhirat nanti.Tak ada yang meragukan itu. Islam laksana cahaya yang senantiasa menyinari umat manusia. Ia akan memberikan pencerahan dan kemudahan hidup. Tak heran, bila Islam selalu dikaitkan dengan kegemilangan dan kejayaan.Sepanjang sejarahnya, Islam telah hadir dengan beragam ilmu pengetahuan dan melahirkan ribuan intelektual Muslim. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan, memudahkan manusia dalam membangun peradaban dunia. Bahkan, pada abad ke-6 hingga 14 Masehi, Islam mengalami masa kejayaannya (The Golden Age of Islam). Saat itu, sejumlah intelektual Muslim berhasil mewujudkan karya-karya mereka dengan bersumber dari Alquran. Dan Islam pun identik dengan sains dan teknologi.

Untuk menggambarkan kegemilangan itu, seorang sejarawan sains terkemuka, George Sarton, menuliskan dalam jilid pertama bukunya yang terkenal di bidang ini, Introduction to the History of Science.

''Cukuplah kita menyebut nama-nama besar yang tak tertandingi di masa itu oleh seorang pun di Barat: Jabir bin Hayyan, Al-Kindi, Al-Khawarizmi, Ar-Razi, Al-Farabi, At-Thabari, Al-Biruni, Ibnu Sina, serta Umar Khayyam. Jika seorang mengatakan kepada anda bahwa Abad Pertengahan sama sekali steril dari kegiatan ilmiah, kutiplah nama-nama ilmuwan tersebut di atas. Mereka semua hidup dan berkarya dalam periode yang amat singkat, yakni dari 750 hingga 1100 M.''

Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban, disebutkan bahwa perkembangan sains dan teknologi dalam sejarah Islam tidak bisa dilepaskan dari tiga landasan, yakni landasan agama, filsafat, dan kelembagaan.

Landasan agama
Pengembangan sains dalam sejarah Islam sejalan dengan perintah Alquran untuk mengamati alam dan menggunakan akal, dua dasar metodologis sains. Alquran sendiri merupakan sumber pertama ilmu, seperti yang dinyatakan dalam Surah An-Nisa' ayat 82: ''Maka, apakah mereka tidak memerhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.''

Perintah penggunaan akal sebagai dasar kerasionalan ilmu dengan perintah mengamati alam sebagai dasar keempirikan ilmu selalu berjalan seiring, misalnya dalam Surah Ar-Rum ayat 22, Al-Baqarah ayat 164, Ali Imran ayat 190-191, Yunus ayat 5, dan Al-An'am ayat 97. Firman Allah SWT juga sering disertai pertanyaan afala ta'qilun (mengapa tidak kau gunakan akalmu) dan afala tatafakkarun (mengapa tak kau pikirkan).

  • peradaban islam
  • perkembangan sains dalam islam
  • sains islam

Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Peradaban islam memiliki ciri -- ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan -- penyelidikan ilmiah yang sistematis.. Islam memiliki kepedulian penuh kepada umatnya agar terus untuk menggali potensi agar menjadi peradaban yang maju. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Al-Qur'an.

Pandangan islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dalam bidang apapun, termasuk sains dan teknologi. Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan sains dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun disisi lain sains dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. Untuk itu, munculnya gagasan tentang Islamisasi Sains dan Teknologi. Tujuan gagasan tersebut adalah agar sains dan teknologi dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Epistimologi islam tersebut pada hakikatnya menghendaki, bahwa sains dan teknologi harus mengakui adanya nilai -- nilai kemanusiaan yang universal.

Al - Quran adalah inspirator, maknanya bahwa dalam Al - Quran banyak terkandung teks - teks (ayat - ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berpikir, serta mencermati fenomena - fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al - Quran menantang manusia untuk menggunakan akal pikirannya seoptimal mungkin.

Al - Quran memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Innormasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi disebutkan berulang - ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa - bangsa zaman dahulu. Menurut firman Allah SWT : "Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ..." ( QS. Yunus ayat 101).

Memahami lebih dalam tentang sains dan teknologi adalah satu -- satunya alat untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang Allah SWT dan menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat islam. Oleh sebab itu sains dipelajari untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT dengan mencoba memahami ayat -- ayatNya.

Prinsip -- prinsip pandangan islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW : "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (tulis baca). Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS al-'Alaq: 1-5)

Kata Iqra' diambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi obyeknya, perintah iqra' itu mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia.

Ayat tersebut merupakan suatu dukungan yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali, memperdalam dan memperhatikan apa yang ada di alam semesta termasuk sains dan teknologi. Selain memuat banyak tentang pengembangan sains, Al-Quran juga dijadikan inspirasi ilmu dan pedoman dalam pengembangan pemikiran sehingga dapat terciptanya penemuan -- penemuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan.

Dalam pandangan Islam sains dan teknologi juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya menjadi sumber daya lain yang lebih tinggi nilainya hal ini tercermin dalam surat Ar Ra'd ayat 11 yaitu : "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehinggamereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Al-Quran telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus keberhasilan itu sehingga dari waktu ke waktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus. 

Di dalam Al-Quran disebutkan juga secara garis besar tentang teknologi. Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya tentang penciptaan mahluk hidup termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya.


Page 2

Peradaban islam memiliki ciri -- ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan -- penyelidikan ilmiah yang sistematis.. Islam memiliki kepedulian penuh kepada umatnya agar terus untuk menggali potensi agar menjadi peradaban yang maju. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Al-Qur'an.

Pandangan islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dalam bidang apapun, termasuk sains dan teknologi. Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan sains dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun disisi lain sains dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. Untuk itu, munculnya gagasan tentang Islamisasi Sains dan Teknologi. Tujuan gagasan tersebut adalah agar sains dan teknologi dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Epistimologi islam tersebut pada hakikatnya menghendaki, bahwa sains dan teknologi harus mengakui adanya nilai -- nilai kemanusiaan yang universal.

Al - Quran adalah inspirator, maknanya bahwa dalam Al - Quran banyak terkandung teks - teks (ayat - ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berpikir, serta mencermati fenomena - fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al - Quran menantang manusia untuk menggunakan akal pikirannya seoptimal mungkin.

Al - Quran memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Innormasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi disebutkan berulang - ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa - bangsa zaman dahulu. Menurut firman Allah SWT : "Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ..." ( QS. Yunus ayat 101).

Memahami lebih dalam tentang sains dan teknologi adalah satu -- satunya alat untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang Allah SWT dan menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat islam. Oleh sebab itu sains dipelajari untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT dengan mencoba memahami ayat -- ayatNya.

Prinsip -- prinsip pandangan islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW : "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (tulis baca). Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS al-'Alaq: 1-5)

Kata Iqra' diambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi obyeknya, perintah iqra' itu mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia.

Ayat tersebut merupakan suatu dukungan yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali, memperdalam dan memperhatikan apa yang ada di alam semesta termasuk sains dan teknologi. Selain memuat banyak tentang pengembangan sains, Al-Quran juga dijadikan inspirasi ilmu dan pedoman dalam pengembangan pemikiran sehingga dapat terciptanya penemuan -- penemuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan.

Dalam pandangan Islam sains dan teknologi juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya menjadi sumber daya lain yang lebih tinggi nilainya hal ini tercermin dalam surat Ar Ra'd ayat 11 yaitu : "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehinggamereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Al-Quran telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus keberhasilan itu sehingga dari waktu ke waktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus. 

Di dalam Al-Quran disebutkan juga secara garis besar tentang teknologi. Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya tentang penciptaan mahluk hidup termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya.


Bagaimana konsep quran tentang pengembangan sain teknologi

Lihat Teknologi Selengkapnya


Page 3

Peradaban islam memiliki ciri -- ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan -- penyelidikan ilmiah yang sistematis.. Islam memiliki kepedulian penuh kepada umatnya agar terus untuk menggali potensi agar menjadi peradaban yang maju. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Al-Qur'an.

Pandangan islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dalam bidang apapun, termasuk sains dan teknologi. Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan sains dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun disisi lain sains dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. Untuk itu, munculnya gagasan tentang Islamisasi Sains dan Teknologi. Tujuan gagasan tersebut adalah agar sains dan teknologi dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Epistimologi islam tersebut pada hakikatnya menghendaki, bahwa sains dan teknologi harus mengakui adanya nilai -- nilai kemanusiaan yang universal.

Al - Quran adalah inspirator, maknanya bahwa dalam Al - Quran banyak terkandung teks - teks (ayat - ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berpikir, serta mencermati fenomena - fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al - Quran menantang manusia untuk menggunakan akal pikirannya seoptimal mungkin.

Al - Quran memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Innormasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi disebutkan berulang - ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa - bangsa zaman dahulu. Menurut firman Allah SWT : "Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ..." ( QS. Yunus ayat 101).

Memahami lebih dalam tentang sains dan teknologi adalah satu -- satunya alat untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang Allah SWT dan menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat islam. Oleh sebab itu sains dipelajari untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT dengan mencoba memahami ayat -- ayatNya.

Prinsip -- prinsip pandangan islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW : "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (tulis baca). Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS al-'Alaq: 1-5)

Kata Iqra' diambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi obyeknya, perintah iqra' itu mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia.

Ayat tersebut merupakan suatu dukungan yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali, memperdalam dan memperhatikan apa yang ada di alam semesta termasuk sains dan teknologi. Selain memuat banyak tentang pengembangan sains, Al-Quran juga dijadikan inspirasi ilmu dan pedoman dalam pengembangan pemikiran sehingga dapat terciptanya penemuan -- penemuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan.

Dalam pandangan Islam sains dan teknologi juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya menjadi sumber daya lain yang lebih tinggi nilainya hal ini tercermin dalam surat Ar Ra'd ayat 11 yaitu : "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehinggamereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Al-Quran telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus keberhasilan itu sehingga dari waktu ke waktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus. 

Di dalam Al-Quran disebutkan juga secara garis besar tentang teknologi. Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya tentang penciptaan mahluk hidup termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya.


Bagaimana konsep quran tentang pengembangan sain teknologi

Lihat Teknologi Selengkapnya


Page 4

Peradaban islam memiliki ciri -- ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan -- penyelidikan ilmiah yang sistematis.. Islam memiliki kepedulian penuh kepada umatnya agar terus untuk menggali potensi agar menjadi peradaban yang maju. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Al-Qur'an.

Pandangan islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dalam bidang apapun, termasuk sains dan teknologi. Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan sains dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun disisi lain sains dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. Untuk itu, munculnya gagasan tentang Islamisasi Sains dan Teknologi. Tujuan gagasan tersebut adalah agar sains dan teknologi dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Epistimologi islam tersebut pada hakikatnya menghendaki, bahwa sains dan teknologi harus mengakui adanya nilai -- nilai kemanusiaan yang universal.

Al - Quran adalah inspirator, maknanya bahwa dalam Al - Quran banyak terkandung teks - teks (ayat - ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berpikir, serta mencermati fenomena - fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al - Quran menantang manusia untuk menggunakan akal pikirannya seoptimal mungkin.

Al - Quran memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Innormasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi disebutkan berulang - ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa - bangsa zaman dahulu. Menurut firman Allah SWT : "Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ..." ( QS. Yunus ayat 101).

Memahami lebih dalam tentang sains dan teknologi adalah satu -- satunya alat untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang Allah SWT dan menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat islam. Oleh sebab itu sains dipelajari untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT dengan mencoba memahami ayat -- ayatNya.

Prinsip -- prinsip pandangan islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW : "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (tulis baca). Dia Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS al-'Alaq: 1-5)

Kata Iqra' diambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi obyeknya, perintah iqra' itu mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia.

Ayat tersebut merupakan suatu dukungan yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali, memperdalam dan memperhatikan apa yang ada di alam semesta termasuk sains dan teknologi. Selain memuat banyak tentang pengembangan sains, Al-Quran juga dijadikan inspirasi ilmu dan pedoman dalam pengembangan pemikiran sehingga dapat terciptanya penemuan -- penemuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan.

Dalam pandangan Islam sains dan teknologi juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya menjadi sumber daya lain yang lebih tinggi nilainya hal ini tercermin dalam surat Ar Ra'd ayat 11 yaitu : "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehinggamereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Al-Quran telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus keberhasilan itu sehingga dari waktu ke waktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus. 

Di dalam Al-Quran disebutkan juga secara garis besar tentang teknologi. Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya tentang penciptaan mahluk hidup termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya.


Bagaimana konsep quran tentang pengembangan sain teknologi

Lihat Teknologi Selengkapnya