Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Suara.com - Gerhana bulan total akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada Rabu, 26 Mei 2021 mendatang. Seperti apa proses terjadinya gerhana bulan? Simak penjelasan berikut ini.

Fenomena gerhana bulan total ini juga disebut dengan super blood moon. Hal ini dikarenakan posisi bulan pada saat terjadinya gerhana berada dekat dengan posisi Bumi (Perigee). Bulan akan terlihat lebih besar dari fase purnama biasa.

Proses terjadinya gerhana bulan total ini berlangsung pada saat posisi matahari, bumi dan bulan sejajar. Saat bulan berada di umbra bumi, akan berakibat gerhana bulan yang terlihat berwarna merah. Pada Rabu, 26 Mei 2021, gerhana bulan total akan terjadi pada posisi bulan berada dekat dengan bumi (perigee) yang mengakibatkan bulan akan terlihat lebih besar dari fase purnama biasanya atau super blood moon.

Gerhana ini dapat disaksikan secara langsung dengan mata telanjang jika kondisi cuaca sedang mendukung atau dalam keadaan cerah. Sebagian besar wilayah Indonesia akan mendapatkan momen fenomena super blood moon. Namun masyarakat pesisir harus mewaspadai fenomena gerhana bulan ini karena air laut berpotensi pasang lebih tinggi dari biasanya.

Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total, Rabu 26 Mei 2021

Fase Fenomena Gerhana Bulan Total: 26 Mei 2021

Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut adalah fase-fase proses terjadinya gerhana bulan total yang akan terjadi pada tanggal 26 Mei 2021 mendatang.

  1. Fase Awal Bulan Penumbra
    Fase (P1) Awal gerhana bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.
  2. Fase Awal Bulan Sebagian
    Fase (U1) gerhana bulan sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA ,18.44.38 3 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.
  3. Fase Awal Bulan Total
    Fase (U2) gerhana bulan total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatra Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.
  4. Fase Puncak Gerhana Bulan Total
    Fase Puncak gerhana bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB, 19.18.43 WITA, 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.
  5. Akhir Fase Bulan Total
    Fase (U3) gerhana bulan total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatra Utara. Pada fase ini pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatra Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena tersebut.
  6. Fase Akhir Bulan Sebagian
    Fase (U4) gerhana bulan sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
  7. Fase Akhir Bulan Penumbra
    Fase (P4) gerhana bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Pengamatan Gerhana Bulan Total: 26 Mei 2021

Keseluruhan proses gerhana bulan total akan berlangsung selama 5 jam 5 menit 2 detik. Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pengamatan gerhana bulan total 26 Mei 2021 mendatang di lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Masyarakat juga dapat mengikuti proses pengamatannya dengan mengakses link https://www.bmkg.go.id/gbt

Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Melihat Gerhana Bulan

Demikian penjelasan tentang proses terjadinya gerhana bulan mulai dari fase awal hingga akhir penumbra. Jangan lupa saksikan gerhana bulan total besok.

Gerhana bulan merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi saat sebagian atau keseliuruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gerhana bulan ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Tahukah Sahabat Sekolah Dasar apa perbedaan ketiganya? Yuk simak penjelasan berikut

1. Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.

2. Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

Prediksi Gerhana Bulan

Saat ini terjadinya gerhana bulan sudah bisa diprediksi secara astronomi. Gerhana bulan akan terjadi pada 26 Mei 2021 dan 19 November 2021. Pada tanggal 26 Mei 2021 akan terjadi gerhana bulan total yang bisa dilihat dari hampir seluruh wilayah Indonesia.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

'Super Blood Moon', foto-foto spektakuler gerhana bulan total di berbagai penjuru dunia

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar,

Super Blood Moon seperti tampak di atas Masjid al-Azhari, Jakarta.

Bulan purnama paling terang yang disebut Super Flower Blood Moon dapat terlihat di berbagai penjuru dunia dengan bulan terlihat lebih besar dan terang.

Berbagai foto muncul mulai dari Asia timur, Australia, melintasi Pasifik, dan Amerika Serikat.

Namanya disebut Super Flower karena muncul pada bulan Mei di saat musim semi di negara dengan empat musim dengan mulai berkembangnya bunga-bunga.

Fenonema ini juga terjadi di tengah gerhana bulan total pertama dalam lebih dari dua tahun..

Bulan tampak berwarna merah dan karena itu disebut bulan berdarah, blood moon, karena cahaya yang dipancarkan di atmosfir Bumi seperti pantulan matahari terbenam.

Baca juga:

  • Langit 'paling spektakuler' pada Desember, hujan meteor sampai gerhana total
  • Gerhana bulan: Kapan dan di mana bisa melihat gerhana 'Blood Moon' terlama abad 21
  • Publik Indonesia bisa saksikan ‘supermoon’, tapi tidak bisa lihat ‘super blood wolf moon’

Inilah foto-foto Super Blood Moon di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar,

Super Blood Moon di atas Masjid al-Azhar, Jakarta.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Candi Plaosan, Klaten, Jawa Tengah.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar,

Wollongong, Australia.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Super Blood Moon di Hong Kong.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Super Blood Moon terlihat di Stonehenge, Inggris.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar,

Skopje, Macedonia utara.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Anitkabir, di Ankara, Turki.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Buenos Aires, Argentina.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Terlihat di Meksiko City.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar,

Griffith Observatory di Los Angeles.

Di Indonesia, penduduk sejumlah wilayah dapat menyaksikannya, sebagaimana dilansir situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

  • Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.

  • Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

  • Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

  • Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

  • Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

  • Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

  • Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik. Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Baca juga:

  • Gerhana matahari cincin: Masyarakat di berbagai tempat antusias menyaksikan, baru ada lagi di Indonesia pada 2031
  • Penampakan gerhana 'Blood Moon' di seluruh dunia
  • Gerhana Bulan sebagian tampak pada HUT ke-50 pendaratan di Bulan

Tapi gerhana bulan hanyalah salah satu dari beberapa jenis gerhana.

"Secara umum, ada dua jenis gerhana: Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari," tulis Juan Carlos Beamín, astrofisikawan di Pusat Komunikasi Sains dari Universitas Otonomi Chile, dalam bukunya yang berjudul Illustrated Astronomy.

Namun kemudian dia mencatat, "Secara teknis ada tipe ketiga yang meliputi dua bintang."

Berikut adalah uraian dari ketiga jenis dan variannya yang berbeda:

GERHANA MATAHARI

Terkadang, saat Bulan mengorbit Bumi, dia bergerak antara Matahari dan planet kita, menghalangi cahaya dari bintang dan menyebabkan gerhana matahari.

Dengan kata lain, Bulan melemparkan bayangannya ke permukaan Bumi.

Tetapi ada tiga jenis gerhana matahari, dan ini berbeda satu sama lain terkait bagaimana - dan seberapa banyak - Bulan menutupi Matahari.

Gerhana matahari total

Gerhana matahari total terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan sejajar sedemikian rupa sehingga menghalangi sinar matahari secara penuh.

Selama beberapa detik (atau kadang-kadang bahkan beberapa menit), langit menjadi sangat gelap seolah-olah seperti malam hari.

Menurut NASA, "gerhana matahari total hanya mungkin terjadi di Bumi karena kejadian kebetulan terkait ruang angkasa": Matahari 400 kali lebih lebar dari Bulan, tetapi jaraknya juga 400 kali lebih jauh.

"Geometri itu berarti bahwa ketika sejajar sempurna, Bulan menghalangi seluruh permukaan Matahari, menciptakan gerhana matahari total," tambah NASA.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, NASA

Keterangan gambar,

Gerhana matahari total terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan sejajar sedemikian rupa sehingga menghalangi sinar matahari secara penuh.

Lewati Podcast dan lanjutkan membaca

Podcast

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu

Episode

Akhir dari Podcast

Garis yang menelusuri bayangan Bulan di permukaan bumi disebut "jalur totalitas" dan di area kecil itulah tontonan kegelapan total ini terlihat.

Di kedua sisi jalur ini, dalam rentang ribuan kilometer, sebagian gerhana bisa dilihat.

Semakin jauh Anda dari bidang totalitas, semakin kecil bagian Matahari yang akan tertutupi Bulan.

Adapun durasinya, itu akan tergantung pada "posisi Bumi terhadap Matahari, Bulan terhadap Bumi dan bagian mana dari Bumi yang sedang mengalami kegelapan," tulis Beamin.

Secara teoritis, gerhana matahari terpanjang bisa berlangsung tujuh menit 32 detik, tambah astrofisikawan Chili.

Mengenai frekuensi, mereka tidak sesering yang Anda bayangkan: ada satu setiap 18 bulan.

Yang benar-benar langka adalah gerhana matahari total terlihat lagi dari tempat yang sama, yang terjadi rata-rata setiap 375 tahun.

Akan ada gerhana matahari total tahun ini pada 4 Desember, tetapi Anda harus berada di Antartika untuk melihat efek penuhnya.

Gerhana Cincin (Annular Eclipse)

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Getty

Keterangan gambar,

Dalam gerhana annular (artinya bulat atau melingkar dalam bahasa Latin), Bulan tidak sepenuhnya menutupi Matahari, tetapi menyisakan lingkaran cahaya, seperti terlihat pada foto.

Ketika Bulan berada lebih jauh dari Bumi dan tampak "lebih kecil", dia tak sepenuhnya menutupi permukaan Matahari.

Jadi, saat Matahari tertutup sebagian oleh bulan, bentuk seperti cincin terlihat di sekitar Bulan, dan peristiwa itu disebut gerhana matahari annular.

Seperti halnya saat gerhana matahari total, selama fenomena ini terdapat "jalur annularitas" di mana gerhana tersebut terlihat sebagai lingkaran.

Di setiap sisi jalur ini, pada gilirannya, ada zona keberpihakan (zone of partiality).

Pada 10 Juni 2021, gerhana annular akan terlihat di garis lintang paling utara: sebagian Kanada, Greenland, dan Rusia akan melihat efek penuhnya, tetapi sebagian besar Eropa, Asia Tengah, dan Cina akan melihat gerhana parsial.

Menurut NASA, gerhana ini biasanya yang paling lama, karena cincin dapat terlihat lebih dari 10 menit, tetapi secara umum tidak lebih dari lima atau enam menit.

Gerhana Matahari Hibrida (Hybrid eclipse)

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Pada November 2013, terjadi gerhana hibrida aneh seperti yang terlihat di foto, yang diabadikan di Kenya.

Beamín menjelaskan gerhana hibrida adalah fenomena yang terjadi "ketika Bulan berada pada jarak yang tepat di mana ia dapat menutupi Matahari sepenuhnya, tetapi, seiring perkembangannya, ia bergerak sedikit menjauh dari Bumi dan berhenti menutupi Matahari, berubah menjadi gerhana cincin."

"Ini juga bisa dimulai sebagai gerhana annular (annular eclipse) dan kemudian menjadi sedikit lebih dekat menjadi gerhana total (total eclipse)," tambah Beamín.

Gerhana hibrida cukup langka (terhitung sekitar 4% dari semua gerhana matahari), menurut Instituto de Astrofísica de Canarias (IAC).

Data NASA menunjukkan yang terakhir terjadi pada 2013, dan kita harus menunggu hingga 20 April 2023 untuk menyaksikan yang berikutnya, yang akan terlihat dari Indonesia, Australia, dan Papua Nugini.

GERHANA BULAN

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, AFP

Keterangan gambar,

Foto di atas menunjukkan berbagai fase gerhana bulan pada 2010.

Gerhana bulan terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, menghalangi cahaya.

Dengan kata lain, saat terjadi gerhana bulan, yang kita lihat adalah bayangan Bumi yang muncul di permukaan Bulan.

Seperti yang dijelaskan dalam materi panduan penjelasan dari Instituto de Astrofísica de Canarias (IAC), "visibilitas gerhana matahari bergantung pada lokasi geografis si pengamat.

"Dengan gerhana bulan, yang terjadi sebaliknya: fenomena tersebut diamati dari tempat mana pun di planet kita di mana Bulan berada di atas cakrawala pada waktu gerhana. "

Panduan tersebut juga mengatakan "tidak seperti gerhana matahari, di mana jadwal fase gerhana bergantung pada posisi geografis pengamat, pada gerhana bulan ini akan sama di manapun tempat pengamatannya".

Ada tiga jenis gerhana bulan.

Gerhana bulan total

Selama gerhana bulan total, NASA menjelaskan, Bulan dan Matahari berada tepat di sisi berlawanan dari Bumi.

"Walaupun Bulan berada di bawah bayang-bayang Bumi - NASA menambahkan - sebagian sinar matahari mencapai Bulan."

Sinar matahari ini melewati atmosfer bumi, yang menyaring sebagian besar cahaya biru - itulah sebabnya, selama fenomena ini, Bulan terlihat merah dan kadang-kadang dijuluki "Blood Moon".

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, NASA

Keterangan gambar,

Selama gerhana bulan total, sinar matahari disaring oleh atmosfer bumi dan bulan berwarna oranye.

Menurut IAC, "karena diameter planet kita empat kali lebih besar dari diameter bulan, bayangannya juga jauh lebih lebar, sehingga totalitas gerhana bulan bisa bertahan hingga 104 menit."

Dan itulah secara presisi yang dapat kita lihat pada 26 Mei 2021.

Jika Anda kebetulan berada di Amerika Selatan di bagian barat, Asia Tenggara, Australia, atau bagian barat AS - dan beruntung menikmatinya saat langit cerah - Anda akan berada dalam posisi untuk melihat "Super Flower Full Moon" ini benar-benar gerhana selama sekitar 14 menit.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Gerhana bulan parsial (Partial lunar eclipse)

Sesuai dengan namanya, gerhana bulan parsial terjadi ketika hanya sebagian Bulan yang memasuki bayangan bumi.

Bergantung pada besarnya gerhana, bayangan merah tua (dark red) - tetapi terkadang juga berkarat atau abu-abu arang (charcoal grey) - dapat muncul di area permukaan bulan yang gelap.

Hal ini terjadi karena kontras antara area yang terkena bayangan (the shaded area) dan permukaan bulan yang cerah tak terpengaruh bayangan.

Menurut NASA, meskipun gerhana bulan total merupakan fenomena langka, yang sebagian terjadi setidaknya dua kali setahun.

Gerhana bulan parsial berikutnya diperkirakan pada 18-19 November, dan akan terlihat di Amerika Utara dan Selatan, Australia, dan sebagian Eropa dan Asia.

Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian
Apakah gerhana Bulan dapat disaksikan secara langsung jelaskan alasan kalian

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Dalam gerhana bulan, Bumi yang berada di antara Bulan dan Matahari, sehingga Bulan memasuki salah satu area bayangan.

Gerhana bulan Penumbra (Penumbral lunar eclipse)

Gerhana ini terjadi ketika Bulan melewati bayangan penumbra Bumi, yaitu bayangan yang jauh lebih redup.

Karena itulah, gerhana ini sangat halus sehingga persepsi mereka di mata manusia bergantung pada bagian bulan yang memasuki wilayah penumbra: semakin kecil, semakin sulit untuk diamati.

Karena alasan inilah, gerhana ini acapkali bahkan tidak disebutkan dalam kalender yang ditujukan bagi setiap orang selain ilmuwan.

GERHANA BINTANG (Stellar eclipse)

Tidak semua gerhana melibatkan Matahari dan Bulan kita: bintang-bintang yang jauh juga bisa mengalami gerhana.

"50% bintang berada dalam dua sistem bintang atau lebih," jelas Beamín dalam bukunya "Illustrated Astronomy", yang tersedia gratis secara online.

"Karena ada begitu banyak bintang di galaksi kita, beberapa dari bintang biner itu [sistem bintang yang terdiri dari dua bintang yang mengitari pusat massa yang sama] mengorbit di bidang yang sangat sejajar dengan Bumi, jadi pada bagian tertentu dari orbitnya, satu bintang lewat di depan yang lain, mengaburkannya, "tambahnya.

"Bintang ganda ini disebut gerhana bintang biner (eclipsing binary stars)."