Bagaimana kehidupan sosial budaya penduduk di daerah dataran rendah

Raden Sulistiyanto, Nuryanti .



Sebagai suatu masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir, masyarakat nelayan mempunyai karakteristik kehidupan tersendiri yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di wilayah daratan. Karakteristik yang menjadi ciri-ciri sosial budaya masyarakat nelayan adalah memiliki struktur relasi patron-klien yang sangat kuat,dan  etos kerja yang tinggi. Kondisi masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir di berbagai kawasan secara umum ditandai oleh adanya beberapa ciri, seperti kemiskinan, keterbelakangan sosial–budaya, rendahnya kulaitas sumber daya manusia. Permasalahan penelitian adalah bagaimana kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan pada masyarakat nelayan di wilayah Kelurahan Jobokuto Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. Hasil penelitian diperoleh simpulan mayoritas penduduk Kelurahan Jobokuto ke camatan Jepara Kabupaten Jepara beprofesi sebagai nelayan secara turun temurun. Tingkat Pendidikan masyarakat  nelayan masih tergolong rendah dan tidak mempunyai ketrampilan untuk bekerja selain sebagai nelayan. Di tinjau dari kehidupan ekonomi, masyarakat nelayan rata-rata termasuk golongan menengah ke bawah. Sedangkan Nilai sosial dan solidaritas masyarakat Kelurahan Jobokuto tergolong cukup tinggi

Kata kunci: kehidupan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan masyarakat nelayan


  • There are currently no refbacks.

Bagaimana kehidupan sosial budaya penduduk di daerah dataran rendah


Page 2

Buruh merupakan salah satu pekerjaan di daerah dataran rendah. Foto: Pixabay

Indonesia menyediakan berbagai macam pekerjaan atau mata pencaharian. Pembagiannya pun bermacam-macam, berdasarkan tingkat pendidikan dan keahliannya maupun kondisi geografis suatu wilayah.

Perbedaan karakteristik ruang di setiap wilayah, sangat memengaruhi kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan pola hidup masyarakat. Karakteristik ruang dan wilayah di lingkungan sekitar ini digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.

Dirangkum dalam buku Geografi dan Sosiologi Kelas 7 oleh Drs. Sugiharyanto, M.Si (2008: 113), berdasarkan kondisi geografis dan kaitannya dengan kehidupan penduduk, mata pencaharian dibagi menjadi tiga, yaitu mata pencaharian daerah pantai, mata pencaharian dataran tinggi, dan mata pencaharian dataran rendah.

Ulasan kali ini akan menjelaskan mata pencaharian atau pekerjaan apa saja yang terdapat di daerah dataran rendah. Agar lebih memahaminya, simak penjelasannya berikut ini.

Petani merupakan sektor utama mata pencaharian di dataran rendah. Foto: Pixabay

Kondisi Geografis Dataran Rendah

Dataran rendah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian yang hampir sama pada setiap wilayahnya. Suhu udaranya stabil, tidak terlalu panas ataupun dingin.

Daerah datar akan memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Ini karena daerah tersebut memiliki kondisi geografis yang datar, sehingga dapat dikembangkan seluas-luasnya.

Penduduk di dataran rendah bertempat tinggal dengan pola pemukiman bentuk linear, yang tersebar sejajar dengan arah jalur jalan dan aliran sungai. Sementara itu, pemukiman yang berada di kota-kota pusat kegiatan ekonomi (kawasan perdagangan dan perindustrian) memiliki pola pemukiman terpusat atau tersebar mengelilingi pusat perekonomian.

Dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Selain itu, dataran rendah juga menjadi pusat aktivitas penduduk lain, seperti sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat industri, dan pusat komunikasi.

Keanekaragaman yang ada di dataran rendah membuat mata pencaharian penduduknya begitu beragam. Lantas apa saja pekerjaan penduduk yang tinggal di dataran rendah? Berikut uraian lengkapnya.

Guru bergerak di sektor jasa yang merupakan salah satu pekerjaan di dataran rendah. Foto: Pixabay

Mata Pencaharian (Pekerjaan) Penduduk Dataran Rendah

Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VII karangan Drs. Anwar Kurnia (2007: 43), mata pencaharian di daerah dataran rendah meliputi:

Pertanian merupakan sektor utama mata pencaharian bagi penduduk di dataran rendah. Kegiatan pertanian akan menghasilkan tanaman pangan dan tanaman komoditas.

Melansir situs resmi Badan Pusat Statistik di Indonesia pada tahun 2020, terjadi penurunan penduduk yang bekerja di bidang pertanian, adapun jumlahnya yaitu 33,4 juta. Padahal di tahun 2019, jumlahnya mencapai 34,58 juta orang dan tahun 2018 sebanyak 35,70 juta orang.

Penduduk yang bermata pencaharian di sektor perindustrian umumnya bertempat tinggal di kota besar. Industri besar hingga kecil sudah memadati kawasan perkotaan, mulai dari industri garmen, makanan, obat-obatan, perlengkapan rumah tangga, dan lain sebagainya.

Contoh pekerjaan di bidang industri adalah buruh, teknisi, satuan pengaman, administrasi dan masih banyak lagi.

Pekerjaan yang menghasilkan jasa tidak menghasilkan suatu barang, melainkan sesuatu yang bisa dirasakan dan dinikmati oleh orang lain.

Pekerjaan yang menghasilkan jasa sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, layanan transportasi, dan ketertiban dan keamanan.

Adapun contoh pekerjaan yang bergerak di bidang jasa, yaitu guru, dokter, pegawai instansi pemerintahan, POLRI dan TNI, sopir angkutan umum, dan masih banyak lagi.