Apa saja kegiatan di daerah dataran tinggi?

karena alat tranfortasi di dataran rendah lebih banyak yang memudahkan proses industri, pembelian alat bahan,pendistribusian lebih mudah karena dekat jalan utama(jalan raya).

Apa saja aktifitas kegiatan ekonomi pada dataran rendah dan dataran tinggi?

Adapun aktifitas kegiatan ekonomi pada dataran rendah dan juga dataran tinggi, itulah yang menjadi fokok bahasan pada tulisan kami. 1. Kegiatan Ekonomi di Dataran Rendah a. Pertanian Sawah Irigasi Pertanian sawah irigasi merupakan jenis pertanian sawah yang di usahakan dengan pengairan atau irigasi yang teratur.

Apa dampak dari kepadatan penduduk di daerah dataran rendah?

Kepadatan penduduk di daerah dataran rendah juga menimbulkan berbagai dampak pada lingkungan. Di antaranya adalah semakin berkurangnya lahan penyangga keseimbangan alam seperti sawah dan hutan karena permintaan tempat tinggal dan tempat usaha yang semakin tinggi.

Apa yang dimaksud dengan daerah dataran rendah?

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari beragam kondisi wilayah dari daerah pantai, dataran tinggi, dan dataran rendah. Di antara semua daerah di Indonesia, daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi adalah daerah dataran rendah karena banyaknya penduduk yang cenderung terpusat di daerah tersebut.

Mengapa penduduk cenderung terpusat di daerah dataran rendah?

Pada daerah dataran rendah ditemukan banyak fasilitas umum yang mempermudah kebutuhan hidup penduduk, sehingga banyak penduduk dari berbagai wilayah yang pindah dan memadati daerah dataran rendah. Ilustrasi Alasan Mengapa Penduduk Cenderung Terpusat di Daerah Dataran Rendah.

Mengapa industri dan transportasi lebih berkembang di daerah dataran rendah?

Penyebabnya adalah ada banyak faktor seperti di daerah dataran rendah akan lebih mudah dalam pendistribusian barang dan jasa sehingga menyebabkan daerah itu cepat berkembang. Dataran rendah memiliki kemudahan juga dalam bercocok tanam.

Mengapa penduduk dataran rendah lebih banyak dibandingkan di dataran tinggi?

karena dataran rendah adalah tempat yang sangat cocok untuk melakukan kegiatan ekonomi sehingga banyak di padati penduduk,serta aksesnya yang sangat mudah. sedangkan dataran tinggi masih belum banyak di padati oleh penduduk karena kegiatan ekonominya masih belum terlalu baik seperti di daerah dataran rendah

Mengapa kota yang terletak di dataran rendah lebih cepat berkembang di bandingkan dengan kota yang berada di dataran tinggi?

Kota yang terletak di dataran rendah lebih cepat berkembang dibandingkan dengan kota yang berada di dataran tinggi karena: Lokasi di dataran rendah mudah dijangkau, memiliki tanah yang datar dan cocok untuk pertanian tanaman pokok.

Mengapa desa di dataran rendah lebih cepat berkembang dibandingkan desa yang ada di pegunungan?

karena desa yang betada di daerah dataran mudah lebih mudah dijangkau (aksebilitas tinggi) daripada di pegunungan, semakin tinggi aksebilitas, semakin tinggi interaksi antar wilayah.

Mengapa banyak orang lebih memilih tinggal di daerah dataran rendah?

karna dataran rendah bisa untuk melakukan aktivitas berbagai macam, lain dari dataran tinggi cuma hanya bercocok tanam saja.

Mengapa daerah dataran tinggi aktivitas masyarakatnya lebih banyak ke sektor perkebunan dibandingkan daerah dataran rendah?

Perkebunan lebih cocok di dataran tinggi karena karakteristik daerah ini adalah bersuhu dingin.

Mengapa penduduk yang tinggal di dataran tinggi tidak terlalu merasakan hawa dingin?

Lain halnya dengan penduduk yang tinggal di dataran tinggi seperti daerah pegunungan. Mereka tidak terlalu merasakan hawa dingin karena mereka sudah terbiasa dengan hawa dingin di pegunungan.

Mengapa kota yang berada pada dataran tinggi sulit berkembang?

Lokasi di dataran tinggi umumnya memiliki tanah yang sulit ditanami, lebih susah terjangkau dengan transportasi lebih sulit dan pergerakan orang dan barang menjadi sulit pula. Akibatnya daerah dataran tinggi lebih sedikit jumlahnya dari dataran rendah, serta perekonomian dan pemukiman sulit pula berkembang.

Mengapa daerah dataran rendah sering menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat?

Banyak tempat-tempat yang dibuat di dataran rendah karena dengan bentuk tanahnya yang datar, pengembangan suatu daerah bisa dilakukan seluas-luasnya. Ditambah dengan adanya jalan raya dan jalan tol membuat daerah-daerah dataran rendah menjadi Pusat Ekonomi.

Pekerjaan apa yang biasa dilakukan oleh penduduk di daerah dataran rendah?

b. Penduduk di daerah dataran rendah bermata pencaharian sebagai buruh, petani, pedagang, dan peternak.

Mengapa tanah di daerah dataran rendah pada umumnya subur?

Jawaban: Tanah di dataran rendah umumnya subur karena terbentuk dari proses pengendapan (sedimentasi) yang berulang kali. Wilayah dataran rendah terbentuk akibat adanya sedimentasi sungai.

Mengapa dataran tinggi cocok untuk kegiatan pertanian?

Jawaban: karena dataran tinggi memiliki tanah yang subur dan strategis untuk semua usaha pertanian maupun perkebunan, beda dengan dataran rendah yang tanahnya hanya bisa ditanami dengan tanaman tertentu.

Bentuk bentuk aktivitas ekonomi apa saja yang cocok untuk masyarakat yang tinggal di dataran tinggi?

Di dataran tinggi, kegiatan ekonomi masyarakatnya antara lain produksi sayuran dan produksi buah-buahan. Kegiatan ekonomi pariwisata juga banyak dilakukan di dataran tinggi, seperti usaha penginapan, usaha restoran, dan usaha tempat wisata.

Di dataran tinggi kegiatan ekonomi masyarakatnya sebagian besar berhubungan dengan kegiatan pertanian atau perkebunan hal ini dikarenakan kondisi wilayahnya yang cocok untuk ditanami berbagai buah dan sayur. Selain kegiatan pertanian dan perkebunan di dataran tinggi jug terdapat pariwisata seperti usaha penginapan, usaha restoran dan tempat wisata.

Jadi, jawaban yang tepat adalah A. 

Berikut ini akan dibahas mengenai aktivitas penduduk di dataran rendah, aktivitas penduduk di dataran tinggi, aktivitas penduduk di daerah pantai, aktivitas penduduk dataran rendah, aktivitas penduduk di daerah dataran tinggi, kehidupan penduduk di daerah pegunungan. 


Tidak hanya corak kehidupan penduduk saja yang dipengaruhi oleh bentuk muka bumi namun juga meliputi kegiatan ekonomi penduduknya. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan keterkaitan kegiatan ekonomi penduduk dengan bentuk muka bumi berikut.

Untuk kawasan pantai dengan ombak dan arus yang besar (kawasan pantai selatan Jawa) serta pantai yang berdinding curam menyebabkan aktivitas perikanan dan melaut tidak berkembang seperti di kawasan pantai yang landai dengan gelombang yang relatif tenag (kawasan pantai utara Jawa). 

Oleh karena itu di kawasan pantai dengan ombak dan arus yang besar mata pencaharian penduduknya sebagai nelayan hanya untuk pekerjaan sampingan, sedangkan pekerjaan utamanya adalah bertani dan berkebun. 

Mereka hanya melaut pada saat-saat tertentu di mana gelombang laut tidak begitu tinggi. 

Sedangkan di kawasan pantai dengan relief landai dan gelombang yang tenang, mata pencaharian nelayan adalah merupakan pekerjaan utama. 

Pekerjaan sampingan mereka adalah sebagai petani garam dan perikanan tambak (udang dan bandeng). 

Kawasan dataran pantai juga merupakan kawasan yang cocok untuk dijadikan areal perkebunan kelapa serta pisang, sebab tanaman tersebut dapat tumbuh subur dengan suhu udara tinggi. 

Kawasan pantai biasanya memiliki pemandangan yang indah dan dapat dikembangkan untuk pariwisata bahari. Contoh wilayah dataran pantai yang dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari.

  • Pantai Parangtritis di Yogyakarta
  • Pantai Teleng Ria di Teluk Pacitan Jawa Timur
  • Pantai Ancol Binaria di Kepulauan Seribu di DKI Jakarta
  • Pantai Pelabuhan Ratu di Jawa Barat
  • Pantai Anyer dan Pangandaran di Jawa Barat
Di wilayah kawasan wisata bahari inilah penduduk setempat seringkali mengembangkan industri kerajinan rakyat sebagai cindera mata bagi para wisatawan, membuka restoran, membuka hotel dan penginapan.

Daerah dataran rendah memiliki cadangan air yang cukup serta didukung oleh iklim yang cocok adalah merupakan potensi alam yang sangat membantu untuk dapat dikembangkan menjadi kawasan pertanian, khussunya sawah dengan irigasi teknis. 

Kondisi semacam ini sesuai dengan kondisi penduduk Indonesia yang agraris, contohnya di daerah Cikampek, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu yang merupakan kawasan lumbung padi di Pulau Jawa yang terdapat di dataran rendah. 

Selain dikembangkan sebagai pertanian (khususnya padi) kawasan dataran rendah juga dikembangkan sebagai kawasan perkebunan tebu (bahan utama untuk membuat gula pasir) yang diusahakan dalam jumlah besar. 

Contoh perkebunan tebu yang ada di Jawa Tengah (Pemalang, Brebes, Tegal, Pekalongan), di Jawa Timur di daerah Jatiroto, dan di Jawa Barat terdapat di daerah Cirebon.

Dengan mengandalkan iklim sejuk dan memperhatikan jumlah cadangan air yang semakin berkurang, maka sistem pertanian yang diusahakan adalah sistem pertanian lahan kering dan hortikultura, seperti buah-buahan, sayur mayur, dan tanaman hias. 

Budidaya perkebunan khas di dataran tinggi adalah tanaman karet dan kopi. 

Karena keterbatasan air, maka areal sawah yang diusahakan adalah jenis sawah tadah hujan yang penggarapannya tergantung dari curah hujan atau pun sistem ladang (huma) dengan jenis padi gebug/padi gogo.

Pemerintah memanfaatkan kawasan pegunungan ini untuk areal hutan (baik hutan lindung maupun hutan produksi). 

Hutan produksi adalah jenis hutan yang dibudidayakan untuk keperluan-keperluan ekonomis dan sekaligus menjaga kelestarian hidup. 

Sedangkan hutan lindung adalah jenis hutan yang berfungsi untuk menjaga kelestarian hidup saja. 

Di Indonesia jenis kayu yang ditanam pada kawasan hutan lindung adalah pinus, meranti,dan albozia (sengon). 

Sedangkan untuk kawasan perkebunan kawasan pegunungan dibudidayakan tanaman teh dan kina. Banyak penduduk di kawasan-kawasan perkebunan bekerja sebagai buruh perkebunan. 

Contoh: perkebunan teh di kawasan puncak di daerah Bogor, Jawa Barat yang buruh pemetiknya adalah penduduk di sekitar perkebunan teh tersebut.