Bagaimana kaitan antara persamaan ciri makhluk hidup dengan pengelompokkan tingkatan takson

Bagaimana kaitan antara persamaan ciri makhluk hidup dengan pengelompokkan tingkatan takson

Bagaimana kaitan antara persamaan ciri makhluk hidup dengan pengelompokkan tingkatan takson
Lihat Foto

FREEPIK/BRGFX

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup.

Makhluk hidup memiliki banyak keragaman dan perlu dikelompokkan. Pengelompokkan makhluk hidup disebut klasifikasi.

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan untuk mempermudah dan mengenali keanekaragaman makhluk hidup ke dalam beberapa kelompok. 

Akan sangat sulit mempelajari makhluk hidup yang sangat beranekaragam tersebut jika tidak pengelompokan.

Baca juga: Mengapa Energi Air Sangat Penting bagi Makhluk Hidup?

Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kegiatan klasifikasi tidak lain untuk pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara mencari keseragaman ciri atu sifat di dalam keanekaragaman yang ada.

Mengklasifikasi makhluk hidup dengan pengelompokkan sudah dilakukan pada zaman prasejarah.

Di mana ada kelompok ada kelompok hewan berbisa dan tidak berbisa, kelompok hewan pemangsa dan yang dimangsa, serta hewan yang berguna dan merugikan bagi manusia.

Juga dengan tumbuhan, ada tumbuhan obat-obatan, dan tumbuhan penghasil pangan.

Pengelompokkan makhluk hidup bisa kamu lihat dalam kegiatan sehari-hari di pasar.

Di pasar para pedagang mengelompokkan hewan, sayuran, buah-buahan. Lewat pengelompokkan itu, masyarakat akan mudah mencari barang yang dibutuhkan.

Baca juga: Jaringan Tubuh pada Makhluk Hidup

Jakarta - Berabad-abad yang lalu, makhluk hidup dikelompokkan hanya ke dalam dua kategori saja, yaitu hewan atau tumbuhan. Saat ini, pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup telah dipergunakan untuk membuat pengelompokan yang lebih luas dan lengkap.

Dengan begitu, manusia bisa memahami ilmu makhluk hidup alias biologi dengan lebih baik, termasuk lewat yang Detikers pelajari di sekolah.

Apa Itu Klasifikasi Makhluk Hidup?

Klasifikasi makhluk hidup juga dikenal dengan istilah taksonomi. Seperti yang dilansir dari BBC.com, sistem klasifikasi yang digunakan saat ini merupakan sistem yang dikembangkan oleh Carl Linnaeus.

Kemudian, organisme atau makhluk hidup diberi nama menggunakan sistem binomial nomenclature atau tata nama ganda berdasarkan genus dan spesiesnya.

Lewat sistem tata nama ganda tersebut, kelompok kecil makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri yang sama kemudian akan menyusun sebuah kelompok baru yang lebih besar.

Pengelompokan ini menghasilkan takson (atau taksa dalam bentuk jamaknya). Takson tersebut adalah sebagai berikut, yang terdiri atas delapan tingkatan di dalam taksonomi (atau tujuh, jika meniadakan takson Domain).

1. Domain

Domain adalah tingkat teratas dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Dalam sebuah domain, terdapat jumlah makhluk hidup yang paling banyak karena takson ini memang berada di tingkatan paling atas sehingga klasifikasinya juga paling luas.

Pada tingkatan Domain, perbedaan pada makhluk hidup dilakukan berdasarkan jenis selnya saja, yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya.

2. Kingdom

Kingdom adalah tingkatan yang merupakan "pecahan" dari Domain, dan terdiri atas lima klasifikasi:

a. Animalia, yaitu seluruh hewan multiseluler.b. Fungi, termasuk keluarga lumut, jamur, dan ragi.c. Monera atau Prokaryot, termasuk keluarga bakteri dan alga biru-hijau.d. Plantae, yaitu seluruh tanaman.

e. Protista, termasuk Amoeba, Chlorella, dan Plasmodium.

3. Phylum (hewan) atau Divisio (tanaman)

Phylum adalah tingkatan klasifikasi makhluk hidup setelah Kingdom untuk hewan, sedangkan untuk tanaman adalah Divisio. Dalam takson ini, pengklasifikasian digunakan berdasarkan ciri-ciri umum yang sama.

Bayangkan seperti ketika kamu selesai mencuci dan kamu akan memisahkan cucian berdasarkan jenis bajunya ke dalam keranjang yang berbeda-beda.

Contohnya meskipun kaos-kaosmu warnanya berbeda-beda, kamu tentu akan mengelompokkan kaos ke dalam keranjang yang sama. Di dalam Kingdom Animalia, terdapat Sembilan Phylum sebagai berikut:

a. Annelidab. Arthropoda.c. Chordata.d. Coelenterata.e. Echinodermata.f. Mollusca.g. Nematoda.h. Platyhelminthes.

i. Porifera.

Sedangkan dalam Kingdom Plantae, terdapat 10 Division, yaitu:a. Bryophyta.b. Coniferophyta.c. Cycadophyta.d. Ginkgophyta.e. Gnetophyta.f. Lycophyta.g. Magnoliophyta.h. Polypodiophyta.i. Psilotophyta.

j. Sphenophyta.

4. Class

Pada tingkatan kelas, makhluk hidup diklasifikasikan pula berdasarkan kemiripan. Hanya saja, proses klasifikasinya dilakukan dengan lebih mendetail dibandingkan Phylum dan Divisio.

Saat ini, kamu bisa temukan lebih dari 100 Class, dan beberapa di antaranya pasti sudah sering kamu temukan di dalam kelas Biologi. Contohnya vertebrata, invertebrate, monokotil, dan dikotil.

4. Ordo

Ordo adalah klasifikasi makhluk hidup di level berikutnya setelah Class, dan merupakan pengelompokan bagi hewan dan tanaman yang lebih spesifik lagi. Beberapa contoh Ordo adalah karnivora, primata, tanaman berbunga (fagale), dan hewan pengerat (rodent).

5. Familia

Takson Familia atau Family ini bisa diibaratkan seperti pengelompokan kamu dan orang-orang yang kamu sebut sebagai keluarga. Artinya, kamu dan saudara-saudaramu boleh jadi berbeda-beda, tapi ada cukup kemiripan yang membuat kalian bisa disebut sebagai keluarga yang sama. Nah, hal yang sama juga berlaku dalam dunia makhluk hidup.

6. Genus

Genus adalah bagian pertama dari nama ilmiah makhluk hidup yang menggunakan tata nama ganda seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebagai contoh dalam nama ilmiah singa adalah Panthera leo dan nama ilmiah harimau adalah Panthera tigris. Dengan begitu, Panthera adalah Genus-nya.

7. Spesies

Sedangkan spesies adalah tingkatan terakhir dan paling spesifik dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Kamu bisa bayangkan bahwa makhluk hidup dengan spesies yang sama adalah sekelompok makhluk hidup yang sama dan paling pas untuk berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang sehat. (pal/pal)

Iveta Rahmalia Rabu, 19 Agustus 2020 | 07:37 WIB

Bagaimana kaitan antara persamaan ciri makhluk hidup dengan pengelompokkan tingkatan takson

Persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup. (Pixabay)

Bobo.id - Persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup membantu ilmuwan untuk mengklasifikasikannya.

Makhluk hidup dengan ciri tertentu yang sama akan dikelompokkan ke dalam takson.  Takson diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah untuk tumbuhan dan hewan. Inilah urutannya: 

Kerajaan (kingdom)

Divisi (divisio) pada tumbuhan dan filum pada hewan

Kelas (classis)

Bangsa (ordo)

Suku (familia)

Marga (genius)

Jenis (species)

Semakin tinggi takson, persamaan ciri semakin sedikit. Sebaliknya, persamaan ciri akan semakin banyak pada takson bawah.

Baca Juga: Mengapa Tumbuhan Kantong Semar dan Venus Memakan Serangga? Ini Jawabannya


Page 2


Page 3

Bagaimana kaitan antara persamaan ciri makhluk hidup dengan pengelompokkan tingkatan takson

Pixabay

Persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.

Bobo.id - Persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup membantu ilmuwan untuk mengklasifikasikannya.

Makhluk hidup dengan ciri tertentu yang sama akan dikelompokkan ke dalam takson.  Takson diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah untuk tumbuhan dan hewan. Inilah urutannya: 

Kerajaan (kingdom)

Divisi (divisio) pada tumbuhan dan filum pada hewan

Kelas (classis)

Bangsa (ordo)

Suku (familia)

Marga (genius)

Jenis (species)

Semakin tinggi takson, persamaan ciri semakin sedikit. Sebaliknya, persamaan ciri akan semakin banyak pada takson bawah.

Baca Juga: Mengapa Tumbuhan Kantong Semar dan Venus Memakan Serangga? Ini Jawabannya

Klasifikasi makhluk hidup

1. Sistem klasifikasi

Sistem klasifikasi disebut juga taksonomi. Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali ditemukan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778) yang disebut juga sebagai Bapak taksonomi. Taksonomi adalah pengelompokan makhluk hidup ke dalam tingkatan atau takson tertentu berdasarkan pada persamaan ciri makhluk hidup. Seiring dengan perkembangan ilmu klasifikasi makhluk hidup, sistem klasifikasi dapat dibedakan berdasarkan cara dan tujuannya, yaitu:

a. Sistem klasifikasi buatan

Didasarkan pada pertimbangan secara kehendak hati para ahli taksonomi dengan melihat habitat (tempat hidup) dan nilai guna dari makhluk hidup tersebut.

b. Sistem klasifikasi alamiah

Sistem ini didasarkan pada kesamaan morfologi secara fenotip yang ada hubungannya dengan makhluk hidup yang sesungguhnya.

c. Sistem klasifikasi evolusi

Sistem klasifikasi ini lebih menekankan aspek hubungan kekerabatan dan sejarah perkembangan evolusi makhluk hidup yang ada sekarang.

2. Tingkatan/Takson makhluk hidup

Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki katagori yang sama. Urutan takson dari yang tertinggi sampai terendah seperti berikut:

Bagaimana kaitan antara persamaan ciri makhluk hidup dengan pengelompokkan tingkatan takson
Gambar 1. Skema tingkat takson dari tinggi ke rendah

Tingkatan takson tersebut menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup. Semakin tinggi takson semakin sedikit persamaan ciri yang dimilikinya dan semakin banyak pula perbedaanya. Sebaliknya semakin rendah takson, maka semakin banyak persamaannya dan semakin sedikit perbedaanya. Dengan kata lain, apabila taksonnya semakin mendekati kingdom menunjukkan bahwa semakin sedikit persamaan ciri makhluk hidup dan semakin banyak perbedaannya atau semakin jauh kekerabatannya.

3. Konsep Spesies

Konsep spesies menurut para ahli taksonomi merupakan gabungan populasi alami yang secara morfologi dan ekologi serupa dan yang dapat melakukan perkawinan (interbreeding) serta menghasilkan keturunan yang fertil. Contohnya Bebek dan Mentok dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan Berati, tetapi berati ini mandul maka bebek dan mentok bukan termasuk satu spesies.

4. Klasifikasi Makhluk Hidup berdasarkan Kingdom

Perkembangan klasifikasi makhluk hidup sampai abad ke-18 menempatkan semua makhluk hidup dalam salah satu dari dua kingdom yaitu tumbuhan dan hewan. Pada masa berikutnya para ahli taksonomi mengamati ada perbedaan kelompok makhluk hidup selain tumbuhan dan hewan yaitu jamur (fungi), sehingga makhluk hidup dikelompokkan menjadi 3 kingdom yaitu hewan, tumbuhan dan jamur.

Copeland (1938-1847) mengajukan 4 kingdom klasifikasi makhluk hidup, yaitu Monera untuk semua makhluk hidup prokariota, protista untuk semua makhluk hidup sedikit atau tidak memiliki jaringan yang terdiferensiasi, metafita dan metazoa masing-masing untuk dunia tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.

Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker merumuskan 5 kingdom klasifikasi makhluk hiudp yang seakarang banyak digunakan yang meliputi: Monera, Protista, Fungi, Animalia dan Plantae.

Pelestarian keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati di bumi kita sangat berlimpah jumlahnya mulai dari kutub utara sampai kutub selatan. Berjuta-juta jenis makhluk hidup yang ada, hanya sebagian saja yang sudah dapat diidentifikaasi, dan masih banyak jenis-jenis makhluk hidup yang belum dikenali.

Keanekaragaman hayati memberi arti penting bagi kehidupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung, hampir semua makhluk hidup tersebut memberikan manfaat yang sangat berharga.

Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati? Kita ketahui bahwa dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma nutfah (sumber gen), dan lebih jauh dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetika, dan bahan penelitian.

Upaya melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  1. Pelestarian in-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna dalam habitat aslinya, seperti pelstarian badak di ujung kulon, komodo di NTT, bunga raflesia di bengkulu dan sebagainya.
  2. Pelestarian ex-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna di luar habitat aslinya, seperti membuat suaka margasatwa, suaka hewan, kebun raya, kebun binatang dan sebagainya.