Allah subhanahu wa ta ala yang maha kekal menjadi tumpuan harapan kita termasuk arti asmaul husna

Allah subhanahu wa ta ala yang maha kekal menjadi tumpuan harapan kita termasuk arti asmaul husna

ILUSTRASI Amalkan Asmaul Husna Setiap Hari dan Rasakan Manfaatnya.*/ /Islamic Vektor/Islamic Vektor

GALAMEDIA - Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang maha indah. Berikut ini penjelasan 3 dari 99 asmaul husna, Al Hadi, Al Badi, dan Al Baqi. Yuk Pahami dan Amalkan seperti yang dikutip galamedia dari laman bersamadakwah.net:

- Al Hadi (الْهَادِى)
Artinya Maha Memberi Petunjuk

Baca Juga: Yuk Pahami dan Amalkan, Ini Arti dan Makna Asmaul Husna Adh Dharr, An Nafi, dan An Nur

Baca Juga: Ini Arti dan Makna Asmaul Husna Adh Dharr, An Nafi, dan An Nur, Yuk Pahami dan AmalkanAl Hadi artinya Allah memberi petunjuk ke dalam hati orang-orang yang beriman. Sehingga mereka yang dikehendakiNya mengetahui dan mengikuti kebenaran.Nama Al Hadi antara lain ada dalam Surat Al Hajj ayat 54 dan Surat Yunus

ayat 25.

- Al Badi’ (الْبَدِيعُ)
Artinya Maha Pencipta

>

aBaca Juga: Ini Arti dan Makna Asmaul Husna Al Ghani, Al Mughni, dan Al Maani, Yuk Pahami dan Amalkan

Baca Juga: Berikut Arti dan Makna Asmaul Husna Dzul Jalali wal Ikram, Al Muqsith, dan Al JamiAl Badi artinya Allah maha pencipta. Tidak ada sesuatupun yang bisa menyamai dan menandingiNya baik dalam Dzat,sifat maupun perbuatan. Nama Al Badi bisa dilihat dalam Surat Al Baqarah ayat 117 dan Surat Al An’am

ayat 101.

- Al Baqi (الْبَاقِى) Artinya Maha KekalAl Baqi artinya Allah maha kekal. Dia tidak akan mati dan tidak akan binasa. Dia abadi selama-lamanya. Nama Al Baqi di antaranya bisa dilihat dalam

Surat Ar Rahman ayat 27. Wallahualam. ***

Jawaban:

Makna As-Samad

Kata As-Samad (Ash Shamad) telah disebutkan dalam Al Quran sebanyak satu kali. Kata ini muncul dalam surah Al Ikhlas ayat 2 yaitu:

"Dialah zat Yang Kepadanya Bergantung Seluruh Makhluk."

Ibnu Faris, seperti dikutip laman Asmaul Husna Center mengatakan jika As-Samad punya dua makna yang salah satunya berarti "tujuan" (al qashdu). Ketika zat diberi nama As-Samad, maka dia menjadi pemimpin rujukan di semua urusan.

Terkait As-Samad yang menjadi salah satu nama Allah, maka menurut Ibnu Faris dalam kitab Mu’jamu Maqaayiisil Lughah, Allah adalah yang dituju semua hamba-Nya melalui doa dan permohonan mereka.

As-Samad menunjukkan bahwa Dialah tempat menggantungkan semua harapan, tempat bergatung seluruh makhluk, dan menjadi tumpuan di setiap keadaan.

Dengan nama As-Samad, Allah telah menunjukkan kesempurnaan sifat-Nya. Allah adalah satu-satunya yang mampu memenuhi kebutuhan hambanya baik untuk urusan dunia maupun agama.

Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu memberikan penjelasan nama ini dalam sebuah hadits.

“Ash-Shamad adalah penguasa yang maha sempurna kekuasaan-Nya, maha mulia yang sempurna kemuliaan-Nya, maha agung yang sempurna keagungan-Nya, maha penyantun yang sempurna sifat penyantun-Nya, maha kaya yang sempurna kekayaan-Nya, maha perkasa yang sempurna keperkasaan-Nya, maha mengetahui yang sempurna pengetahuan-Nya, dan maha bijaksana yang sempurna hikmah/kebijaksanaan-Nya, Dialah yang maha sempurna dalam semua bentuk kemuliaan dan kekuasaan, Dialah Allah yang maha suci dan sifat-sifat ini hanyalah pantas (diperuntukkan) bagi-Nya." (Kitab Tafsir Ibnu Jarir ath-Thabari (12/741))

Makna Al-Muqtadir

Nama Al Muqtadir sebagai bagian dari asmaul husna, disebutkan dalam Al Quran surah Al Qamar ayat 42.

Di sana Allah subhanahu wa ta'alah berfirman,

"Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka Kami azab mereka dengan azab dari Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa". Selain itu, Al Muqtadir disebutkan pula dalam surah Al Kahfi ayat 45.

Al Muqtadir memiliki dua arti yaitu Maha Berkuasa atau Maha Menentukan. Nama ini menunjukkan jika Allah subhanahu wa ta'ala adalah berkuasa penuh untuk menentukan segala kehendak-Nya. Apabila Allah sudah berkehendak, maka niscaya Dia bisa melakukan dengan kuasa-Nya.

Dengan keagungan nama Al-Muqtadir ini, maka setiap muslim harus meyakini jika Allah menjadi satu-satunya rujukan setiap permintaan baik yang mungkin mustahil dari sisi logika manusia. Pasalnya, di sisi kuasa Allah semua hal dapat terwujud.

Imam Ahmad meriwayatkan dalam kitab Az-Zuhd, Mutharif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir mengatakan:

"Aku mengingat-ingat hal apa saja yang mengumpulkan kebaikan, dan ternyata kebaikan itu banyak seperti puasa dan shalat. Selain itu, ternyata semua itu ada di tangan Allah. Apabila engkau tidak bisa mendapatkan apa yang di tangan Allah, melainkan dengan cara meminta kepada-Nya sehingga dia memberinya kepadamu, maka ternyata yang mengumpulkan semua kebaikan itu adalah doa."

Arti Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan) dan Konsekuensi Keimanannya

Dalam Uraian "Indahnya Nama-nama Allah" yang diterbitkan Kemendikbud dijelaskan bahwa Al-Muqaddim artinya Yang Maha Mendahului. Maksudnya, Allah SWT Maha Mendahului dari segala apa pun yang Dia ciptakan.

Sebagai ilustrasi, jika kita melihat suatu kreasi tertentu, misalnya baju atau celana. Dua benda ini tak mungkin hadir begitu saja tanpa ada yang membuatnya.

Baju atau celana tentu saja dibuat oleh tukang jahit. Karena itulah, tukang jahit hadir lebih dahulu daripada kreasi buatannya: celana dan baju tadi.

Demikian juga Allah SWT, Dia Maha Mendahului dari segala makhluk ciptaan-Nya, manusia dan alam semesta di dunia.

Terdapat beberapa konsekuensi keimananan ketika mengetahui dan meyakini nama Allah SWT Al-Muqaddim, di antaranya adalah sebagai berikut:

Dalam berbuat kebaikan, hendaknya umat Islam berlomba-lomba melakukannya.

Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan dan jangan mengerjakan perbuatan yang sia-sia, serta merugikan orang lain.

Seorang muslim hendaknya tidak menunda-nunda berbuat kebajikan.

Seorang muslim juga sebaiknya mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri.

Arti Al-Baqi (Yang Maha Kekal) dan Konsekuensi Keimanannya

Al-Baqi artinya Allah SWT adalah zat Yang Maha Kekal di semesta ini. Lantas, berkebalikan dengan Allah SWT, makhluk ciptaan-Nya bersifaf fana.

Sebagai misal, rumah akan ambruk, terjadi bencana alam, pohon-pohon akan tumbang, dan lain sebagainya.

Jika semesta ini akan hancur karena suatu hal atau terjadi kiamat, maka hanya Allah SWT Yang Maha Kekal atas segalanya. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Qasas ayat 88:

"Dan jangan [pula] engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan," (Al-Qasas [28]: 88).

tirto.id - As-Samad dan Al-Muqtadir adalah nama Allah yang bermakna Yang Maha Tempat Meminta dan Yang Maha Berkuasa.

Allah subhanahu wa ta'ala memiliki nama-nama yang baik (asmaul husna). Jumlah asmaul husna yang termaktub dalam dalil naqli ada 99 nama yang waib diimani setiap muslim.

Dalam Al Quran surah Thaha ayat 8 Allah berfirman,

"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang baik)".

Asmaul Husna ditetapkan sendiri oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Menurut laman Jateng Pintar, salah satu faedahnya yaitu sebagai salah satu perantaraan dalam memanjatkan doa.

Seorang muslim dapat menyampaikan permohonannya kepada Allah dan menyebutkan salah satu nama baik Allah yang sesuai dengan hajatnya.

“Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan(menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. al A’raf:180).

Allah subhanahu wa ta'ala memiliki 99 nama baik yang sekaligus menunjukkan sifat-Nya. Misalnya Ar-Razaq bermakna Yang Memberi Rezeki, As-Sami' artinya Yang Maha Mendengar, dan sebagainya.

Terkait jumlah asmaul husna ini telah ditegaskan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu.

Rasulullah saw. bersabda:

"Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka dia akan masuk surga". (H.R. Bukhari).

Sementara itu, beberapa nama Allah di antaranya adalah As-Samad dan Al-Muqtadir. As-Samad yaitu Yang Maha Tempat Meminta dan Al Muqtadir artinya Yang Maha Berkuasa.

Makna As-Samad

Kata As-Samad (Ash Shamad) telah disebutkan dalam Al Quran sebanyak satu kali. Kata ini muncul dalam surah Al Ikhlas ayat 2 yaitu:

"Dialah zat Yang Kepadanya Bergantung Seluruh Makhluk."

Ibnu Faris, seperti dikutip laman Asmaul Husna Center mengatakan jika As-Samad punya dua makna yang salah satunya berarti "tujuan" (al qashdu). Ketika zat diberi nama As-Samad, maka dia menjadi pemimpin rujukan di semua urusan.

Terkait As-Samad yang menjadi salah satu nama Allah, maka menurut Ibnu Faris dalam kitab Mu’jamu Maqaayiisil Lughah, Allah adalah yang dituju semua hamba-Nya melalui doa dan permohonan mereka.

As-Samad menunjukkan bahwa Dialah tempat menggantungkan semua harapan, tempat bergatung seluruh makhluk, dan menjadi tumpuan di setiap keadaan.

Dengan nama As-Samad, Allah telah menunjukkan kesempurnaan sifat-Nya. Allah adalah satu-satunya yang mampu memenuhi kebutuhan hambanya baik untuk urusan dunia maupun agama.

Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu memberikan penjelasan nama ini dalam sebuah hadits.

“Ash-Shamad adalah penguasa yang maha sempurna kekuasaan-Nya, maha mulia yang sempurna kemuliaan-Nya, maha agung yang sempurna keagungan-Nya, maha penyantun yang sempurna sifat penyantun-Nya, maha kaya yang sempurna kekayaan-Nya, maha perkasa yang sempurna keperkasaan-Nya, maha mengetahui yang sempurna pengetahuan-Nya, dan maha bijaksana yang sempurna hikmah/kebijaksanaan-Nya, Dialah yang maha sempurna dalam semua bentuk kemuliaan dan kekuasaan, Dialah Allah yang maha suci dan sifat-sifat ini hanyalah pantas (diperuntukkan) bagi-Nya." (Kitab Tafsir Ibnu Jarir ath-Thabari (12/741))

Makna Al-Muqtadir

Nama Al Muqtadir sebagai bagian dari asmaul husna, disebutkan dalam Al Quran surah Al Qamar ayat 42.

Di sana Allah subhanahu wa ta'alah berfirman,

"Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka Kami azab mereka dengan azab dari Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa". Selain itu, Al Muqtadir disebutkan pula dalam surah Al Kahfi ayat 45.

Al Muqtadir memiliki dua arti yaitu Maha Berkuasa atau Maha Menentukan. Nama ini menunjukkan jika Allah subhanahu wa ta'ala adalah berkuasa penuh untuk menentukan segala kehendak-Nya. Apabila Allah sudah berkehendak, maka niscaya Dia bisa melakukan dengan kuasa-Nya.

Dengan keagungan nama Al-Muqtadir ini, maka setiap muslim harus meyakini jika Allah menjadi satu-satunya rujukan setiap permintaan baik yang mungkin mustahil dari sisi logika manusia. Pasalnya, di sisi kuasa Allah semua hal dapat terwujud.

Imam Ahmad meriwayatkan dalam kitab Az-Zuhd, Mutharif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir mengatakan:

"Aku mengingat-ingat hal apa saja yang mengumpulkan kebaikan, dan ternyata kebaikan itu banyak seperti puasa dan shalat. Selain itu, ternyata semua itu ada di tangan Allah. Apabila engkau tidak bisa mendapatkan apa yang di tangan Allah, melainkan dengan cara meminta kepada-Nya sehingga dia memberinya kepadamu, maka ternyata yang mengumpulkan semua kebaikan itu adalah doa."

Baca juga:

  • Arti Asmaul Husna Al-Bashir dan Al-Khabir serta Makna Keimanannya
  • Arti 99 Asmaul Husna dan Mengapa Perlu Menghapalnya?

Baca juga artikel terkait ARTI AS-SAMAD atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/tha)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates