Bagaimana cara mengidentifikasi sifat asam atau basa dari suatu larutan tanpa harus merasakannya?

1 Lampiran 2 63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu Pertemuan ke : Kimia : XI IPA 4/ 2 (dua) : Teori Asam Basa Arrhenius : 2 x 45 menit : I Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar 1.1.Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan Indikator 1. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator berupa lakmus 2. Menuliskan reaksi ionisasi asam basa 3. Menjelaskan konsep asam basa menurut Arrhenius A. Materi Pembelajaran Dalam larutan asam, lakmus merah akan tetap berwarna merah dan lakmus biru akan berubah warnanya menjadi merah. Dalam larutan basa, lakmus merah akan berubah warnanya menjadi biru dan lakmus biru akan tetap berwarna biru. Sedangkan dalam larutan netral, lakmus merah akan tetap berwarna merah dan lakmus biru akan tetap berwarna biru. Dalam pelarut air, larutan asam dan larutan basa akan terionisasi dengan menghasilkan ion yang berbeda. Suatu larutan asam akan terionisasi menghasilkan ion H + dan larutan basa akan menghasilkan ion OH -. Karena alasan inilah, maka Svante August Arrhenius pada tahun 1884 menyatakan bahwa asam adalah zat yang dalam air akan menghasilkan ion H +, sedangkan basa adalah zat yang dalam air akan menghasilkan ion OH -.

2 Lampiran 2 64 B. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Pendekatan Metode : CBSA : Konstruktivisme : Problem solving C. Langkah-langkah Pembelajaran No. 1 Awal Kegiatan Alokasi Waktu Fase Divergen Guru memberikan apersepsi melalui pemberian sampel berupa air jeruk nipis, air belimbing wuluh, dan air sabun kepada siswa, lalu menanyakan kepada siswa, bagaimana rasa dari air jeruk nipis dan air belimbing wuluh, serta bagaimana rasa dari air sabun? Lalu menanyakan kepada siswa, apakah untuk mengetahui rasa dan sifat dari berbagai zat semuanya baik jika dilakukan dengan cara merasakannya? Guru mengorientasikan masalah kepada siswa, yaitu : a. bagaimana cara mengidentifikasi sifat asam atau basa dari suatu larutan tanpa harus merasakannya? b. ion apakah yang menentukan sifat dari suatu larutan tersebut? Guru meminta siswa untuk menghipotesis masalah yang ada Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Kemudian guru membagikan LKS I kepada setiap siswa. 15 menit 2 Inti 60 menit Fase Konvergen Dengan kelompoknya masing-masing, siswa melakukan eksperimen tentang sifat larutan asam basa dan teori asam basa Arrhenius berdasarkan petunjuk yang terdapat di dalam LKS I

3 Lampiran 2 65 Setelah melakukan eksperimen, siswa mengisi LKS I berdasarkan data hasil eksperimen yang telah dilakukan sambil berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk dapat memecahkan permasalahan yang telah diorientasikan oleh guru dalam pembelajaran Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan tepat yang selanjutnya akan ditanggapi oleh kelompok lain Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atau penghargaan lainnya kepada setiap siswa atau kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi tersebut dengan tepat 3 Akhir Guru meminta siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS I Memberikan PR kepada siswa sebagai pemantapan konsep yang telah mereka terima dan memerintahkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran selanjutnya di rumah 15 menit E. Alat / Bahan/ Sumber Pembelajaran Alat : Perangkat KBM, LKS, Praktikum, Pipet Tetes, dan Plat Tetes Bahan : Air jeruk, air belimbing wuluh, larutan CH 3 COOH 1 M, larutan HNO 3 1 M, HCl 1 M, H 2 SO 4 1 M, air sabun, NaOH 1 M, NH 4 OH 1 M, Ca(OH) 2 1 M, KOH 1 M, air suling, lakmus merah dan lakmus biru Sumber : - Achmad, H Acuan Pembelajaran Kimia SMA. Erlangga. Jakarta. - Purba, M Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

4 Lampiran 2 66 F. Penilaian 1. Jenis Penilaian a. Kognitif : tes formatif I b. Afektif : hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran c. Psikomotor : hasil observasi keterampilan siswa dalam praktikum 2. Contoh Instrumen No. Aspek yang dinilai Skor 1 Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh data sebagai berikut. 25 Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru HNO 3 Merah Merah CH 3 COOH Merah Merah NaOH Biru Biru KOH Biru Biru Tentukan sifat asam dan basa dari larutan-larutan tersebut! Asam : HNO 3 dan CH 3 COOH Basa : NaOH dan KOH 2 Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan-larutan berikut : HCl(aq), H 2 SO 4 (aq), Mg(OH) 2 (aq) HCl H + (aq) + Cl - (aq) H 2 SO 4 (aq) 2H + (aq) + SO 2-4 (aq) Mg(OH) 2 (aq) Mg 2+ (aq) + 2OH - (aq) 25 3 Jelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius? 50

5 Lampiran 2 67 Asam adalah zat yang dalam air akan menghasilkan ion H +, sedangkan basa adalah zat yang dalam air akan menghasilkan ion OH - JUMLAH 100 Guru Mitra Bandar Lampung, 4 Januari 2010 Peneliti Dra. Nurmala Dewi Nina Nessinta NIP NPM Mengetahui, Kepala SMA Negeri 10 Bandar Lampung Drs. Izmir Hasan NIP

6 Lampiran 2 68 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : Kimia : XI IPA 4/ 2 (dua) : Derajat Keasaman (ph) : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 2 Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan Indikator 1. Menentukan ph larutan asam dan basa melalui penggunaan indikator universal dan perhitungan 2. Menghubungkan tetapan kesetimbangan air (Kw) dengan [H + ] dan [OH - ] A. Materi Pembelajaran Sorensen ( ), seorang ahli kimia dari Denmark, mengusulkan konsep ph untuk menyatakan konsentrasi ion H+, yang secara matematika diungkapkan dengan persamaan : ph = - log [H + ] Analogi dengan ph (sebagai cara menyatakan konsentrasi ion H + ) konsentrasi ion OH - juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu poh. poh = -log [OH] meskipun nilai [OH - ] dapat dinyatakan dengan poh, tingkat kebasaan lazimnya juga dinyatakan dengan ph. pkw = ph + poh

7 Lampiran 2 69 B. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Pendekatan Metode : CBSA : Konstruktivisme : Problem solving C. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu 1 Awal Fase Divergen Guru memberi apersepsi melalui pertanyaan kepada siswa, apakah sama tingkat keasaman antara air jeruk nipis dengan air belimbing? Lalu menanyakan kepada siswa, manakah yang lebih asam antara air jeruk dan air belimbing? Guru mengorientasikan masalah kepada siswa, yaitu : a. bagaimana kita dapat mengukur tingkat keasaman? b. bagaimana pengaruh konsentrasi [H + ] terhadap tingkat keasaman? Guru meminta siswa untuk menghipotesis masalah yang ada Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Kemudian guru membagikan LKS II kepada setiap siswa. 2 Inti Fase Konvergen Dengan kelompoknya masing-masing, siswa melakukan eksperimen untuk menentukan ph beberapa larutan berdasarkan petunjuk yang terdapat di dalam LKS II Setelah melakukan eksperimen, siswa mengisi LKS II berdasarkan data hasil eksperimen yang telah dilakukan sambil berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk dapat memecahkan permasalahan yang telah diorientasikan oleh guru dalam pembelajaran 15 menit 60 menit

8 Lampiran 2 70 Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan tepat yang selanjutnya akan ditanggapi oleh kelompok lain Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atau penghargaan lainnya kepada setiap siswa atau kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan tepat 3 Akhir Guru meminta siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS II Memberikan PR kepada siswa sebagai pemantapan konsep yang telah mereka terima dan memerintahkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran selanjutnya di rumah 15 menit D. Alat / Bahan/ Sumber Pembelajaran Alat : Perangkat KBM dan LKS Bahan : - Sumber : - Achmad, H Acuan Pembelajaran Kimia SMA. Erlangga. Jakarta - Purba, M Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. E. Penilaian 1. Jenis Penilaian a. Kognitif : tes formatif I b. Afektif : hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran c. Psikomotor : hasil observasi keterampilan siswa dalam praktikum

9 Lampiran Contoh Instrumen No. Aspek yang dinilai Skor 1 Tentukan ph dan larutan HCl 0,05 M dan Na OH 0,01 M! HCl 0,05 M H + ]= 5 x 10-2 ph = 2 log 5 20 NaOH 0,01M [OH-] = 10-2 ph = 14 - poh poh = 2-log 1 ph = 12 + log 1 2 Bagaimana hubungan antara tetapan kesetimbangan air 40 (Kw) dengan [H + ] dan [OH - ]? Apabila ke dalam air ditambahkan suatu asam, maka [H + ] akan bertambah, tetapi hasil perkalian [H + ] dengan [OH - ] tidak akan berubah, tetap sama dengan Kw 3 Berapa konsentrasi ion OH - dalam larutan jika konsentrasi 40 ion H + = 2 x 10-3 dan Kw = 10-14? Dalam larutan berair berlaku : [H + ] x [OH -] = 1 x jika [H +] = 2 x 10-3, maka (2 x 10-3 ) [OH - ] = 1 x sehingga [OH - ] = (1 x ) : (2 x 10-3) = 5 x JUMLAH 100 Guru Mitra Bandar Lampung, 7 Januari 2010 Peneliti Dra. Nurmala Dewi Nina Nessinta NIP NPM Mengetahui, Kepala SMA Negeri 10 Bandar Lampung Drs. Izmir Hasan NIP

10 Lampiran 2 72 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 4/ 2 (dua) Sub Materi Pokok : Kekuatan asam dan basa Alokasi Waktu : 3 x 45 menit Pertemuan ke : 3 Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapanny Kompetensi Dasar 1.1.Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan Indikator 1. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (α) dan tetapan kesetimbangan ionisasi 2. Menghubungkan derajat pengionan (α) dengan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb) 3. Menghitung ph dan derajat ionisasi larutan dari data konsentrasinya A. Materi Pembelajaran Kekuatan asam dan basa akan dinyatakan dalam besaran derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan ionisasinya. Jumlah zat yang mengion Derajat ionisasi (α ) = Jumlah zat mua-mula Semakin besar derajat ionisasi (α = 1) suatu larutan, maka semakin kuat tingkat keasaman suatu larutan sehingga harga Ka-nya pun semakin besar. Parameter yang berkaitan dengan kekuatan asam adalah derajat ionisasi (α) dan tetapan ionisasi asam (Ka) di mana hubungan kuantitatif antara kedua parameter itu dapat diturunkan sebagai berikut : [H + ] = Ka x α 2

11 Lampiran 2 73 B. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Pendekatan Metode : CBSA : Konstruktivisme : Problem solving D. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu 1 Awal Fase Divergen 15 menit Guru memberikan apersepsi melalui pemberian pertanyaan kepada siswa, manakaah yang lebih asam antara larutan HCl 0,1 M dengan larutan CH 3 COOH 0,1 M? Lalu menanyakan kepada siswa, apakah larutan HCl 0,1 M dan larutan CH 3 COOH 0,1 M mempunyai ph yang sama? Guru meminta siswa untuk menghipotesis masalah yang ada Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Kemudian guru membagikan LKS III kepada setiap siswa. 2 Inti 60 menit Fase Konvergen Siswa mengisi LKS III yang diberikan oleh guru sambil berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. Guru membimbing siswa yang sedang berdiskusi Setelah semua kelomok selesai berdiskusi, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan tepat yang selanjutnya akan ditanggapi oleh kelompok lain Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atau penghargaan lainnya kepada setiap siswa atau kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan tepat

12 Lampiran Akhir Guru meminta siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS III Memberikan PR kepada siswa sebagai pemantapan konsep yang telah mereka terima dan memerintahkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran selanjutnya di rumah 15 menit E. Alat / Bahan/ Sumber Pembelajaran Alat Bahan : - Sumber F. Penilaian 1. Jenis Penilaian : Perangkat KBM dan LKS : - Achmad, H Acuan Pembelajaran Kimia SMA. Erlangga. Jakarta. - Purba, M Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. a. Kognitif : tes formatif I b. Afektif : hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran 2. Contoh Instrumen No. Aspek yang dinilai Skor 1 Tentukan manakah dari zat berikut yang termasuk asam lemah dan asam kuat : HCl, CH 3 COOH, HNO 3, H 2 SO 4, H 2 S Asam lemah : CH 3 COOH dan H 2 S 20 Asam kuat : HCl, HNO 3, dan H 2 SO 4 2 Suatu larutan mempunyai tetapan ionisasi asam sebesar 1 x Berapa banyak larutan asam yang konsentrasinya 0,1 M itu mengion? α = (Ka : M) 1/2 30

13 Lampiran 2 75 = [(1 x 10-5 ) : (0,1)] 1/2 = (1 x 10-4 ) 1/2 = 0,01 3 Hitunglah ph dari larutan berikut : a. HCOOH 0,1M, α = 0,01 b. NH 4 OH 0,1M, α = 0,01 c. CH 3 COOH 0,05 M ; Ka = 1,8 x a. [H +] = M x α ph = 3-log 1 = 0,1 x 0,1 = 3 = 0,001 M = 10-3 M b. [OH + ] = M x α ph = 14 (3 log 1) = 0,1 Mx 0,1 = 11 = 0,001 M = 10-3 M c. [H + ] = (Ka x M) 1/2 ph = - log [H + ] = (1,8 x 10-5 x 0,05) 1/2 = - log 3 x 10-3,5 = 3 x 10-3,5 = 3,5 log 3 = 3,5 0,477 = 3,023 JUMLAH 100 Guru Mitra Bandar Lampung, 11 Januari 2010 Peneliti Dra. Nurmala Dewi Nina Nessinta NIP NPM Mengetahui, Kepala SMA Negeri 10 Bandar Lampung Drs. Izmir Hasan NIP

14 Lampiran 2 76 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IV Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 4/ 2 (dua) Sub Materi Pokok : Indikator asam dan basa Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke : 4 Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar 1.1.Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan Indikator Menentukan ph suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa A. Materi Pembelajaran Indikator asam basa adalah cat-cat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan dengan larutan yang bersifat basa. Dalam larutan yang phnya antara 5,5 8,0 warna lakmus adalah kombinasi dari warna merah dan biru, yaitu berubah dari merah menjadi ungu kemudian menjadi biru. Batas-batas ph ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator tersebut. Jadi trayek perubahan warna lakmus adalah 5,5 8.0 B. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Pendekatan Metode : CBSA : Konstruktivisme : Problem solving

15 Lampiran 2 77 C. Langkah-langkah Pembelajaran No. 1 Awal Fase Divergen Kegiatan Alokasi Waktu 15 menit Guru memberikan apersepsi melalui pemberian demonstrasi kepada siswa : meneteskan beberapa tetes indikator berupa ekstrak kunyit ke dalam larutan sampel elektrolit yang akan diamati perubahan warnanya dan ditentukan ph-nya Guru mengorientasikan masalah kepada siswa, yaitu : Bisakah kita menentukan ph dari larutan asam dan basa hanya dengan menggunakan kertas lakmus? Guru meminta siswa untuk menghipotesis masalah yang ada Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Kemudian guru membagikan LKS IV kepada setiap siswa. Guru memberikan petunjuk kepada setiap kelompok mengenai hal-hal yang akan dilakukan 2 Inti Fase Konvergen Dengan kelompoknya masing-masing, siswa melakukan eksperimen untuk menentukan ph beberapa larutan melalui trayek perubahan warna berdasarkan petunjuk yang terdapat di dalam LKS IV Setelah melakukan eksperimen, siswa mengisi LKS IV berdasarkan data hasil eksperimen yang telah dilakukan sambil berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk dapat memecahkan permasalahan yang telah diorientasikan guru dalam pembelajaran Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan tepat, selanjutnya akan ditanggapi oleh kelompok lain 60 menit

16 Lampiran 2 78 Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atau penghargaan lainnya kepada setiap siswa atau kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan tepat 3 Akhir 15 menit Guru meminta siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS IV Memberikan PR kepada siswa sebagai pemantapan konsep yang telah mereka terima dan memerintahkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran selanjutnya di rumah D. Alat / Bahan/ Sumber Pembelajaran Alat : Perangkat KBM, LKS praktikum, pipet tetes, dan plat tetes Bahan : Indikator universal, indikator MO, indikator MM, indikator PP, indikator bromtimol biru dan larutan sampel Sumber : - Achmad, H Acuan Pembelajaran Kimia SMA. Erlangga. Jakarta - Purba, M Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. E. Penilaian 1. Jenis Penilaian a. Kognitif : tes formatif II b. Afektif : hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran c. Psikomotor : hasil observasi keterampilan siswa dalam praktikum 2. Contoh Instrumen No. Aspek yang dinilai Skor 1 Suatu larutan berwarna kuning jika ditetesi dengan indikator metil merah (4,2 6,3), berwarna biru dengan bromtimol biru (6,0 7,6), dan berwarna merah dengan fenolftalein (8,3 10,0). Berapa ph larutan tersebut? 50

17 Lampiran 2 79 Metil merah berwarna kuning, ph > 6,3 Bromtimol biru berwarna biru, ph > 7,6 Fenolftalein berwarna merah, ph > 10,0 Maka, trayek ph larutan tersebut adalah 7,6 10,0 2 Suatu larutan elektrolit berwarna kuning dengan motif 50 orange, tidak berwarna dengan fenolftalein, dan berwarna biru dengan brontimal biru. Berapa ph larutan tersebut? Metil orang bewarna kuning, ph > 4,0 Fenolftalein tidak berwarna, ph < 8,3 Bromtimol biru berwarna biru, ph > 7,6 Maka, trayek ph larutan elektrolit tersebut adalah 7,6 8,3 JUMLAH 100 Guru Mitra Bandar Lampung, 18 Januari 2010 Peneliti Dra. Nurmala Dewi Nina Nessinta NIP NPM Mengetahui, Kepala SMA Negeri 10 Bandar Lampung Drs. Izmir Hasan NIP

18 Lampiran 2 80 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN V Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 4/ 2 (dua) Sub Materi Pokok : Teori Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis Alokasi Waktu : 2 x 24 menit Pertemuan ke : 5 Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya Kompetensi Dasar 1.1.Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan Indikator 1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry 2. Menentukan pasangan asam dan basa konjugasinya dari persamaan asam basa 3. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis 4. Menyimpulkan keunggulan konsep asam basa Lewis yang mengatasi keterbatasan konsep asam basa Arrhenius dan Bronsted-Lowry. A. Materi Pembelajaran Menurut Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry, asam adalah spesi yang memberikan proton. Sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton. Suatu asam, setelah memberikan satu proton akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu. Demikian juga dengan suatu basa, setelah menerima satu proton akan membentuk spesi yang disebut asam konjugasi dari basa itu. Gilbert N. Lewis memberikan pengertian asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron asam adalah penerima (akseptor) pasangan elektron,

19 Lampiran 2 81 sedangkan basa adalah pemberi (donor) pasangan elektron. Keunggulan konsep asam-basa Lewis dibandingkan dengan konsep asam basa Arrhenius dan Bronsted-Lowry adalah bahwa konsep asam basa Lewis dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bernuansa asam-basa meskipun tidak melibatkan proton ataupun ion H + dan ion OH -, misalnya reaksi antara oksida basa dengan oksida asam. B. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Pendekatan Metode : CBSA : Konstruktivisme : Problem solving C. Langkah-langkah Pembelajaran No. 1 Awal Kegiatan Alokasi Waktu Fase Divergen Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai konsep asam basa Arrhenius melalui pemberian contoh larutan asam basa yang harus ditentukan manakah yang asam dan manakah yang basa? Guru mengorientasikan masalah kepada siswa, yaitu : a. bagaimana menjelaskan sifat asam dan basa dari suatu zat apabila pelarutnya adalah benzena? Dapatkah konsep asam basa Arrhenius menjelaskannya? b. Bagaimana menjelaskan sifat asam dan basa suatu senyawa apabila bukan dalam fasa larutan, melainkan dalam fasa gas? Dapatkah konsep asam basa Arrhenius menjelaskan fenomena tersebut? Guru meminta siswa untuk menghipotesis masalah yang ada 15 menit

20 Lampiran 2 82 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Kemudian guru membagikan LKS V kepada setiap siswa. Guru memberikan petunjuk kepada setiap kelompok mengenai hal-hal yang akan dilakukan 2 Inti Fase Konvergen Siswa mengisi LKS V yang diberikan oleh guru sambil berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. Guru membimbing siswa yang sedang berdiskusi Berlatih menentukan pasangan pasangan asam basa Bronsted- Lowry dengan menggunakan petunjuk yang terdapat dalam LKS V Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan tepat yang selanjutnya akan ditanggapi oleh kelompok lain 60 menit 3 Akhir Guru meminta siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS V Guru memberikan PR kepada siswa sebagai pemantapan konsep yang telah diterima dan memerintahkan siswa mempelajari materi pembelajaran selanjutnya di rumah 15 menit D. Alat / Bahan/ Sumber Pembelajaran Alat : Perangkat KBM dan LKS Bahan : - Sumber : - Achmad, H Acuan Pembelajaran Kimia SMA. Erlangga. Jakarta.

21 Lampiran Purba, M Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. E. Penilaian 1. Jenis penilaian a. Kognitif : tes formatif II b. Afektif : hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran 2. Contoh Instrumen No. Aspek yang dinilai Skor 1 Jelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry! Asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton 20 2 Tentukan pasangan asam dan basa konjugasi dalam reaksi asam basa berikut! a. CH 3 COOH (aq) + H 2 O (l) CH 3 COO - (aq) + H 3 O + (aq) - + b. HCO 3 (aq) + NH 4 (aq) H 2 CO 3 (aq) + NH 3 (aq) a. Asam konjugasi : H 3 O +, basa konjugasi : CH 3 COO - 30 b. Asam konjugasi : H 2 CO 3, basa konjugasi : NH 3 3 Jelaskan pengertian asam basa menurut Lewis! Asam adalah akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah donor pasangan elektron 20

22 Lampiran Tuliskan keunggulan teori asam basa Lewis dibandingkan 30 dengan konsep asam basa Arrhenius atau Bronsted Lowry! Konsep asam basa Lewis dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bernuansa asam basa meskipun tidak melibatkan proton maupun ion H + dan ion OH -, misalnya reaksi antara oksida asam dengan oksida basa. JUMLAH 100 Guru Mitra Bandar Lampung, 21Januari 2010 Peneliti Dra. Nurmala Dewi Nina Nessinta NIP NPM Mengetahui, Kepala SMA Negeri 10 Bandar Lampung Drs. Izmir Hasan NIP

23 Lampiran 2 85 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN VI Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 4/ 2 (dua) Sub Materi Pokok : Pencemaran Air Alokasi Waktu : 3 x 45 menit Pertemuan ke : 6 Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar 1.1.Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan Indikator Menerapkan konsep ph dan sifat fisis serta biologi untuk menanalisis pencemaran air (BOD) dan (COD) A. Materi Pembelajaran Air merupakan pelarut yang baik. Air alam mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak terlarut dan juga mikroorganisme. Apabila kandungan air tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia, maka air dianggap bersih. Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air, sehingga air tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air adalah penambahan zat-zat yang tidak diinginkan dan dapat menurunkan kualitas air. Air bersih adalah air yang tidak mengganggu kesehatan dan dapat digunakan untuk keperluan manusia, hewan, dan tumbuhan. B. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Pendekatan Metode : CBSA : Konstruktivisme : Problem solving

24 Lampiran 2 86 C. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu 1 Awal Fase Divergen Guru memberikan apersepsi melalui pemberian pertanyaan kepada siswa, apakah semua air yang ada di sekitar kita merupakan air bersih? Guru mengorientasikan masalah kepada siswa, yaitu : a. air yang bagaimanakah yang termasuk air bersih? b. air yang bagaimanakah yang termasuk air tercemar? c. berapa ph yang menunjukkan bahwa air tesebut merupakan air bersih? dan berapa ph yang menunjukkan bahwa air tersebut merupakan air tercemar? Guru meminta siswa untuk menghipotesis masalah yang ada Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Kemudian guru membagikan LKS VI kepada setiap siswa. Guru memberikan petunjuk kepada setiap kelompok mengenai hal-hal yang akan dilakukan 15 menit 2 Inti Fase Konvergen Dengan kelompoknya masing-masing, siswa melakukan eksperimen tentang penerapan konsep ph dan sifat fisis serta biologi untuk menganalisis pencemaran air (BOD) dan (COD) berdasarkan petunjuk yang terdapat di dalam LKS VI Setelah melakukan eksperimen, siswa mengisi LKS VI berdasarkan data hasil eksperimen yang telah dilakukan sambil berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk dapat memecahkan permasalahan yang telah diorientasikan oleh guru dalam pembelajaran 60 menit

25 Lampiran 2 87 Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan tepat yang selanjutnya akan ditanggapi oleh kelompok lain Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atau penghargaan lainnya kepada setiap siswa atau kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan tepat 3 Akhir Guru meminta siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS VI Memberikan PR kepada siswa sebagai pemantapan konsep yang telah mereka terima 15 menit E. Alat / Bahan/ Sumber Pembelajaran Alat : Perangkat KBM, LKS Praktikum, pipet tetes, tabung reaksi kecil beserta raknya, indikator universal, dan label Bahan : Air sumur / air ledeng, air got, air kolam, air kotor, air mineral, dan cairan limbah industri Sumber : - Achmad, H Acuan Pembelajaran Kimia SMA. Erlangga. Jakarta. - Purba, M Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. F. Penilaian 1. Jenis Penilaian a. Kognitif : tes formatif II b. Afektif : hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran c. Psikomotor : hasil observasi keterampilan siswa dalam praktikum

26 Lampiran Contoh Instrumen No. Aspek yang dinilai Skor 1 Apa yang dimaksud dengan air bersih dan air tercemar? Air bersih adalah air yang berkualitas baik dan tidak mengganggu kesehatan, sedangkan air tecemar adalah air yang tidak berkualitas baik dan tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya Bagaimana warna, bau, dan ph pada air bersih dan air tercemar? Air bersih tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki ph sekitar 6,5 8,5, sedangkan air tercemar berwarna, berbau, dan memiliki ph < 6,5 atau > 8,5 50 JUMLAH 100 Guru Mitra Bandar Lampung, 28 Januari 2010 Peneliti Dra. Nurmala Dewi Nina Nessinta NIP NPM Mengetahui, Kepala SMA Negeri 10 Bandar Lampung Drs. Izmir Hasan NIP