Bagaimana cara memeriksa kebocoran tegangan

Bagaimana cara memeriksa kebocoran tegangan

Gambar tes kebocoran

Tes kebocoran arus listrik pada sepeda motor perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi wiring kabel dalam kondisi baik atau tidak, terutama jiika wiring mengalami konsleting, biasanya ditandai dengan putusnya sekring atau tegangan baterai habis dengan sendirinya ( padahal kunci kontak off ).

Langkah-langkah pemeriksaan :

·        Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan kabel negative ( - ) dari baterai.

·       Hubungkan jarum pemeriksaan ( + ) amperemeter ke kabel negatif ( - ) dan jarum pemeriksaan ( - ) amperemeter ke terminal ( - ) baterai.

·       Dengan kunci kontak diputar pada OFF, periksalah terhadap kebocoran arus listrik.

·   Ketika mengukur arus listrik dengan sebuah tester, putar ke daerah jangkauan tinggi, kemudian turunkan daerah jangkauan ke tingkat yang sesuai. Aliran arus listrik yang lebih tinggi daripada daerah jangkauan yang telah dipilih dapat memutuskan sekering didalam tester.

·    Sewaktu mengukur arus listrik, jangan putar kunci kontak ke ON. Lonjakan arus listrik yang tiba-tiba dapat memutuskan sekering di dalam tester.

Kebocoran arus listrik yang diperbolehkan : maksimum 0,5 mA

Jika kebocoran arus listrik melampaui harga yang diperbolehkan, ada kemungkinan terjadinya hubungan singkat di dalam rangkaian. Carilah tempat hubungan singkat dengan melepaskan hubungan hubungan satu per satu dan mengukur arus listrik.

Pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor perlu dilakukan secara berkala, atau pada saat terjadi kesalahan pada sistem kelistrikan sepeda mototr terutama pada saat terdapat indikasi baterai mengalami tegangan drop. Pada dasarnya secara umum pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor ini selalu dilakukan pada saat dilakukan service rutin pada sepeda motor kita di bengkel resmi.

Berikut beberapa tahap dalam pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor :

Pemeriksaan Kebocoran Arus

Periksalah baterai dari pengosongan diri yang berlebihan dengan cara memeriksa kebocoran arus ketika semua beban pemakai tidak dinyalakan. Caranya seperti ditunjukkan dalam gambar.. lepas kabel minus dari baterai kemudian rangkaikan Amper meter kabel berwarna merah hubungkan dengan minus baterai dan warna hitam dengan ujung kabel yang terlepas. Selama mengukur jangan menghidupkan kunci kontak kemudian bacalah hasil pengukuran.

Gambar 1. Pemeriksaan kebocoran arus

Hasil pengukuran yang baik adalah tidak ada arus mengalir dengan penunjukan amper meter 0 amper.

Bila ada/terbaca ada arus mengalir maka pada rangkaian ada kebocoran arus. Periksa bagian bagian dari rangkaian dengan cara melepas  satu persatu soketnya. apabila soket sedang terlepas arus tetap terbaca berarti kebocoran bukan pada jalur soket yang dilepas. Dan sebaliknya apabila soket  sedang dilepas dan arus tidak mengalir lagi berarti pada rangkaian tersebut ada komponen atau kabel yang hubung singkat.

Catatan :
Jangan menggunakan amper meter yang ukurannya lebih kecil dari arus yang semestinya,karena dapat merusakkan alat ukur.

Pemeriksaan Tegangan Dan Arus Pengisian

Sebelum memulai pekerjaan ini lakukan pengecekan pada baterai (baterai harus dalam kondisi penuh ) dengan cara mengukur berat jenis elektrolit baterai dapat diketahui kondisi baterai yaitu berat jenis elektrolit 1,28 kg/l pada 20 C tetapi bila baterai yang terpasang adalah baterai MF (Maintenance Free) maka pengecekan ini tidak dapat dilakukan.Ukurlah besar arus pengisian dengan cata melihat gambar diatas,yaitu dengan cara melepas sekring utama,pasanglah kabel hitam ampermeter pada sisi baterai dan sisi merah pada sisi pemakai (kabel bodi) Lakukan Start dengan Kick Starter jangan menggunakan elektrik starter karena akan merusakkan ampermeter.Setelah mesin hidup naikkan putaran mesin sesuai spesifikasi merk dan type sepeda motor kemudian baca hasil pengkuran dan bandingkan dengan spesifikasi arus yang dihasilkan dengan buku manual sepedamotor yang bersangkutan.Lakukan juga seperti hal yang sama tetapi nyalakan lampu kepala.

Gambar 2. Pemeriksaan Tegangan dan Arus Pengisian

Pada saat yang bersamaan catat juga tegangan dengan voltmeter yaitu volt meter dihubungkan pada terminal plus dan minus baterai.

Setelah melakukan pemeriksaan seperti diatas ,hasilnya dapat disimpulkan dibandingkan hal hal yang umum terjadi pada system pengisian sepeda motor :

  1. Tegangan melebihi tegangan jepit baterai (12Volt) dan arus yang mengalir kecil,hal ini menunjukkan system pegisian normal.
  2. Terjadi tegangan dan arus pengisian yang besar,ini menunjukkan pengisian tidak normal.

Ada kondisi lain yang terjadi pada saat melakukan pengukuran ini seperti dibawah ini berikut kemungkinan penyebabnya.

  1. Tegangan semakin tinggi dan arus semakin besar bila putarannya dinaikkan,kemungkinan penyebabnya adalah usia baterai sudah tua atau pemasangan baterai yang tidak sesuai kapasitasnya (terlalu besar)
  2. Arus pengisian normal tetapi tegangan pengisian terlalutinggi jika putaran semakin tinggi, ke mungkinan penyebabnya adala kerusakan pada regulator rectifier.
  3. Tegangan pegisian terlalu rendah Arus pengisian terlalu kecil, kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan regulator rectifier (meregulasi terlalu rendah), atau kumparan generator rusak.

Pemeriksaan Kumparan Pengisian

Gambar 3. Pemeriksaan Kumparan Pengisian

Pemeriksaan kumparan generator pembangkit dapat dilakukan melalui soket yang akan masuk ke regulator berjumlah 4 pin.Lepas soket dari regulator dengan cara menekan pengunci soket dan menarik keluar.

Ukur ujung pada ujung pin kabel berwarna hijau (G) pada sisi generator terhadap massa/bodi,hasilnya harus ada kontinuitas hubungan/tanpa tahanan. Ukur ujung pin pada konektor kabel berwarna merah (R) terhadap massa,hasilnya harus ada tegangan baterai.

Ukur pada ujung pin kabel berwarna putih (W) terhadap massa maka hasilnya harus ada tahanan berkisar antara1,1 -1,2 ohm.

Pemeriksaan Regulator Rectifier

Bila Regulator rectifier rusak maka komponen tersebut tidak dapat diperbaiki, maka komponen tersebut harus diganti baru.Adapun cara pemeriksaan bisa dilakukan dengan tahapan seperti yang dibahas sebelumnya.Setelah diperiksa ternyata kesimpulan hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa regulator rectifier rusak maka dapat dilakukan pengukuran kembali pada regulator untuk lebih meyakinkan bahwa benar-benar regulator rectifier rusak. Untuk itu ada cara lain menguji regulator rectifier sebagai berikut :

Cara pemeriksaan :

Warna Kabel Pemeriksaan
Kabel Baterai (merah/putih atau merah) Harus ada tegangan antara kabel merah dengan massa
Kabel massa (hijau) Harus ada kontinuitas hubungan antara kabel hijau dengan body.
Kabel pengisian (putih) Harus ada nilai tahanan sesuai standar
Kabel lampu penerangan jalan (kuning) Harus ada nilai tahanan sesuai standar

Setelah pemeriksaan selesai dan hasil pemeriksaan memenuhi syarat atau sama dengan kondisi yang disebutkan pada tabel pemeriksaan tetapi hasil pengukuran tegangan pada sistem pengisian tidak sesuai dengan ketentuan (14,5 Volt) maka gantilah regulator tersebut dengan yang baru.

Semoga dengan informasi diatas kita dapat melakukan pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor sendiri.

Selamat malam sedulur catatan teknik kum3nBlog. Semoga selalu di beri kesehatan dan kelancaran dalam aktifitasnya. Ok kali ini kita akan membahas cara memeriksa kebocoran arus pada battery dan cara memeriksa sistem pengisian battery pada sepeda motor.

Dampak drop aki bisa di sebabkan: Akibat dari kiprok yang rusak
Sistem pengisian battery sepeda motor saat ini rata-rata menggunakan arus searah DC [Direct Current]. Sehingga Battery [accu] sebagai sumber listrik harus selalu dalam kondisi prima, dimana voltase standarnya berkisar 12 - 12,75 Volt. Apabila voltase battery lemah maka perlu dilakukan recharger atau bahkan pergantian battery baru. biasanya kita lakukan pemeriksaan ini di sebabkabkan battery yang kita pasang di motor sering drop walaupun sudah di ganti baru, jadi kemungkinan ada yang bermasalah di sistem pengisian nya, atau ada kabel yang konslet dan mengakibatkan kebocoran arus. langsung saja simak langkah pemeriksaan nya di bawah ini:

Memeriksa kebocoran arus battery.

Sebelumnya harus kita ketahui bahwa Batas standar kebocoran arus yang diperbolehkan maksimum adalah 0,1 mA, jika nilainya melebihi batas standar kemungkinan penyebabnya adalah adanya hubungan singkat antar kabel / connector.

langkah-langkah pemeriksaan kebocoran arus pada battery:

  • Putar kunci kontak ke posisi OFF.
  • Lepaskan terminal negatif battery [-].
  • Gunakan AVO meter, pilih pada DCmA pada skala 2,5 mA [AVO meter analog]. hubungkan Probe merah positif [+] AVO meter pada kabel negatif battery [-], sedangkan probe hitam negatif [-] AVO meter pada terminal positif battery [+].
Baca hasil ukurnya, jika jarum AVO meter tidak bergerak maka tidak terjadi kebocoran arus, tetapi jika jarum AVO meter bergerak maksimal 0,1 mA maka masih dalam batas standar, dan apabila lebih dari 0,1 mA maka terjadi hubungan singkat pada kabel-kabel atau connector.

Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery.

Sebelum melaksanakan pemeriksaan voltase pengisian battery pastikan battery dalam kondisi baik. Kemudian hidupkan mesin menggunakan kick starter sampai pada suhu normal kerja, kira-kira sekitar 5 menit kemudian matikan kembali.

Langkah pemeriksaan sistem pengisian:

  • Posisikan AVO meter seperti pada gambar di atas pada VDC skala 50.
  • Pastikan Posisi kabel AVO meter secara benar pada terminal battery.
  • Hidupkan mesin pada kisaran putaran 5000 rpm, atau pergunakan Tachometer / RPM meter untuk mengetahui putaran mesinnya [RPM].

Baca hasil ukurnya, Voltase battery < Voltase Pengisian < 16V, secara umum Voltase Pengisian berkisar 14 - 16 Volt.

Demikian catatan kita hari ini tentang pemeriksaan kebocoran arus dan sistem pengisian battery pada sepeda motor. semoga bermanfaat. Salam kuku ireng.

Jakarta - Banyak yang mengeluh dan bertanya lewat email tentang sistem kelistrikan, masalah yang sering terjadi adalah aki drop sehingga kinerja sistem kelistrikan terganggu. Apa yang rusak dan apa yang harus dilakukan? Yuk kita bahas.

“Prinsipnya pengisian harus seimbang dengan pengeluaran,” buka Sriyono, instruktur di Astra Honda Training Center [AHTC]. Dianalogikan seperti sebuah bak air, air yang mengucur dari kran harus seimbang dengan yang dipakai. “Kalau lebih besar yang dari kran akan over charge, sebaliknya kalau lebih kecil ya low charge atau drop,” lanjut pria yang akrab disapa Sri ini.

Nah mengapa bisa drop? Jika enggak ada tambahan aksesori kelistrikan seperti klakson atau lampu, bisa dipastikan sistem kelistrikan yang bermasalah. “Karena pabrikan sudah mendesain pengisian sesuai kebutuhan, kalau enggak ada masalah tentu enggak drop,” lanjutnya.

Pengecekan diawali dari voltase baterai [VB]. “Yang normal tegangan minimal 12,4 Volt [gbr.1], kalau di bawah itu wajib dicas,” jelasnya. Sri melanjutkan, saat beli aki tegangan wajib dicek karena jika dibiarkan di dalam kemasan, setiap hari aki kehilangan tegangan 0,01 Volt. Makanya kalau terjualnya lama pasti sudah drop tuh. Pemeriksaan selanjutnya adalah voltase pengisian [VP]. Pakai AVO meter yang disetel di Volt [V], lalu hubungkan ke kutub aki saat mesin hidup [gbr.2]. “Normal jika tegangan di atas VB dan di bawah 15,5 volt,” papar pria yang tinggal di Depok, Jabar ini. Jika enggak artinya aki atau kiprok tak normal. Jika tegangan berada di angka lebih dari 14,5 Volt [gbr.3], menunjukkan pengisian juga tak normal, terjadi over charge. “Mungkin massa dari regulator lepas, sehingga arus berlebih tak bisa dibuang ke massa,” terangnya. Setelah voltase pengisian, pemeriksaan selanjutnya arus pengisian. Masih pakai AVO meter tapi posisi Ampere [A]. Kali ini mesti lepas kutub positif aki. Hubungkan positif AVO ke kabel sedang negatif ke kutub aki, lalu nyalakan mesin [gbr.4]. “Saat stasioner kisaran 0,7 A, lalu maksimal 2,8 A dan stabil 2,6 A,” tunjuk Sriyono yang percobaan pakai Spacy PGM-Fi.

Terakhir yang diperiksa adalah kebocoran arus. Kali ini AVO meter diposisikan di mili Ampere [mA], lalu kutub aki yang dilepas yang negatif. Kabel positif AVO ke kabel sedang negatif AVO ke kutub aki [gbr.5]. Oh iya pemeriksaan harus saat kontak off. “Maksimal kebocoran yang diperbolehkan 0,5 mA,” lanjut pria yang berkantor di Sunter, Jakut ini.

Kebocoran terjadi jika ada korslet, sehingga arus terbuang dengan sendirinya secara cepat. Mesti cari satu per satu kabel yang korslet. Kalau kebocoran di bawah 0,5 mA, periksa tahanan sepul. Normalnya kisaran 0,2-1 Ohm.
Kiprok
Dalam sistem pengisian regulator/rectifier atau yang biasa disebut kiprok punya peran sangat sentral. Fungsinya sebagai regulator sekaligus penyearah. Pertama penyearah tegangan dari AC jadi DC, lalu mengatur agar pengisian tak berlebihan. Kalau berlebih dibuang ke massa.

Sistem dalam pengisian ada 2, yaitu 1 phase dan 3 phase. 1 phase terdiri lagi jadi gelombang setengah dan penuh. Ciri setengah pakai 1 dioda, sementara yang penuh pakai 4 dioda. Nah yang 3 phase cirinya dari sepul keluar 3 kabel, makanya dalam 1 kali putaran tiap 120 derajat keluar satu kali pengisian. “Dipakai seperti di Vario 125 dan PCX, makanya kendati pakai idle stop aki enggak drop,” terang pria berkulit sawo matang ini. [motor.otomotifnet.com] 

Pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor perlu dilakukan secara berkala, atau pada saat terjadi kesalahan pada sistem kelistrikan sepeda mototr terutama pada saat terdapat indikasi baterai mengalami tegangan drop. Pada dasarnya secara umum pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor ini selalu dilakukan pada saat dilakukan service rutin pada sepeda motor kita di bengkel resmi.

Berikut beberapa tahap dalam pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor :

Pemeriksaan Kebocoran Arus

Periksalah baterai dari pengosongan diri yang berlebihan dengan cara memeriksa kebocoran arus ketika semua beban pemakai tidak dinyalakan. Caranya seperti ditunjukkan dalam gambar.. lepas kabel minus dari baterai kemudian rangkaikan Amper meter kabel berwarna merah hubungkan dengan minus baterai dan warna hitam dengan ujung kabel yang terlepas. Selama mengukur jangan menghidupkan kunci kontak kemudian bacalah hasil pengukuran.

Gambar 1. Pemeriksaan kebocoran arus

Hasil pengukuran yang baik adalah tidak ada arus mengalir dengan penunjukan amper meter 0 amper.

Bila ada/terbaca ada arus mengalir maka pada rangkaian ada kebocoran arus. Periksa bagian bagian dari rangkaian dengan cara melepas  satu persatu soketnya. apabila soket sedang terlepas arus tetap terbaca berarti kebocoran bukan pada jalur soket yang dilepas. Dan sebaliknya apabila soket  sedang dilepas dan arus tidak mengalir lagi berarti pada rangkaian tersebut ada komponen atau kabel yang hubung singkat.

Catatan :
Jangan menggunakan amper meter yang ukurannya lebih kecil dari arus yang semestinya,karena dapat merusakkan alat ukur.

Pemeriksaan Tegangan Dan Arus Pengisian

Sebelum memulai pekerjaan ini lakukan pengecekan pada baterai [baterai harus dalam kondisi penuh ] dengan cara mengukur berat jenis elektrolit baterai dapat diketahui kondisi baterai yaitu berat jenis elektrolit 1,28 kg/l pada 20 C tetapi bila baterai yang terpasang adalah baterai MF [Maintenance Free] maka pengecekan ini tidak dapat dilakukan.Ukurlah besar arus pengisian dengan cata melihat gambar diatas,yaitu dengan cara melepas sekring utama,pasanglah kabel hitam ampermeter pada sisi baterai dan sisi merah pada sisi pemakai [kabel bodi] Lakukan Start dengan Kick Starter jangan menggunakan elektrik starter karena akan merusakkan ampermeter.Setelah mesin hidup naikkan putaran mesin sesuai spesifikasi merk dan type sepeda motor kemudian baca hasil pengkuran dan bandingkan dengan spesifikasi arus yang dihasilkan dengan buku manual sepedamotor yang bersangkutan.Lakukan juga seperti hal yang sama tetapi nyalakan lampu kepala.

Gambar 2. Pemeriksaan Tegangan dan Arus Pengisian

Pada saat yang bersamaan catat juga tegangan dengan voltmeter yaitu volt meter dihubungkan pada terminal plus dan minus baterai.

Setelah melakukan pemeriksaan seperti diatas ,hasilnya dapat disimpulkan dibandingkan hal hal yang umum terjadi pada system pengisian sepeda motor :

  1. Tegangan melebihi tegangan jepit baterai [12Volt] dan arus yang mengalir kecil,hal ini menunjukkan system pegisian normal.
  2. Terjadi tegangan dan arus pengisian yang besar,ini menunjukkan pengisian tidak normal.

Ada kondisi lain yang terjadi pada saat melakukan pengukuran ini seperti dibawah ini berikut kemungkinan penyebabnya.

  1. Tegangan semakin tinggi dan arus semakin besar bila putarannya dinaikkan,kemungkinan penyebabnya adalah usia baterai sudah tua atau pemasangan baterai yang tidak sesuai kapasitasnya [terlalu besar]
  2. Arus pengisian normal tetapi tegangan pengisian terlalutinggi jika putaran semakin tinggi, ke mungkinan penyebabnya adala kerusakan pada regulator rectifier.
  3. Tegangan pegisian terlalu rendah Arus pengisian terlalu kecil, kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan regulator rectifier [meregulasi terlalu rendah], atau kumparan generator rusak.

Pemeriksaan Kumparan Pengisian

Gambar 3. Pemeriksaan Kumparan Pengisian

Pemeriksaan kumparan generator pembangkit dapat dilakukan melalui soket yang akan masuk ke regulator berjumlah 4 pin.Lepas soket dari regulator dengan cara menekan pengunci soket dan menarik keluar.

Ukur ujung pada ujung pin kabel berwarna hijau [G] pada sisi generator terhadap massa/bodi,hasilnya harus ada kontinuitas hubungan/tanpa tahanan. Ukur ujung pin pada konektor kabel berwarna merah [R] terhadap massa,hasilnya harus ada tegangan baterai.

Ukur pada ujung pin kabel berwarna putih [W] terhadap massa maka hasilnya harus ada tahanan berkisar antara1,1 -1,2 ohm.

Pemeriksaan Regulator Rectifier

Bila Regulator rectifier rusak maka komponen tersebut tidak dapat diperbaiki, maka komponen tersebut harus diganti baru.Adapun cara pemeriksaan bisa dilakukan dengan tahapan seperti yang dibahas sebelumnya.Setelah diperiksa ternyata kesimpulan hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa regulator rectifier rusak maka dapat dilakukan pengukuran kembali pada regulator untuk lebih meyakinkan bahwa benar-benar regulator rectifier rusak. Untuk itu ada cara lain menguji regulator rectifier sebagai berikut :

Cara pemeriksaan :

Warna Kabel Pemeriksaan
Kabel Baterai [merah/putih atau merah] Harus ada tegangan antara kabel merah dengan massa
Kabel massa [hijau] Harus ada kontinuitas hubungan antara kabel hijau dengan body.
Kabel pengisian [putih] Harus ada nilai tahanan sesuai standar
Kabel lampu penerangan jalan [kuning] Harus ada nilai tahanan sesuai standar

Setelah pemeriksaan selesai dan hasil pemeriksaan memenuhi syarat atau sama dengan kondisi yang disebutkan pada tabel pemeriksaan tetapi hasil pengukuran tegangan pada sistem pengisian tidak sesuai dengan ketentuan [14,5 Volt] maka gantilah regulator tersebut dengan yang baru.

Semoga dengan informasi diatas kita dapat melakukan pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor sendiri.

Video yang berhubungan