Apasih facebook bayu pratama begal

Mataram (ANTARA) - Terdakwa I Nyoman Juliandari alias Mandari yang didakwa sebagai bandar pengendali peredaran narkoba jenis sabu-sabu asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengakui punya ratusan ayam aduan.

"Ayam aduan, saya punya ratusan," kata Mandari ke hadapan majelis hakim yang dipimpin Sri Sulastri dalam sidang dengan agenda pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa bersama suami, I Gede Bayu Pratama di Pengadilan Negeri Mataram, Senin.

Ajang dirinya mengeluarkan ayam aduan dalam arena sabung ayam itu melihat momentum acara keagamaan yang digelar Umat Hindu.

"Kalau pura mengadakan (acara keagamaan), baru saya keluarkan ayam saya," ujarnya.

Dia pun meyakinkan hakim bahwa acara keagamaan umat Hindu, sudah melekat dengan kegiatan sabung ayam.

"Seperti kalau ada odalan (upacara keagamaan), pasti ada (sabung ayam)," ucap dia.

Dengan mengikutsertakan ayam aduan miliknya dalam sabung ayam di setiap acara keagamaan, Mandari mengaku bisa mendapat keuntungan menang hingga puluhan juta.

"Jadi, ada taruhan antara saya dengan lawan. (Besar) taruhannya tergantung, ada Rp50 juta sampai Rp100 juta, bahkan lebih," katanya.

Kalau di Pulau Lombok, lanjut dia, ayam aduan miliknya kerap mengikuti sabung ayam dalam acara keagamaan di wilayah Suranadi, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Utara.

Bahkan, Mandari mengaku pernah diundang dalam pertarungan sabung ayam di Pulau Bali. Dalam acara di Bali tersebut, jelas dia, ada juga peserta undangan yang datang dari Kalimantan.

"Saya pernah diundang (sabung ayam) di Bali. Diberikan surat undangan, pergilah ke situ," ujar Mandari.

Lebih lanjut, Mandari mengakui bahwa memelihara ayam aduan ini sudah menjadi bagian dari hobi dirinya.

"Jadi bukan pekerjaan, hanya sekadar hobi saja," kata Mandari.

Terkait dengan pengakuan tersebut, hakim ketua Sri Sulastri bertanya kepada Mandari terkait legalitas dari kegiatan sabung ayam dalam sebuah acara keagamaan umat Hindu.

"Memangnya boleh taruhan?. Tidak ditangkap polisi?," kata Sri Sulastri bertanya.

Mandari menjawab hal itu dengan menyatakan tidak mengetahuinya. Dia hanya ikut karena ada undangan dari pihak penyelenggara.

Sri Sulastri pun menyampaikan bahwa dirinya pernah tugas di wilayah Singaraja, Bali. Dia mengakui ada kegiatan sabung ayam ketika umat Hindu menggelar acara keagamaan.

"Memang ada (sabung ayam), tetapi tidak pakai taruhan uang. Karena itu tidak boleh," ujarnya.

Selain mempertanyakan hobi yang mendatangkan keuntungan puluhan juta, Sri Sulastri juga mempertanyakan Mandari perihal dirinya yang kerap gonta-ganti nomor perdana telepon seluler.

Dalam pengakuan ke hadapan majelis hakim, Mandari mengatakan itu berkaitan dengan profesi dirinya yang menerima gadai barang.

"Karena banyak yang menelpon saya minta gadai tanpa jaminan. Saya tidak suka itu, makanya sering ganti nomor," kata Mandari.

Menurut hakim ketua, jawaban tersebut di luar nalar. Sri Sulastri melihat hal itu janggal. Apabila tidak terima gadai tanpa jaminan, seharusnya Mandari tidak perlu memberikan respon.

"Kalau memang pendapatan dari terima gadai, kenapa harus gonta-ganti nomor. Apa malah itu tidak merugikan. Saya saja, nomor telepon lama saya masih saya simpan," ujar Sri Sulastri.

Dalam perkara ini, Mandari bersama suaminya, Bayu, didakwa dengan Pasal 114 ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika.

Pasal 132 ayat 1 tersebut berkaitan dengan pemufakatan jahat dalam peredaran narkoba. Mandari bersama suaminya, Bayu, diduga sebagai pengendali atau inang dari peredaran narkoba jenis sabu-sabu yang telah mengungkap peran tiga anggota jaringannya yang kini sudah berstatus narapidana.

Senin lalu, 6 November 2017 tertangkap seorang begal yang sudah sering melancarkan aksinya di jalanan. Pemuda berusia 21 tahun yang bernama Bayu Pratama ini akhirnya ditembak mati petugas karena melawan saat ditangkap. Saat itu Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal bersama-sama membekuk kawanan perampok sadis yang sudah lama diincar. Namun karena melukai polisi, ia dan temannya langsung dilumpuhkan.

Apasih facebook bayu pratama begal

Berita ini pun langsung viral dan menghebohkan banyak orang. Bukan karena begal tersebut sudah tertangkap, tapi perilakunya sehari-hari ‘lah yang membuat warganet mengelus dada. Kelakuan begal yang sudah melakukan kejahatan lebih dari 50 kali ini membuat warganet merasa miris. Bagaimana tidak, seorang begal yang melakukan kejahatan, justru sering update status religius dan melakukan qurban saat hari raya Idul Adha. Perilakunya ini sangat bertolak belakang dengan kejahatan yang dilakukannya.MIRIS!

Apasih facebook bayu pratama begal

Berita ini mulai ramai dibicarakan banyak orang setelah polisi secara resmi mengumumkan penangkapan Bayu dan temannya. Sekian lama dicari karena meresahkan warga, mereka akhirnya bisa dibekuk petugas. Namun bukan itu yang membuat warganet heboh. Menurut penuturan polsi, ternyata selama ini Bayu sering mengunggah status di akun sosial media pribadinya sebelum dan sesudah melakukan kejahatan. Dan mirisnya, ia mengunggah status yang bertolak belakang dengan kelakuannya. Ia selalu menyelipkan kata-kata religus dalam statusnya.

Dalam akun Facebook bernama Bayu Pratama, terlihat beberapa status yang diduga ditulis sebelum dan setelah melakukan kejahatan. Salah statusnya berbunyi,

“Tempurrr kembali kumpuli buat bangun rumah, Amin ya Allah. Semoga tercapai”.

Hal ini mengisyaratkan bahwa Bayu melakukan kejahatan tersebut untuk membangun rumah. Dalam statusnya juga terdapat kata-kata religius. Selain itu niatnya juga termasuk baik karena mencari uang untuk membangun rumah. Tapi sayangnya, ia memilih mencari uang dengan cara yang kejam dan merugikan banyak orang.

Selain status tersebut, masih ada beberapa unggahan lagi yang ia tulis setelah melakukan aksinya. Inilah beberapa diantaranya.

“Alhamdulillah gak sia-sia pagi keluarrr jumpaAaaaa 1 kerjaan”

“Rezeki uda ada yg ngatur jadi gausa dikejar kaliii. Seminggu gak keluar semalam keluar dikasiii rezekiii. Do'a keluargaku dn org yg sayang padaku lah rezeki itu dtgggg..”

“Jangan sakit sakit lagi lah blackkk.. Bantu lah sobatmu cari uang blackkk..”

Semua status tersebut diduga ditulis setelah ia melakukan kejahatan. 

Ia juga sempat mengunggah status yang berisi rasa syukur karena bisa berkurban. Dalam statusnya ia mengatakan,

“Allhamdulilah akhirny bisa kurban tahun ini... Maksih yallah atas rezeki yg uda engkau berikan”, Bandar Poker Terbaik.

Entah dengan uang apa ia berkurban. Namun banyak orang yang berasumsi bahwa ia membeli hewan kurban dengan uang hasil melakukan begal, SumoQQ

Hal ini membuat banyak orang mengelus dada. Ia yang mendapatkan uang dari merampas harta orang lain, justru terlihat sangat religius dan rajin beribadah di sosial media. Orang-orang pun bertanya-tanya, apakah ia tidak sadar bahwa tindakannya selama ini salah dan merugikan orang lain? Ia sering bersyukur dan berdoa kepada Tuhan, tapi justru mencari uang dengan cara yang tidak halal. SADIS DAN MIRIS!

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email