Apakah penyakit gerd bisa menyebabkan kematian

Bisnis.com, JAKARTA - Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan gangguan pencernaan dimana asam lambung mengalir naik kembali menuju kerongkongan.

Normalnya, pada jalur yang menghubungkan mulut dan perut Anda, terdapat sebuah katup yang disebut lower esophageal sphincter. Katup ini akan terbuka ketika makanan akan masuk ke perut dan menutup saat makanan mulai masuk ke perut sekaligus untuk mencegah naiknya kembali cairan asam lambung ke kerongkongan. 

Refluks asam lambung dapat terjadi saat katup ini melemah atau dalam kondisi rileks yang seharusnya tidak terjadi, sehingga memungkinkan isi perut dan asam lambung kembali mengalir ke kerongkongan.

Asam lambung yang naik ini mengiritasi lapisan dalam saluran makan sehingga menimbulkan sensasi nyeri di ulu hati, tenggorokan, serta rasa asam pada mulut. 

Rasa terbakar dan sakit di dada terutama setelah makan, sulit menelan, memuntahkan kembali makanan atau cairan asam serta adanya sensasi seperti benjolan di tenggorokan adalah gejala umum dari GERD.

Selain itu, pada malam hari, pengidap GERD juga dapat mengalami gejala lainnya seperti batuk kornis, infeksi kerongkongan (laringitis), sesak napas atau susah tidur.

GERD termasuk salah satu masalah pencernaan yang paling umum dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan pola hidup dan kebiasaan yang tidak sehat lebih berisiko mengalami GERD. Misalnya merokok, makan dalam porsi yang terlalu banyak, minum-minuman beralkohol atau kopi dan terlalu banyak makan makanan berlemak. 

Nah kebanyakan orang percaya bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Tapi benarkah demikian?

Melansir Ai Care, Kamis (16/12/2021), sebetulnya GERD tidak akan langsung menyebabkan kematian pada seseorang. Kasus kematian akibat komplikasi GERD juga terbilang jarang, yakni hanya 0,02 per 100.000 kasus saja.

Sayangnya, GERD dapat menurunkan kualitas hidup seseorang akibat gejala yang ditimbulkannya. Apabila penyakit ini dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, Anda akan mengalami komplikasi seperti peradangan kronis pada esofagus, diantaranya penyempitan esofagus, luka terbuka esofagus, dan kondisi pra-kankeresofagus.

Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala GERD, segera lakukan pengobatan rutin di rumah sakit dan berkonsultasi dengan dokter. 

Biasanya, dokter akan menganjurkan beberapa jenis obat-obatan. Pada beberapa kasus yang berat, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani pembedahan, misalnya fundoplication dan prosedur bariatric. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Editor : Mia Chitra Dinisari

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Apakah penyakit gerd bisa menyebabkan kematian
asam lambung. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) dikabarkan dapat memicu kematian mendadak beredar di media sosial. Dalam narasinya, GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus (kerongkongan), hal ini disebut bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

"🌱Apa itu Gerd?

(Gastroesofagal Refluks)

meninggal mendadak akibat Gerd

Yuk kita belajar...

Setidaknya baca dulu apa artinya supaya lebih aware sama Badan kita.

Enjoy your life.

Nikmati hidup dan bersyukur sebanyak-banyaknya.

🌳Akibat GERD

Mau tahu akibat dari Gerd?

Jika Asam Lambung itu naik kedaerah Dada maka kelak diseputar Dada akan terasa panas seperti terbakar.

Jika ia naik mengenai area Jantung maka ritme detak Jantung bisa terganggu sehingga Jantung bisa berdebar-debar kencang sehingga debarannya seperti Lonceng yang rasanya seperti mau copot saja.

Jika Asam Lambung itu naik kearea Paru-paru maka akan mengganggu fungsi Paru-paru sehingga kita akan menjadi sering sesak nafas.

Jika Asam Lambung itu naik kebagian THT (Tenggorokan, Hidung dan Telinga) maka Tenggorokan akan sering terjadi radang maka akan sulit menelan.

Jika Tenggorokan terjadi infeksi dan kemudian menyempit inilah yang membuat penderita akan merasakan bila tidur seperti dicekik Orang dan Tenggorokan senantiasa terasa ada yang mengganjal," narasinya.

Penelusuran

Dilansir dari Liputan6.com, dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam, mengatakan informasi GERD menyebabkan kematian mendadak adalah tidak benar.

"Informasi di atas hoaks. GERD sebenarnya termasuk penyakit kronis. Jika penyakit berlanjut memang bisa berujung gangguan pada paru-paru. Tetapi GERD sendiri tidak bisa menyebabkan langsung terjadinya kematian (kematian mendadak)," tulis dr. Ari Fahrial Syam kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Rabu (19/2/2020).

Ari menerangkan, ada dua gejala utama GERD, yaitu nyeri dada dan sensasi rasa panas pada dada, seperti terbakar (heartburn). Biasanya nyeri dada disertai mulut pahit. Ari dan tim pernah melakukan survei terkait GERD.

"Karena ada asam yang naik (regurgitasi). Dari hasil survei yang kami lakukan melalui media sosial sampai dengan Mei 2015, dari 1.200 sampel dengan menggunakan kuesioner GERD (GERD-Q) ternyata lebih dari 50 persen responden kemungkinan mengalami GERD," terang dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

"Penelitian yang kami lakukan di lapangan juga mendapatkan, 6 persen masyarakat yang menjadi responden kemungkinan menderita GERD."

GERD mengakibatkan berbagai komplikasi. Ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan. Pada awalnya hanya perlukaan biasa.

"Luka yang terjadi bisa makin luas dan menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah. Bahkan GERD bisa mengakibatkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan yang berujung terjadinya penyakit Barrett’s (lesi prakanker)," Ari menambahkan.

Di luar saluran cerna, komplikasi GERD, yakni asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernafasan bawah (asma), dan paru-paru (fibrosis paru idiopatik).

Sementara itu, terkait GERD dan serangan jantung, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay juga menegaskan, kedua permasalahan kesehatan tersebut sama sekali tidak berhubungan.

Kepada Health Liputan6.com, pasien, lanjut Vito, kerap salah mengartikan sakit lambung dengan gejala serangan jantung.

"Serangan jantung yang mengenai bagian bawah jantung seringkali dirasakan nyeri ulu hati yang mirip dengan GERD. Sehingga sering disalahartikan sakit mag atau lambung. Lalu berujung meninggal," ujar dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten.

"Padahal, (gejala nyeri) mungkin itu memang murni serangan jantung (tapi tidak berkaitan dengan sakit lambung)."

Gejala seperti sakit lambung dan kejang-kejang disertai keringat dingin termasuk tanda-tanda umum serangan jantung. Namun, keluhan seperti nyeri ulu hati bukan penyebab utama seseorang meninggal mendadak. Serangan jantung yang sebenarnya bisa saja yang dialami.

Kesimpulan

GERD menyebabkan kematian mendadak adalah tidak benar. GERD sendiri tidak bisa menyebabkan langsung terjadinya kematian (kematian mendadak). GERD menyebabkan serangan jantung, kedua permasalahan kesehatan tersebut sama sekali tidak berhubungan.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi

https://www.liputan6.com/health/read/4182539/asam-lambung-naik-picu-kematian-mendadak

[lia]

Apakah GERD bisa mengancam nyawa?

Meski tidak mematikan seperti penyakit jantung, GERD sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Penyakit asam lambung yang tidak ditangani dengan tepat bisa memicu komplikasi. GERD bisa dikenali dengan gejala sensasi terbakar di dada (heartburn), sering bersendawa, mual dan muntah, muncul gejala mag, serta sesak napas.

Apakah GERD seumur hidup?

Tetapi beberapa orang dengan GERD mungkin memerlukan obat atau operasi yang lebih kuat untuk meredakan gejala. Dikutip dari FK UI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM mengatakan bahwa GERD dan maag bukanlah penyakit seumur hidup sehingga bisa disembuhkan.

Apakah penyakit GERD itu berbahaya?

GERD sendiri bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, tetapi GERD dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih berbahaya jika tidak diobati dengan baik. Mengutip Healthline, penderita GERD bisa mengalami asam lambung naik lebih dari 2 kali dalam seminggu.

Apakah asam lambung tinggi bisa menyebabkan kematian?

Kerap terdengar kabar kematian mendadak dikaitkan dengan asam lambung dan sakit maag. Dokter ahli pencernaan memastikan, hingga saat ini sakit maag tidak termasuk penyebab kematian.