Apakah nama surah di dalam Alquran yang menceritakan bahwa kita dilarang masuk ke rumah orang lain sebelum mengucapkan salam?

Jakarta -

Dalam pergaulan sehari-hari, kita sering mendengar atau mengucapkan kalimat, "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Ini adalah ucapan salam antara muslim satu dan lainnya ketika bertemu.

Di dalam Al Qur'an terdapat beberapa ayat yang menganjurkan mengucapkan salam, baik saat memasuki rumah orang lain mau pun bertemu sahabat di jalan. Bahkan Allah SWT melarang umat Islam masuk ke rumah orang lain sebelum mengucapkan salah.

Allah SWT berfirman di dalam Surat An-Nur ayat 27 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.

Keutamaan mengucap salam juga diriwayatkan dalam sebuah hadits dengan derajat Muttafaq 'alaih dari Abdullah bin Amr bin al-Ash,

"Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Islam apakah yang paling baik?' Beliau Rasulullah SAW menjawab, 'Engkau memberi makan, dan mengucap salam kepada orang yang kamu kenal maupun orang yang tidak kamu kenal."

Tata Cara Mengucap dan Menjawab Salam


Imam an - Nawawi di dalam Kitab Riyadhus Shalihin di Bab Salam menjelaskan, bahwa orang dianjurkan memberikan salam dengan mengucapkan:

Apakah nama surah di dalam Alquran yang menceritakan bahwa kita dilarang masuk ke rumah orang lain sebelum mengucapkan salam?
Lafal Assalamu'alaikum dalam bahasa Arab Foto: Repro Kitab Riyadhus Shalihin

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Artinya: "Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkahNya tercurah kepada kalian."

Menurut Imam an - Nawawi, kalimat itu diucapkan dengan menggunakan bentuk jamak. Meskipun yang diberi salam hanya satu orang.

Sementara di dalam kitab Al-Adzkar, Imam an - Nawawi menyebut ada 3 jenis salam bisa gunakan sebagai sapaan atau doa kita terhadap sesama muslim lainnya.


1. Assalamu'alaikum artinya adalah Semoga Keselamatan terlimpah untukmu.


2. Assalamu'alaikum Warahmatullah artinya Semoga Allah Melimpahkan Keselamatan dan Rahmat-Nya untukmu / Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah untukmu.


3. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh artinya adalah semoga Allah Melimpahkan keselamatan, Rahmat dan Keberkahan untukmu. atau Semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahannya terlimpah padamu / kalian.

Kemudian yang menerima, menjawab salam dengan mengucapkan:

Apakah nama surah di dalam Alquran yang menceritakan bahwa kita dilarang masuk ke rumah orang lain sebelum mengucapkan salam?
Lafal Wa'alaikumussalam Foto: Repro Kitab Riyadhus Shalihin

Wa'alaikumus Salam Warahmatullahi Wabarakatuh

Artinya: "Begitu juga semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkahNya tercurah kepada kalian."

Adab Mengucapkan Salam

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam sebuah hadits dengan derajat Muttafaq 'alaih, Rasulullah SAW bersabda:

"Yang muda memberi salam kepada yang tua. Yang berjalan kepada yang duduk, yang sedikit kepada yang lebih banyak."

Di dalam hadits riwayat al - Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

"Dan anak kecil mengucapkan salam kepada yang lebih besar."

(erd/erd)

Adab Bertamu Di Dalam Islam

31 Mei 2020 09:52 WIB | dibaca 15944

Apakah nama surah di dalam Alquran yang menceritakan bahwa kita dilarang masuk ke rumah orang lain sebelum mengucapkan salam?

Oleh : Erna Sulistyani 

Majelis Dikdasmen

Ahad, 31 Mei 2020/ 7 Syawal 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

Bertamu adalah salah satu cara untuk meyambung silaturahmi dalam Islam, Islam memberi kebebasan kepada umatnya untuk bertamu, namun dalam bertamu tata krama (adab) harus tetap dijaga agar tujuan bertamu itu dapat terjaga. Dan Islam juga telah mengajarkan tidak bertamu pada tiga waktu aurat, yaitu sehabis Zhuhur, sesudah Isya dan sebelum Subuh.

Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ۚ مِنْ قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنَ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ۚ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ ۚ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’.(Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS : An Nur : 58).

Rumah itu seperti penutup aurat bagi segala sesuatu yang ada di dalamnya sebagaimana pakaian sebagai penutup aurat bagi tubuh. Jika seorang tamu meminta izin terlebih dahulu kepada penghuni rumah, maka ada kesempatan bagi penghuni rumah untuk mempersiapkan kondisi di dalam rumahnya.

Di antara mudharat yang timbul jika seseorang tidak minta izin kepada penghuni rumah adalah bahwa hal itu akan menimbulkan kecurigaan dari tuan rumah, bahkan bisa-bisa dia dituduh sebagai pencuri, perampok, atau yang semisalnya, karena masuk rumah orang lain secara diam-diam merupakan tanda kejelekan. Oleh karena itu, Allah Subhanahu Wa ta’ala melarang kaum mukminin untuk memasuki rumah orang lain tanpa seizin penghuninya.

Dalam bertamu, Allah juga memberikan aturan sebagai berikut : 

🌷 Meminta izin maksimal tiga kali 

Rasulullah  Shallallahu ‘Alaihi  Wa sallam  mengajarkan kepada kita, bahwa batasan untuk meminta izin untuk bertamu adalah tiga kali. Sebagaimana dalam sabdanya,

عن أبى موسى الاشعريّ رضي الله عمه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه و سلم: الاستئذانُ ثلاثٌ، فان أذن لك و الاّ فارجع

Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiallahu’anhu, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!’” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut memberikan bimbingan kepada kita bahwa batasan akhir meminta izin itu tiga kali. Jika penghuni rumah mempersilahkan masuk maka masuklah, jika tidak ada jawaban atau keberatan untuk menemui pada waktu itu maka pulanglah. Yang demikian itu bukan suatu aib bagi penghuni rumah tersebut dan bukan celaan bagi orang yang hendak bertamu, jika alasan penolakan itu dibenarkan oleh syariat.

🌷 Mengucapkan Salam dan Minta Izin Masuk 

Terkadang seseorang bertamu dengan memanggil-manggil nama yang hendak ditemui atau dengan kata-kata sekedarnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan, hendaknya seseorang ketika bertamu memberikan salam dan meminta izin untuk masuk. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nuur : 27)

Adapun dalil Hadits Nabi lainnya adalah sebagai berikut :

انّ رجلا من بنى عامر استأذن على النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم وهو في البيت فقال: أألج؟ فقال النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم لخدمه: آخرج الى هذا فعلّمه الاستئذان غقل له: السّلام عليكم

Artinya : Bahwa ada seorang laki-laki Bani Amir meminta izin kepada Nabi saw., sedang Nabi saw. Berada di dalam rumah, katanya : apakah aku boleh masuk? Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. kemudian bersabda kepada khadamnya : “keluarlah temui orang itu, beritahukan kepadanya cara meminta izin yaitu dengan ucapan : Assalamu’alaikum!. Apakah aku boleh masuk? (HR. Ahmad dari Bukhari)

Juga Hadist lain:

لا يؤذن له حتّى يسلّم

Artinya : Tidak boleh diberi izin hingga dia bersalam. (H.R. Bukhari)

Dalam hal ini (memberi salam dan minta izin), sesuai dengan poin pertama, maka batasannya adalah tiga kali. Maksudnya adalah, jika kita telah memberi salam tiga kali namun tidak ada jawaban atau tidak diizinkan, maka itu berarti kita harus menunda kunjungan kita kali itu.

Adapun ketika salam kita telah dijawab, bukan berarti kita dapat membuka pintu kemudian masuk begitu saja atau jika pintu telah terbuka, bukan berarti kita dapat langsung masuk. Mintalah izin untuk masuk dan tunggulah izin dari sang pemilik rumah untuk memasuki rumahnya.

Hal ini disebabkan, sangat dimungkinkan jika seseorang langsung masuk, maka ‘aib atau hal yang tidak diinginkan untuk dilihat belum sempat ditutupi oleh sang pemilik rumah. Sebagaimana diriwayatkan dari Sahal ibn Sa’ad radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi  Wa sallam bersabda:

اِنّما جُعل الاستئذان من أجل البصر

“Sesungguhnya disyari’atkan minta izin adalah karena untuk menjaga pandangan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

🌷 Ketukan Yang Tidak Mengganggu 

Sering kali ketukan yang diberikan seorang tamu berlebihan sehingga mengganggu pemilik rumah. Baik karena kerasnya atau cara mengetuknya. Maka, hendaknya ketukan itu adalah ketukan yang sekedarnya dan bukan ketukan yang mengganggu seperti ketukan keras yang mungkin mengagetkan atau sengaja ditujukan untuk membangunkan pemilik rumah. Sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu,

إن أبواب النبي صلى الله عليه وسلم كانت تقرع بالأظافير

“Kami di masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi  Wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrodbab Mengetuk Pintu)

🌷 Posisi Berdiri Tidak Menghadap Pintu Masuk 

Hendaknya posisi berdiri tamu tidak di depan pintu dan menghadap ke dalam ruangan. Poin ini juga berkaitan hak sang pemilik rumah untuk mempersiapkan dirinya dan rumahnya dalam menerima tamu. Sehingga dalam posisi demikian, apa yang ada di dalam rumah tidak langsung terlihat oleh tamu sebelum diizinkan oleh pemilik rumah. Sebagaimana amalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abdullah bin…

Semoga bermanfaat..

Apa isi surat An

QS. An-Nur Ayat 27 Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.

Apa isi kandungan surat an

28. Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surat An

Di antara surah yang sangat istimewa dalam Alquran adalah surah an-Nur. Surah ini merupakan surah ke-24 dalam Alquran atau juz ke-18 dan memiliki 64 ayat.