Apakah investasi reksadana bisa rugi

Banyak orang mau mulai investasi, tapi tidak semua berani take action. Salah satu hambatan terbesar adalah takut risiko kehilangan uang akibat rugi. Semua investasi mengandung risiko dan nggak selalu untung, tapi disini kita kupas kalau risiko tidak semenakutkan itu. Ada cara untuk mengurangi risiko dan tetap investasi dengan tenang.

Kenapa Investasi Bisa Rugi?

Kita harus paham dulu apa penyebab kerugian investasi, spesifik pada reksadana. Kerugian pada investasi reksadana ada 2 yaitu: (1) kerugian permanen dan (2) kerugian sementara.

  • Kerugian permanen terjadi ketika kamu jual reksadana di bawah harga beli. Misalnya, beli di Rp 1000 per unit, dan jual di Rp 900 per unit. Kamu akan merealisasi rugi Rp 100 per unit.

  • Kerugian sementara artinya kerugian tercatat tapi belum terealisasi. Misalnya, reksadana kamu nilainya turun dari Rp 1000 ke Rp 900, namun kamu belum menjualnya. Artinya kerugian Rp 100 per unit hanya catatan saja.

Penyebab dua kerugian tersebut karena naik-turunnya harga reksadana atau sering disebut volatilitas. Simpelnya, volatilitas adalah stabil atau tidaknya pergerakan harga sebuah reksadana. Semakin rendah volatilitas maka, semakin stabil pergerakan harga sebuah reksadana. Sebaliknya, semakin tinggi volatilitas menandakan semakin stabil pergerakan harga.

Volatilitas Tidak Mencerminkan Masa Depan Harga Reksadana

Banyak investor pemula belum tahu bahwa tinggi-rendahnya volatilitas harga reksadana tidak mencerminkan harga di masa depan. Reksadana dengan volatilitas tinggi bisa saja harganya tetap naik di masa depan, tapi reksadana dengan volatilitas rendah belum tentu harganya naik di masa depan.

“Kenapa bisa begitu?”

Volatilitas hanya mencerminkan pergerakan harga pasar akibat transaksi jual-beli setiap hari sehingga harganya bisa naik-turun.

Sedangkan, masa depan harga sebuah reksadana ditentukan fundamental instrumen pada reksadana tersebut. Misalnya reksadana saham, masa depan harga reksadananya tergantung baik/tidaknya kinerja masa depan perusahaan yang sahamnya ada di reksadana itu. 

Banyak Kerugian Datangnya dari Volatilitas

Tadi sempat dibahas tentang rugi permanen/sementara. Biasanya, reksadana yang volatilitasnya tinggi seperti saham, harga bisa naik-turun dengan ekstrim. Ketika harganya turun, banyak yang ketakutan dan malah jual di bawah harga beli, akhirnya rugi permanen.

Setelah beberapa saat, ternyata harga reksadana naik lagi secara ekstrim. Nah, seandainya tidak menjualnya saat turun, tidak ada rugi permanen kan? Ingat, volatilitas harga hanya sementara.

Sebaliknya, lebih sabar dan memberi waktu untuk harga reksadana naik di masa depan, kita bisa merealisasikan keuntungan tanpa harus mengalami kerugian akibat volatilitas harga.

Asalkan reksadananya punya track record baik dan dikelola manajer investasi yang baik pula, kita bisa bersabar untuk kenaikan harga di masa depan. Yuk, berinvestasi dengan tenang tanpa terganggu volatilitas harian.

Investasi adalah salah satu pilihan banyak orang untuk menyimpan sekaligus menambah kekayaan. Kelebihan nilai investasi adalah keuntungan yang dihasilkan jauh lebih besar daripada menabung biasa. Ada banyak jenis investasi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, namun banyak macam investasi justru sering membuat Anda bingung memilih mana yang terbaik. Secara teori ekonomi investasi merupakan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tapi digunakan untuk produksi berikutnya.

Manfaat Investasi

Nilai Aset Meningkat. Investasi secara otomatis bisa meningkatkan nilai aset yang dimiliki. Aset yang dimaksud tidak hanya properti namun juga uang yang tersimpan sebagai dana investasi. Dana yang disisihkan untuk investasi tentunya akan berkembang seiring waktu.

Menyiapkan Masa Depan. Memasuki usia tua, meskipun keinginan untuk bekerja masih membara namun fisik sudah tidak memungkinkan untuk bekerja. Disinilah investasi Anda di masa muda akan sangat bermanfaat. Investasi saat muda merupakan cara yang tepat untuk membantu mempersiapkan hari tua lebih indah.

Merdeka Secara Finansial. Merdeka atau bebas secara finansial berarti terbebas dalam lilitan masalah keuangan. Anda dapat dikatakan bebas karena dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan sendiri. Selain itu, Anda juga memiliki aset dan tabungan untuk masa depan.

Prinsip dalam melakukan investasi yaitu high risk, high return yang artinya semakin tinggi risiko maka semakin besar pula keuntungan yang didapatkan. Hal ini yang membuat seorang pemula sering ragu untuk melakukan investasi. Mereka cenderung takut untuk menanggung konsekuensi gagal investasi dan kehilangan uang. Apakah ada investasi dengan keuntungan besar namun memiliki risiko rendah? Tentu saja ada, investasi ini adalah yang paling diminati oleh pemula. Salah satu investasi dengan risiko rendah yaitu reksadana pasar uang.

Apa yang Dimaksud Reksadana?

Pengertian reksadana adalah salah satu jenis investasi berbentuk perusahaan penghimpun dana dari masyarakat sebagai investor yang hendak menanam modal. Dana yang terkumpul nantinya akan di investasikan ke dalam beberapa instrumen seperti obligasi, deposito dan saham.

Cara Reksadana Bekerja

Berbeda dengan investasi lain seperti saham, obligasi dan deposito. Reksadana akan membuat Anda berinvestasi dari nominal yang sangat kecil. Namun Anda tidak perlu khawatir karena semua alur investasi Anda sudah diurus oleh manajer investasi. Risiko Reksadana pun cenderung lebih rendah dengan keuntungan yang cukup menjanjikan.

Cara reksadana bekerja :

  • Manajer investasi mulai menghimpun dana dari nasabah
  • Banyaknya dana yang dihimpun akan diinvestasikan ke sejumlah instrumen sesuai dengan kesepakatan
  • Nasabah selanjutnya akan menerima laporan investasi berupa kinerja produk, komposisi aset dan portofolio efek

Reksadana merupakan salah satu investasi yang aman karena perusahaan Reksadana biasanya sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Banyak orang menganggap Reksadana bisa dikatakan sebagai investasi yang relatif rendah risikonya namun Reksadana terbagi menjadi 4 jenis yaitu Reksadana pasar uang, Reksadana pendapatan tetap, Reksadana campuran dan Reksadana saham.

  1. Reksadana Pendapatan Tetap

    Jenis Reksadana ini biasanya menempatkan dana investasi pada obligasi dan masuk dalam kategori investasi menengah. Dikatakan demikian karena jangka waktu investasi panjang yaitu 1 tahun, 3 tahun bahkan 5 tahun.

  2. Reksadana Saham

    Jenis reksadana ini adalah investasi saham yang mempunyai risiko cukup tinggi.  Namun dengan potensi pengembalian atau untung yang sangat tinggi juga. Biasanya Reksadana saham digunakan untuk tujuan jangka panjang seperti biaya pendidikan  dan dana pensiun.

  3. Reksadana Campuran

    Produk ini memakai obligasi dan saham dengan imbalan yang cukup terbilang besar. Namun tidak lebih besar dari Reksadana saham. Selain itu memiliki risiko cukup tinggi yang bisa saja terjadi.

  4. Reksadana Pasar Uang.

    Produk ini yang akan dibahas selanjutnya merupakan investasi pada deposito dan memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Produk bertipe ini memiliki risiko sangat rendah.

    Dari keempat jenis Reksadana yang paling diminati dan dianggap rendah risiko adalah Reksadana pasar uang.

Reksadana Pasar Uang

Pengertian Reksadana pasar uang yaitu jenis Reksadana yang menginvestasikan seluruh uang investor dalam pasar uang. Instrumen pasar uang yang dimaksud bisa berupa surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Instrumen pasar uang yang paling diminati yaitu Sertifikat Bank Indonesia atau SBI, Obligasi, Deposito berjangka yang seluruh jatuh temponya kurang dari satu tahun.

Jika Anda bandingkan dengan Reksadana lain reksadana pasar uang memiliki risiko yang paling rendah. Investasi yang dilakukan melalui reksadana pasar uang sangat mudah dicairkan. Walaupun sangat menjanjikan, keuntungan yang didapat dari reksadana pasar uang tidak lebih besar daripada jenis Reksadana lainnya.

Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang

Walaupun reksadana pasar uang keuntungannya tidak lebih besar dari Reksadana lain, namun berikut keuntungan investasi reksadana pasar uang yang harus Anda ketahui:

  1. Keuntungannya Lebih Tinggi

    Keuntungan yang didapat jika Anda melakukan investasi Reksadana biasanya sekitar 6% sampai 7% setiap tahunnya. Namun jika dibandingkan dengan menyimpan uang biasa dalam rekening tabungan maka nilai bunga yang didapat sangat kecil. Bahkan jika nominal tabungan Anda kurang dari 1 juta rupiah bunga yang didapat yaitu 0%. Lain halnya jika Anda menginvestasikan uang dalam reksadana pasar uang. Keuntungan yang didapat akan berkali lipat.

  2. Minimal Memulai Reksadana Pasar Uang Hanya Rp 100.000,-

    Memulai investasi dengan nominal kecil biasanya menjadi pilihan untuk Anda yang baru mulai mencoba berinvestasi. Reksadana pasar uang adalah salah satu instrumen yang cocok karena hanya dengan Rp.100.000,- Anda sudah bisa mulai berinvestasi. Tentu saja keuntungan yang didapat akan berbeda dengan Anda yang memulai investasi dengan jumlah besar. Namun tak ada salahnya mencoba dari nominal kecil.

  3. Pengambilan Dana Bisa Dilakukan Kapan Saja

    Kelebihan lain reksadana pasar uang yang tidak dimiliki oleh instrumen investasi lainnya yaitu fleksibilitas pengambilan uang. Dana yang diinvestasikan dapat diambil kapan saja tanpa harus menunggu jangka waktu tertentu. Proses pencairannya pun relatif mudah karena dapat dilakukan secara online. Selain itu uang dapat ditarik tanpa terkena denda sepeserpun.

Beberapa Risiko Reksadana Pasar Uang yang Harus Anda Ketahui

Risiko Gagal Bayar’

Salah satu produk yang ada dalam reksadana pasar uang yaitu obligasi dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Obligasi atau surat utang memiliki kemungkinan dilunasi tepat waktu atau tidak bisa dilunasi atau gagal bayar.  Anda bisa saja mengalami kerugian saat berinvestasi melalui reksadana pasar uang, namun ada solusinya yaitu Anda disarankan membeli obligasi pemerintah. Karena obligasi pemerintah lebih aman dibanding obligasi swasta atau perusahaan lainnya.

Redemption Besar-Besaran

Kerugian reksadana pasar uang juga akan terjadi jika investor besar menarik uang mereka secara besar-besaran (redemption). Misalnya jumlah dana di reksadana pasar uang A mencapai 300 Miliar dan pada waktu bersamaan investor menarik dana hingga 190 MIliar hal ini akan membuat reksadana pasar uang terpaksa dijual sebelum tanggal jatuh tempo. Jika reksadana pasar uang dijual sebelum jatuh tempo maka akan terjual dibawah harga pasar. Hal ini akan membuat kerugian bagi Anda.

Jenis investasi reksadana pasar uang memang banyak diminati oleh para investor pemula, beberapa bank menawarkan investasi ini diantaranya CIMB Niaga, informasi lebih lanjut mengenai reksadana CIMB Niaga klik disini.

Apakah uang kita akan habis di reksa dana?

Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara Anda yang belum mengetahui bahwa uang yang diinvestasikan di reksa dana tidak akan hilang sampai Rp0. Semoga bermanfaat!

Apakah reksadana harus membayar tiap bulan?

Salah satu jenis investasi yang cukup populer di kalangan pemula adalah reksadana. Namun, sering kali muncul pertanyaan dari para pemula apakah reksadana harus setor setiap bulan. Jawabannya singkatnya, tidak harus.

Apa kekurangan dari reksadana?

Tetap ada risiko yang mengintai. Pertumbuhan reksadana bergantung pada kinerja pasar. Reksadana memiliki biaya yang tinggi seperti pengeluaran komisi untuk manajer investasi. Kurangnya transparansi dalam kepemilikan investasi.

Berapa keuntungan investasi di Reksadana?

Belakangan, reksadana juga cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia karena minim risiko dan keuntungannya kompetitif. Platform yang menyediakan investasi reksadana adalah OVO | Invest. Imbal hasil yang ditawarkan pun cukup menggiurkan yakni mulai dari 4 persen hingga 6,7 persen per tahunnya.