Apakah harga solar lebih mahal dari bensin

Ini Alasan Harga Premium di Bali Lebih MahalSelasa, 13 Januari 2015 pukul 18.45 (7 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Pemerintah telah menetapkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium terhitung 1 Januari 2015 menjadi Rp 7.600 dari sebelumnya Rp 8.500 per liter. Namun, harga tersebut berbeda-beda setiap daerahnya seperti Bali dengan harga Rp 7.950 per liter.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang mengatakan Peraturan Daerah (Perda) Bali menetapkan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 10 persen, sehingga harga premium lebih mahal dibandingkan wilayah lain.

"Kami hanya memenuhi peraturan atau perundangan yang berlaku. Di daerah-daerah lain hanya lima persen, jadi harga premium Rp 7.600 per liter," kata Bambang kepada Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (2/1/2014).

Menurut Bambang, Pertamina bisa saja mematok harga premium di Bali sama dengan Pulau Jawa. Namun, aturan PBBKB sebesar 10 persen harus dihapus terlebih dahulu.

"Bisa kami jual Rp 7.600 per liter dengan catatan Perda-nya dicabut sehingga PBBKB kembali 5 persen," ucapnya.

Diketahui, pemerintah dalam menetapkan harga premium berdasarkan enam formula. Selain itu, BBM pun dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, BBM tertentu untuk jenis minyak tanah dan solar (khusus solar disubsidi Rp 1.000). Kedua, BBM khusus penugasan dan ketiga BBM umum (non subsidi)

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan enam formula penetapan harga eceran BBM. Pertama harga dasar, yang sesuai dengan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Formula kedua yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Komponen ini akan dimasukan dalam harga dasar yang akan ditetapkan pemerintah. Kemudian formula ketiga, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

"Untuk BBM tertentu dan khusus penugasan, PBBKB kena lima persen. Sedangkan BBM umum ditetapkan Pemda," kata Sudirman di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Formula keempat, subsidi hanya diberikan untuk BBM tertentu yaitu jenis solar sebesar Rp 1.000 per liter menjadi Rp 7.250 per liter (berlaku 1 Januari 2015).

Formula kelima, margin badan usaha yang hanya diberikan pada BBM umum, dengan batas bawah 5 persen dan batas atas 10 persen.

"Sedangkan formula keenam yaitu tambahan biaya distribusi dan penyimpanan yang hanya untuk BBM khusus penugasan, yaitu sebesar 2 persen," ujarnya. (TRIBUN-BALI.COM, 2 Januari 2015)

Pernahkah Anda bepergian ke suatu daerah dan mendapati beberapa harga BBM yang tidak sama dengan yang ada di daerah asal Anda? Perlu diketahui bahwa harga BBM Pertamina, terutama yang nonsubsidi, memang tidak rata.

Ada daerah yang mengenakan harga yang lebih murah, seperti Jakarta, ada juga yang lebih mahal, misalnya daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Namun, apa penyebabnya? Simak penjelasan seputar alasan di balik perbedaan harga BBM nonsubsidi berikut ini!

1. BBM Subsidi dan BBM Nonsubsidi

Sebelum membahas seputar perbedaan harga BBM nonsubsidi, ada baiknya kita memahami apa itu BBM subsidi dan yang mana yang bukan. Seperti yang kita telah ketahui bersama, PT Pertamina (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Maka dari itu, pemerintah juga akan terlibat langsung dalam menentukan harga BBM Pertamina. Salah satunya adalah dengan cara memberi subsidi pada beberapa jenis BBM, seperti Premium dan Solar. Jadi, harga BBM tersebut pun menjadi lebih rendah.

Namun, jangan sampai salah kaprah karena tidak semua orang bisa menggunakan BBM subsidi. Pastikan Anda memang berhak menggunakan BBM subsidi dengan mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 18 Tahun 2013. Dengan begitu, Anda akan membantu pemerintah menyalurkan subsidi secara lebih tepat sasaran.

Tapi, apabila ternyata Anda tidak berhak menggunakan BBM subsidi, jangan ragu untuk menggunakan BBM nonsubsidi. Bagaimanapun juga, kualitas yang Anda peroleh juga akan sebanding dengan uang yang Anda keluarkan.

Jika pada saat mengisi BBM Anda mendapati harga BBM Pertamina nonsubsidi yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya, hal ini bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, penentuan harga ini juga mempertimbangkan biaya pengangkutan BBM ke daerah konsumen.

Secara sederhananya, biaya pengangkutan ini akan ditanggung oleh para konsumen. Kemudian, semakin jauh lokasinya dari kilang minyak, maka akan semakin mahal juga harga BBM nonsubsidinya.

Namun begitu, perlu disadari bahwa pemerintah juga turut memastikan perbedaan harga yang ada tidak terlalu besar. Alasannya adalah agar para pengendara tidak merasa terbebani.

3. Kualitas yang Sama Baiknya

Meski harga BBM Pertamina nonsubsidi di setiap daerah berbeda, perlu diketahui bahwa kualitasnya sama-sama baiknya. Hal ini disebabkan oleh PT Pertamina (Persero) yang mengerahkan para pengawas di setiap SPBU yang bertugas untuk memeriksa kualitas BBM sebelum akhirnya lolos dan bisa ditawarkan kepada para pengendara.

4. Kisaran Harga BBM Pertamina Nonsubsidi

Setelah membaca penjelasan seputar perbedaan harga BBM nonsubsidi, apakah Anda mempertanyakan apa saja BBM tersebut dan berapa harganya?

Perlu dipahami, adapun BBM nonsubsidi tersebut, antara lain Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Racing, Pertamina Dex dan juga Dexlite. Berikut adalah kisaran harganya:

  • Pertamax: Rp9.000 – Rp9.400
  • Pertamax Turbo: Rp12.200 – Rp12.700
  • Pertamina Dex: Rp11.150 – Rp11.550
  • Dexlite: Rp9.500 – Rp9.900

Demikian tadi penjelasan singkat mengenai BBM nonsubsidi dan mengapa harganya berbeda di tiap daerah. Kesimpulannya, perbedaan harga ini disebabkan oleh jarak yang berbeda-beda dari kilang minyak. Namun, perlu disadari bahwa perbedaan harga BBM Pertamina nonsubsidi ini tidaklah signifikan atau mempengaruhi kualitas BBM yang Anda beli.

Dapatkan BBM Pertamina dengan harga yang kompetitif di tiap SPBU Pertamina di daerah Anda. Temukan lokasinya dengan mengakses aplikasi MyPertamina atau download sekarang juga di Google Play Store (Android) dan juga Apple App Store (iPhone).

Kenapa solar lebih mahal dari bensin?

Jakarta, IDN Times - Mobil-mobil diesel biasanya dibanderol lebih mahal dari mobil bermesin bensin. Sebab, selain material mesinnya lebih kuat, mesin-mesin diesel ternyata juga lebih handal melibas banjir, lho.

Berapa harga 1 liter solar?

Sementara, harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sebelumnya, harga BBM Pertamina per 1 September 2022 turun untuk harga BBM Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

harga BBM solar naik berapa?

Presiden Joko widodo resmi menaikkan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar mulai hari ini 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. Sementara harga BBM jenis solar yang saat ini sebesar Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Berapa harga solar subsidi 2022?

Pertamina (Diperbarui sejak 3 September 2022): Dexlite CN 51: Rp 17.100 per liter. Pertamax: Rp 14.500 per liter. Pertalite: Rp 10.000 per liter. Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter.