Apakah boleh minum tolak angin setelah minum bodrex

Liputan6.com, Jakarta - Ada hal yang perlu Anda perhatikan ketika minum obat. Ternyata, air putih adalah minuman yang tepat untuk mengonsumsinya.

  • Pemerintah Venezuela Temui Mediator untuk Akhiri Krisis Politik
  • Panjat Gedung di Hong Kong, 'Spiderman Prancis' Serukan Pesan Damai
  • Korsel: Korea Utara Melepaskan Tembakan 2 Rudal Tak Dikenal

Apabila Anda mengonsumsi obat dengan minuman dan makanan ini, maka efek dari obat tersebut tidak akan dirasakan oleh tubuh.

Tak hanya itu, ada bahaya yang mengancam. Paling parah, dosis obat akan berkali-kali lipat sehingga membuat Anda overdosis.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (16/8/2019) berikut 4 minuman yang boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Jus Buah Terutama Lemon

Jangan khawatir, gunakan cuka dan air lemon untuk membersihkan kuku saat cairan nail polish remover Anda tiba-tiba habis. (Foto: Istockphoto)

Jus buah adalah sumber luar biasa yang menyediakan vitamin bagi tubuh. Ketika Anda meminum obat maka disarankan untuk tidak mengonsumsi jus dari buah-buah segar, terutama lemon.

Jika Anda ingin meminumnya maka lebih baik dua jam setelah makan. Buah-buahan mengandung senyawa flavonoid yang memengaruhi metabolisme, obat-obatan yang baru saja masuk ke dalam tubuh juga akan terpengaruhi oleh efek minuman tersebut.

Dalam kasus yang parah, efek yang bisa ditimbulkan adalah gangguan detak jantung hingga sakit kepala.

2. Susu

Ilustrasi susu (dok. Pixabay.com/Couleur/Putu Elmira)

Susu mengandung banyak komponen kalsium yang digunakan untuk mengkonsolidasikan gigi dan tulang.

Namun, ketika Anda minum obat antibiotik, Anda harus abstain atau membatasi kebiasaan menggunakan susu dan produk jadi dari susu (keju, yoghurt) dengan tingkat maksimum.

Reaksi yang tidak terduga: Kalsium bereaksi dengan obat antibiotik dan menciptakan garam kalsium yang tidak dapat meleleh dalam air.

Akibatnya, obat diserap satu bagian melalui sistem pencernaan atau dihilangkan sama sekali. Akibatnya, efeknya berkurang.

3. Teh

Ilustrasi kantung teh (iStockphoto)

Anda tidak boleh minum teh (terutama teh hitam dan teh hijau) saat sedang minum obat.

Reaksi yang tidak terduga: Senyawa tanin dalam teh menghambat penyerapan Iron (Fe) dalam tubuh. Oleh karena itu, minum teh bersamaan atau setelah minum obat tidak baik. Jika Anda sangat membutuhkan teh, Anda dapat meminumnya setidaknya 1,5 jam setelah minum obat.

4. Kopi dan Minuman yang Mengandung Kafein

Ilustrasi Foto Biji Kopi (iStockphoto)

Kopi dan minuman mengandung kafein, misalnya, Coca Cola dapat membuat efek lain dalam tubuh apabila dikonsumsi bersamaan atau tak lama setelah minum obat.

Obat mengandung senyawa Teofilin yang memengaruhi persepsi sensorik dalam sistem kardiovaskular. Ini mirip dengan kafein.

Jika Anda minum kopi atau minuman yang mengandung kafein pada saat Anda minum obat untuk mengobati asma dan bronkitis, Anda akan mengalami efek overdosis: sakit kepala, khawatir, dan gangguan detak jantung.

Adem Sari – Panas dalam merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami gejala berupa sariawan, bau mulut, serta gangguan tenggorokan. Salah satu solusi paling tepat untuk mengatasi panas dalam adalah dengan minum Adem Sari. Minuman larutan penyegar ini mengandung sejumlah bahan herbal yang terbukti ampuh untuk mengatasi gejala panas dalam.

Adem Sari merupakan merupakan minuman penyejuk yang mengandung komposisi berupa ekstrak Cinamommum burmanni, Citrus aurantifolia, Alyxia stellata, dan asam askorbat atau vitamin C. Kombinasi bahan-bahan herbal tersebut membuat minuman penyejuk ini mampu mengatasi gejala panas dalam. Lalu, bolehkah minum obat setelah minum Adem Sari? Berikut penjelasannya.

Aturan Minum Adem Sari Bersamaan dengan Obat-Obatan Lain

Adem Sari merupakan larutan penyegar yang cocok dikonsumsi untuk meredakan gejala panas dalam yang mengarah pada kondisi sariawan, bibir pecah-pecah, dan sakit tenggorokan. Manfaat Adem Sari sebagai pereda panas dalam didapatkan dari bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii).

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam National Center for Biotechnology Information mengungkapkan bahwa ekstrak kayu manis mengandung senyawa aktif, yaitu antibakteri dan antioksidan. Kedua senyawa aktif ini memiliki peran dalam meredakan panas dalam. Sementara itu, sebuah studi dalam jurnal Pennington Biomedical Research Center juga mengungkapkan bahwa ekstrak kayu manis memiliki efek antiinflamasi untuk meredakan peradangan.

Selain itu, Adem Sari juga mengandung jeruk nipis atau Citrus aurantifolia. Penelitian dalam jurnal National Center for Biotechnology Information mengungkapkan bahwa jeruk nipis memiliki bahan aktif berupa antioksidan. Adanya kandungan senyawa aktif ini dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga dapat melawan penyebab panas dalam, seperti virus dan bakteri.

Adem Sari juga mengandung vitamin C yang dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin C sehari-hari. Pasalnya, vitamin C memiliki peran penting untuk membantu melawan bakteri atau virus penyebab panas dalam. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Maastricht University dalam Journal of Leukocyte Biology yang menyatakan bahwa vitamin C berperan untuk membantu tubuh dalam memperbanyak produksi fagosit dan limfosit. Kedua sel darah putih tersebut berperan dalam membantu melindungi tubuh dari infeksi yang menyebabkan panas dalam.

Adem Sari memang mengandung bahan-bahan yang efektif untuk meredakan panas dalam. Namun, apakah Adem Sari boleh diminum bersamaan dengan obat-obatan lain? Jawabannya adalah tidak dianjurkan. Mengapa? Minum obat setelah minum Adem Sari bisa mengurangi khasiat obat dan Adem Sari itu sendiri. Jika hal ini terjadi, maka khasiat dari kedua produk tersebut tidak dapat bekerja dengan maksimal.

Jadi, sebaiknya hindari minum obat setelah minum Adem Sari. Tujuannya agar khasiat dan efektivitas dari kedua produk tersebut bisa bekerja dengan maksimal. Dengan begitu, maka manfaat keduanya bisa Anda dapatkan. Jika mengonsumsi keduanya secara bersamaam dikhawatirkan akan mengganggu khasiatnya, sehingga tubuh Anda tidak bisa mendapatkan manfaat dari produk tersebut.

Meski begitu, sejauh ini belum diketahui secara pasti mengenai efek samping minum Adem Sari bersamaan dengan obat-obatan lain. Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dengan begitu, maka Anda bisa mendapatkan saran terbaik mengenai cara mengonsumsi Adem Sari yang aman untuk kesehatan.

Itu dia penjelasan mengenai aturan minum Adem Sari dengan obat-obatan lain. Karena tidak dianjurkan, maka pastikan Kamu tidak minum obat setelah minum Adem Sari. Sebaiknya, berikan jeda waktu selama 1 – 2 jam setelah minum Adem Sari, kemudian Kamu baru bisa mengonsumsi obat-obatan lain agar khasiatnya lebih maksimal di dalam tubuh.

Bolehkah minum Tolak Angin bersamaan dengan obat lain?

Kedua obat ini, boleh dikonsumsi secara bersamaan karena tidak memiliki efek yang berlawanan.

Berapa lama jeda waktu minum obat setelah minum Tolak Angin?

Jadi, untuk menjaga efektifitas obat, baiknya Anda beri jeda 1-2 jam antara konsumsi obat dengan jamu tersebut ya..

Setelah minum Bodrex apakah boleh minum obat lain?

Halo, Ibu Dewi Terima kasih telah menggunakan fitur #tanyabodrex. bodrex aman untuk dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik, tetapi untuk obat lainnya yang bapak/ibu maksud sebaiknya dikonsultasikan ke dokter yang memberikan obat tersebut, supaya tidak terjadi kesalahan penyampaian informasi mengenai "obat lain" yang ...

Berapa jam jarak minum obat Bodrex?

Misalnya saja, dapat dikonsumsi orang dewasa 3-4 x 1 tablet dalam sehari. Beri jeda setidaknya 4 jam dari satu waktu minum ke waktu lainnya. Jika sakit kepala sudah hilang, Anda tidak perlu melanjutkan konsumsi obatnya.