Apakah boleh mengikat jilbab ke belakang?

Buya Yahya meberikan tanggapannya soal ragam anggapan vaksinasi yang muncul di kalangan masyarakat dalam sebuah video kajiannya yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (6/7/2021). 

Apakah boleh mengikat jilbab ke belakang?

Baca Selanjutnya:

Mudah Dibuat dengan 6 Bahan, Resep Adonan Croffle Ala Chef Devina Hermawan, Wangi, Empuk dan Gurih

X

SERAMBINEWS.COM - Kita tentu pernah mendengar gaya jilbab layaknya punuk unta.

Punuk unta yang dimaksud adalah memakai jilbab dengan menonjolkan bagian belakang kepala.

Ada yang berpendapat bahwa memakai jilbab seperti punuk unta akan dilaknat Allah SWT, benarkah demikian?

Lantas, apa hukumnya memakai jilbab layaknya punuk unta?

Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Hal itu seperti dilansir dari video yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV pada 25 Oktober 2019.

Buya Yahya mengungkapkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Nanti akan datang suatu masa yang menimpa kaum-kaum muslimat (wanita) pakai baju tapi seperti telanjang."

Buya Yahya kemudian menceritakan perubahan model baju setiap masanya.

Ia mengingatkan ada baiknya wanita tak hanya menutup aurat namun juga menyembunyikan lekuk tubuhnya.

"Pakai baju seperti telanjang ini setiap masa berbeda-beda model,

Menutup aurat tapi ketat, kayak nggak pakai baju, setiap masa berbeda-beda," ujar Buya Yahya.

"Makanya di dalam menutup aurat tidak hanya menutup aurat, tapi harus menyembunyikan lekuk tubuh, kalau tampak lekuk tubuh haram," imbuhnya.

Mengenai jilbab seperti punuk unta, Buya Yahya mengingatkan untuk tak membuat bagian kepala tampak lebih tinggi.

Buya Yahya menegaskan haram hukumnya menggelung rambut dengan alat tambahan ke atas kepala hingga timbul tonjolan dan tampak seperti punuk unta.

Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa mereka yang mengenakan jilbab seperti punuk unta akan dijauhkan dari rahmat Allah.

Kendati demikian, mengikat rambut ke belakang kepala tetap diperbolehkan.

"Kepalanya kayak punuk unta, itu buatan, artinya sesuatu yang dibuat tinggi, kayak punuk unta di atas kepalanya biar tampak lebih tinggi," kata Buya Yahya.

"Jadi kalau punya rambut nongol dengan sendirinya lain cerita, tapi kalau anda sengaja dikasih alat tambahan kemudian ditonjolkan sampai tinggi itu nggak boleh," tutur Buya Yahya.

"Bahkan Nabi mengatakan, 'jauhkan mereka dari rahmat Allah," pungkasnya.

Berikut video lengkapnya:

Apakah Orangtua Berdosa Membiarkan Anak Perempuannya Tak Berhijab? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Hukum mengenakan hijab bagi perempuan Muslim kerap menimbulkan berbagai pendapat.

Perbedaan sudut pandang juga muncul perihal batasan menutup aurat bagi perempuan Muslim.

Para ulama berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan Muslim diwajibkan menutup aurat.

Untuk perempuan Muslim, wajib hukumnya menutup aurat dengan memakai hijab.

Sementara itu, perintah memakai hijab terdapat dalam Al Quran Surat Al-Ahzab ayat 59.

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.

Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Lantas, bagaimana dengan orangtua yang membiarkan anak perempuannya tak berhijab?

Apakah orangtua tersebut berdosa?

Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Hal itu seperti dilansir dari video yang diunggah di YouTube religiOne pada 15 November 2019.

"Tak masuk surga ayah, tak masuk surga abang, tak masuk surga suami, yang tak ada rasa cemburunya," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad mengungkapkan meski seorang pria rajin beribadah dan berzikir, langkahnya akan dijauhkan dari surga jika membiarkan adik perempuan, istri atau anak perempuan keluar rumah tak mengenakan hijab.

"Ingat, bapak yang rajin sholat, yang rajin puasa sunnah, selangkah lagi kau masuk surga,

selangkah mau masuk jannatul firdaus, tapi anakmu kau biarkan tidak menutup aurat, selangkah juga kakimu ditarik ke dalam neraka jahanam," ujar Ustaz Abdul Somad.

"Ingatlah bapak-bapak yang punya anak gadis, abang-abang yang punya adik perempuan, kau dituntut di hadapan Allah SWT," imbuhnya.

Ustaz Abdul Somad juga menegaskan setiap pemimpin akan bertanggung jawab atas amal perbuatan yang mereka pimpin.

"Setiap kamu pemimpin, dituntut ditanya setiap yang kalian pimpin, adiknya, anaknya, istrinya," pungkasnya.

Berikut video lengkapnya:

(TribunnewsMaker.com/Tiara Susma)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul HUKUM Memakai Jilbab Seperti Punuk Unta, Benarkah Haram? Begini Penjelasan Buya Yahya

Apa hukum mengikat jilbab di leher?

162; Tafsir al-Baidhawi, Beirut : Darush Shadir, Juz IV hal. 78). Kedua, bahwa wajib hukumnya menutupkan/mengulurkan kain kerudung ke atas leher dan dada.

Apakah boleh memakai jilbab tidak menutupi dada?

Seperti dalam surah An-Nuur di atas bahwa, Allah menyuruh kaum muslimah untuk memakai kerudung dengan cara menutup hingga ke dada. Dan dianjurkan seperti itu. Jadi, untuk para kaum muslimah sebaiknya tidak mengikuti trend dan mode busana yang menyimpang dari ajaran agama Islam.

Kenapa tidak boleh memakai hijab seperti punuk unta?

Dengan demikian, dapat disimpulkan dari pendapat para ulama berdasar hadits riwayat Muslim, bahwa hukum jilbab punuk unta adalah dilarang dalam Islam. Sebab, kain yang digunakan ditarik ke atas kepala hingga timbul tonjolan di atas kepala.

Seperti apa hijab sakaratul maut?

Dalam ceramah, Ustadz Abdul Somad mengatakan "Ini ada jilbab namanya jilbab sakaratul maut, dililitkan ke leher. Jangan, jilbab itu harus menutup dada, sampai ke bawah yang kira-kira kalau diturunkan tangan, tangannya tenggelam (tertutup jilbab)".