Apakah ada perbedaan hamil anak pertama dan kedua?

Halodoc, Jakarta - Setelah mempunyai anak pertama untuk beberapa waktu yang lama, beberapa pasangan biasanya mulai membuat rencana untuk anak kedua. Keinginan tersebut mungkin saja dipicu agar mempunyai sepasang anak dengan jenis kelamin yang berbeda. Walau begitu, memang perkara jenis kelamin akan sulit untuk ditentukan sejak awal kehamilan.

Namun, hal yang harus diperhatikan, ternyata terdapat beberapa perbedaan ketika seseorang menghadapi kehamilan kedua dibanding yang pertama. Memang beberapa sumber berpendapat, ibu yang sedang hamil untuk kedua kalinya akan merasakan pengalaman yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan ketika seseorang menghadapi kehamilan kedua dibanding pertama!

Baca juga: Yang Perlu Ibu Lakukan Saat Hamil Anak Kedua

Perbedaan Menghadapi Kehamilan Kedua Dibanding yang Pertama

Umumnya, seorang ibu hamil akan merasa lebih nyaman dan tenang saat menghadapi kehamilan yang kedua. Hal tersebut karena dirinya merasa sudah mempunyai pengalaman akan hal tersebut. Namun, ibu harus tetap menjaga kebugaran fisik dan mental agar kandungan tetap sehat hingga dilahirkan dan menghindari masalah yang dapat timbul.

Maka dari itu, sangat penting untuk selalu memperhatikan riwayat kesehatan yang telah terjadi saat hamil pertama kali, agar dapat dihindari untuk menghadapi kehamilan kedua. Pun, terdapat beberapa hal yang berbeda dapat terjadi dibandingkan saat ibu menjalani kehamilan yang pertama. Berikut beberapa hal yang dapat terjadi saat menghadapi kehamilan kedua:

Perbedaan pertama yang dapat terjadi ketika menghadapi kehamilan kedua dibanding yang pertama adalah masa kehamilan akan terasa lebih cepat. Hal ini terjadi dikarenakan sudah mempunyai pengalaman untuk menjalani kehamilan dan lebih siap saat bersiap setiap harinya untuk beraktivitas. Selain itu, kesibukan mengurus si Anak pertama juga membuat waktu berjalan lebih cepat.

Hal lainnya yang dapat terjadi saat menghadapi kehamilan kedua adalah lebih cepatnya perubahan fisik yang timbul. Salah satu hal yang umum terpengaruh adalah kenaikan berat badan yang drastis dibandingkan yang pertama. Selain itu, sakit pinggang juga lebih sering terjadi dan lebih terasa saat mengandung anak kedua. Maka dari itu, penting untuk menjaga konsumsi makanan sehat agar tubuh tetap sehat saat beraktivitas.

Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan

Refleks bayi mungkin saja terjadi lebih awal ketika seorang ibu menghadapi kehamilan kedua. Bayi di dalam perut juga akan terasa lebih aktif, seperti menendang-nendang perut menjadi lebih sering. Saat kehamilan pertama, hal ini umumnya terjadi saat usia kehamilan di atas 5 bulan, tetapi akan lebih awal ketika menghadapi kehamilan kedua walaupun pergerakan tersebut hanya berupa gerakan kecil.

Jika ibu hamil mempunyai pertanyaan terkait kehamilan kedua, dokter dari Halodoc siap memberi bimbingan. Caranya mudah, ibu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang dimiliki!

Banyak wanita yang mengungkapkan ketika menghadapi kehamilan kedua akan lebih cepat merasa lebih dibandingkan yang pertama. Memang hal ini dapat diperkirakan, karena ibu harus mengurus sang kakak selain menjaga kandungan yang berada di perut. Berkurangnya waktu istirahat berbanding lurus dengan perasaan lelah yang timbul.

  1. Waktu dan Proses Persalinan Lebih Cepat

Memang hal ini belum pasti terjadi, tetapi umumnya seseorang yang menghadapi kehamilan kedua akan merasakan waktu dan proses yang lebih cepat dari sebelumnya. Saat melahirkan untuk yang pertama kali, waktu yang dibutuhkan sekitar 5-12 jam. Tetapi saat kelahiran yang kedua, waktu yang dibutuhkan hanya 2 hingga 7 jam.

Baca juga: Selama Kehamilan, 3 Fungsi Otak Ini Akan Menurun

  1. Pemulihan Pasca Melahirkan Lebih Lama

Seseorang yang menghadapi kehamilan kedua mungkin akan lebih lama merasakan pemulihan setelah melahirkan. Nyeri yang timbul setelah melahirkan umumnya ringan dan sebentar untuk kelahiran pertama, tetapi dapat terasa sangat tidak nyaman saat kehamilan kedua dan semakin memburuk untuk kehamilan-kehamilan selanjutnya. Hal ini terjadi karena tonus otot rahim saat hamil pertama masih lebih baik saat berkontraksi.

Itulah beberapa hal yang dapat terjadi saat ibu menghadapi kehamilan kedua. Setelah ibu membaca artikel ini, diharapkan agar lebih mempersiapkan beberapa hal agar dapat mencegah kemungkinan di atas untuk terjadi. Maka dari itu, tetap menjaga kebugaran tubuh dan konsumsi makanan sehat harus selalu dilakukan.

Referensi:
What to expect. Diakses pada 2020. 10 Ways Your Second Pregnancy May Be Different From Your First
Baby center. Diakses pada 2020. Second pregnancy: Symptoms, differences, and how to prepare

Tak ada yang pasti untuk mengetahui jenis kelamin si Kecil dalam kandungan selain melalui tes USG atau tes darah, namun sungguh tidak sabar mencari nama atau mempersiapkan segala sesuatu atau sekedar memenuhi rasa penasaran Mamy dan Papy.

 Yuk intip dan coba tandai dari semua tanda-tanda jenis kelamin bayi yang mungkin Mamy alami dibawah ini :

Walaupun sepertinya dari table diatas Mamy sudah mengetahui jenis kelamin si Kecil namun sebelum 100% mempercayai tanda-tanda diatas, pastikan lagi kebenarannya dari sisi medis sebelum terlanjur mempersiapkan perlengkapan Si Buah Hati. Pastinya apapun jenis kelaminnya adalah yang terbaik untuk Mamy dan semoga Mamy selalu dalam kondisi sehat ya.

• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID

• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan

Melihat sosok bayi dengan mata kepala sendiri saat pemeriksaan USG merupakan suatu kegembiraan dalam kehamilan. Gerakan janin pun juga menimbulkan perasaan akan kehadiran bayi di dalam perut Anda.

Tentunya Anda ingin segera merasakan kegembiraan tersebut.

Mari kita lihat kapan dan bagaimana gerakan janin itu terasa!

Pada kehamilan bulan keempat, kerangka dan otot bayi berkembang dan bayi sering bergerak aktif misalnya meregangkan tangan dan kakinya di dalam cairan ketuban. Gerakan janin Anda rasakan ketika tangan atau kakinya mengenai dinding rahim. Gerakan janin bukan hanya membuat Anda merasakan keberadaan bayi di dalam perut, melainkan juga komunikasi yang penting dari bayi untuk memberitahukan kondisinya kepada ibu.

Secara umum gerakan janin dirasakan pertama kali pada usia kehamilan ke-18 minggu sampai sekitar ke-20 minggu. Namun, saat merasakan gerakan janin berbeda-beda pada masing-masing individu. Cara merasakannya pun tergantung pada ketebalan lemak di bawah kulit ibu, jumlah cairan ketuban, posisi plasenta, dll. Tidak perlu khawatir bila tidak bisa merasakan gerakan janin meskipun periode tersebut telah terlampaui. Bila Anda bisa memastikan bahwa bayi tumbuh dengan sehat melalui pemeriksaan USG atau lainnya, tenanglah karena berarti tidak ada masalah.

Sebenarnya bayi terus bergerak jauh sebelum ibu merasakan gerakan janin.

Saraf bayi berkembang sejak sekitar kehamilan minggu ke-7, bayi mulai mengemut jarinya sekitar minggu ke-12, dan setelah minggu ke-20, bayi bisa bergerak dengan bebas di dalam cairan ketuban. Pada masa inilah ibu baru mulai merasakan gerakan janin.

Cara merasakan gerakan janin pun berbeda-beda pada setiap orang, seperti halnya perbedaan periode mulai merasakan gerakan janin. Pada awalnya terasa seperti listrik statis mengalir di dalam perut, lalu berubah menjadi ketukan pelan, dan akhirnya berubah menjadi ketukan keras sehingga Anda menyangka bayi sedang menendang. Kadang-kadang Anda bisa pula merasakan bayi cegukan. Bila gerakannya makin intens, kita bisa mengetahui bahwa bayi sedang bergerak hanya dengan melihat perut.

Biasanya menjelang persalinan posisi bayi telah turun sehingga gerakan janin lebih tenang daripada sebelumnya, tetapi hal ini pun tidak berlaku pada semua orang. Kita tidak bisa memukul rata hal ini karena ada juga bayi yang terus bergerak di dalam perut pada saat sebelum ibu mengalami kontraksi.

Gerakan janin adalah komunikasi pertama ibu dengan bayi di dalam kandungan!

Melalui gerakan janin, ibu mengecek apakah bayi sehat atau tidak dan juga berbicara kepada bayi. Bayi juga amat menyukai mengobrol dan bermain-main dengan ibu.

Mari kita nikmati waktu berharga saat berinteraksi dengan bayi di dalam kandungan!

Gerakan janin merupakan salah satu metode untuk memastikan apakah bayi tumbuh dengan baik. Bila selama ini gerakan janin yang terasa menjadi tidak terasa seharian penuh, ada baiknya kita memeriksakan ke RS/klinik untuk memastikannya.

Pada sekitar masa kehamilan minggu ke-32 hingga ke-35, pola tidur dan bangun bayi sudah terbentuk. Kita bisa lebih memastikan apakah bayi tumbuh dengan baik dengan cara menghitung gerakan janin, yakni merekam waktu yang diperlukan bayi untuk bergerak 10 kali, dan melakukan hal ini setiap hari.

1. Dilakukan setiap hari saat ibu rileks, misalnya setelah makan atau sebelum tidur.

2.Berbaringlah menyamping dengan bagian kiri di bawah.

3.Menghitung berapa menit yang diperlukan oleh bayi untuk bergerak dengan jelas 10 kali.

*) Bila sepertinya berbeda dengan biasanya atau bila Anda sama sekali tidak merasakan gerakan bayi yang selama ini terasa, periksakanlah ke rumah sakit atau klinik.

Bila Anda sudah mulai merasakan gerakan janin, tentu Anda merasa khawatir ketika gerakan janin tidak terasa. Namun, sebenarnya bayi juga memiliki waktu tidur dan waktu bergerak di dalam kandungan. Bayi memiliki siklus 60 menitan untuk tidur dan bangun. Bila satu jam telah lewat tetapi gerakan janin tidak terasa, periksakanlah ke rumah sakit atau klinik.

Gerakan janin yang mulai terasa merupakan bukti bahwa bayi tumbuh dengan baik. Pada waktu gerakan janin terasa, sarafnya telah berkembang dan pendengarannya telah sempurna.

Marilah kita banyak-banyak berkomunikasi dengan bayi dengan cara mengelus-elus perut, mengajaknya bicara, mendengarkan musik, dan sebagainya! Tidak ada yang lebih membahagiakan selain merasakan reaksi bayi atas apa yang dilakukan ibu. Kami merekomendasikan permainan menendang, yang merupakan permainan untuk berkomunikasi dengan bayi melalui gerakan janin. Cobalah permainan ini!

*) Permainan menendang

Permainan menendang dimulai dari yang mudah, lalu beranjak ke tahap berikutnya bila sudah menguasai. Ada bayi yang segera merespons, ada juga bayi yang tidak kunjung bereaksi. Sabarlah meskipun bayi tidak merespons. Gerakan Anda tetap tersampaikan kepada bayi. Pilihlah waktu dan tempat saat Anda bisa rileks, lakukan sehari 2-3 kali dan bersabarlah melakukannya hingga lebih dari sebulan.

1. Bila bayi menendang, tepuk bagian yang ditendang tersebut sambil mengatakan, “Tendang!” Setelah 1-2 menit berlalu, bayi akan kembali menendang. Lakukan kembali hal yang sama, yakni tepuk bagian yang sama sambil mengatakan, “Tendang!” Lalu bayi akan menendang di tempat yang sama.

2. Setelah langkah pertama dilakukan berulang-ulang selama beberapa hari, tepuklah bagian yang berbeda dengan yang ditendang bayi sambil mengatakan, “Tendang!” Bayi akan menendang bagian yang ditepuk ibu. Ulangilah hal ini selama 1-2 minggu sampai bayi bisa menendang kembali bagian yang ditepuk ibu.

3. Bila bayi sudah terbiasa, tepuklah perut dua kali sambil mengatakan, “Tendang! Tendang!” Lalu bayi akan merespons dengan menendang dua kali. Bayi akan bisa menendang kembali sejumlah tepukan ibu.