Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi

Bentuk permukaan bumi yang menjadi tempat kita tinggal saat ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu daratan dan perairan. Sebagai makhluk hidup, manusia melakukan sebagian besar aktivitas di daratan. Jika kamu berpikir bahwa daratan yang ditempati saat ini berbentuk datar, kamu salah besar. Sebab, ada berbagai macam bentuk permukaan seperti dataran rendah, dataran tinggi, gunung, pegunungan dan masih banyak lainnya.

Berbicara mengenai gunung, pasti pernah mendengar istilah gunung berapi. Lalu apa itu gunung berapi? Gunung berapi atau gunung api merupakan rekahan dari dalam bumi atau lubang kepudan, tempat keluarnya magma, gas, dan cairan lainnya ke permukaan bumi. Ada pengertian lain mengenai gunung berapi yaitu sebuah saluran yang nantinya akan menjadi jalur keluar batuan cair panas yang berada di bawah bumi atau magma. Tidak semua gunung yang ada di planet bumi ini termasuk ke dalam gunung berapi. Gunung berapi hanya ditemukan di jalur pertemuan dua lempeng bumi atau titik-titik panas di muka bumi.

Sebelum mengetahui apa itu erupsi areal, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu erupsi. Gunung berapi memiliki hubungan erat dengan kata erupsi. Erupsi sendiri merupakan proses keluarnya material yang berasal dari dalam gunung berapi berupa batuan, aliran lava, debu, gas serta material lainnya. Erupsi atau letusan gunung berapi biasanya terjadi akibat adanya proses meningkatnya aktivitas magma dan pergerakan dari lempeng tektonik bumi.

Lalu bagaimana proses terjadinya erupsi? Secara umum erupsi disebabkan karena adanya tekanan tinggi dari dalam bumi secara terus menerus mendorong magma di atasnya. Seiring berjalannya waktu, magma terdorong sedikit demi sedikit bergerak naik sebab magma sendiri memiliki massa yang lebih ringan dibanding dengan batu disekelilingnya. Saat proses itu terjadi, tidak sedikit batuan yang ikut meleleh akibatnya tekanan dari dalam bumi semakin besar sebab magma terhalangai oleh batuan padat(lithosfer) yang sulit untuk ditembus. Ketika lapisan lithosfer sudah tidak mampu menahan tekanan yang begitu besardari dalam bumi, maka akan terjadi ledakan sebagai akibat dari pelepasan energi dalam bumi.

Berdasarkan sifat kekuatan letusan, erupsi dikelompokan menjadi dua yaitu erupsi eksplosif dan efusif

  1. Erupsi eksplosif : erupsi yang menyebabkan ledakan yang besar sebagai akibat dari tekanan gas magmatis yang kuat dari dalam bumi. Material yang keluar bewujud padat dan cair.
  2. Erupsi efusif: kebalikan dari erupsi ekplosif, yaitu erupsi yang tidak menghasilkan ledakan. Hal ini disebabkan karena tekanan yang dihasilkan dari dalam bumi kurang kuat. Material yang keluar biasa berwujud cair dengan sedikit material berbentuk padat.

Selain itu Erupsi dibedakan berdasarkan bentuk lubang kepundan yaitu tempat keluarnya magma dari dalam gunung berapi yaitu:

  1. Erupsi Linear yaitu keluarnya magma melalui retakan yang berbentuk memanjang seperti garis saat terjadinya letusan dari gunung api. Akibat dari erupsi linear ini yaitu terdapat deretan gunung api yang memanjang. Contoh gunung api ini terdapat di Laki Spleet (Islandia) yang memiliki panjang rekahan hingga 30 km.
  2. Erupsi Sentral yaitu ketika terjadi erupsi, magma dan material dari dalam gunung api keluar melalui sebuah lubang atau pusat erupsi, akibatnya terbentuklah kerucut pada gunung berapi. Sebagian besar gunung berapi yang ada di permukaan bumi ini merupakan hasil dari erupsi sentral.
  3. Erupsi Areal adalah saat terjadi erupsi, dapur magma berada sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga dapat melelehkan dan membakar lapisan batuan di sekitar dan akibatnya terbentuklah lubang yang sangat besar. Lava yang keluar dari lubang yang besar ini, mengalir ke daerah yang sangat luas di sekelilingnya. Beberapa contoh dari erupsi areal yaitu Amerika Selatan meliputi wilayah Brazil, Argentina dan Paraguay dan Amerika Serikat di Taman Nasional Yellowstone.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, contoh erupsi areal yang terkenal yaitu Kaldera Yellowstone. Sebelumnya kita perlu tahu apa itu kaldera. Kaldera merupakan kawah gunung api yang sangat besar. Kata kaldera berasal dari bahwa spanyol yang berarti wajan. Kaldera terbentuk dengan dua cara:

  1. Runtuhnya batuan permukaan ke dalam dapur magma. Batuan permukaan yang berada di lapisan atas dapur magma, jatuh ke kantung magma yang kosong karena pergerakan magma. Biasanya magma ini bersifat kental dan mudah mengalir.
  2. Letusan eksplosif dari gunung api menghancurkan batuan di atas permukaan magma. Akibat dari tekanan yang sangat besar dari dalam gunung api. Sehingga menghasilkan ledakan yang dasyat dan dikenal dengan supervulkano.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai erupsi areal, terlebih dahulu kita bahas mengenai Yellowstone yang menjadi contoh erupsi areal.

Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi
Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi
Yellowstone berlokasi di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Yellowstone lebih dikenal dengan sebutan kaldera Yellowstone ini merupakan sebuah gunung api dan beberapa ahli mengatakan jika Yellowstone ini merupakan supervolkano (gunung api super). Letak Taman Nasional ini berada di puncak salah satu gunung terbesar di bumi. Kaldera Yellowstone ini memiliki ukuran 55 km. Hingga saat ini, gunung api Yellowstone masih ada dan terus aktif setiap tahunnya.

Yellowstone pernah meletus sekitar 640.000 tahun yang lalu dan terjadi di Lava Creek, itu merupakan letusan dengan skala penuh dalam sejarah bumi. Saat terjadi letusan, Yellowstone mengeluarkan sekitar 1.000 km3 batu, debu dan abu vulkanik ke angkasa. Para ahli geologi terus melakukan pemantauan dan mengukur jika kaldera Yellowstone ini naik sekitar 1,5 cm setiap tahunnya. Pada pertengahan musim panas tahun 2004 hingga pertengahan musim panas 2008, permukaan kaldera mengalami kenaikan sebanyak 20 cm.

Hingga pada tahun 2010, United State Geological Survey menyatakan bahwa kaldera Yellowstone masih terus mengalami kenaikan namun terus melambat secara signifikan. Tidak ada bukti bahwa letusan Yellowstone akan terjadi dalam waktu dekat, namun interval terulang kembali kejadian ini tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Selain itu, para ahli menemukan bahwa ukuran magma di bawah kaldera Yellowstone ini secara signifikan lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut ilmuan dari Obeservatorium Yellowstone Volcano, Dr. Michael Poland, Taman Nasional Yellowstone akan sedikit naik sesaat sebelum meletus. Sistem hydrotermal akan cepat panas hingga suku di atas titik didih bahkan menjadi sangat asam. Beberapa gempa bumi akan terjadi, terutama di titik pusat kaldera Yellowstone. Magma akan naik ke permukaan bumi dengan cepat.

Abu yang keluar dari gunung api Yellowstone akan sangat berbahaya. Abu yang dikeluarkan lebih pada 6 kali dibanding air. Bisa dibayangkan jika abu tersebut terakumulasi di atap bangunan, kemungkinan bangunan akan rubuh. Butuh waktu yang lama untuk membersihkan abu ini. Abu dan debu yang terlempar ke atmosfer akan menutupi langit dan menghalangi sinar matahari untuk sampai ke bumi.Hal terburuk yaitu dua per tiga negara Amerika tidak dapat dihuni lagi sebab terdapat udara racun yang berasal dari kaldera Yellowstone.

Itu tadi penjelasan mengenai erupsi areal beserta contohnya. Semoga bermanfaat.

Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi

Artikel ini berisi informasi seputar pengertian serta bentuk dari intrusi dan ekstrusi magma.

--

Pada hari Jumat, 12 Februari 2021, guguran awan panas meluncur sejauh satu kilometer dari mulut Gunung Sinabung. Menurut Armen Putra selaku Kepala Pos Pengamatan, saat ini Gunung Sinabung sedang berada pada level III atau status siaga. 

Nah, bicara tentang erupsi Gunung Sinabung, kamu tau gak sih kalo magma yang ada di dalam gunung api itu gak semuanya keluar, loh. Tapi, ada juga yang membeku di dalam perut bumi. Terus, kalo beku jadi apa dong magmanya, es mambo kah? xixixi

Ternyata, terdapat dua kondisi yang bisa dialami magma selagi berada di dalam perut bumi, yaitu intrusi dan ekstrusi magma. Hmm, kira-kira, apa ya bedanya intrusi dan ekstrusi magma? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini! Let’s go~

Magma

Sebelum masuk ke materi intrusi dan ekstrusi magma, aku mau kasih tau dulu nih sedikit penjelasan tentang magma. Magma adalah batuan cair atau semi cair yang berada pada ruang dalam kerak bumi. Magma ini merupakan faktor utama terjadinya vulkanisme loh, gais.

Di perut bumi, magma dapat mengalami pergerakan. Pergerakan magma ini dipengaruhi oleh tingginya suhu dan kandungan gas di dalamnya. Pergerakan magma ada yang bisa mencapai permukaan bumi, ada juga yang tidak. Pergerakan magma ini menyebabkan perubahan pada bentuk muka bumi. Nah, pergerakan magma dalam kulit bumi dibedakan menjadi intrusi dan ekstrusi. Kita bahas satu per satu, ya!    

Intrusi Magma

Intrusi magma adalah pergerakan magma pada lapisan kulit bumi yang tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma terjadi karena tekanan yang dimiliki magmanya sangat kecil, sehingga ia hanya bisa melewati celah-celah lapisan batuan di lapisan kulit bumi, dan membeku di dalam kulit bumi. Nah, intrusi magma terbagi menjadi berbagai macam bentuk, antara lain adalah:

Batolit

Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dapur magma. Batolit ini terbentuk karena adanya penurunan suhu yang sangat lambat di dalam dapur magma ya, gais.

Lakolit

Berikutnya, lakolit adalah magma dengan sifat asam yang menyusup di antara lapisan batuan yang kemudian menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat. Karena adanya tekanan magma yang begitu kuat, lapisan batuan di atasnya mengalami perubahan bentuk seperti bentuk kubah.

Sill

Sill adalah lapisan magma tipis yang menyusup di antara celah batuan. Sill ini bentuknya menyebar secara paralel pada lapisan batuan ya gais, jadi bukan menembus ke atas lapisan batuan lainnya. Ini terjadi karena magmanya itu gak tinggi tekanannya, jadi luber kemana-mana.

Diatrema

Nah, kalo diatrema itu merupakan sebuah pipa yang menghubungkan dapur magma dengan permukaan bumi. Jadi diatrema ini merupakan jalur yang dilewati magma dari dalam perut bumi menuju permukaan apabila terjadi erupsi ya, gais.

Intrusi Korok/Gang

Berikutnya, ada yang disebut sebagai intrusi korok atau gang nih. Intrusi korok adalah lapisan magma yang memotong lapisan batuan secara vertikal.

Apolisa

Terakhir, ada apolisa. Apolisa merupakan cabang dari intrusi korok ya gais. Bedanya, ukuran apolisa lebih kecil dibanding intrusi korok. Apolisa juga disebut sebagai urat magma ya.

Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi

Nah, itu tadi merupakan bentuk-bentuk dari intrusi magma ya, gais. Eits, tapi inget yang aku bilang sebelumnya ya. Intrusi magma itu kan magma yang membeku sebelum mencapai permukaan bumi. Jadi, semua bentuk yang udah aku sebutin di atas, bentuknya udah bukan magma lagi, tapi udah padat seperti batuan.

Sekarang, kita masuk ke pembahasan berikutnya, yaitu ekstrusi magma!

Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah pergerakan magma sampai ke permukaan bumi. Sama seperti intrusi magma, ada beberapa bentuk dari ekstrusi magma yang perlu kamu ketahui loh, antara lain adalah: 

Lava

Lava adalah magma yang keluar dan mengalir di permukaan bumi. Jadi kalo kamu liat erupsi gunung api, yang mengalir keluar itu namanya udah bukan magma lagi ya, tapi lava. Inget yaa hehe.

Lahar

Nah, kalo lava yang mengalir bercampur dengan air atau material lain di permukaan bumi, ini disebut sebagai lahar. Kalo bercampurnya dengan material padat, disebutnya lahar panas. Tapi kalo bercampurnya dengan air hujan, air sungai, atau air danau di sekitar gunung disebutnya lahar dingin ya gais. Tapi tetep aja namanya lahar jadi gak bisa buat berenang ya hehe.

Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi

Eflata

Eflata adalah material padat yang berasal dari letusan gunung api. Material ini bisa berupa bom, lapili, atau tuff. Bom itu bukan yang meledak duar itu ya. Bom adalah material berupa bongkahan batu yang besar. Kalo lapili adalah material berupa kerikil-kerikil kecil nih. Terakhir, tuff itu merupakan abu vulkanik ya gais. Tuff ini berbahaya loh buat kesehatan, karena mengandung butiran-butiran silika yang buruk untuk pernapasan. Tapi, abu vulkanik ini juga berguna loh sebagai penyubur tanah karena banyak mengandung unsur hara.

Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi

Ekshalasi

Ekshalasi adalah material gas yang berasal dari letusan gunung api. Ekshalasi ini bisa berupa mofet, fumarol, solfatar, dan awan panas. Mofet adalah karbon dioksida yang berasal dari kawah gunung api. Mofet ini sangat beracun dan berbahaya loh gais, bahkan Avatar Roku aja ga kuat sama mofet ini huhu. Berikutnya, fumarol merupakan uap air panas, sedangkan solfatar adalah gas belerang yang bisa berbahaya juga kalo terlalu pekat.

Terakhir ada awan panas nih, gais. Awan panas merupakan asap yang keluar saat erupsi gunung api terjadi. Asap ini memiliki temperatur yang tinggi dan dapat bergerak menuruni lereng dengan kecepatan hingga 200 km/jam loh. Jadi awan panas itu bukan awan yang biasa ada di langit ya hehe.

Itu dia bahasan kita kali ini mengenai intrusi dan ekstrusi magma! Kalo kamu tertarik buat belajar lebih dalam lagi mengenai materi ini dan materi pelajaran lainnya, kamu bisa banget langsung cobain ruangbelajar ya! Video pembelajarannya bener-bener lengkap dan asik banget deh. Dijamin bakal bikin waktu belajar kamu lebih menarik dan tentunya gak bosenin ya gais xixixi. Sampai jumpa di bahasan kita berikutnya! Dadah~ 

Apabila letak dapur magma dekat dengan permukaan bumi maka kemungkinan akan terjadi

Referensi:

Syahrianto, M. ‘Gunung Sinabung Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 1 Kilometer’, Warta Ekonomi, 12 Februari 2020 [daring]. Diakses pada: https://www.wartaekonomi.co.id/read327541/gunung-sinabung-erupsi-awan-panas-meluncur-sejauh-1-km (15 Februari 2021)

BPMPK - KEMDIKBUD. ‘Material Letusan Gunung Api’, [daring]. Diakses pada: https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201624/materi4.html (15 Februari 2020)

Australian Museum. ‘Igneous intrusions’, 13 November 2018 [daring]. Diakses pada: https://australian.museum/learn/minerals/shaping-earth/igneous-intrusions/ (15 Februari 2020)

Sumber foto:

Material letusan gunung api (https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201624/materi4.html)

Yosh Ginsu on Unsplash (https://unsplash.com/photos/qexZLgMcbPc)