Sholat Tahiyatul Masjid adalah sholat sunnah yang dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan dikerjakan ketika seseorang baru masuk ke dalam masjid dan sebelum duduk. Rasulullah SAW bersabda: إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ – رواه أحمد عن أبي هريرة
Hikmah mengerjakan sholat Tahiyatul Masjid adalah untuk bentuk penghormatan terhadap masjid. Ibaratnya, jika seseorang masuk ke dalam rumah atau bertemu dengan sahabat karib, maka yang dilakukan pertama kali adalah mengucapkan salam. Untuk itu, setiap umat Islam yang masuk ke masjid dan hendak duduk di dalamnya agar mengerjakan sholat dua rakat sebagai wujud penghormatan sekaligus salam. Namun begitu, menurut Syekh Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zen, ada tiga kondisi yang tidak dianjurkan untuk mengerjakan sholat tahiyatul masjid. Disampaikan oleh beliau: وهي ركعتان قبل الجلوس لكل داخل متطهرمريد الجلوس فيه لم يشتغل بها عن الجماعة ولم يخف فوت راتبة، ولا تسن للخطيب إذا خرج للخطبة، ولا لمن دخل آخر الخطبة بحيث لو فعل التحية فاته أول الجمعة مع الإمام
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa kondisi yang menjadikan sholat tahiyatul masjid tidak sunnah dilakukan adalah bagi khatib yang kedatangannya ke masjid harus langsung melaksanakan khotbah, atau bagi jamaah sholat yang kehadirannya sudah memasuki waktu khotbah terakhir, dan jika seseorang khawatir akan tertinggal sholat rawatib dan fardhu bersama imam. Jika seseorang hendak melaksanakan sholat tahiyatul masjid di halaman masjid, maka harus ditinjauh dahulu apakah halaman masjid tersebut terpisah dari bangunan masjid atau tidak. Jika tidak terpisah, maka sholat tahiyatul masjid boleh dilaksanakan di sana. Namun jika terpisah dari bangunan masjid, maka tak boleh dilaksanakan di halaman masjid. Begitulah penjelasan Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari: .هي بناء يكون أمام المسجد غير منفصل عنه هذه رحبة المسجد
Melakukan sholat tahiyatul masjid harus diawali dengan niat selayaknya ibadah lain. Berikut niat sholat tahiyatul masjid: اُصَلِّى سُنَّةً تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Shalat sunnah Tahiyatul Masjid secara etimologi (bahasa) bisa diartikan shalat sunnah dalam rangka menghormati masjid. Sedangkan menurut terminologi, shalat sunnah Tahiyatul Masjid adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan ketika seseorang memasuki masjid dan hendak berdiam diri di dalamnya.
Baca juga: Lima Waktu yang Diharamkan Shalat Jika berpedoman pada pendapat Imam Nawawi di atas, maka tidak ada waktu khusus bagi kesunnahan shalat Tahiyatul Masjid. Artinya, shalat sunnah yang satu ini bisa dilakukan di waktu apa pun dan kapan pun, bahkan tetap disunnahkan di waktu-waktu yang dilarang melakukan shalat sunnah, misalnya setelah shalat subuh dan shalat ashar, waktu terbit dan terbenamnya matahari, juga tidak makruh di saat tergelincirnya matahari. Pendapat ini merupakan pendapat masyhur dari kalangan mazhab Syafi’iyah.
|