Apa yang terjadi jika jumlah ular bertambah banyak pada ekosistem sawah?

Jika dalam ekosistem sawah jumlah ular bertambah banyak, maka?

  1. Jumlah tikus menurun
  2. Jumlah elang berkurang
  3. Jumlah tikus meningkat
  4. Jumlah gajah bertambah
  5. Jumlah belalang bertambah

Jawaban yang benar adalah: A. Jumlah tikus menurun.

Dilansir dari Ensiklopedia, jika dalam ekosistem sawah jumlah ular bertambah banyak, maka Jumlah tikus menurun.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Jumlah tikus menurun adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. Jumlah elang berkurang adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban C. Jumlah tikus meningkat adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Jumlah gajah bertambah adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Baca juga:  Berikut ini termasuk unsur intrinsik dalam puisi kecuali?

Menurut saya jawaban E. Jumlah belalang bertambah adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Jumlah tikus menurun.

Baca juga:  Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal?

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Jika dalam ekosistem sawah jumlah ular bertambah banyak, maka akibatnya adalah jumlah tikus menurun (jawaban: C). Dalam ekosistem sawah terjadi rantai makanan misalnya padi dimakan tikus, tikus dimakan ular, ular dimakan elang. Jika ular bertambah banyak, maka banyak tikus yang dimakan ular sehingga jumlah tikus akan menurun.

Pembahasan

Rantai makanan untuk ekosistem sawah adalah padi – tikus – ular - burung elang - jamur.  

Pelajari lebih lanjut tentang rantai makanan di: https://brainly.co.id/tugas/21871724.

Peran tiap-tiap makhluk hidup tersebut di dalam rantai makanan:

  • Padi sebagai produsen.
  • Tikus sebagai konsumen 1.
  • Ular sebagai konsumen 2.
  • Burung elang sebagai konsumen 3.
  • Jamur sebagai pengurai.

Pelajari lebih lanjut tentang komponen ekosistem di: brainly.co.id/tugas/15931282.

Di ekosistem sawah, ular secara alami memangsa tikus. Jadi saat padi di sawah banyak dimakan tikus, ada baiknya kita melepaskan predator alami tikus yaitu ular sawah. Dengan demikian, secara alami jumlah tikus akan berkurang. Namun sebaliknya, jika ular sawah banyak diburu dan dubunuh, maka tidak ada musuh alami yang memangsa tikus sehingga jumlah tikus sawah sebagai hama padi akan semakin banyak dan biasanya akan menyebabkan gagal panen.

Pelajari lebih lanjut tentang ekosistem di: brainly.co.id/tugas/15100564.

Detil jawaban

Kelas: VII

Mapel: biologi

Bab: interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

Kode: 7.4.8

#AyoBelajar

Ekosistem sawah adalah ekosistem buatan yang dijadikan sebagai lahan pertanian tanaman padi. Sumber: Pexels.com

Ekosistem merupakan keadaan dari tempat komunitas suatu organisme dan organisme tak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi.

Salah satu ekosistem yang ada di dunia ini ialah ekosistem sawah. Ekosistem ini mudah ditemui di daratan atau bahkan di pesisir pantai.

Dalam ekosistem sawah tentunya terdapat rantai makanan. Rantai makanan ini dapat menjelaskan perolehan makanan suatu organisme dari organisme lainnya.

Salah satu organisme yang berperan dalam rantai makanan pada ekosistem sawah adalah ular. Lantas, apa yang terjadi pada ekosistem sawah jika populasi ular punah?

Rantai Makanan Ekosistem Sawah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rantai makanan memiliki artian sempit, yakni sebagai suatu rangkaian makan memakan dari suatu organisme ke organisme berkutnya.

Rantai makanan merupakan hasil dari hubungan antara komponen biotik, yakni makhluk hidup yang ada di sebuah ekosistem.

Dalam ekosistem sawah, tentunya terdapat tingkatan tropik pada rantai makanannya. Dikutip dari modul pembelajaran Mata Pelajaran IPA yang disusun oleh Dr. Ramlawati, M.Si, dkk, berikut tingkatan tropik yang ada pada rantai makanan, yakni:

  • Produsen, yakni organisme yang mampu menghasilkan senyawa organik dari bahan senyawa anorganik dengan bantuan energi matahari.

  • Konsumen adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain. Konsumen biasanya terdiri dari konsumen tingkat I (herbivora) hingga konsumen tingkat akhir (predator).

  • Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang mampu merombak sisa produk organisme atau organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.

Berdasarkan penjelasan di atas, rangkaian mengenai rantai makanan pada ekosistem sawah dapat mudah dipahami. Melansir dari buku Mega Bank US/M SD/MI 2018 yang ditulis oleh Dini Fitri, dkk, berikut contoh rantai makanan pada ekosistem sawah:

Ilustrasi rantai makanan pada ekosistem sawah. Sumber: Freepik.com

Padi > Belalang > Tikus > Ular > Burung Elang > Jamur

Melihat dari rantai makanan tersebut, padi merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, sedangkan belalang merupakan konsumen tingkat I yang hanya dapat memakan tanaman padi.

Selanjutnya, ada tikus yang berperan sebagai konsumen tingkat II. Tikus juga terkadang bisa menjadi konsumen tingkat I dengan memakan langsung tanaman padi.

Tikus kemudian dimakan oleh ular yang berperan sebagai konsumen tingkat III. Ular kemudian dimakan oleh elang yang merupakan hewan predator berperan sebagai konsumen tingkat final.

Bangkai elang yang jatuh ke permukaan tanah kemudian akan diuraikan oleh jamur dan bakteri pengurai lainnya.

Salah satu dampak dari kepunahan ular adalah tanaman padi akan semakin berkurang. Sumber: Pexels.com

Menurut Alip Saripudin dan Aprilia dalam buku Get Success UASBN Ilmu Pengetahuan Alam, populasi ular menurun akan memberikan dampak pada ekosistem sawah.

Populasi ular yang kian menurun akibat adanya perburuan yang dilakukan manusia akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem sawah. Hal tersebut membuat ekosistem sawah menjadi tidak seimbang.

Populasi ular yang menurun akan berakibat pada meningkatnya populasi tikus. Jika jumlah tikus meningkat maka tanaman padi akan terganggu akibat banyaknya hama dan tikus.

Dengan terganggunya pertumbuhan dari tanaman padi maka akan menghambat panen padi.

Selain itu, menurunnya angka tanaman padi yang merupakan produsen utama dalam ekosistem sawah akan berdampak pada penurunan populasi organisme lain, seperti belalang, dan sebagainya.