Apa yang membedakan kalimat saran dan larangan dalam teks persuasi

Halo, Sobat SMP! Mungkin Sobat SMP pernah membaca sebuah tulisan di internet mengenai imbauan untuk menerapkan hidup sehat. Atau mungkin juga pernah melihat artikel di majalah dinding yang mengajak kita menjaga kebersihan lingkungan. Nah, Sobat SMP tahu tidak persamaan antara kedua contoh tersebut?

Persamaannya adalah kedua contoh itu termasuk ke dalam kategori teks persuasi, Sobat SMP. Sebelum melangkah jauh, alangkah baiknya untuk kita mengenal apa itu teks persuasi. Teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut.

Memangnya apa tujuan dari teks persuasi ini? Semua itu dilakukan karena penulis memiliki tujuan untuk membujuk atau mengajak pembacanya agar mengikuti atau melakukan ajakan, perintah, imbauan, atau bujukan yang disampaikan oleh penulis dalam teks tersebut. 

Nah, Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut, umumnya penulis akan menggunakan argumentasi dan fakta yang mendukung. Argumentasi dan fakta akan memperkuat teks sehingga pembaca semakin yakin bahwa yang disampaikan oleh sang penulis adalah hal yang benar.

Ciri dari teks persuasi biasanya di dalamnya terdapat kalimat dan kata-kata yang berupaya mengajak dan memengaruhi pembacanya. Contohnya seperti kata sebaiknya, marilah, mulailah, ayo, janganlah, dan sebagainya.

Setelah Sobat SMP mengetahui apa itu teks persuasi dan ciri-cirinya, Sobat SMP juga harus mengetahui struktur teks persuasi yang baik agar dapat memengaruhi pembacanya. Nanti setelah mengetahui struktur teks persuasi tersebut, cobalah kalian buat sebuah teks persuasi ya!

Baca Juga  PPDB 2021: Jalur Prestasi dan Jalur Perpindahan Dinas Orang Tua

Bagian pertama terdapat pengenalan isu. Penulis akan memberikan dan menyampaikan pengantar mengenai masalah yang menjadi dasar dari tulisan atau topik pembicaraannya. 

Setelah menjelaskan mengenai isu yang akan dibicarakan, penulis harus memberikan beberapa argumen dan pendapat terkait dengan isu tersebut. Untuk lebih meyakinkan pembaca, carilah fakta-fakta yang dapat memperkuat argumen-argumen tadi. 

Bagian ini merupakan inti teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu dapat disampaikan secara langsung (tersurat) atau secara tidak langsung (tersirat). Gunakanlah kalimat dan kata-kata yang bisa memengaruhi pembaca agar mengikuti ajakan atau larangan dari kita.

Setelah mengajak, mengimbau, membujuk, atau melarang, di bagian ini penulis menegaskan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya. Biasanya ditandai dengan kata-kata seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah, dan sebagainya. Kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.

Nah, itulah tadi beberapa hal terkait dengan teks persuasi. Setelah mempelajari strukturnya, yuk Sobat SMP bersiap untuk mencoba menulis sebuah teks persuasi singkat. Bagikan teks tersebut ke media sosial agar teman-teman yang lain juga bisa membacanya.

Jika memerlukan materi tambahan terkait teks persuasi, Sobat SMP bisa membaca Modul Pembelajaran Jarak Jauh Bahasa Indonesia terbitan Direktorat SMP. Modul tersebut tersedia dan dapat diunduh secara gratis di situs resmi Direktorat SMP. Semoga bermanfaat ya!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul PJJ Bahasa Indonesia kelas VIII semester genap terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Salah satu ciri kebahasaan yang ada dalam teks prosedur adalah adanya bentuk kalimat perintah, saran, dan larangan. Sebenarnya apa perbedaan antara kalimat perintah, kalimat larangan, dan kalimat saran? Berikut ini penjelasan lengkapnya serta contoh yang paling pas.

Pada dasarnya, kalimat saran, perintah, dan larangan merupakan satu kelompok kalimat, yaitu kalimat imperatif. Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, kalimat imperatif dijelaskan sebagai perintah, suruhan, permintaan .

(Mungkin artikel yang berjudul Ciri-ciri kalimat saran dalam teks prosedur juga anda butuhkan untuk materi menulis teks prosedur)

Kalimat imperatif ini dibagi menjadi empat golongan yaitu perintah atau suruhan; perintah halus; permohonan; ajakan dan harapan; larangan atau perintah negatif; dan pembiaran.



Adapun ciri-ciri kalimat imperatif yang meliputi perintaah, saran, dan larangan memiliki ciri formal sebagai berikut: 1) Intonasi yang ditandai  nada renda di akhir tuturan 2) pemakaian partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan larangan. 3) susunan inversi sehingga urutannya menjadi tidak selalu trungkap predikat-subjek jika diperlukan; dan 4) pelaku tindakan tidak selalu terungkap. Berikut ini penjelasannya:

intonasi yang ditandai nada rendah di akhir tuturan hanya bisa diketahui ketika kalimat imperatif diucapkan.

Contoh kalimat imperatif atau perintah yang menggunakan partikel:

partikel penegas: Ambilah buku itu!

partikel penghalus: Ambilkan buku itu.

kata tugas ajakan: Mari kerjakan tugas ini.

harapan : Semoga kamu sudi mengerjakan tugas ini. Jika diwujudkan dalam kalimat lain maka menjadi: kamu harus mengerjakan tugas itu!

permohonan: Kuharap bisa memahami maksudnya. Pada dasarnya ini adalah kalimat perintah yang juga bermakna: kamu harus bisa memahami maksudnya.



Contoh kalimat saran lain dapat dibaca dalam artikel: Kumpulan Contoh Kalimat Saran dalam Bahasa Indonesia.

Penjelasan lengkap tentang partikel -lah dan partikel lain dapat dibaca dalam: Penjelasan Partikel -lah; -tah; -kah; dan -pun

perintah negatif: Jangan tidur di dalam kelas!

Setelah mengetahui jenis-jenis imperatif atau larangan. Kembali kita bahas perbedaan tentang kalimat perintah, saran, dan larangan. Kalimat perintah, saran, dan larangan pada dasarnya sama saja yaitu 'mengharap atau menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu'. Perbedaannya, kalimat perintah bisa berupa instruksi langsung. Sementara kalimat saran berupa perintah, tetapi masih bisa ditoleransi jika tidak dilakukan. Kalimat larangan, adalah harapan untuk melakukan hal berlawanan dengan keinginannya. Contoh kalimat perintah dalam teks prosedur:

Tambahkan air sebanyak 600 cc.



Kalimat di atas merupakan kalimat perintah. Karena harus dilakukan agar tahapan atau prosedur bisa berjalan dengan tepat. Contoh kalimat saran dalam teks prosedur:

sebaiknya gunakan santan asli, bukan kemasan.



Kalimat di atas merupakan saran, karena menggunakan kata sebaiknya. Karena berupa saran, meskipun tidak dilakukan tidak apa-apa. Hanya saja untuk hasil maksimal maka disarankan sesuai informasi di atas. Jadi, masih ada alternatif lain.

Baca Juga: Memperbaiki dan Melengkapi Teks Prosedur Cara Membuat Angklung

Contoh kalimat larangan dalam teks prosedur:

jangan ragu ketika menggerakkan tangan.



Kalimat di atas berupa larangan, pada dasarnya juga merupakan perintah untuk bersemangat dalam menggerakkan tangan.

Demikian penjelasan tentang kalimat larangan, saran, dan perintah. Ketiganya bisa digunakan dalam teks prosedur.

Kalimat saran adalah jenis kalimat yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam komunikasi formal maupun non formal. Ciri kalimat saran yang paling mudah diidentifikasi adalah, dari penggunaan kosakata. 

“Agar tidak terlambat berangkat sekolah, sebaiknya kamu segera tidur”.

Kutipan tersebut adalah salah satu contoh kalimat saran, yang tentu saja sudah tidak asing. Kalimat saran adalah salah satu jenis kalimat yang ada di dalam bahasa Indonesia.

Selain kalimat saran, ada pula kalimat perintah saran yang serupa tapi tak sama. Secara singkat, kalimat saran adalah bentuk pengungkapan yang merupakan opini atau harapan.

Tujuan dari kalimat saran, umumnya untuk perubahan atau menambah sudut pandang dalam melihat suatu masalah. Maka dari itu, contoh kalimat saran biasanya menggunakan padanan kata yang lebih halus, supaya mudah diterima oleh orang lain.

Namun, makna dari kalimat saran tidak melulu harus dilakukan dan bukan berupa paksaan, karena keputusan akhirnya tetap pada subjek atau orang yang diberikan saran.

Advertising

Advertising

Sebelum masuk ke dalam ciri kalimat saran, simak beberapa contoh kalimat saran berikut ini.

  • Kalau memang sudah lapar, sebaiknya segera makan.
  • Saat ini sedang musim hujan, lebih baik bawa payung dan sandal.
  • Alangkah baiknya beristirahat sejenak, sebelum kita melanjutkan perjalanan.
  • Untuk menjaga diri dari virus Covid-19, alangkah baiknya tetap menjaga protokol kesehatan
  • Saat sedang belajar, lebih baik jauhkan ponsel supaya tidak memecah konsentrasi.

Ciri Kalimat Saran

Setelah memahami contoh kalimat saran di atas, berikutnya adalah membedah apa saja ciri kalimat saran. Memahami ciri kaimat saran, akan membantu Anda membedakan dengan kritik dan kalimat perintah saran.

Ciri kalimat saran yang pertama adalah, adanya kosakata yang menjadi penanda, baik di awal kalimat atau di tengah kalimat. Kosakata yang umum digunakan pada kalimat saran, antara lain: sebaiknya, alangkah baiknya, seharusnya, lebih baik, dan saya harap.

Kalimat saran memang umum dipakai dalam komunikasi sehari-hari. Namun, kalimat saran juga biasa digunakan pada teks argumentasi, tajuk rencana hingga resensi. Ciri kalimat saran berikutnya adalah penggunaan tanda baca. Kalimat saran tidak memakai tanda seru (!)  di akhir kalimat, dan hanya diakhiri tanda baca titik. Tanda baca ini cukup krusial, karena akan membedakan kalimat saran dan kalimat perintah saran.

Ciri kalimat saran berikutnya adalah intonasi nada yang menurun atau rendah di akhir kata. Lebih lanjut, kalimat saran menggunakan susunan inversi, yang urutannya tidak melulu mengungkapkan subjeknya.

Perbedaan Kalimat Saran dengan Kritik

Telah disinggung sebelumnya, kalimat saran dan kritik adalah dua hal yang berbeda. Begitu juga kalimat saran dengan kalimat perintah saran. Kalimat saran sifatnya lebih halus dan bernuansa positif. Sementara, kritik sifatnya lebih keras, menilik definisi kritik dalam kamus besar bahasa Indonesia alias KBBI, yaitu kecaman atau tanggapan yang kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya.

Kalimat saran tidak harus dikuti tindak lanjut dari subjeknya. Sebaliknya, kritik memiliki tujuan untuk mengoreksi, sehingga terjadi tindak lanjut dari subjek yang dituju. Meski kritik sifatnya lebih menuntut untuk terjadinya perubahan, tapi bukan berarti kritik tidak bisa disampaikan dengan nuansa yang lebih positif, seperti kalimat saran.

Kalimat Perintah Saran

Meskipun terkesan serupa, kalimat perintah saran memiliki beberapa perbedaan dengan kalimat saran. Sebagai informasi, kalimat saran dan kalimat perintah saran sama-sama masuk ke dalam kategori kalimat imperatif.

Kalimat imperatif, menurut buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa, terbagi menjadi beberapa jenis yaitu suruhan, larangan, perintah halus, permohonan, ajakan, dan pembiaran.

Kalimat saran dan kalimat perintah saran boleh jadi mirip, tapi keduanya punya makna dan tujuan yang berbeda. Secara sederhana, kalimat saran bisa berbentuk perintah, yang tidak wajib untuk dilakukan. Sedangkan kalimat perintah saran adalah instruksi langsung yang harus ditindaklanjuti oleh subjek.

Contoh Kalimat Perintah Saran

Setelah melihat beragam contoh kalimat saran, pengertian serta ciri kalimat saran, kini masuk ke dalam contoh kalimat perintah saran. Karena kemiripan antara keduanya, wajar bila ada yang bingung antara kalimat saran dan kalimat perintah saran.

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat perintah saran, yang jika diperhatikan secara lebih detail, akan ketemu perbedaannya dengan kalimat saran.

  • Anak-anak, sebaiknya malam ini kalian tidur lebih cepat, supaya besok tidak kesiangan dan terlambat.
  • Lebih baik kita pulang ke rumah sekarang, aku tidak mau nanti kehujanan di jalan.
  • Seharusnya kamu menghubungiku terlebih dahulu, sebelum pergi ke rumahku.
  • Saat ini sudah pukul sembilan malam, lebih baik kalian segera pulang sebelum larut malam.
  • Sudah kubilang, seharusnya kamu pakai jaket karena cuaca di sini dingin sekali.