Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Manusia ditinjau dari ilmu hayat banyak persamaannya dengan binatang, bahkan manusia dimasukkan dalam golongan binatang yaitu golongan mamalia/menyusui (R. Soekmono, 1973). Mamalia itu sendiri digolongkan menjadi tiga jenis, salah satunya menurut ukuran kecerdasan otaknya, golongan ini dinamakan primat. Tingkatan primat meliputi kera, kera manusia dan manusia. Bahkan oleh Charles Darwin (1959) manusia berasal dari kera melalui proses evolusi.

Gambar : Teori Evolusi Charles Darwin (bud1nugroho.wordpress.com)

Perbedaan utama dan pokok manusia dengan binatang yaitu bahwa manusia dikaruniai Tuhan dengan kecerdasan otak atau akal. Akal inilah yang secara mutlak membedakannya dengan binatang dan yang memberikan kemungkinan kepada manusia untuk menduduki tempat tertinggi diantara sesama makhluk hidup. Binatang melakukan sesuatu berdasarkan naluri, sedangkan manusia disamping naluri juga menggunakan akal untuk mempertahankan hidup. Dengan akal itu pulalah manusia menghadapi berbagai keadaan dan cara hidup. Serta dengan akal itu pulalah manusia dapat menghasilkan alat dengan membentuk atau mengubah dari sesuai yang sudah ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia dengan usahanya menghasilkan sesuatu karya yang oleh Selo Sumarjan (1964), Koentjaraningrat (1974), Rusell Curtis (1987), CH Persell (1984)   dikatakan sebagai kebudayaan. Lebih jauh Koentjaraningrat membagi kebudayaan menjadi 7 unsur meliputi : 1) Sistem religi (system kepercayaan, system nilai, upacara keagamaan, dll), 2) Sistem dan organisasi kemasyarakatan (kekerabatan, perkumpulan, system kenegaraan, dll), 3) system pengetahuan (flora, fauna, bilangan, waktu, ruang, tubuh, perilaku, dll), 4) Bahasa (lisan, tertulis), 5) Kesenian (patung, lukis, tari, music, dll), 6) Sistem mata pencaharian (berburu, bertani, beternak, berdagang, dll), 7) system teknologi dan peralatan (transportasi, alat komunikasi, perhiasan, senjata, dll).

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Tujuh Unsur Kebudayaan (Koentjaraningrat)

Sedangkan wujud kebudayaan dibagi menjadi 3 yaitu : 1) Ide/gagasan/nilai/norma, 2) Aktifitas dan kelakuan manusia, dan 3) Hasil karya manusia.

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Wujud Kebudayaan (Koentjaraningrat)

Manusia berkesempatan berfikir dan bertindak agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja, hal itu termasuk dalam kategori unsure mata pencaharian. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain, interaksi dan komunikasi yang menghasilkan system bahasa. Nafsu dan hasyat manusia semakin berkembang yang memunculkan ciptaan baru berupa teknologi. Hasrat manusia akan keindahan menghasilkan kesenian dan hasrat untuk mengatur kedudukan dan ketenangan diri serta alam membuahkan system kepercayaan. Dan hasrat manusia untuk mengupas segala permasalahan dan keingintahuan menghasilkan ilmu pengetahuan.

Semua yang dihasilkan manusia baik yang berwujud ide/gagasan, proses maupun hasil karya sesungguhnya merupakan hasil usaha untuk menciptakan, mengubah dan memberi bentuk serta susunan baru untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani, itulah yang sesungguhnya merupakan suatu kebudayaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang erat, Tidak memungkinkan untuk memisahkan antara manusia dengan kebudayaan, hal ini dikarenakan kebudayaan merupakan hasil gagasan, proses dan karya manusia. Dimana ada manusia, disitu ada kebudayaan, di mana ada kebudayaan disitu pasti ada pendukungnya yaitu manusia.

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Hubungan manusia dengan kebudayaan

Dimana ada manusia, disitu ada kebudayaan, dimana ada kebudayaan disitu pasti ada pendukungnya yaitu manusia.(NN)

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

DOSEN PEMBIMBING: Dr. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

TUGAS ETIKA PROFESI ETIKA MENULIS

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

0) Dosen : SMR, Ir, Wiba Semester : III

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Tugas Makalah Etika Profesi

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Dosen Pengampu: Dr. Jailani, M.Pd

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

TUGAS ETIKA PROFESI. Kelompok 1

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Tugas 4 softskill Etika Profesi

Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

RELASI EKONOMI DAN PENDIDIKAN. Oleh : Zainal Arifin

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dalam bentuk yang terbaik. Dibandingkan dengan makhluk lain, manusia memiliki bentuk tubuh yang paling menarik hampir mendekati sempurna.

Mengapa dibilang mendekati sempurna? Sebab, kesempurnaan manusia tidak terbatas hanya dari bentuk fisiknya saja. Ia juga dibekali oleh Tuhan dengan akal, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, seperti hewan atau tumbuh-tumbuhan.

Manusia menggunakan akalnya untuk berpikir, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu, dengan akal, manusia pun mampu menjadi makhluk yang bernalar dan beradab.

Di samping berakal, manusia juga dibekali dengan nafsu, yang sama seperti hewan. Oleh sebab itu, manusia terkadang disebut sebagai hewan yang dapat berpikir.

Manusia bisa saja menjadi makhluk yang rendah sama seperti hewan, jika perangainya tidak dibarengi dengan fungsi akalnya. Sebab, akal manusialah yang membedakan dirinya dengan binatang.

Dengan akal kita punya patokan dan cara dalam menghadapi masalah serta mengambil pelajaran yang ada.

Itu yang menjadikan kita berbeda dengan binatang, binatang hidup sekadar hidup sedang manusia hidup mengejar tujuannya hidup.

Maka dari sini peran akal muncul, akal mengolah segala aktifitas kita menjadi pengalaman dan pengetahuan dari mengamati, mendengar, merasakan, serta memikirkan.

Apa-apa yang dilalui manusia, memiliki makna yang harus diresapi oleh setiap individu supaya tidak tersesat. Memang akal menjadi pembeda antara kita dengan binatang, akan tetapi akal bisa tersesat di persimpangan jalan yang baik dan buruk. Sehingga selain ada akal, Tuhan ciptakan pasangan dari akal bernama nurani.

Nurani menjadi penuntun dan pengingat bilamana akal berjalan melampaui batasnya. Selain itu, nurani menerjemahkan makna yang belum bisa diterjemahkan oleh akal.

Jadi akal dan nurani adalah dua pusaka yang dimiliki manusia, pusaka yang menjadikan kita terhindar dari sifat-sifat binatang buas yang saling menerkam dengan kata maupun tindakan. Bila kita kehilangan keduanya, maka Tak ada bedanya aku, kamu, dan semua yang mengaku manusia dengan binatang. Tak punya tujuan dan tak memiliki aturan dalam menjalani sisa kehidupan yang ada di bumi ini

Manusia adalah makhluk paling mulia. Semua orang setuju itu. Tapi manusia yang bagaimana yang layak disebut makhluk mulia? Sebaliknya meski manusia, bisa saja punya derajat yang lebih rendah dari binatang.

Rentang derajat manusia itu cukup lebar. Bila ada manusia yang punya derajat tertinggi atau mulia sedangkan yang berderajat terrendah adalah di bawah binatang, maka tentu ada manusia yang sederajat dengan binatang. bukan?

Bagaimana dengan anda?

Dalam menjalani kehidupan ini, mampukah anda membangun derajat lebih dari binatang, atau bahkan anda tak sadar bahwa derajat anda masih sejajar dengan binatang?

Sebagaimana kita ketahui, binatang hanya memiliki 2 (dua) nafsu, yaitu nafsu makan dan seks. Sedangkan manusia juga punya nafsu yang sama. Tapi yang membuat manusia punya derajat lebih tinggi adalah bahwa manusia telah dikaruniai akal pikiran dan perasaan. Bila akal dan perasaannya menyatu, maka terciptalah akhlak atau moral dalam berperilaku.

Jadi kesimpulannya adalah, satu-satunya yang membedakan antara manusia dan binatang adalah moral atau akhlaknya.

Mungkin anda menganggap ini adalah sesuatu pernyataan klise, atau semua orang sudah seringkali mengatakannya. Tapi bila kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang wujudnya adalah manusia atau mereka mengaku sebagai manusia, tapi terkadang perilakunya tak lebih dari binatang.

Kembali pada asumsi semula, yaitu bila kesetaraan derajat manusia dan binatang diukur sebatas pada nafsu makan dan seks saja, maka dengan demikian bila ada manusia yang hanya berpikir soal makan dan membicarakan masalah seks berarti pada saat yang sama. mereka sedang berperilaku sebagai binatang.

Mungkin anda tidak setuju dengan pernyataan saya ini, tapi jangan dijadikan masalah. Sebab perbedaan pendapat itu sah-sah aja. Sebab setiap orang punya hak menyampaikan pendapatnya asal didukung oleh pertimbangan tertentu yang masuk akal dan bertujuan ke arah kebaikan atau perbaikan.

Apakah dengan demikian saya secara pribadi tidak suka makan atau seks?

Tentu saja tidak. Saya sebagai manusia normal tentu punya kebutuhan biologis, yaitu makan dan juga seks. Tapi bukan berarti bila saya jadi manusia yang sedang menjalani kehidupan lalu yang terpikir oleh saya hanya makan dan seks.


Page 2

Manusia adalah makhluk paling mulia. Semua orang setuju itu. Tapi manusia yang bagaimana yang layak disebut makhluk mulia? Sebaliknya meski manusia, bisa saja punya derajat yang lebih rendah dari binatang.

Rentang derajat manusia itu cukup lebar. Bila ada manusia yang punya derajat tertinggi atau mulia sedangkan yang berderajat terrendah adalah di bawah binatang, maka tentu ada manusia yang sederajat dengan binatang. bukan?

Bagaimana dengan anda?

Dalam menjalani kehidupan ini, mampukah anda membangun derajat lebih dari binatang, atau bahkan anda tak sadar bahwa derajat anda masih sejajar dengan binatang?

Sebagaimana kita ketahui, binatang hanya memiliki 2 (dua) nafsu, yaitu nafsu makan dan seks. Sedangkan manusia juga punya nafsu yang sama. Tapi yang membuat manusia punya derajat lebih tinggi adalah bahwa manusia telah dikaruniai akal pikiran dan perasaan. Bila akal dan perasaannya menyatu, maka terciptalah akhlak atau moral dalam berperilaku.

Jadi kesimpulannya adalah, satu-satunya yang membedakan antara manusia dan binatang adalah moral atau akhlaknya.

Mungkin anda menganggap ini adalah sesuatu pernyataan klise, atau semua orang sudah seringkali mengatakannya. Tapi bila kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang wujudnya adalah manusia atau mereka mengaku sebagai manusia, tapi terkadang perilakunya tak lebih dari binatang.

Kembali pada asumsi semula, yaitu bila kesetaraan derajat manusia dan binatang diukur sebatas pada nafsu makan dan seks saja, maka dengan demikian bila ada manusia yang hanya berpikir soal makan dan membicarakan masalah seks berarti pada saat yang sama. mereka sedang berperilaku sebagai binatang.

Mungkin anda tidak setuju dengan pernyataan saya ini, tapi jangan dijadikan masalah. Sebab perbedaan pendapat itu sah-sah aja. Sebab setiap orang punya hak menyampaikan pendapatnya asal didukung oleh pertimbangan tertentu yang masuk akal dan bertujuan ke arah kebaikan atau perbaikan.

Apakah dengan demikian saya secara pribadi tidak suka makan atau seks?

Tentu saja tidak. Saya sebagai manusia normal tentu punya kebutuhan biologis, yaitu makan dan juga seks. Tapi bukan berarti bila saya jadi manusia yang sedang menjalani kehidupan lalu yang terpikir oleh saya hanya makan dan seks.


Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Manusia adalah makhluk paling mulia. Semua orang setuju itu. Tapi manusia yang bagaimana yang layak disebut makhluk mulia? Sebaliknya meski manusia, bisa saja punya derajat yang lebih rendah dari binatang.

Rentang derajat manusia itu cukup lebar. Bila ada manusia yang punya derajat tertinggi atau mulia sedangkan yang berderajat terrendah adalah di bawah binatang, maka tentu ada manusia yang sederajat dengan binatang. bukan?

Bagaimana dengan anda?

Dalam menjalani kehidupan ini, mampukah anda membangun derajat lebih dari binatang, atau bahkan anda tak sadar bahwa derajat anda masih sejajar dengan binatang?

Sebagaimana kita ketahui, binatang hanya memiliki 2 (dua) nafsu, yaitu nafsu makan dan seks. Sedangkan manusia juga punya nafsu yang sama. Tapi yang membuat manusia punya derajat lebih tinggi adalah bahwa manusia telah dikaruniai akal pikiran dan perasaan. Bila akal dan perasaannya menyatu, maka terciptalah akhlak atau moral dalam berperilaku.

Jadi kesimpulannya adalah, satu-satunya yang membedakan antara manusia dan binatang adalah moral atau akhlaknya.

Mungkin anda menganggap ini adalah sesuatu pernyataan klise, atau semua orang sudah seringkali mengatakannya. Tapi bila kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang wujudnya adalah manusia atau mereka mengaku sebagai manusia, tapi terkadang perilakunya tak lebih dari binatang.

Kembali pada asumsi semula, yaitu bila kesetaraan derajat manusia dan binatang diukur sebatas pada nafsu makan dan seks saja, maka dengan demikian bila ada manusia yang hanya berpikir soal makan dan membicarakan masalah seks berarti pada saat yang sama. mereka sedang berperilaku sebagai binatang.

Mungkin anda tidak setuju dengan pernyataan saya ini, tapi jangan dijadikan masalah. Sebab perbedaan pendapat itu sah-sah aja. Sebab setiap orang punya hak menyampaikan pendapatnya asal didukung oleh pertimbangan tertentu yang masuk akal dan bertujuan ke arah kebaikan atau perbaikan.

Apakah dengan demikian saya secara pribadi tidak suka makan atau seks?

Tentu saja tidak. Saya sebagai manusia normal tentu punya kebutuhan biologis, yaitu makan dan juga seks. Tapi bukan berarti bila saya jadi manusia yang sedang menjalani kehidupan lalu yang terpikir oleh saya hanya makan dan seks.


Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Manusia adalah makhluk paling mulia. Semua orang setuju itu. Tapi manusia yang bagaimana yang layak disebut makhluk mulia? Sebaliknya meski manusia, bisa saja punya derajat yang lebih rendah dari binatang.

Rentang derajat manusia itu cukup lebar. Bila ada manusia yang punya derajat tertinggi atau mulia sedangkan yang berderajat terrendah adalah di bawah binatang, maka tentu ada manusia yang sederajat dengan binatang. bukan?

Bagaimana dengan anda?

Dalam menjalani kehidupan ini, mampukah anda membangun derajat lebih dari binatang, atau bahkan anda tak sadar bahwa derajat anda masih sejajar dengan binatang?

Sebagaimana kita ketahui, binatang hanya memiliki 2 (dua) nafsu, yaitu nafsu makan dan seks. Sedangkan manusia juga punya nafsu yang sama. Tapi yang membuat manusia punya derajat lebih tinggi adalah bahwa manusia telah dikaruniai akal pikiran dan perasaan. Bila akal dan perasaannya menyatu, maka terciptalah akhlak atau moral dalam berperilaku.

Jadi kesimpulannya adalah, satu-satunya yang membedakan antara manusia dan binatang adalah moral atau akhlaknya.

Mungkin anda menganggap ini adalah sesuatu pernyataan klise, atau semua orang sudah seringkali mengatakannya. Tapi bila kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang wujudnya adalah manusia atau mereka mengaku sebagai manusia, tapi terkadang perilakunya tak lebih dari binatang.

Kembali pada asumsi semula, yaitu bila kesetaraan derajat manusia dan binatang diukur sebatas pada nafsu makan dan seks saja, maka dengan demikian bila ada manusia yang hanya berpikir soal makan dan membicarakan masalah seks berarti pada saat yang sama. mereka sedang berperilaku sebagai binatang.

Mungkin anda tidak setuju dengan pernyataan saya ini, tapi jangan dijadikan masalah. Sebab perbedaan pendapat itu sah-sah aja. Sebab setiap orang punya hak menyampaikan pendapatnya asal didukung oleh pertimbangan tertentu yang masuk akal dan bertujuan ke arah kebaikan atau perbaikan.

Apakah dengan demikian saya secara pribadi tidak suka makan atau seks?

Tentu saja tidak. Saya sebagai manusia normal tentu punya kebutuhan biologis, yaitu makan dan juga seks. Tapi bukan berarti bila saya jadi manusia yang sedang menjalani kehidupan lalu yang terpikir oleh saya hanya makan dan seks.


Apa yang membedakan antara manusia dan hewan?

Lihat Humaniora Selengkapnya