Apa yang kamu rasakan ketika bertemu dengan orang yang berbeda agama atau keyakinan

Grace Eirin Jumat, 4 Maret 2022 | 07:30 WIB

Apa yang kamu rasakan ketika bertemu dengan orang yang berbeda agama atau keyakinan

Sikap yang baik terhadap adanya perbedaan agama. (Hakan Nural/Unsplash)

Bobo.id - Di Indonesia, ada 6 agama yang diakui negara secara resmi, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. 

Keenam agama tersebut hidup saling berdampingan dan saling membantu jika satu sama lain ada yang kesusahan.

Nah, pasti kamu juga punya teman bermain atau teman sekolah yang berbeda agama. 

Perbedaan tersebut bukan menjadi penghalang bagi kita menciptakan kerukunan antar umat beragama. 

Justru, perbedaan dapat membantu kita belajar tentang pentingnya sikap toleransi. 

Sikap toleransi harus dimiliki oleh semua orang supaya terhindar dari adanya perpecahan akibat perbedaan. 

Sikap toleransi membantu masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. 

Pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 8, teman-teman akan belajar tentang sikap yang baik terhadap teman berbeda agama. 

Yuk, simak di sini!

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Bagaimana Sikap Toleransi terhadap Keberagaman dalam Kehidupan Masyarakat?


Page 2


Page 3

Apa yang kamu rasakan ketika bertemu dengan orang yang berbeda agama atau keyakinan

Hakan Nural/Unsplash

Sikap yang baik terhadap adanya perbedaan agama.

Bobo.id - Di Indonesia, ada 6 agama yang diakui negara secara resmi, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. 

Keenam agama tersebut hidup saling berdampingan dan saling membantu jika satu sama lain ada yang kesusahan.

Nah, pasti kamu juga punya teman bermain atau teman sekolah yang berbeda agama. 

Perbedaan tersebut bukan menjadi penghalang bagi kita menciptakan kerukunan antar umat beragama. 

Justru, perbedaan dapat membantu kita belajar tentang pentingnya sikap toleransi. 

Sikap toleransi harus dimiliki oleh semua orang supaya terhindar dari adanya perpecahan akibat perbedaan. 

Sikap toleransi membantu masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. 

Pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 8, teman-teman akan belajar tentang sikap yang baik terhadap teman berbeda agama. 

Yuk, simak di sini!

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Bagaimana Sikap Toleransi terhadap Keberagaman dalam Kehidupan Masyarakat?

Pada akhir-akhir ini ramai dibicarakan di tengah masyarakat tentang betapa pentingnya toleransi dalam beragama. Islam telah memberi pedoman sedemikian jelas, bahwa agama tidak boleh dipaksakan. Disebutkan pula di dalam al Qur'an bahwa, semua orang dipersilahkan memilih agama sebagaimana yang diyakini masing-masing. Lakum diinukum wa liya diin' atau Untukmu agamamu dan untukku agamaku'.

Dalam beragama, jika seseorang memaksakan tidak boleh, maka apalagi juga mengganggu, tentu tidak dibenarkan. Disepersilahkan seseorang memilih agama dan kepercayaannya masing-masing. Manakala sikap dan pandangan itu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh pemeluk agama, maka sebenarnya tidak akan terjadi masalah. Mereka yang beragama Islam beribadah ke masjid, mereka yang kristen ke gereja, dan demikian pula lainnya.

Agama juga menganjurkan agar umatnya menjadi yang terbaik, yaitu saling mengenal, memahami, menghargai, mengasihi, dan bahkan juga saling bertolong menolong di dalam kebaikan. Umpama semua umat beragama, apapun agamanya, mampu menunjukkan perilaku terbaik sebagaimana perintah ajaran agamanya, maka sebenarnya tidak akan terjadi persoalan terkait agama orang lain dalam menjalani hidup sehari-hari.

Toleransi baru menjadi terasa tidak terpelihara oleh karena di antara mereka yang berbeda merasakan ada sesuatu yang mengganggu. Bisa jadi, gangguan itu sebenarnya bukan bersumber dari agamanya, tetapi berasal dari aspek lain, misalnya dari ekonomi, sosial, hukum, keamanan, dan semacamnya. Melihat orang atau sekelompok orang terlalu memonopoli kegiatan ekonomi sehingga merugikan atau mengganggu orang atau kelompok lain, maka muncul rasa kecewa dan atau sakit hati. Demikian pula jika terdapat sekelompok orang tidak mempedulikan dan bahkan berperilaku merendahkan, maka orang lain dimasud merasa terganggu.

Hal demikian tersebut kemudian menjadikan pihak lain merasa dirugikan., direndahkan, atau dikalahkan. Padahal sekalipun mereka memeluk agama berbeda, tetapi jika mereka masih sanggup menjaga hubungan baik, berperilaku adil, jujur, menghormati pihak lain, maka tidak akan terjadi atau menimbulkan persoalan dalam kehidupan bersama. Semua orang akan merasa senang ketika diperlakukan dengan cara baik, darimana pun datangnya kebaikan itu. Orang yang berperilaku baik akan diterima oleh siapapun.

Sebaliknya, ketika sudah berbeda suku, etnis, atau bahkan agama, tetapi kehadirannya juga dirasakan mengganggu, maka akan melahirkan rasa tidak senang. Jangankan berbeda agama, etnis atau bangsa, sedangkan sesama bangsa, etnis, dan agama sekalipun juga akan bermusuhan manakala nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran diganggu. Oleh karena itu sebenarnya, bukan perbedaan agama yang dipersoalkan, melainkan perilaku yang merugikan dan mengganggu itulah yang selalu menjadikan orang atau sekelompok orang tidak bertoleransi.

Tidak jarang dan di mana-mana dapat disaksikan, di antara orang yang berbeda suku, bangsa dan agamanya tetapi masih sangat rukun. Di antara mereka yang berbeda, termasuk berbeda agama, saling menyapa, berbagi kasih sayang, dan juga tolong menolong. Hal demikian itu, oleh karena di antara mereka saling mengenal, menghargai, dan menghormati dengan cara selalu menjaga nilai-nilai kemanusiaan seperti keadilan, kejujuran, dan kebenaran, sebagaimana dikemukakan di muka. Wallahu a'lam

“Sedihnya lihat cekcok antar umat beragama…”

Saat terjalin hubungan spesial antara dua insan manusia, kasih dan ketulusan yang dibagi pasti murni adanya, bahkan jika hubungan yang terjalin tidak didasari oleh kesamaan keyakinan. Bukan, bukan hubungan beda agama antara cowok dan cewek yang emang pada dasarnya udah nggak mungkin disatukan, tetapi hubungan persahabatanlah yang sedang IDNtimes bicarakan. 

Persahabatan, melebihi cinta kekasih, adalah bentuk penerimaan yang paling tak lekang waktu dan tak perlu definisi apapun. Melewati batasan macam fisik, perbedaan karakter bahkan Tuhan yang disembah, persahabatan kamu dan teman kamu yang tidak memeluk satu keyakinan bisa langgeng tanpa khawatir akan pertentangan layaknya orang pacaran.

Meski begitu, persahabatan lintas keyakinan yang kalian banggakan (iya dong, kan Bhinneka Tunggal Ika!) ini, tetap ada pahit manisnya mengingat begitu banyaknya stereotipe dan prasangka antar agama di negara yang katanya berbeda-beda namun tetap satu jua ini. Kira-kira, mungkin beginilah perasaan kamu.


1. Orang lain menganggap sahabat kamu pasti ada maunya, karena bagi mereka, mustahil ada dua orang atau lebih yang membangun hububgan tulus tanpa agenda apapun dengan latar belakang yang begitu berbeda.

2. Terkadang, saat bertamu ke rumah sahabatmu, orang tuanya belum terlalu dapat menerima perbedaan yang kamu bawa karena gaya pikir yang masih sempit.

3. Atau sebaliknya, orang tuamulah yang berpikir tidak-tidak.

4. Saat bulan Ramadan tiba, kamu yang bersahabat dengan pemeluk Muslim akan ikut larut dalam kemeriahan serta berbagai kebiasaan sahabat kamu dan keluarganya dalam berpuasa dan berlebaran.

5. Karena kamu menghargai ibadah sahabatmu, kamu pun sering ikut berpuasa dan menemani makan sahur atau saat buka puasanya.

6. Sebaliknya, saat Natal tiba, kamu yang bukan pemeluk Kristen pun ikut senang, bahkan familiar dengan tradisi sahabat kamu dalam merayakannya.

7. Kamu merasa marah kalau ada konflik antar umat beragama, bukan lagi hanya prihatin, karena kamu sulit menerima bahwa perbedaan bisa jadi alasan untuk tidak saling menghargai.

Apa yang kamu rasakan ketika bertemu dengan orang yang berbeda agama atau keyakinan

8. Kamu mudah terharu kalau mendengar atau membaca kisah mengenai toleransi antar umat beragama, karena kamu tahu betapa berharganya persatuan di tengah perbedaan.

9. Kapanpun kamu mendengar omongan miring tentang agama yang berbeda, hati kamu pasti langsung nggak tenang dan ikut miris. Kalau kamu bisa bersuara, maka kamu nggak akan segan untuk menegur orang yang melakukannya.

10. Kamu pasti familiar, bahkan mengenal betul satu atau dua ayat dari kitab suci agama yang dipeluk sahabatmu.

11. Di dalam hati kamu, perbedaan yang ada hanyalah soal nama dan cara ibadah dari agama yang dipeluk satu dengan yang lainnya, serta cara masing-masing memanggil Tuhan. Lebih dari itu, tidak ada yang berbeda.

Coba deh, cocokkan poin-poin di atas barengan sama sahabat terbaik kamu, dan buktikan kalau pandangan bahwa agama yang berbeda tidak dapat dipersatukan adalah salah!