Apa yang dimaksud orator dalam pidato

Arti Orator, Quss bin Sa’idah, dan Orasi Terkenalnya di Pasar Ukaz – Hallo sahabat pembaca yang budiman, semoga kita selaludalam limpahan kasih sayang dan hidayah dari Allah ta’alaa. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas makalah tentang apa itu arti dari Orator, kemudian kita melihat contoh orator dan isinya dalam sejarah yaitu Quss bin Sa’idah yang terkenal saat beliau menyampaikan oratornya di Pasar Ukaz.

Baiklah, mari langsung saja kita simak uraian materinya dibawah berikut ini !

Apa yang dimaksud orator dalam pidato

Pengertian Orator

Orator ialah seorang pembicara yang memiliki reputasi kepandaian berpidato dalam jangka waktu yang lama. Beberapa orator politik yang terkenal antara lain : Nabi Muhammad dan para Sahabatnya, Bapak Soekarno, Winston Churchill, Adolf Hitler, Franklin D. Roosevelt, dan masih banyak lagi.

Menurut Kamus bahasa Indonesia, arti orator adalah orang yang ahli berpidato. Istilah orator dalam bahasa Arab disebut خَطِيْب dibaca Khotiib.

Baca :  Contoh Qira’ah Bahasa Arab

Orator Quss bin Sa’idah

Quss bin Saidah mempunyai nama lengkap yaitu : Quss bin Saidah bin Hudzafah bin Zufar bin Iyad. Namun ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa nama belau itu lebih panjang, yaitu : Quss bin Saidah bin Amru bin Adi bin Malik bin Iid’aan bin An-Namir bin Wailah bin Ath-Thamtsan bin Udz Manat bin Yaqdum bin Afsha bin Da’ma bin Iyad.

Dalam sebuah riwatkan diceritakanbahwa beliau merupakan salah satu dari sekian orang – orang Jahiliyah yang masih berpegang teguh dengan ajaran Nabi Ibrahim –‘alaihissalam-.

Namun beliau wafat tidak lama sebelum ketika diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Beliau merupakan pelopor yang mencetuskan pengucapan ‘Amma ba’du’ dalam sejarah, namun tidak hanya itu saja tercatat ada beberapa hal yang beliau adalah orang pertama yang melakukan atau mengatakannya, di antaranya ialah :

Berkhutbah sambil menggunakan atau memegang tongkat. Dan mengatakan ( مِنْ فُلَانٍ إِلَى فُلَانٍ ) yang artinya : “dari fulan untuk fulan”. Dan yang mengatakan ( البَيِّنَةُ عَلَى الـمُدَّعِي ، وَاليَمِيْنُ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ ) yang artinya “Yang mengaku harus menunjukkan bukti, dan yang menyangkal harus bersumpah”.

Kata Ammaa Ba’du, pasti kita sudah kita sering mendengar atau bahkan kita sudah pernah mengucapkannya di didalam suatu forum.

Baca : Kata Sifat Dalam Bahasa Arab Dan Contohnya Dalam Kalimat

Orasi Quss bin Sa’idah di Pasar Ukaz

Setelah kita mengetahui tantang arti orator dan profil singkat dari seorang yag bernama Quss bin Saidah yang terkenal orasinya ketika di Pasar Ukaz. Yang mana orasi ersebut disampaikan di hadapan banyak orang yang berkumpul di Pasar Ukaz.

Isi orasi tersebut bahwa Quss bin Saidah mengajak manusia untuk merenungi tentang tanda-tanda kekuasaan Allah di muka bumi ini, dan meninggalkan sesembahan-sesembahan selain-Nya, dan kembali kepada ajaran luhur dan murni dari nenek moyang mereka, yaitu Nabi Ibrahim AS. 

Dan berikut ini adalah isi orasinya :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ
! اِسْـمَعُوا وَعُوا ، وَإِذَا وَعيتُمْ فَانْتَفِعُوا
إِنَّهُ مَنْ عَاشَ مَاتَ ، وَمَنْ مَاتَ فَاتَ ، وَكُلُّ مَا هُوَ آتٍ آتٍ ؛ مَطَرٌ وَنَبَاتٌ ، وَأَرْزَاقٌ وَأَقْوَاتٌ ، وَآبَاءٌ وَأُمَّهَاتٌ ، وَأَحْيَاءٌ وِأَمْوَاتٌ ، جَمْعٌ وَشَتَاتٌ ، وَآيَاتٌ بَعْدَ آيَاتٍ
إِنَّ فِي السَّمَاءِ لَـخَبَرًا ، وِإِنَّ فِي الأَرْضِ لَعِبَرًا ، لَيْلٌ دَاجٌ ، وَسَـمَاءٌ ذَاتُ أَبْرَاجٍ ، وَأَرْضٌ ذَاتُ فِجَاجٍ ، وِبِـحَارٌ ذَاتُ أَمْوَاجٍ
مَالِي أَرَى النَّاسَ يَذْهَبُوْنَ وَلَا يَرْجِعُوْنَ ؟ أَرَضُوا بِالـمُقَامِ فَأَقَامُوا ، أَمْ تُرِكُوا هُنَاكَ فَنَامُوا ؟
أَقْسَمَ قُسٌّ قَسَمًا حَقًّا لَا خَائِنًا فِيْهِ وَلَا آثِـمًا ، إِنَّ للهِ دِيْنًا هُوَ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ دِيْنِكُمُ الَّذِي أَنْتُمْ عَلَيْهِ وَنَبِيًّا قَدْ حَانَ حِيْنُهُ وَأَظَلَّكُمْ أَوَانُهُ وَأَدْرَكَكُمْ إِبَّانُهُ
فَطُوْبَى لِمَنْ أَدْرَكُهُ فَآمَنَ بِهِ وَهَدَاهُ ! وَوَيْلٌ لِمَنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ
ثُـمَّ قَالَ : تَبًّا لِأَرْبَابِ الغَفْلَةِ ، وَالأُمَمِ الـخَالِيَةِ ، وَالقُرُوْنِ الـمَاضِيَةِ
يَا مَعْشَرَ إِيَادٍ ! أَيْنَ الآبَاءُ وَالأَجْدَادُ ، وَأَيْنَ الـمَرِيْضُ وَالعُوَّادُ ، وَأَيْنَ الفَرَاعِنَةُ الشِّدَادُ ، أَيْنَ مَنْ بَنَى وَشَيَّدَ ، وَزَخْرَفَ وَنَـجَّدَ ؟
أَيْنَ الـمَالُ وَالوَلَدُ ، أَيْنَ مَنْ بَغَى وَطَغَى ، وَجَـمَعَ فَأَوْعَى وَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأَعْلَى ؟
 أَلَـمْ يَكُوْنُوا أَكْثَرَ مِنْكُمْ أَمْوَالًا ، وَأَطْوَلَ مِنْكُمْ آجَالًا ؟
طَحَنَهُمُ الثَّرَى بِكَلْكَلِهِ ، وَمَزَّقَهُمْ بِطُوْلِهِ ، فَتِلْكَ عِظَامُهُمْ بَالِيَةٌ ، وَبُيُوْتُـهُمْ خَاوِيَةٌ ، عَمَرَتْـهَا الذِّئَابُ العَاوِيَةُ
كَلَّا ، بَلْ هُوَ اللهُ الوَاحِدُ ، لَيْسَ بِوَالِدٍ وَلَا مَوْلُوْدٍ
: ثُـمَّ أَنْشَأَ يَقُوْلُ
فِي الذَّاهِبِيْنَ الأَوَّلِيْنَ — مِنَ القُرُوْنِ لَنَا بَصَائِرْ
لَـمَّا رَأَيْتُ مَوَارِدًا — لِلْمَوْتِ لَيْسَ لَـهَا مَصَادِرْ
وَرَأَيْتُ قَوْمِي نَـحْوَهَا — يَـمْضِي الأَصِاغِرُ وَالأَكَابِرْ
لَا يَرْجِعُ الـمَاضِي إِلَــــــــــيَّ — وَلَا مِنَ البَاقِيْنَ غَابِرْ
أَيْقَنْتُ أَنِّي لَا مَحَالَةَ — حَيْثُ صَارَ القُوْمُ صَائِرْ
Artinya :
Wahai manusia! Dengarkan dan fahamilah, jika kalian faham, maka ambillah manfaatya.
Sungguh siapa yang hidup pasti mati, siapa yang mati pasti sirna, dan semua yang datang pasti datang; hujan dan tanaman, rezeki dan makanan, ayah dan ibu, orang hidup dan orang mati, persatuan dan perpecahan, dan tanda demi tanda.
Sesungguhnya di langit ada pelajaran, dan sesungguhnya di bumi ada nasihat, malam yang kelam, langit bergugusan bintang, bumi nan luas, dan lautan bergelombang.
Ada apa dengan diriku melihat manusia pergi dan tidak kembali? Apakah mereka suka tinggal lalu menetap? Atau mereka ditinggal di sana lalu tidur?
Quss bersumpah dengan sumpah yang benar, tiada berkhianat atau berdosa, sesunggunya Allah memiliki agama yang lebih Dia cintai dari agama yang sekarang kalian anut, dan Dia (memiliki) seorang nabi yang telah tiba dan dekat masa kedatangannya.
Sungguh beruntung siapa yang mendapatinya, lalu beriman dan diberi pentunjuk! Dan kecelekaan bagi siapa yang menyelisihi dan menentangnya.
Kemudian ia berkata:Celakalah orang-orang yang lalai, umat-umat yang telah berlalu, dan generasi-generasi pendahulu.
Wahai kaumku (keturunan) Iyad ! Dimanakah ayah dan nenek moyang (kalian) ? Dimanakah orang-orang sakit dan penjenguknya? Dimanakah Fir’aun-Fir’aun yang adikuasa? Dimanakah orang-orang yang telah membangun dan meninggikan, mendekorasi dan menghiasi (bangunannya)?
Dimanakah harta dan anak keturunan? Dimanakah orang-orang yang jahat dan semena-mena, yang mengumpulkan (harta benda) dan menyimpannya, lalu mengatakan, “Akulah Tuhan kalian yang maha tinggi”?
Bukankah mereka lebih harta bendanya daripada kalian, dan lebih panjang usianya?
Bumi telah menggerus dan menghancurkan mereka, (lihatlah) tulang belulang mereka telah hancur, rumah-rumah mereka telah roboh, dan dihuni oleh serigala-serigala yang mengaum.
Sama sekali tidak! Bahkan sebenarnya Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Kemudian ia mengatakan:
Pada orang-orang terdahulu yang telah mati … dari generasi sebelumnya ada pelajaran untuk kita.
Ketika aku melihat jalan-jalan … menuju kematian yang tidak jalan kembalinya.
Aku melihat kaumku, besar maupun kecil, semua menuju kesana.
Tidak akan kembali hari yang telah berlalu kepadaku … Dan ditengah mereka yang masih hidup tidak ada keabadian.
Aku yakin bahwa aku pasti… menuju tempat yang telah dituju semua orang.

Baca : Kamus Angka Bahasa Arab

Demikianlah pembahasan makalah tentang Arti Orator dan Contoh Orasi yang terkenal yang disampaikan oleh Quss bin Sa’idah. Semoga bermanfaat …..

Apa yang dimaksud dengan orator brainly?

Jawaban: orator adalah seorang bicara yg punya reputasi kepandaian bidato dalam jangka waktu lama.

Apa yang dimaksud dengan orator dan audiens?

orator adalah seorang yang menyampaikan pidato atau ceramah, sedangkan audiensi adalah pendengan suatu ceramah atau pidato.

Apa perbedaan antara orator dan orasi?

Perbedaan bahwa orasi adalah pidato yang disampaikan oleh seorang yang berpidato. Orator adalah sebutan bagi pihak yang membawakan atau ahli dalam berpidato, sementara audiens adalah pihak yang mendengar ataupun menyaksikan orasi yang disampaikan oleh orator.

Bagaimana sikap seorang orator saat membacakan sebuah pidato?

Sikap Berpidato: Saat berpidato harus sedapat mungkin dilihat oleh semua pendengar. Mengatur suara dengan jelas, tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan tempat pidato. Gerak tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato.