Show
Ilustrasi persendian. KOMPAS.com – Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain memungkinkan terbentuknya rangka tubuh manusia. Hubungan antartulang disebut artikulasi, sedangkan hubungan antartulang yang menyebabkan adanya pergerakan disebut persendian. Persendian terbagi menjadi beberapa kelompok. Ia dapat dibedakan berdasarkan sifat gerak dan arah pergerakannya. Jenis persendian berdasarkan sifat gerakDirangkum dari buku Sistem Gerak dan Sirkulasi, berdasarkan sifat geraknya, persendian dibagi menjadi 3 macam, yakni sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak. 1. Sendi mati Sendi mati (sinartrosis) adalah hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Berikut adalah macam-macam sendi mati: Baca juga: Tulang Kering: Anatomi dan Fungsinya a. Sinkondrosis Sinkondrosis merupakan sendi mati yang kedua ujung tulangnya dihubungan dengan kartilago atau tulang rawan. Contoh sinkondrosis adalah antarsegmen pada tulang belakang. b. Sinfibrosis Sinfibrosis merupakan sendi mati yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan serabut. Contohnya adalah persendian tulang tengkorak.
Pergerakan merupakan salah satu ciri yang terdapat pada organisme atau makhluk hidup. Pada manusia sendiri, ada dua organ yang mendukung sistem gerak, yaitu tulang dan otot. Namun, ada organ yang tidak kalah penting perannya dan bisa mempengaruhi dua organ utama yaitu persendian. Persendian pada manusia atau artikulasi adalah tempat terhubungnya dua tulang atau lebih. Sendi bertindak sebagai titik tumpu dimana bagian yang saling terhubung bergerak sebagai tuas. Persendian pada manusia tersusun atas beberapa komponen yang terdiri dari kapsul sendi, ligament, tendon, minyak synovial dan tulang rawan hialin. Berdasarkan tingkat kebebasan geraknya, persendian pada manusia bisa diklasifikasikan menjadi 3 antara lain : Sinartrosis atau sendi mati merupakan sendi yang tidak memungkinkan terjadinya bergerak. Sendi tersebut dapat ditemukan di persendian pada tulang tengkorak. Sinartrosis dibedakan menjadi 2 yaitu :
Amfiartrosis atau sendi kaku merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya sedikit gerak atau memungkinkan terjadinya gerak namun terbatas. Amfiatrosis dapat ditemukan di bagian tubuh seperti hubungan tulang kemaluan, hubungan persendian pada pergelangan tangan maupun kaki, dan persendian yang terdapat pada tulang dada dengan tulang belakang. Amfiartrosis juga terbagi menjadi dua jenis yaitu:
Baca juga: Kelainan atau Penyakit Pada Tulang dan Sendi Diartrosis atau sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan yang bebas. Sendi diartrosis atau sendi gerak terdiri dari beberapa sendi, antara lain :
Gerak Pada Persendian Pergerakan yang dilakukan oleh sendi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :
Kelainan dan Penyakit Sendi Ada beberapa kelainan atau penyakit yang terjadi pada sendi antara lain :
Pengertian Sendi, Fungsi, Macam, Struktur dan Klasifikasi Adalah hubungan antar tulang-tulang yang membentuk sistem gerak pada manusia. Persendian berperan penting dalam proses gerak yang dilakukan oleh manusia
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi Tulang Rawan Beserta Penjelasannya Pengertian SendiSendi merupakan perhubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Persendian atau artikulasi adalah hubungan antar tulang-tulang yang membentuk sistem gerak pada manusia. Persendian berperan penting dalam proses gerak yang dilakukan oleh manusia. Gerakan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya pada persendian di ikat oleh jaringan yang disebut ligamen. Gerakan pada persendian dilapisi oleh minyak sendi, jika minyak sendi pada tulang habis maka gerakan pada persendian akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, kita tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat kita bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Bagian Kerangka Tulang Manusia Beserta Fungsi Dan Keterangannya Macam – Macam SendiMacam atau jenis sendi tersebut dikelompokan didalam 4 macam ialah sebagai berikut ini :
Sendi pada tulang terbentuk pada kartilago yang membesar. Kartilago ini di bagian ujungnya akan diliputi jaringan ikat dan selaput sendi (membrane synovial). Jaringan ikat berfungsi untuk menguatkan hubungan antartulang sedangkan selaput sendi menghasilkan cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi. Beberapa komponen penunjang sendi:
Berdasarkan mekanisme sistem geraknya tersebut, macam-macam sendi pada sistem rangka manusia dibedakan menjadi 3, yaitu sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartosis), dan sendi gerak (diartrosis). Sendi Mati (Sinartrosis)Sendi mati (sinartrosis) adalah jenis persendian yang tidak dapat digerakkan. Pada sendi mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan mengeras dan berubah menjadi tulang. Selain itu, pada hubungan antartulang ini celah sendi pun tidak ditemukan. Sendi mati dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu sulure dan sinkondrosis. Tipe suture adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat. Misalnya pada tulang tengkorak. Sendi Kaku (Amfiartosis)Sendi kaku (amfiatrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk dapat sedikit digerakkan. Macam sendi yang satu ini dihubungkan oleh kartilago. Sendi kaku dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada tipe sindesmosis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Misalnya pada sendi antartulang kering dan tulang betis. Sendi Gerak (Diartrosis)Sendi gerak (diartrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk leluasa digerakkan karena antara dua tulang tidak hubungkan oleh jaringan ikat.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tulang Manusia : Pengertian, jenis, Dan Struktur Beserta Fungsinya Secara Lengkap Sifat Diartrosis SendiMacam-macam sendi dengan berdasarkan sifat dan biasa juga dikatakan atau disebut dengan pergerakan atau fungsinya, antara lain ialah sebagai berikut ini :
Sendi yang bersifat diartrosis dapat dengan mudah ditemukan pada bagian-bagian tubuh manusia. Adapun berdasarkan arah gerakannya, sendi diartrosis dibedakan menjadi 6 macam. Macam-macam sendi diartrosis tersebut antara lain:
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 106 Struktur Tulang Belakang Pada Tubuh Manusia Dan Fungsinya Jenis Gerak Pada Persendian
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Lapisan Tulang Serta Fungsinya Struktur dan Klasifikasi SendiStruktur dan fungsi sendi,,Bentuk kaku (rigid) dan kokoh antar rangka yang membentuk tubuh dihubungkan oleh berbagai jenis sendi. Adanya penghubung tersebut memungkinkan satu pergerakan antar tulang yang demikian fleksibel dan nyaris tanpa gesekan. Tulang dan sendi dipakai untuk melindungi berbagai organ vital di bawahnya disamping fungsi pergerakan (locomotor) / perpindahan makhluk hidup. Penyakit reumatik paling banyak mengenai tulang dan sendi dalam bentuk keradangan sendi (artritis). Pada dasarnya proses keradangan yang terjadi melibatkan banyak komponen dari sendi itu sendiri, yaitu: sinovium, kapsul sendi, rawan sendi, tulang subkhondral, ligamentum, dan meniskus. Untuk itu diperlukan pemahaman akan berbagai struktur di atas serta fungsi sendi secara utuh sebagai suatu organ guna memahami proses patologi yang terjadi pada berbagai penyakit reumatik. Klasifikasi sendi
Pada ujung tulang yang membentuk persendian akan terlihat tulang yang lebih padat dan ini disebut sebagai articular (bony) endplate. Di dalam bagian ini akan dijumpai kanal Havers yang paralel dengan permukaan sendi. Sebelah bawahnya terletak tulang yang lebih longgar dan dapat mengandung sumsum tulang merah. Bony endplate akan diselubungi oleh rawan sendi hialin yang diikat oleh jaringan serabut kolagen. Rawan sendi berguna untuk meredam tekanan dan gerakan menggelincir (sliding). Diantara dua bony endplate terdapat rongga sendi yang berisikan beberapa mililiter cairan sinovium. Stabilitas sendi penting untuk pergerakan antar rawan sendi disamping rendahnya pergesekan antar rawan sendi. Stabilitas sendi diperankan oleh struktur yang dibentuk oleh konfigurasi sendi, ligamentum, kapsul sendi, dan otot yang mengontrol pergerakan. Perbedaan konfigurasi sendi disesuaikan dengan dampak tekanan dan lingkup gerak sendi (range of motion / ROM) yang dimaksud. Kapsul dan ligamentum terdiri dari jaringan ikat padat yang membungkus sendi serta melekat pada tulang terdekat dengan persendian. Di dalam kapsul terletak ligamentum yang sebagian besar adalah serabut kolagen. Satu lapisan jaringan ikat yang mengandung sel sinoviosit akan menutupi seluruh rongga sendi dan kapsul sendi membentuk kantong yang tidak lengkap yaitu pada bagian rawan sendi tidak dilapisi. Sel ini akan dilindungi oleh struktur yang terdiri dari vascular adipose, jaringan fibrosa atau areolar untuk memungkinkan lebih longgarnya kantong tersebut, mudah digerakkan dan tidak terjepit diantara sendi saat pergerakkan. Jaringan sinovium kaya akan pembuluh darah untuk menunjang hidup sinoviosit dan pembentukan cairan sendi, dan ujung saraf. Saraf, selain pada jaringan sinovium, juga berada dalam kapsul, ligamentum, tendon dan muscle spindles. Struktur rawan sendiRawan sendi dan cairan sendi beranggung jawab atas pergerakan yang memiliki tingkat gesekan rendah (low friction). Pada manusia tebal rawan sendi kurang dari 5 mm tergantung jenis sendi dan lokasi di dalam sendi. Wrana putih padat rawan sendi ini akan berubah kekuning-kuningan sesuai dengan pertambahan usia. Struktur rawan sendi pada umumnya semirigid dan permukaannya yang tampak halus sebenarnya ireguler. Terdapat bagian yang lebih rendah atau tertekan (depressed) dengan variasi kedalaman m serta jumlahnya cukup banyak yaitu sekitar 430/mm2.antara 20 – 40 Ketidakteraturan permukaan sendi ini dibuktikan melalui pencitraan mikroskop elektron. Rawan sendi bersifat avaskular, aneural dan alimfatik. Makanan diperoleh melalui sistim difusi ganda. Difusi ganda disini dimaksudkan adalah: pertama nutrien harus menembus membran sinovial untuk masuk ke dalam ruang sinovia. Hal ini disebabkan letak dari pembuluh darah yang relatif lebih banyak di daerah permukaan kapsul. Kedua, setelah berada di dalam cairan sendi, maka nutrien akan berdifusi ke dalam matriks rawan sendi untuk mencapai khondrosit. Mekanisme yang tampaknya sederhana ini ternyata tidk semudah itu karena banyak faktor seperti ukuran partikel, perbedaan muatan listrik (charge) dan konfigurasi molekul berperan dalam proses itu.
Sel khondrosit satu sama lain tidak banyak berinteraksi sebagaimana layaknya sel lain. Dengan kata lain sel ini lebih banyak memberikan respon gangguan sintesis atau aktifitas degradatif akibat tekanan hidrostatik atau deforming forces lainnya. Komposisi biokimiawi dari rawan sendi adalah sebagai berikut: 80% air, 50% dari sisa komposisi matriks rawan sendi adalah kolagen. Jenis terbanyak adalah kolagen tipe II. Kolagen lainnya dalam jumlah kecil dan berada di dalam matriks rawan sendi adalah kolagen tipe IV, V, IX, dan X. Kolagen tipe IX berfungsi sebagai jangkar terhadap molekul proteoglikan (aggrecan). Selanjutnya terdapat fibronektin, ankhorin, khondronektin yang membantu mempertahankan integritas dan struktur rawan sendi. Selanjutnya sisa konstituen organik terbanyak adalah proteoglikan. Makromolekul ini memiliki panjang sekitar 180-210 nm dan kepadanya melekat tiga jenis glikosaminoglikan, yaitu khondroitin-6-sulfat, khondroitin-4-sulfat (5%) dan keratan sulfat (5%). Inti aggrcan adalah asam hialuronat (1% dari total glikosaminoglikan). Melalui ikatan protein dengan berat molekul rendah terjadi proses agregasi dengan rantai kolagen tipe II. Konstituen inorganik (5-6%) terbanyak adalah kalsium. Lemak dijumpai kurang dari 1% berat kering. Berbagai enzim, sitokin dan faktor pertumbuhan berperan dalam metabolisme rawan sendi. Khondrosit akan mensisntesis proteoglikan dan kolagen. Turn over kolagen lebih stabil dibandingkan proteoglikan. Sintesis dan degradasi matriks rawan sendi dipengaruhi banyak faktor, yaitu: faktor humoral seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1), kortisol, obat anti inflamasi non-steroidal, faktor mekanik terhadap rawan sendi, efek magnetik atau elektrikal. Tulang subkhondralStruktur tulang subkhondral lebih spesifik dibandingkan tempat lainnya, yaitu lempeng subkhondralnya mengandung kanal Havers yang sejajar dengan permukaan rawan sendi dan tidak terhadap sumbu tulang. Demikian pula letak lempeng tersebut berada dalam sudut tertentu terhadap stres yang dominan. Calcified cartilageZona ini menghubungkan rawan sendi dengan tulang subkhondral dengan struktur yang bergelombang sehingga memperkokoh rawan sendi agar tidak mudah terkelupas. Khondrosit pada zona ini umumnya tidak memiliki metabolisme yang terlalu aktif. Membran dan cairan sinoviumMembran sinovium adalah jaringan ikat vaskular dan melapisi sisi dalam dari kapsul sendi namun tidak menutupi rawan sendi. Banyaknya pembuluh darah dilapisan subsinovium berperan dalam proses transfer dan transpor konstituen darah ke ruang sinovium dan pembentukan cairan sinovium. Sel sinovium akan mensintesis asam hialuronat sebagai zat tambahan plasma dalam membentuk cairan sendi. Ligamentum dan kapsul sendiPada dasarnya komposisi ligamentum dan kapsul sendi adalah identik baik secara histologik, komposisi kimiawi dan susunan jaringannya. Secara umum strukturnya merupakan gelendong kolagen (bersama-sama elastin merupakan protein terbanyak yaitu 90%) dan diantaranya dapat dijumpai fibrosit. Sebagian besar serabut kolagen 2) Pada beberapa sendi, ligamentum ini akan1,1adalah tipe I (2 menyatu dengan kapsul sendi dan pada sendi lainnya terpisah secara total. Pembuluh darah dan saraf dapat ditemukan disela-sela serabut kolagen. Air adalah komponen utama (70%) dari kapsul sendi dan ligamentum. Disusul oleh kolagen dan elastin serta proteoglikan. Perlekatan kapsul sendi dan ligamentum ke tulang terutama pada stroma fibrokartilaginosa diperankan oleh kolagen yang akan mengalami kalsifikasi begitu mendekati tulang dan selanjutnya menembus jaringan tulang kortikal. |