Apa yang dimaksud dengan membuat inferensi dalam penyelidikan ilmiah IPA jelaskan?

Penyelidikan IPA : materi pelajaran kelas 7 smp/mts K13 - Hai gaes! Selamat datang di Matrapendidikan.com, blog artikel pendidikan anak di lembaga sekolah dan lingkungan keluarga. Pada awal pembelajaran daring (dalam jaringan) tahun ajaran 2020/2021 semester ganjil pada mata pelajaran IPA ini. 

Apa yang dimaksud dengan membuat inferensi dalam penyelidikan ilmiah IPA jelaskan?

Ilustrasi penyelidikan IPA (pixabay.com)

Siswa Kelas 7 SMP/MTs akan belajar sub topik Penyelidikan IPA sebagai bagian pertama  dari topik Objek dan Pengamatan IPA.

Pada sub topik Penyelidikan IPA ini akan dibahas 3 materi utama yaitu: 

a.kegunaan mempelajari IPA 

b.objek yang dipelajari dalam IPA

c.keterampilan proses penyelidikan IPA

Tahu gak gaes. Belajar IPA itu asyik, lho? Tapi dengan catatan, siswa harus belajar serius dari awal materi ini.

IPA singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Berati objek IPA itu terdapat di alam sekitarnya. Apa saja yang ada di alam sekitar? 

Ada manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, sinar matahari, tanah, dan lain sebagainya. 

Lalu apa kegunaan mempelajari IPA dalam kehidupan sehari-hari?

Sekurang-kurangnya ada 4 kegunaan belajar IPA dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: 

a) Memahami berbagai hal di lingkungan sekitarnya

Dengan belajar IPA siswa akan dapat memahami berbagai hal tentang alam di sekitar lingkungannya.

b) Melatih berpikir logis dan sistematis

Belajar IPA akan berguna untuk melatih siswa untuk berpikir secara logis dan sistematis.

c) Meningkatkan kualitas hidup

Belajar IPA sesungguhnya memberikan pengalaman kepada siswa tentang beradaptasi dan mengatasi permasalahan berkaitan dengan lingkungan biotik dan a-biotik.

Permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang dapat terselesaikan dengan belajar IPA.

Tadi telah disinggung, banyak objek IPA yang terdapat di alam. Namun secara garis besarnya, objek IPA yang ada di alam itu dikategorikan menjadi 2, yaitu objek Biotik dan objek A-biotik.

Objek biotik adalah lingkungan dengan objek semua makhluk hidup. Misalnya manusia, hewan dan tumbuhan.

Sedangkan objek a-biotik adalah lingkungan dengan semua benda mati.

Penyelidikan dalam IPA merupakan serangkaian proses yang memerlukan keterampilan tertentu.

Penyelidikan IPA sangat penting dilakukan. 

Kemampuan penyelidikan ilmiah IPA merupakan keterampilan sepanjang hayat yang dapat digunakan dalam mempelajari berbagai macam ilmu, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Ada 3 keterampilan proses penyelidikan IPA, yaitu : pengamatan, inferensi dan komunikasi. 

Oke gaes! Akan kita urai satu persatu. Ikuti sampai tuntas pembahasan ini ya?

Merupakan proses menyelidiki suatu objek dengan menggunakan alat indera ataupun alat bantu.

Misalnya mengamati seekor burung di atas dahan pohon dengan menggunakan indera penglihatan (mata) dan alat bantu (teropong).

Jadi pengamatan untuk mengumpulkan data dan informasi.

Setelah kita melakukan pengamatan pada sebuah objek.

Maka selanjutnya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan dihubungkan dengan berbagai teori yang ada.

Kemudian berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.

Jadi membuat inferensi bertujuan untuk merumuskan hubungan antar aspek yang diamati dan membuat prediksi.

Kesimpulan yang sudah diperoleh, selanjutnya kita sampaikan kepada orang lain (publik) secara jelas dan terperinci, sehingga orang lain dapat memahami dengan baik apa yang ingin kita sampaikan.

Memang gaes...proses mengkomunikasikan pada hakikatnya untuk membicarakan data yang sudah diperoleh, baik data tertulis maupun lisan.

Data tersebut dapat berupa tabel, grafik, bagan dan gambar terkait penyelidikan.

Keterampilan proses penyelidikan IPA menggunakan suatu metode yang disebut metode ilmiah.

Metode Ilmiah adalah merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh para ilmuwan untuk menyelesaikan suatu masalah keilmuan.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Setelah siswa mengetahui keterampilan proses, siswa juga perlu mempelajari langkah-langkah metode ilmiah:

1.Merumuskan permasalahan yang ditemukan

2.Mengumpulkan data dan informasi terkait permasalahan

3.Membuat hipotesis atau dugaan sementara

4.Melakukan eksperimen atau percobaan

6.Menguji kembali kesimpulan dengan percobaan ulang.

Langkah-langkah metode ilmiah tersebut harus runtut atau berurutan.

Tugas untuk dikerjakan siswa!

Gaes..., coba ceritakan kegunaan belajar IPA berdasarkan pengalamanmu dalam kehidupan sehari-hari.

Tugas tersebut diserahkan kembali kepada guru mata pelajaran IPA ya gaes?

Sampai jumpa pada materi pelajaran IPA berikutnya. Terima kasih.***

Gambar proses penyelidikan ilmiah IPA yang benar secara berurutan adalah​ 2,3,1 [C]

[ 2 ] Menentukan dan merumuskan masalah

[ 3 ] Merumuskan hipotesis atau dugaan

[ 1 ] Melaksanakan eksperimen

Pembahasan

Metode ilmiah merupakan   suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk memecahkan   suatu masalah yang timbul dalam ilmu pengetahuan, demikian juga dalam Biologi.

Secara berurutan kita harus tau langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan dan merumuskan masalah,
  2. Merumuskan hipotesis/dugaan,  
  3. Melaksanakan eksperimen [percobaan],
  4. Observasi/pengamatan,
  5. Mengumpulkan data,  
  6. Menarik kesimpulan.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang metode ilmiah //brainly.co.id/tugas/23271744

Materi tentang langkah-langkah metode ilmiah //brainly.co.id/tugas/31518407

Materi tentang sikap metode ilmiah //brainly.co.id/tugas/30755297

Detail jawaban

Kelas : 7

Mapel : Biologi

Bab : Mikroskop dan Metode Ilmiah

Kode : 7.4.1

#TingkatkanPrestasimu

Ilustrasi penyelidikan IPA. Foto: Freepik

Penyelidikan IPA memungkinkan seorang ilmuwan untuk memahami berbagai hal di sekitar dan menyelesaikan masalah melalui cara berpikir logis dan kritis. Dalam praktiknya, peneliti harus memperhatikan metode ilmiah, yakni langkah-langkah terencana dan sistematis sehingga memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara utuh.

Mengutip Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII terbitan Kemdikbud [2017: 32], metode ilmiah dalam penyelidikan IPA meliputi proses pengamatan, menginferensi, dan mengomunikasikan. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

Langkah awal dalam penyelidikan IPA adalah pengamatan atau observasi. Pengamatan adalah cara menghimpun keterangan atau data dengan menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai.

Dalam melakukan observasi, seseorang harus peka terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar. Oleh sebab itu, ia harus mengamati dengan memanfaatkan semua indra, yakni penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Sementara itu alat ukur digunakan untuk mendapatkan angka atau nilai dari objek yang diamati.

Ilustrasi pengamatan. Foto: Freepik

Observasi memiliki peran penting karena hasil dari penelitian haruslah bersifat fakta dan ilmiah. Observasi ini didasarkan pada fakta-fakta lapangan maupun teks tanpa menggunakan manipulasi apapun.

Mengutip jurnal Tenik-teknik Observasi tulisan Hasyim Hasanah, pada penelitian kualitatif observasi melahirkan teori dan hipotesis, sedangkan pada penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji teori dan hipotesis.

Inferensi artinya merumuskan penjelasan berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan secara teliti. Penjelasan tersebut digunakan untuk menemukan pola dan hubungan antar aspek yang diamati serta membuat dugaan sementara atau hipotesa awal.

Contohnya seseorang melihat tanaman padi di suatu petak sawah mati. Inferensi yang mungkin diajukan adalah bahwa ulat menyebabkan tanaman padi mati.

Setelah penelitian dirumuskan dengan baik, langkah berikutnya adalah mengomunikasikan hasil penyelidikan kepada teman sejawat. Baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Data-data pendukung yang dapat dikomunikasikan misalnya tabel, bagan, gambar, dan grafik.

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

 Metode Ilmiah dalam Penyelidikan IPA, meliputi pengamatan,  menginferensi, dan mengomunikasikan. Pengamatan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan pancaindra dan/atau alat ukur yang sesuai. Kegiatan inferensi meliputi merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan, untuk menemukan pola, hubungan, serta membuat prediksi. Hasil dan temuan dikomunikasikan kepada teman sejawat, baik lisan maupun tulisan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

Kegunaan mempelajari IPA di antaranya adalah memahami berbagai hal di sekitar kita, menyelesaikan masalah, berpikir logis dan kritis, serta meningkatkan kualitas hidup. Adapun objek IPA adalah seluruh benda yang ada di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola keteraturannya.

Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain seperti berikut.

1. Pengamatan

Menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan  dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi.

2. Membuat Inferensi

Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan antaraspek yang diamati dan membuat perkiraan.

3. Mengomunikasikan

Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.


Keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan- hubungan yang diamati secara sistematis seperti yang telah kamu lakukan sangatlah penting. Dengan keterampilan ini, kamu dapat mengetahui bagaimana mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan.

Adapun manfaat belajar IPA adalah sebagi berikut:

  1.  Berpikir logis dan sistematis, 
  2. Meningkatkan kualitas hidup,
  3. Menyelesaikan masalah,
  4. memahami berbagai hal disekitar kita,

Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil [renik], misalnya bakteri, virus, bahkan partikel-partikel penyusun atom, juga dapat berupa benda-benda yang berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi, matahari hingga jagat raya ini.

Pada saat ini, penyelidikan tentang  alam telah menghasilkan kumpulan pengetahuan yang demikian kompleks.Untuk memudahkan, pengetahuan-pengetahuan tersebut digolongkan menjadi empat [4], yaitu sebagai berikut.

1]  Fisika, mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya materi, energi,gaya, gerak, panas,cahaya, dan  berbagai  gejala  alam fisik lainnya.

2]  Kimia,meliputi  penyelidikan tentang penyusun dan perubahan zat.

3]  Biologi, mempelajari tentang sistem kehidupan mulai dari ukuran renik sampai dengan lingkungan  yang sangat luas.

4]  IlmuBumi dan  Antariksa, mempelajari asal mula  bumi, perkembangan dan keadaan saat ini, bintang-bintang,  planet-planet,dan berbagai benda langit lainnya.

Video yang berhubungan