Apa yang dimaksud referensi? Mungkin kata kunci itu yang kamu tulis dan membuat kamu penasaran untuk mengetahui pengertian referensi lebih dalam. Show Definisi secara singkat dari referensi ialah sesuatu yang dipakai dalam pemberian informasi untuk memperkuat pernyataan dengan tegas. Namun lebih jelasnya, silahkan simak ulasannya di bawah ini. Referensi adalah bentuk teori atau argumentasi yang digunakan untuk menunjang sebuah ide supaya bisa mempertegas maksud yang ingin disampaikan melalui lisan maupun tulisan. Secara etimologi kata referensi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “refer to” yang berarti berpaling atau merujuk.
Referensi bisa berbentuk faktual dan non faktual. Referensi faktual terdiri dari statistik contoh, kesaksian dan objek faktual. Sedangkan referensi non-faktual berupa cerita, hipotesis, kutipan sastra, dan analogi. Jenis ReferensiAda dua jenis referensi yang harus kalian ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. KutipanKutipan adalah salah satu jenis referensi yang dirujuk dari banyak sumber dengan cara menyalin kalimat, paragraf, teori atau juga argumnetasi dari seseorang yang ahli dibidang tertentu. Terdapat dua jenis kutipan yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung:
2. Catatan KakiCatatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembar di akhir bab karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dll. Di dalam catatan kaki biasanya mengandung informasi terkait teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih lengkap. Contoh Sumber ReferensiSecara umum sumber referensi bisa berasal dari: 1. BukuBuku merupakan sumber yang paling sering dijadikan sebagai referensi dalam membuat karya tulis. Jika mengambil referensi yang bersumber dari buku, diusahakan untuk dapat menggunakan buku terbitan terbaru supaya teori yang ada di dalamnya mengalami penyesuaian dan juga perbaikan dari yang sebelumnya. 2. Surat Kabar atau MajalahSelain buku, surat kabar atau majalah juga dapat dijadikan sebagai referensi. Walaupun sangat jarang ada orang yang menggunakannya karena sangat sulit menemukan argumen yang relevan. 3. JurnalJurnal dapat digunakan sebagai referensi yang baik, bisa dengan bentuk online ataupun cetak. 4. InternetSumber referensi yang berasal dari internet perlu diperhatikan kredibilitas situs yang digunakan. Karena pada umumnya referensi yang berasal dari internet akan dibatasi di dalam penulisan karya ilmiah, baik itu melalui blogspot atau website yang umumnya penulis bukan ahli di bidangnya sehingga tidak memenuhi kualifikasi ilmiah. Contoh ReferensiBerikut ini adalah beberapa contoh referensi yang kami kutip dari berbagai sumber:
2. Contoh Referensi dari Jurnal
3. Contoh Referensi dari Internet
Kapanlagi.com - Istilah referensi mungkin memang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Selama ini, istilah referensi lebih banyak dipakai dalam ranah ilmiah, seperti untuk penulisan laporan, jurnal, skripsi, tesis, dan sebagainya. Sehingga, tak mengherankan jika banyak orang yang belum paham arti referensi yang sesungguhnya. Dalam penulisan karya ilmiah, keberadaan referensi menjadi hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, penting untuk tahu dan paham arti referensi yang sebenarnya. Terlebih untuk kalian yang berkecimpung di dunia akademik, memahami apa itu referensi dan penerapannya menjadi hal yang wajib. Untuk itu, dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan tentang arti referensi dan tujuannya.
(credit: unsplash) Istilah referensi berasal dari bahasa Inggris "refer to" yang berarti 'mengacu pada' atau 'merujuk pada'. Istilah tersebut lantas diserap dalam bahasa Indonesia, sehingga penulisan dan pengucapannya menjadi referensi. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), arti referensi adalah sumber acuan seperti buku yang menjadi rujukan atau petunjuk. Selain itu, secara umum, arti referensi juga bisa dipandang dari sisi faktual dan nonfaktual. Secara faktual, referensi dipandang sebagai bentuk objek faktual, statistik, kesaksian, dan lainnya. Sedangkan, dari sisi nonfaktual, referensi diartikan sebagai bentuk cerita, hipotesis, kutipan sastra, dan analogi. Referensi juga kerap diartikan sebagai sumber acuan untuk memperkuat suatu pernyataan atau argumen. Terkait hal ini, dalam karya ilmiah referensi bisa berupa pernyataan secara lisan maupun tulisan. Pernyataan tersebut dipakai untuk mendukung atau memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan. Dengan begitu, hasil yang dikemukakan juga akan lebih meyakinkan.
(credit: unsplash) Dalam suatu penelitian atau karya ilmiah referensi menjadi rujukan untuk mendukung atau menyempurnakan hasil penelitian. Lebih lanjut, dalam penelitian penggunaan referensi didasarkan pada beberapa tujuan. Berikut beberapa tujuan penggunaan referensi dalam karya ilmiah. 1) Untuk Memperkuat Pernyataan Dengan adanya referensi tambahan yang mendukung argumen, suatu penelitian akan memiliki landasan dan dasar yang kuat. Sehingga, akan dianggap lebih meyakinkan dan bisa bisa dipertanggungjawabkan. 2) Untuk Menambah Wawasan Pembaca Referensi juga bisa menjadi informasi di luar pembahasan yang dilakukan peneliti atau penulis. Dalam hal ini, bagi pembaca keberadaan referensi bisa menjadi informasi tambahan yang menambah wawasan. 3) Untuk Menghindari Plagiarisme Referensi menjadi sumber informasi sekaligus hak kekayaan intelektual dari penulis. Oleh sebab itu, saat mencantumkan karya orang lain sebagai referensi, penulis harus mencantumkan sumber agar terhindar dari tuduhan plagiat. 4) Sebagai Bentuk Penghargaan pada Karya Orang Lain Masih berkaitan dengan tujuan yang ketiga, seorang penulis dan peneliti telah menghabiskan waktu, pikiran, dan tenaga dalam membuat sebuah karya. Maka dari itu, mencantumkan karya tersebut sebagai suatu referensi bisa dianggap sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi.
(credit: unsplash) Memahami arti referensi dalam karya ilmiah, tak akan lengkap tanpa mengetahui macam-macam sumber referensi. Ya, dalam proses penyusunannya, ada beberapa jenis karya yang bisa dijadikan sumber referensi yang mendukung penelitian. Berikut beberapa macam sumber referensi dalam karya ilmiah. 1) Buku Dalam buku tertuang banyak informasi baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. Tak heran, jika informasi yang terdapat dalam buku bisa menjadi sumber referensi. Malahan, buku sering menjadi referensi utama dalam penulisan suatu karya ilmiah. 2) Jurnal Selain buku, jurnal juga jadi sumber referensi yang bisa dipakai saat menyusun karya ilmiah. Jurnal adalah tulisan khusus yang memuat artikel tentang bidang ilmu tertentu. Karena ditulis oleh seseorang yang ahli dan mendalami topik tersebut, maka informasi dalam jurnal bisa dibilang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. 3) Internet Di era kiwari saat ini, internet menjadi salah satu sumber informasi terlengkap. Oleh karenanya, internet kini sering jadi referensi yang praktis dan efisien. Namun, penggunaan internet sebagai sumber referensi perlu diperhatikan secara khusus. Kita perlu selektif dalam memilih situs yang kredibel. 4) Surat Kabar Selain ketiga sumber di atas, referensi juga bisa didapatkan dari surat kabar seperti koran atau majalah. Pasalnya, dalam surat kabar terdapat informasi yang berisi artikel berita, gambar, opini, cerita yang bisa dipakai untuk menjadi referensi.
(credit: unsplash) Ada tiga cara dalam penulisan referensi, yaitu dengan membuat kutipan langsung, kutipan tidak langsung, dan membuat catatan kaki. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut. 1) Kutipan Langsung Kutipan langsung merupakan referensi yang ditulis secara persis tanpa adanya perubahan. Penulisan kutipan langsung harus disertai dengan nama penulis dan waktu (biasanya tahun) ketika penulis asli mengemukakan pendapatnya tersebut. Selain itu, sumber lengkap dari kutipan langsung juga harus ditulis di daftar pustaka. Adapun aturan menulis kutipan langsung adalah: - Kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis tergabung ke dalam teks. - Sementara, kutipan langsung yang lebih dari lima baris ditulis terpisah atau dalam paragraf berbeda dengan spasi rapat. 2) Kutipan Tidak Langsung Kebalikan kutipan langsung, kutipan tidak langsung merupakan referensi yang tidak ditulis persis. Artinya, penulis hanya mengambil ide gagasan asli kemudian dikembangkan dalam bahasanya sendiri. Sama seperti kutipan tidak langsung, kutipan tidak langsung juga perlu mencantumkan nama penulis dan waktu (biasanya tahun). Namun tidak perlu menuliskan sumber lengkap dalam daftar pustaka. 3) Catatan Kaki Referensi yang ditulis dalam bentuk keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman. Aturan dalam menulis catatan kaki: - Catatan kaki dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks. - Nama pengarang ditulis tanpa di balik urutannya (sesuai nama yang tertulis pada buku). - Penulisan gelar akademik pada catatan kaki, juga disesuaikan dengan yang ada di buku. Itulah di antaranya ulasan tentang arti referensi beserta tujuannya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan! Baca artikel lainnya: |