Apa tujuan yesus mewartakan kerajaan allah dengan menggunakan perumpamaan

23 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

B. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Perumpamaan

Kompetensi Dasar 3.1.Menemukan aktualisasi tugas Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah melalui sabda dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1.Menceritakan pengalaman keterlibatan dalam mewartakan Kerajaan Allah melalui kata dan perbuatan. Indikator 1. Menjelaskan arti perumpamaan dalam Kitab Suci. 2. Menyebutkan contoh-contoh perumpamaan Yesus dalam Kitab Suci yang meng- gambarkan Kerajaan Allah. 3. Menjelaskan maksud Yesus memberikan perumpamaan. 4. Menjelaskan beberapa makna perumpamaan yang diberikan Yesus dalam Kitab Suci Tujuan 1. Melalui pengamatan gambar, peserta didik dapat memahami arti dan tujuan perumpamaan. 2. Melalui pembacaan Injil dan diskusi kelompok, peserta didik dapat memahami pesan Perumpamaan tentang Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus dan cara mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan Kajian 1. Pengertian tentang Perumpamaan 2. Perumpamaan tentang Kerajaan Allah. 3. Makna Perumpaan Yesus mengenai Kerajaan Allah Sumber Bahan 1. Pengalaman siswa dan guru 2. Alkitab 3. KWI, 1996, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Yogyakarta: Kanisius. 4. Komisi Kateketik KWI, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas VIII, Yogyakarta, Kanisius. 5. Komisi Kateketik KWI, 2007, Persekutuan Murid-murid Yesus, Pendidikan Katolik untuk SMP, Buku Guru 2, Kanisius, Yogyakarta 6. Dr. C. Groenen, OFM, Peristiwa Yesus, Yogyakarta: Kanisius, 1988 Pendekatan Kateketis, Saintiik Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 24 Buku Guru Kelas VIII Metode Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan Waktu 3 Jam Pelajaran Pemikiran dasar Bukan hal yang mudah untuk memahami misteri tentang Kerajaan Allah. Maka kerapkali Yesus merumuskan ajaran-Nya tentang Kerajaan Allah dalam bentuk Perumpamaan. Perumpamaan adalah penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa imajinatif, kiasan simbolis, atau perbandingan. Orang yang mendengar sebuah perumpamaan diharapkan mampu menangkap pesan dibalik perumpamaan tersebut. Demikian juga Yesus, dengan menggunakan perumpamaan orang yang mendengarkan ajaran-Nya diharapkan dapat lebih mudah mengerti, memahami dan melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata. Perumpamaan yang dipakai Yesus untuk menjelaskan tentang Kerajaan Allah biasanya diambil dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Kalau pendengarnya sebagian besar para petani maka dalam mewartakan Kerajaan Allah Yesus menggunakan perumpamaan biji sesawi, lalang diantara gandum, pembajak sawah, penabur benih dan sebagainya. Kalau berhadapan pendengarnya nelayan maka Yesus menggunakan perumpamaan pukat, jala dan sebagainya. Meski demikian perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus diharapkan dapat diambil pesannya oleh siapapun yang mendengarnya. “Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar” Mat 13:45;lih. Luk 14:35. Orang yang mendengarkan perumpamaan Yesus diharapkan mampu menafsirkan, menanggapi dan mengambil sikap sendiri. Beberapa contoh perumpamaan yang digunakan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah adalah sebagai berikut: 1. Perumpamaan Seorang Penabur Mark 4:3-8,13-20 Perumpamaan ini hendak menjelaskan bahwa dalam karya Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan, karya-Nya itu akan meng- hasilkan buah panen yang berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia. Oleh karena itu pengikut Yesus tidak perlu berkecil hati dan mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan. 2. Perumpamaan tentang Benih yang Tumbuh Mark 4:26-29 Perumpamaan ini hendak mengatakan bahwa Kerajaan Allah seumpama benih yang sudah ditaburkan, lalu ia akan tumbuh sendiri, bahkan petani sering tidak mengetahui kapan ia akan bertunas atau kapan akan ke luar bunga dan kapan persisnya buah terbentuk. Demikian pula tumbuhnya Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati pasti, tergantung sepenuhnya pada Allah, bukan usaha Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 25 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti manusia. Bahkan, manusia tidak memaksa supaya cepat, atau memperlambat pertumbuhannya. Pada saatnya yang tepat Allah sendiri yang akan menegakkan Kerajaan Allah. 3. Perumpamaan tentang Lalang di antara Gandum Mat 14:24-30 Kerajaan Allah yang diwartakan dan ditawarkan oleh Yesus kepada semua orang. Untuk tegaknya Kerajaan Allah tidak harus dengan cara segera menghabisi yang jahat, melainkan memberi kesempatan mereka untuk bertobat, sebab Kerajaan Allah sendiri yang akan menghakimi mereka, bukan manusia. Allah mencintai dan menghendaki semua manusia yang baik dan yang jahat. Tegaknya Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan yang jahat bisa hidup bersama dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik. 4. Perumpamaan tentang Pukat Mat 13:47-50 Kerajaan Allah itu bagaikan pukat, yang ketika ditebarkan akan mendapatkan bermacam-macam ikan, ada yang besar dan ada yang kecil, ada yang beracun dan tidak. Demikian pula, dalam Kerajaan Allah dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain, merasa diri yang paling baik dan paling layak menjadi warga Kerajaan Allah, dan yang lain dengan segala kejahatannya dianggap tidak layak masuk Kerajaan Allah. Biarlah Allah sendiri yang memilah-milah antara yang baik dan yang tidak baik. 5. Perumpamaan tentang Harta Terpendam dan Mutiara Berharga Mat 13:44-46 Demi Kerajaan Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga. Untuk itu ia harus berani meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling berharga dalam hidupnya. Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup yang penuh suka cita, sekalipun untuk mencapainya seseorang harus berani meninggalkan segalanya. Kegiatan Pembelajaran Doa Bapa yang mahakasih….. Engkau telah menganugerahkan kepada kami, Akal budi, hati nurani dan kebebasan, sehingga kami memiliki martabat yang luhur. Kini terangilah kami ya Bapa… Agar dengan akal budi dan segala kelebihan yang kami miliki… Mampu memahami ajaran putera-Mu tentang Kerajaan Allah.. Melalui perumpamaan-perumpamaan sehingga kami mampu mengambil sikap seturut kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 26 Buku Guru Kelas VIII Langkah 1 Memahami Makna Perumpamaan 1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar tentang Perumpamaan yang dipakai Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah. sumber:www.katolisitas.org sumber:www.katolisitas.org dok. Penulis dok.Kemendikbud 2. Guru membimbing peserta didik untuk merenung dan membuat pertanyaan segala hal yang berhubungan dengan gambar tersebut. Guru sedapat mungkin mengarahkan agar pertanyaan tersebut mengarah pada hal-hal berikut: Apa yang dimaksud perumpamaan? Mengapa Yesus dalam mengajar sering menggunakan perumpamaan?, dan sebagainya. 3. Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama mencari jawaban atas per- tanyaan yang telah diajukan bersama tadi. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 27 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Langkah 2 Memahami Perumpamaan tentang Kerajaan Allah dalam Kitab Suci 1. Guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok mendalami salah satu perikop Injil berikut ini. Perumpamaan Seorang Penabur Mark 4:3-8,13-20 3 “Dengarlah Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.” 13 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? 14 Penabur itu menaburkan irman. 15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat irman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar irman, lalu datanglah Iblis dan mengambil irman yang baru ditaburkan di dalam mereka. 16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar irman itu dan segera menerimanya dengan gembira, 17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena irman itu, mereka segera murtad. 18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar irman itu, 19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit irman itu sehingga tidak berbuah. 20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut irman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.” Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 28 Buku Guru Kelas VIII Perumpamaan Tentang Benih yang Tumbuh Mark 4:26-29 26 Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Perumpamaan Tentang Lalang Di antara Gandum Mat 13:24-30 24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba- hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas- berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” Perumpamaan Tentang Pukat Mat 13:47-50 47 “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48 Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi”. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 29 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Perumpamaan tentang Harta Terpendam dan Mutiara Berharga Mat 13:44-46 44 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.” 2. Masing-masing kelompok mendalami satu perikop dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut: a. Apa yang mengesan dari perikop tersebut? b. Apa yang hendak disampaikan oleh Yesus perihal Kerajaan Allah melalui perumpamaan tersebut? c. Apa makna perumpamaan tersebut bagi hidup kita sehari-hari? 3. Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan jawabannya. Kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau komentar kepada kelompok lain. 4. Bersama dengan peserta didik, guru dapat membuat kesimpulan. Arahkan kesimpulan pada pokok-pokok berikut ini: a. Perumpamaan adalah penyampaiaan pesan dengan menggunakan bahasa imajinatif, kiasan simbolis, atau perbandingan. b. Dengan menggunakan perumpamaan diharapkan orang yang mendengar akan lebih mudah menangkap dan memahami isi dan gagasan yang hendak disampaikan melalui perumpamaan tersebut. c. Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus seringkali menggunakan perumpamaan sesuai dengan situasi dan kondisi para pendengarnya, dan biasanya diambil dari hal-hal yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari- hari, baik berupa benda atau pengalaman, atau kejadian atau kebiasaan, sehingga orang-orang yang mendengarkan perumpamaan yang disampaikan Yesus akan lebih mudah memahami ajaran Yesus. d. Perumpamaan yang sering digunakan Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah, misalnya: Seorang Penabur maksudnya adalah hendak menjelaskan bahwa dalam karya Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan, karya- Nya itu akan menghasilkan buah panen yang berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia. Oleh karena itu pengikut Yesus tidak perlu berkecil hati dan mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan. Lalang diantara Gandum, maksudnya adalah Tegaknya Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan yang jahat bisa hidup bersama dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik. Tidak harus membinasakan yang jahat. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 30 Buku Guru Kelas VIII Tentang Pukat, maksudnya adalah Kerajaan Allah itu bagaikan pukat, yang ketika ditebarkan akan mendapatkan bermacam-macam ikan, ada yang besar dan ada yang kecil, ada yang beracun dan tidak. Demikian pula, dalam Kerajaan Allah dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain, merasa diri yang paling baik dan paling layak menjadi warga Kerajaan Allah, dan yang lain dengan segala kejahatannya dianggap tidak layak masuk Kerajaan Allah. Mutiara dan Harta yang Terpendam, maksudnya adalah Demi Kerajaan Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga. Untuk itu ia harus berani meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling berharga dalam hidupnya. Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup yang penuh suka cita, sekalipun untuk mencapainya seseorang harus berani meninggalkan segalanya. Benih yang tumbuh, maksudnya adalah Kerajaan Allah seumpama benih yang sudah ditaburkan, lalu ia akan tumbuh sendiri, bahkan petani sering tidak mengetahui kapan ia akan bertunas atau kapan akan ke luar bunga dan kapan persisnya buah terbentuk. Demikian pula tumbuhnya Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati secara pasti, tergantung sepenuhnya pada Allah, bukan usaha manusia. Bahkan, manusia tidak bisa memaksa supaya cepat, atau memperlambat pertumbuhannya. Pada saatnya yang tepat Allah sendiri yang akan menegakkan Kerajaan Allah. Langkah 3 Releksi 1. Guru mengajak para peserta didik untuk duduk, hening dan memejamkan mata dapat diiringi dengan musik yang sesuai, sambil menyampaikan releksi sebagai berikut. Anak-anakku yang terkasih, Hari ini kita telah mempelajari bagaimana usaha Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan. Apakah kita sudah mampu menangkap pesan di balik perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus tersebut? Kemudian sanggupkah kita melaksanakan pesan dibalik perumpamaan- perumpamaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita? Usaha apa yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan ajaran Yesus tersebut ? Marilah kita hening sejenak…. 2. Kemudian guru menyampaikan kepada peserta didik untuk menuliskan releksinya dalam buku catatan. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 31 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Doa Allah Bapa yang mahabaik... kami bersyukur kepada-Mu, karena melalui Putera-Mu, Engkau telah mengajarkan kepada kami tentang makna Kerajaan Allah melalui perumpamaan-perumpamaan. Semoga kami dapat hidup seturut kehendak-Mu… Sehingga kelak kami Kau perkenankan untuk menikmati kebahagiaan surgawi bersama-Mu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan Juru Selamat Kami. Amin. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 32 Buku Guru Kelas VIII

C. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Tindakan dan Mukjizat