ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menyimpulkan isi puisi berdasarkan jenisnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang cara menyimpulkan isi puisi berdasarkan jenisnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami cara menyimpulkan isi puisi berdasarkan jenisnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Kalian telah mendalami isi puisi. Dengan mendalami isinya, kalian dapat mengetahui bahwa puisi itu bermacam-macam. Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan, puisi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
Puisi naratif adalah puisi yang mengandung suatu cerita menjadi pelaku, perwatakan, setting, atau rangkaian peristiwa tertentu yang menjalinsuatu cerita. Puisi ini terbagi kedalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa. 1) Balada Balada adalah puisi yang objektif, menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat dialog maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Contoh: "Balada orang-orang tercinta" dan "Blues untuk Bonnie" karya W. S. Rendra. 2) Romansa Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan yang diselingi perkelahian dan petualangan, contoh puisi romansa yaitu "Priangan Sri Jelita" karya Ramadhan K.H., "Taman" karya Chairil Anwar, "Surat Cinta" karya W.S. Rendra. B. Pengertian Puisi lirik Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. Puisi lirik terbagi atas beberapa macam, misalnya elegi, serenada, dan ode. 1) Elegi Elegi adalah puisi ratapan yang mengungkapkan perasaan duka atau sedih. Contoh elegi yaitu "Elegi Jakarta" karya Asrul Sani. 2) Serenada Serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Contoh serenada yaitu "Serenada biru", "Serenada Jambu", "Serenada Ungu", dan "Serenada Kelabu" karya W.S. Rendra. 3) Ode Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau suatu keadaan. Contoh ode yaitu"Teratai" karya Sanusi Pane dan "Diponegoro" karya Chairil Anwar. C. Pengertian Puisi deskriptif Puisi deskriptif menggambarkan penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, yaitu satir, puisi kritik sosial, dan puisi impresionistik. 1) Satir adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. 2) Puisi kritik sosial adalah puisi yang menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau diri seseorang dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/orang tersebut. 3) Puisi impresionistik adalah puisi yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal. D. Cara Menyimpulkan Puisi Di bawah ini beberapa cara dalam menyimpulkan isi puisi yang kita baca. Adapun langkah-langkah (cara) menyimpulkan isi puisi tersebut adalah sebagai berikut.
Berikut ini adalah beberapa contoh teks puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII (Delapan). Adapun beberapa contoh teks puisi tersebut adalah sebagai berikut. Lalu aroma hujan menambah kepekatannya Dingin menyusup dengan malu Bermandikan purnama dan basuhan wudhu Langkah kaki menjadi saksi Hembusan angin menyayat hati Teringat seorang sahabat yang telah pergi Bila sahabat menjadi penguat jiwa Hanya dengan doa cinta ini menyapa Dalam setiap nafas baitan doa Penuh harap kelakkan berkumpul kembali di istananya Setiap akhir dari temu selalu berujung rindu Maka tatkala kau tak temukan aku dalam dunia yang baru Setidaknya selipkan namaku dalam barisan doa sucimu Sebabagai salah satu sahabat jannahmu Mungkin itu balasan rindu terindah dalam persahabatanku Untuk mendefinisikan luka Tak harus bersumpah serapah Meski kini kita bak kubu yang terpecah Dan tak perlu tiba-tiba menghilang Untuk mengukur batas antara nyaman dan sayang Kau boleh mencerca bila menurutmu keputusanku terlalu gila Kau bisa mengalihkan pandang Jika tak sudi menyaksikan hatiku yang remuk redam Dan kau berhak memadamkan pijarku Tersebab dirimulah yang telah menyulut apinya, dulu ... Kami adalah kekosongan hampa Jika dulu engkau tak mengisi ilmu Darimu kamu indahnya warna Darimu kami mengerti digdayanya angka Darimu kami sadar betapa indah aksara Penat dan peluh kau abaikan Bahkan juga kata yang menghujam Tanpa lelah kau bimbing langkah Hingga kami bisa berjalan meraih cita Kami adalah kekosongan hampa yang memekat Jika kau tak pernah hadir bagi kami Ijinkan kami untuk sedikit berterima kasih Atas jerihmu yang kadang bahka tak kami ingat F. Memahami Teks Puisi Memahami isi puisi sangat berbeda dengan memahami prosa. Makna atau isi puisi dapat dipahami dengan baik jika arti kata-kata yang terkandung dalam puisi dapat dipahami. Kamu harus menafsirkan arti setiap kata dalam puisi. Kata-kata dalam puisi sering bermakna konotasi.
Pahlawan Tak Dikenal Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang. Wajah sunyi setengah tengadah Menangkap sepi pandang senja Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu Dia masih sangat muda Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun Orang-orang ingin kembali memandangnya Sambil merangkai karangan bunga Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya. Sepuluh tahun yang lalu ia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah lubang peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda. Menafsirkan makna kata dalam puisi tersebut misalnya pada larik Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring/Tetapi bukan tidur, sayang mempunyai makna gugur. Larik sebuah lubang peluru bundar di dadanya mempunyai makna bahwa pahlawan tersebut tertembak. Larik Dia tidak ingat bilamana dia datang dan Dia tidak tahu untuk siapa dia datang mempunyai makna bahwa para pahlawan berjuang tanpa memandang siapa pun dan tanpa pamrih. Makna atau isi puisi "Pahlawan Tak Dikenal" secara keseluruhan adalah perjuangan pahlawan yang gugur di medan perang demi bangsa dan negara. Para pahlawan berjuang tanpa pamrih. Mereka gugur pada usia yang masih sangat muda. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 November. Setiap tanggal 10 November rakyat mengenang pahlawan dengan mengirim karangan bunga sehingga hari itu diperingati sebagai hari pahlawan. Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang cara menyimpulkan isi puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam memahami cara menyimpulkan isi puisi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Puisi rakyat merupakan warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Dalam menyimpulkan isi puisi rakyat ini maka perlu memahami dua cara, baik identifikasi isi maupun kata kuncinya. Puisi rakyat atau puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya. Disamping itu, puisi lama ini terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima. Kendati demikian, dalam memahami isi puisi rakyat tentunya akan sangat berbeda dengan memahami prosa. Oleh karena itu ada beberapa cara untuk dapat menyimpulkan isi puisi rakyat, antara lain :
Isi dari sebuah puisi rakyat akan bergantung pada jenisnya. Misalnya, pantun romantis pasti akan berisi kisah percintaan, sedangkan untuk gurindam akan berisi nasihat. Karena itu dengan mengetahui jenis dari sebuah puisi kamu akan lebih mudah dalam menyimpulkan isi dari puisi tersebut. Baca juga: Apa Saja Aspek Kebahasaan Puisi Rakyat?
Puisi rakyat terkadang menggunakan bahasa atau kata-kata yang tidak kita ketahui maknanya atau kata asing di telinga kita. Karena itu, temukan kata kunci yang digunakan dalam puisi kemudian carilah makna dari kata tersebut bila kamu tidak mengetahuinya. Kemudian berdasarkan makna dari kata-kata tersebut, maka simpulkanlah isi puisinya. Contoh : Pisang mas bawa berlayar Masak sebiji diatas peti Utang mas boleh dibayar Utang budi di bawa mati Puisi rakyat di atas memiliki rima a-b-a-b yang terdiri atas 4 baris serta tiap barisnya memiliki tidak lebih dari 12 suku kata. Dari ciri-ciri tersebut, puisi rakyat di atas adalah sebuah pantun. Isi sebuah pantun terdapat di larik ketiga dan keempat. Pada kedua larik tersebut terdapat kata “utang”, “dibayar”, dan frasa “dibawa mati”. Dimana, dari kata-kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pantun ini mengandung pesan bahwa utang uang dapat dibayar tetapi utang budi harus selalu diingat sampai mati. |