Apa saja teknik yang harus dikuasai supaya bisa menjadi pemain kasti yang baik

Ilustrasi bola kasti Sumber: Pixabay

Permainan bola kasti merupakan olahraga dimainkan oleh dua regu, tiap regunya terdiri dari 12 pemain utama dan 6 pemain cadangan.

Sekilas, permainan bola kasti terlihat mirip dengan softball atau baseball. Namun, perbedaannya terletak pada penggunaan bola tenis sebagai salah satu alatnya.

Agar lebih rinci, berikut aturan, teknik dan perlengkapan yang digunakan dalam permainan bola kasti.

Teknik Permainan Bola Kasti

Ilustrasi bola kasti Sumber: Tim Eiden Pexels

Teknik ini merupakan teknik dasar yang mesti dikuasai oleh pemain bola kasti. Teknik ini penting untuk dilakukan secara tepat oleh regu penjaga supaya dapat melempar dengan menargetkan pada bagian tubuh tim pemukul.

Setidaknya ada 3 teknik lemparan yakni :

  • Lemparan Bola Mendatar, cara melakukannya pemain cukup memegang bola kasti menggunakan tangan kanan. Arahkan pandangan ke target lemparan dan posisikan tubuh secara tegak sebelum kemudian bola bisa dilemparkan dengan arah mendatar.

  • Lemparan Bola ke Bawah, cara melakukannya peganglah lebih dulu bola kasti menggunakan tangan kanan. Sama seperti teknik sebelumnya, arah pandangan harus fokus pada target lemparan. Badan harus dalam posisi tegak dan dilanjutkan dengan melempar bola ke arah bawah.

  • Lemparan Bola Melambung, cara melakukaknnya pegang bola kasti lebih dulu menggunakan tangan kanan. Seperti teknik lemparan lainnya, arah pandangan harus fokus pada target lemparan. Untuk teknik melempar secara melambung, badan harus dicondongkan agak ke belakang sebelum kemudian bola bisa dilemparkan ke atas yang membuat bola melambung.

Sama seperti teknik melempar, teknik ini juga mesti dikuasai dengan baik oleh setiap pemain kasti. Berikut ini teknik memukul bola kasti yang benar.

  • Memukul arah mendatar, pastikan untuk membentuk sikap awal dengan berdiri tegak. Kaki sebelah kiri kemudian bisa diletakkan di depan sambil pemain memegang erat pemukul menggunakan tangan kanan.

  • Memukul arah bawah, pastikan untuk mengawalinya dengan sikap berdiri tegak. Kaki kiri kemudian diletakkan di depan sambil pemukul dipegang menggunakan tangan kananmu.

  • Memukul arah melambung, berdiri tegak adalah sikap awal yang bisa dilakukan. Lanjutkan setelahnya dengan meletakkan kaki kiri di depan sambil pemukul dipegang menggunakan tangan kanan. Pandangan pemain harus fokus pada arah datang bola yang sudah teman setim lemparkan, lalu pukul bola dengan teknik arah melambung.

Berikut ini cara menangkap bola kasti dengan benar:

  • Menangkap bola datar, Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola. Menangkap menggunakan kedua tangan dengan kedua telapak tangan dibuka membentuk setengah bola. Saat perkenaan bola pertama dengan telapak tangan, diikuti sedikit tarikan tangan ke belakang.

  • Menangkap bola menyusur tanah, Berdiri tegak dengan kaki kanan di depan, tekuk kaki kiri dan lutut kaki kanan menempel di tanah. Letakkan kedua telapak tangan saling berhadapan di depan kaki kanan, dan tangkaplah bola.

  • Menangkap bola melambung, Siku ditekuk lebih dulu dan posisi tangan bisa berhadapan, baik itu di atas kepala atau di depan dada, tergantung arah datang bola nanti. Jari-jari tangan diregangankan lebih dulu supaya lemas dan rileks. Kemudian tangkap bola.

Peraturan Permainan Bola Kasti

Aturan Permainan Bola Kasti (Sumber: Pixabay)

Adanya peraturan permainan ini agar menjadikan permainan berjalan dengan sportif dan juga lancar. Berikut inilah beberapa peraturan dalam permainan bola kasti.

Jumlah pemain kasti tiap regu adalah 12 orang, dengan salah satu pemain sekaligus menjadi kapten. Setiap pemain wajib menggunakan nomor dada dari nomor 1 sampai 12. Ditambah pemain pengganti atau cadangan sebanyak 6 orang.

Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali. Sesudah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera melatakkannya kembali di dalam ruang pemukul.

Pukulan dinyatakan benar jika bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.

Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul. Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.

Proses pelambungan bola harus dilakukan sesuai dengan permintaan si pemukul. Apabila bola yang pelambung lambungkan tak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul diperbolehkan tak memukulnya.

Pemain yang sukses melakukan pukulan bola harus segera lari menuju pemberhentian I, II, III, serta ruang bebas namun secara bertahap dan kemudian nilai 1 pun diperoleh tim tersebut. Sedangkan nilai 2 dapat diperoleh ketika pemain sukses berlari melalui tiang-tiang pemberhentian lalu berhasil atas pukulannya sendiri untuk kembali ke ruang bebas.

Untuk tim penjaga yang mampu menangkap bola lambung secara langsung, ada nilai 1 yang bisa dikoleksi. Tentunya penentuan pemenang adalah berdasarkan pada tim yang memperoleh nilai paling tinggi atau banyak.

Permainan kasti dilaksanakan dalam 2 babak di mana tiap babak berdurasi 20-30 menit. Ada istirahat selama 15 menit di antara tiap babak.

Pergantian tempat akan diberlakukan antara tim penjaga dan pemukul apabila salah seorang pemain tim pemukul terkena lemparan bola. Kedua tim berganti tempat bila juga bola hasil pukulan tim pemukul langsung ditangkap oleh tim penjaga 3 kali secara berturut-turut.

Lapangan yang digunakan dalam permainan bola kasti yaitu

Sebelum memainkan olahraga ini, ada beberapa perlengkapan permainan yang perlu disiapkan sebelum bermain. Antara lain:

Umumnya tongkat pemukul terbuat dari kayu yang memiliki ukuran panjang 50-60 cm.

2. Bola kasti atau bola tenis

Digunakan untuk lemparan maupun pukulan. Bola tersebut berukuran kecil dengan warna hijau atau kuning.

Bendera ini nantinya akan dipasang di setiap sudut pemberhentian.

Tiang ini terdiri dari tiang yang sudah ditancapkan bendera di sudutnya. Hal ini bertujuan agar saat permainan tiang tersebut tidak mudah bergeser atau tercabut, apalagi saat pemain memegangnya.