Apa saja perbedaan perkembangan pada anak laki-laki dan perempuan

Perbedaan jenis kelamin antara anak lelaki dan anak perempuan memang sangat mencolok. Mulai dari bentuk muka, kemampuan motorik, hingga hobi adalah beberapa hal yang dapat membedakan jenis kelamin seseorang. Tak jarang, orang tua rela membelikan atribut berbagai macam pada diri anak mereka sebagai penanda feminitas atau maskulinitas.

Bahkan, sejak bayi sekalipun, ada dua warna utama yang jadi acuan dalam berbelanja, yakni merah muda untuk wanita dan biru untuk laki-laki. Setelah beranjak usia, orang tua pun mulai memberikan 'penanda' jenis kelamin lain seperti mobil-mobilan untuk anak lelaki dan boneka barbie untuk si putri cantik. Hmm, padahal selain atribut yang berasal dari luar, perbedaan jenis kelamin dapat dilihat dari berbagai macam faktor seperti yang Ibupedia rangkum berikut ini!

Kemampuan Berbicara

Kebanyakan anak pria terlambat dalam hal kemampuan bicaranya jika dibandingkan dengan anak perempuan. Tak hanya itu, anak lelaki pun mimim kosa kata sehingga susah untuk merangkai kalimat. Di lain pihak, anak perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik di bidang membaca tanda-tanda non verbal. Misalnya, membaca nada suara serta ekspresi muka orang lain.

Itulah mengapa anak perempuan lebih pintar dalam hal berkomunikasi karena cepat dalam hal menghubungkan perasaan dan merangkai susunan kata-kata lebih cepat. Jika ingin anak laki-laki Anda lebih pintar berkomunikasi secara verbal, maka Bunda dapat mulai membacakan buku-buku yang sekiranya menarik perhatian si kecil. Usahakan saat sedang membawakan cerita, Bunda menjabarkan pula bagaimana pergolakan emosi karakter utamanya. Sehingga, si kecil pun akan mulai belajar tentang apa yang dirasakan oleh orang lain.

Identitas kelamin

Anak Anda baru dapat mengidentifikasi jenis kelamin mereka sendiri pada awal usia 18 bulan. Namun, baru saat menginjak umur antara 2 sampai 6 tahun lah si kecil dapat membedakan jenis kelamin orang lain dan cenderung lebih suka bermain serta berperilaku sesuai dengan karakteristik jenis kelamin mereka. Misalnya, anak perempuan cenderung lebih suka bermain dengan sesama jenis mereka dan lebih memilih warna atau benda-benda yang umum disukai oleh para perempuan.

Kemampuan Motorik

Anak laki-laki lebih cepat menguasai kemampuan motorik seperti melompat, menyeimbangkan tubuh, serta berlari jika dibandingkan dengan anak perempuan. Sebaliknya, kemampuan seperti memegang pensil atau menulis biasanya dikuasai terlebih dahulu oleh para wanita. Terkadang, si cantik juga lebih mudah tertarik dengan hal-hal yang memiliki rasa seni tinggi seperti mewarnai, kerajinan tangan, serta menggambar.

Tak hanya itu saja, anak lelaki juga lebih agresif serta impulsif dalam hal berperilaku. Pasalnya, ada bagian di dalam otaknya yang disebut sebagai pusat rasa senang dan bagian tersebut 'menyala'tiap kali anak mengambil suatu resiko. Meksi begitu, tak berarti semua anak wanita cenderung pasif dan takut mengambil resiko loh, Bun. Ada sebagian anak perempuan yang luar biasa pemberani, bahkan melebihi keberanian anak laki-laki. Meski demikian, rata-rata anak pria memang menampakkan perilaku lebih aktif dan suka tantangan.

Toilet training

Sama halnya dengan urusan membaca atau berkomunikasi, anak perempuan pun lebih mudah untuk didisiplinkan. Rata-rata anak wanita memulai toilet training lebih awal dari anak pria.

Para ahli setuju bahwa alasan biologis adalah faktor utama mengapa anak lelaki bersifat sangat 'maskulin' dan anak perempuan cenderung berakting 'feminin'. Meski begitu, hormon maupun anatomi tubuh sendiri tidak cukup untuk menjelaskan mengapa dua jenis kelamin tersebut sangat berbeda satu sama lain.

Bahkan, ada dorongan sosial di masyarakat yang berusaha mendorong agar laki-laki dan perempuan diarahkan ke jalur yang berbeda sejak terlahir ke dunia. Maksudnya jalur berbeda adalah pemberian pilihan, atribut, serta cara berkomunikasi oleh orang tua (serta masyarakat pada umumnya) terhadap kedua jenis kelamin.

Pakaian: Gaun dan Baju Olahraga

Ketika anak perempuan berusia 2 tahun dan anak lelaki berusia 3 atau 4 tahun, mereka sudah mengerti konsep perbedaan antara pakaian wanita dan pria. Hebatnya, mereka pun merasa enggan untuk melanggar konsep tersebut. Sejak masih batita, anak wanita sering sekali menerima pujian yang terkait dengan warna bajunya, pita di rambut, manisnya sepatu mereka, dan lain sebagainya. Itulah mengapa saking terbiasanya dengan pujian, si kecil memaksa memakai gaun terbaiknya bahkan saat acara kemping sekalipun!

Anak laki-laki pun tidak berbeda jauh. Mereka suka sekali menunjukkan maskulinitas dengan memakai atribut-atribut kaos sepak bola atau yang berhubungan dengan basket. Biasanya mereka punya satu baju favorit yang selalu jadi pilihan saat ada acara keluar rumah.

Baby talk

Sejak awal dilahirkan pun, bayi laki-laki sudah menerima cara berkomunikasi yang berbeda. Misalnya saja saat teman Anda menjenguk si kecil yang baru dilahirkan. Melihat ia mengenakan baju berwarna pink, pasti deh komentarnya "Aduh, bayi ini cantik sekali deh!". Padahal, seringkali ia tidak mengetahui apa jenis kelamin si bayi, hanya menebak dari warna baju saja. Sebaliknya, apabila sang bayi mengenakan pakaian berwarna biru, maka komentar orang sekitar adalah, "Ganteng bukan main, ya Bu? Persis Ayahnya!". Sekali lagi, tanpa mengetahui dengan jelas apa jenis kelamin sang buah hati terlebih dahulu.

Susan Witt profesor yang bergerak di bidang perkembangan anak dari Universitas Akron di Ohio mengatakan bahwa umumnya orang tua cenderung menggunakan gaya bicara yang berbeda dan menyesuaikan dengan jenis kelamin si kecil. Misalnya saja anak perempuan cenderung dibelai dan digoda dengan kata-kata lembut nan manis.Sedangkan anak pria? Hmm, biasanya sih Bunda lebih suka menggelitiki perutnya agar ia tertawa.

Reaksi emosi: Nangis itu cuma buat cewek!

Hmm, entah darimana asal mula hukum ini berasal. Tapi memang ada hukum tak tertulis sejak dulu kala dimana anak wanita boleh menangis saat terjatuh dari sepeda. Namun, anak lelaki, mau lututnya lecet sekalipun, lebih sering disuruh menahan tangis dengan ucapan seperti, "Hayo, anak cowok nggak boleh nangis!'.

Entah apakah ini suatu perbedaan yang baik atau buruk, namun susah rasanya untuk merubah stigma ini. Bagaimanapun, laki-laki memang sudah kodratnya sebagai pemimpin dan pelindung bagi perempuan. Oleh karena itu, menahan rasa sakit dan berusaha tidak menampakkan air mata adalah salah satu cara menunjukkan maskulinitas para lelaki.

Stereotip Jenis Kelamin di Televisi

Menurut Mary Margaret Reagan-Montiel, manajer program pendidikan anak usia dini dari National Institute on Media and the Family, anak-anak mencari penanda jenis kelamin mereka melalui tayangan televisi. Beberapa tokoh perempuan kartun dapat menjadi role model yang tepat bagi putri Anda, misalnya tokoh Dora the Explorer. Untuk lelaki, sepupu Dora yang bernama Diego juga bisa menjadi role model bagi anak lelaki.

Pemilihan tayangan kartun yang baik untuk anak memang kadang susah untuk dilakukan, mengingat Bunda seringkali banyak urusan dan terpaksa meninggalkan si kecil di depan TV tanpa pengawasan. Ada baiknya Anda mencari informasi dari internet tentang rekomendasi tayangan anak yang bermutu.

(Yusrina)

Punya anak laki-laki dan perempuan sama saja. Hal tersebut memang benar adanya, Moms. Mendidik dan membesarkan anak, baik laki-laki maupun perempuan, pada prinsipnya sama saja.

Namun lain halnya jika menyinggung soal pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Nah, Moms perlu mengetahui perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan agar tidak selalu membandingkan pertumbuhan Si Kecil dengan yang lain.

Selain itu, dengan mengetahui perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan, Moms bisa mempersiapkan dengan matang bagaimana cara mengedukasi atau memberikan pengasuhan yang tepat. Jadi, mari simak perbedaan tumbuh kembang antara anak laki-laki dan anak perempuan berikut ini, Moms.

Perbedaan dari Segi Pertumbuhan Fisik

Seperti pada penjelasan sebelumnya, pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan tidak bisa disamakan. Meskipun memiliki tinggi dan berat badan yang hampir sama, tetapi pertumbuhan fisik anak perempuan akan lebih cepat ketimbang anak laki-laki, meski pada akhirnya tinggi badan laki-laki akan melebihi tinggi badan anak perempuan. Sama halnya dengan pubertas pada anak. Pubertas pada anak perempuan akan terjadi lebih cepat ketimbang pada anak laki-laki.

Saat anak mulai mengalami pubertas, terutama anak perempuan, Moms perlu memperkenalkan bagian tubuh mana saja yang akan mengalami pertumbuhan. Hal tersebut dilakukan agar anak tidak kaget melihat perubahan yang terjadi. Jelaskan pula bagian tubuh apa saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Dengan penjelasan yang lengkap, anak akan lebih memahami dan mengerti tentang perubahan yang terjadi pada tubuhnya tersebut.

Perbedaan Kemampuan Verbal

Perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan yang kedua dapat dilihat dari kemampuan verbalnya. Hal tersebut disebabkan oleh faktor genetik atau hormonal yang memengaruhi fungsi otak anak. 

Anak laki-laki akan cenderung mengalami tahapan berbicara yang lebih lambat ketimbang anak perempuan. Bukan itu saja, anak laki-laki biasanya juga memiliki kosakata yang lebih sedikit ketimbang anak perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan anak laki-laki memiliki kemampuan yang setara atau bahkan lebih baik daripada anak perempuan seusianya.

Sementara itu, anak perempuan dinilai lebih pandai berkomunikasi karena cenderung lebih mahir membaca tanda-tanda nonverbal, seperti ekspresi atau intonasi. Mereka juga lebih terampil dalam berkomunikasi saat melibatkan emosi.

Perbedaan Keterampilan Motorik

Pada umumnya, keterampilan motorik pada anak laki-laki, seperti berlari, melompat, dan menjaga keseimbangan berkembang lebih cepat ketimbang anak perempuan. Sedangkan kemampuan motorik halus, seperti keterampilan menulis, menggambar, atau mewarnai berkembang lebih cepat pada anak perempuan. Hal tersebut yang membuat anak laki-laki cenderung lebih suka bermain dan bergerak bebas. Meski demikian, faktor lingkungan juga akan berpengaruh terhadap keterampilan motorik anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan.

Perbedaan Emosi

Anak perempuan lebih ekspresif dalam menunjukkan emosinya, seperti akan menangis saat sedih dan tertawa saat merasa senang. Sedangkan anak laki-laki lebih ekspresif dalam menunjukkan kemarahan, seperti menendang atau memukul benda. Jika dilihat dari kepribadiannya, anak laki-laki akan memiliki karakter yang lebih sulit untuk diarahkan ketimbang anak perempuan.

Meskipun ada perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan, tapi tumbuh kembang anak tetap dipengaruhi oleh faktor utama, yaitu keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Jadi Moms tidak perlu terlalu khawatir jika pertumbuhan buah hati Anda sedikit berbeda. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)