Bagaimana keadilan Allah kepada orang yang berbuat baik?

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seperti yang telah diketahui sebenarnya Allah Maha Adil terhadap hambanya. Maka janganlah Sekali-kali kamu bilang bahwa Allah itu tidak adil, contohnya saja seperti anggota tubuh kita orang punya Tangan, Kaki, Kepala dan sebagainya kitakan juga sama.

 Sebaiknya kita sebagai umat nabi Muhammad wajib mensyukuri atas yang Allah berikan. Seperti dalam Al-qur,an surah al-Maidah ayat 8 yang artinya: hai orang- orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali beriman kepada allah swt.

Allah juga tidak pernah memberikan beban di luar kemampuan makhluknya seperti firman Allah dalam Al-qur'an surat al-Baqarah ayat 286 yang artinya: allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya dia mendapat (pahala) dan (kebajikkan yang dikerjakanya dan dia mendapat (siksa) dan (kejahatan) yang di perbuatnya. Allah disebut juga dengan Al-Adl yang berarti tuhan yang maha adil Karena keadilanya memberikan hak-hak terhadap mahkluknya secara sesuai dengan keinginanya jika ia selalu beriman.


 Cerita tentang nabi mengenai keadilan Allah. Pada suatu hari , nabi Musa as, sangat penasaran mengenai bentuk -- bentuk keadilan yang Allah berikan kepada para hambanya tatkala mereka masih ada di dunia. iapun kemudian pergi ke sebuah gunung untuuk bermunajat, mencari jawaban atas rasa Penasaranya itu yang mendalam. sesampainya di tempat tujuan, nabi Musa segera memohon kepada penciptanya, ya Rabb, perlihatkanlah kepadaku keadilan dan kejujuran dari Sismu?


"Engkau sesungguhnya dalah seorang yang terburu-buru dan tidak mampu bersabar, " tegas sang khalik pada Musa. Kemudian Allah menyuruh musa untuk pergi ke sebuah sumber air dan bersembunyi di baliknya, " disana engkau akan melihat kekuasaan dan ilmuku tetang hal- hal gaib. Tak perlu menunggu lama, musa melihat seorang penunggang kuda itu meletakkan sebuah tas berisi uang seribu dinar  disampingnya sungguh memang allah maha adil terhadap hambanya yang beriman sehingga di berikan kepada hambanya apa yang diinginkan tanpa sepengetahuan hambanya.

Berdasarkan tendensi Diatas, soal keadilan Tuhan, mereka tinjau dari sudut pandang manusia, bagi mereka sebagai yang diterangkan , keadilan erat hubungannya dengan hak dan keadilan yang diartikan memberi seseorang akan haknya.

Kata " Tuhan adil " berarti semua perbuatan Tuhan itu bersifat baik dia tidak pernah berbuat buruk, tidak pula akan kewajibannya. Menurut Abdul Jabbar setiap perbuatan Tuhan itu pasti mempunyai fungsi dan tujuan, tidak ada yang sia -- sia 7 . Dari sini berkembang bahwa karena Tuhan itu baik, maka tidak mungkin berbuat yang negatif dan pasti akan berbuat yang baik, bahkan yang terbaik bagi makhluknya.

 Keadilan Tuhan itu nampak jelas ada pembenahan tanggungjawab manusia terhadap tindakan dan perbuatannya dihadapan Tuhan karena adanya kebebasan memilih dan kebebasan bertindak yang pada manusia telah dibekali akan kemampuan oleh Tuhan. Dari sini Mu'tazilah dikenal dengan ahli Adil.


 Maka jelaslah bahwa faham keadilan bagi kaum Mu'tazilah mengandung arti keajaiban -- keajaiban yang harus dihormati Tuhan. Keadilan bukanlah hanya Berati memberi upah kepada yang berbuat baik dan memberi hukuman kepada berbuat salah.


 Menurut Harun keadilan Tuhan mengandung arti yang luas sekali, seperti tidak memberi beban yang terlalu berat bagi manusia , pengiriman Rasul - rasul dan Nabi - nabi, memberi manusia daya untuk melaksanakan kewajiban - kewajiban dan sebagainya. 

Keadilan Tuhan dalam membahas amal perbuatan hambanya bukan berarti Tuhan terpaksa dalam menempati Janji - janjinya, namun disinilah letak kehendak dan Kekuasaannya karena Tuhan bebas bertindak apa saja terhadap miliknya.
Faham keadilan Tuhan banyak tergantung pada faham kebebasan manusia dan faham sebaliknya kekuasaan mutlak Tuhan. Kaum Mu'tazilah ,Karena percaya pada ;Kekuatan akal dan kemerdekaan serta kebebasan manusia, mempunyai tendensi untuk meninjau wujud ini dari ;Sudut rasio dan kepentingan manusia. Memang menurut faham Mu'tazilah semua makhluk lain diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia. Tuhan juga mempunyai tujuan dalam pebuatan - perbuatan-Nya, tetapi karena Tuhan Maha Suci dari sifat berbuat untuk kepentingan diri sendiri.

Aliran konsep keadilan Tuhan dalam teologi Islam.


 mu'tazilah


Page 2

Seperti yang telah diketahui sebenarnya Allah Maha Adil terhadap hambanya. Maka janganlah Sekali-kali kamu bilang bahwa Allah itu tidak adil, contohnya saja seperti anggota tubuh kita orang punya Tangan, Kaki, Kepala dan sebagainya kitakan juga sama.

 Sebaiknya kita sebagai umat nabi Muhammad wajib mensyukuri atas yang Allah berikan. Seperti dalam Al-qur,an surah al-Maidah ayat 8 yang artinya: hai orang- orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali beriman kepada allah swt.

Allah juga tidak pernah memberikan beban di luar kemampuan makhluknya seperti firman Allah dalam Al-qur'an surat al-Baqarah ayat 286 yang artinya: allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya dia mendapat (pahala) dan (kebajikkan yang dikerjakanya dan dia mendapat (siksa) dan (kejahatan) yang di perbuatnya. Allah disebut juga dengan Al-Adl yang berarti tuhan yang maha adil Karena keadilanya memberikan hak-hak terhadap mahkluknya secara sesuai dengan keinginanya jika ia selalu beriman.


 Cerita tentang nabi mengenai keadilan Allah. Pada suatu hari , nabi Musa as, sangat penasaran mengenai bentuk -- bentuk keadilan yang Allah berikan kepada para hambanya tatkala mereka masih ada di dunia. iapun kemudian pergi ke sebuah gunung untuuk bermunajat, mencari jawaban atas rasa Penasaranya itu yang mendalam. sesampainya di tempat tujuan, nabi Musa segera memohon kepada penciptanya, ya Rabb, perlihatkanlah kepadaku keadilan dan kejujuran dari Sismu?


"Engkau sesungguhnya dalah seorang yang terburu-buru dan tidak mampu bersabar, " tegas sang khalik pada Musa. Kemudian Allah menyuruh musa untuk pergi ke sebuah sumber air dan bersembunyi di baliknya, " disana engkau akan melihat kekuasaan dan ilmuku tetang hal- hal gaib. Tak perlu menunggu lama, musa melihat seorang penunggang kuda itu meletakkan sebuah tas berisi uang seribu dinar  disampingnya sungguh memang allah maha adil terhadap hambanya yang beriman sehingga di berikan kepada hambanya apa yang diinginkan tanpa sepengetahuan hambanya.

Berdasarkan tendensi Diatas, soal keadilan Tuhan, mereka tinjau dari sudut pandang manusia, bagi mereka sebagai yang diterangkan , keadilan erat hubungannya dengan hak dan keadilan yang diartikan memberi seseorang akan haknya.

Kata " Tuhan adil " berarti semua perbuatan Tuhan itu bersifat baik dia tidak pernah berbuat buruk, tidak pula akan kewajibannya. Menurut Abdul Jabbar setiap perbuatan Tuhan itu pasti mempunyai fungsi dan tujuan, tidak ada yang sia -- sia 7 . Dari sini berkembang bahwa karena Tuhan itu baik, maka tidak mungkin berbuat yang negatif dan pasti akan berbuat yang baik, bahkan yang terbaik bagi makhluknya.

 Keadilan Tuhan itu nampak jelas ada pembenahan tanggungjawab manusia terhadap tindakan dan perbuatannya dihadapan Tuhan karena adanya kebebasan memilih dan kebebasan bertindak yang pada manusia telah dibekali akan kemampuan oleh Tuhan. Dari sini Mu'tazilah dikenal dengan ahli Adil.


 Maka jelaslah bahwa faham keadilan bagi kaum Mu'tazilah mengandung arti keajaiban -- keajaiban yang harus dihormati Tuhan. Keadilan bukanlah hanya Berati memberi upah kepada yang berbuat baik dan memberi hukuman kepada berbuat salah.


 Menurut Harun keadilan Tuhan mengandung arti yang luas sekali, seperti tidak memberi beban yang terlalu berat bagi manusia , pengiriman Rasul - rasul dan Nabi - nabi, memberi manusia daya untuk melaksanakan kewajiban - kewajiban dan sebagainya. 

Keadilan Tuhan dalam membahas amal perbuatan hambanya bukan berarti Tuhan terpaksa dalam menempati Janji - janjinya, namun disinilah letak kehendak dan Kekuasaannya karena Tuhan bebas bertindak apa saja terhadap miliknya.
Faham keadilan Tuhan banyak tergantung pada faham kebebasan manusia dan faham sebaliknya kekuasaan mutlak Tuhan. Kaum Mu'tazilah ,Karena percaya pada ;Kekuatan akal dan kemerdekaan serta kebebasan manusia, mempunyai tendensi untuk meninjau wujud ini dari ;Sudut rasio dan kepentingan manusia. Memang menurut faham Mu'tazilah semua makhluk lain diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia. Tuhan juga mempunyai tujuan dalam pebuatan - perbuatan-Nya, tetapi karena Tuhan Maha Suci dari sifat berbuat untuk kepentingan diri sendiri.

Aliran konsep keadilan Tuhan dalam teologi Islam.


 mu'tazilah


Bagaimana keadilan Allah kepada orang yang berbuat baik?

Lihat Filsafat Selengkapnya


Page 3

Seperti yang telah diketahui sebenarnya Allah Maha Adil terhadap hambanya. Maka janganlah Sekali-kali kamu bilang bahwa Allah itu tidak adil, contohnya saja seperti anggota tubuh kita orang punya Tangan, Kaki, Kepala dan sebagainya kitakan juga sama.

 Sebaiknya kita sebagai umat nabi Muhammad wajib mensyukuri atas yang Allah berikan. Seperti dalam Al-qur,an surah al-Maidah ayat 8 yang artinya: hai orang- orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali beriman kepada allah swt.

Allah juga tidak pernah memberikan beban di luar kemampuan makhluknya seperti firman Allah dalam Al-qur'an surat al-Baqarah ayat 286 yang artinya: allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya dia mendapat (pahala) dan (kebajikkan yang dikerjakanya dan dia mendapat (siksa) dan (kejahatan) yang di perbuatnya. Allah disebut juga dengan Al-Adl yang berarti tuhan yang maha adil Karena keadilanya memberikan hak-hak terhadap mahkluknya secara sesuai dengan keinginanya jika ia selalu beriman.


 Cerita tentang nabi mengenai keadilan Allah. Pada suatu hari , nabi Musa as, sangat penasaran mengenai bentuk -- bentuk keadilan yang Allah berikan kepada para hambanya tatkala mereka masih ada di dunia. iapun kemudian pergi ke sebuah gunung untuuk bermunajat, mencari jawaban atas rasa Penasaranya itu yang mendalam. sesampainya di tempat tujuan, nabi Musa segera memohon kepada penciptanya, ya Rabb, perlihatkanlah kepadaku keadilan dan kejujuran dari Sismu?


"Engkau sesungguhnya dalah seorang yang terburu-buru dan tidak mampu bersabar, " tegas sang khalik pada Musa. Kemudian Allah menyuruh musa untuk pergi ke sebuah sumber air dan bersembunyi di baliknya, " disana engkau akan melihat kekuasaan dan ilmuku tetang hal- hal gaib. Tak perlu menunggu lama, musa melihat seorang penunggang kuda itu meletakkan sebuah tas berisi uang seribu dinar  disampingnya sungguh memang allah maha adil terhadap hambanya yang beriman sehingga di berikan kepada hambanya apa yang diinginkan tanpa sepengetahuan hambanya.

Berdasarkan tendensi Diatas, soal keadilan Tuhan, mereka tinjau dari sudut pandang manusia, bagi mereka sebagai yang diterangkan , keadilan erat hubungannya dengan hak dan keadilan yang diartikan memberi seseorang akan haknya.

Kata " Tuhan adil " berarti semua perbuatan Tuhan itu bersifat baik dia tidak pernah berbuat buruk, tidak pula akan kewajibannya. Menurut Abdul Jabbar setiap perbuatan Tuhan itu pasti mempunyai fungsi dan tujuan, tidak ada yang sia -- sia 7 . Dari sini berkembang bahwa karena Tuhan itu baik, maka tidak mungkin berbuat yang negatif dan pasti akan berbuat yang baik, bahkan yang terbaik bagi makhluknya.

 Keadilan Tuhan itu nampak jelas ada pembenahan tanggungjawab manusia terhadap tindakan dan perbuatannya dihadapan Tuhan karena adanya kebebasan memilih dan kebebasan bertindak yang pada manusia telah dibekali akan kemampuan oleh Tuhan. Dari sini Mu'tazilah dikenal dengan ahli Adil.


 Maka jelaslah bahwa faham keadilan bagi kaum Mu'tazilah mengandung arti keajaiban -- keajaiban yang harus dihormati Tuhan. Keadilan bukanlah hanya Berati memberi upah kepada yang berbuat baik dan memberi hukuman kepada berbuat salah.


 Menurut Harun keadilan Tuhan mengandung arti yang luas sekali, seperti tidak memberi beban yang terlalu berat bagi manusia , pengiriman Rasul - rasul dan Nabi - nabi, memberi manusia daya untuk melaksanakan kewajiban - kewajiban dan sebagainya. 

Keadilan Tuhan dalam membahas amal perbuatan hambanya bukan berarti Tuhan terpaksa dalam menempati Janji - janjinya, namun disinilah letak kehendak dan Kekuasaannya karena Tuhan bebas bertindak apa saja terhadap miliknya.
Faham keadilan Tuhan banyak tergantung pada faham kebebasan manusia dan faham sebaliknya kekuasaan mutlak Tuhan. Kaum Mu'tazilah ,Karena percaya pada ;Kekuatan akal dan kemerdekaan serta kebebasan manusia, mempunyai tendensi untuk meninjau wujud ini dari ;Sudut rasio dan kepentingan manusia. Memang menurut faham Mu'tazilah semua makhluk lain diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia. Tuhan juga mempunyai tujuan dalam pebuatan - perbuatan-Nya, tetapi karena Tuhan Maha Suci dari sifat berbuat untuk kepentingan diri sendiri.

Aliran konsep keadilan Tuhan dalam teologi Islam.


 mu'tazilah


Bagaimana keadilan Allah kepada orang yang berbuat baik?

Lihat Filsafat Selengkapnya


Page 4

Seperti yang telah diketahui sebenarnya Allah Maha Adil terhadap hambanya. Maka janganlah Sekali-kali kamu bilang bahwa Allah itu tidak adil, contohnya saja seperti anggota tubuh kita orang punya Tangan, Kaki, Kepala dan sebagainya kitakan juga sama.

 Sebaiknya kita sebagai umat nabi Muhammad wajib mensyukuri atas yang Allah berikan. Seperti dalam Al-qur,an surah al-Maidah ayat 8 yang artinya: hai orang- orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali beriman kepada allah swt.

Allah juga tidak pernah memberikan beban di luar kemampuan makhluknya seperti firman Allah dalam Al-qur'an surat al-Baqarah ayat 286 yang artinya: allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya dia mendapat (pahala) dan (kebajikkan yang dikerjakanya dan dia mendapat (siksa) dan (kejahatan) yang di perbuatnya. Allah disebut juga dengan Al-Adl yang berarti tuhan yang maha adil Karena keadilanya memberikan hak-hak terhadap mahkluknya secara sesuai dengan keinginanya jika ia selalu beriman.


 Cerita tentang nabi mengenai keadilan Allah. Pada suatu hari , nabi Musa as, sangat penasaran mengenai bentuk -- bentuk keadilan yang Allah berikan kepada para hambanya tatkala mereka masih ada di dunia. iapun kemudian pergi ke sebuah gunung untuuk bermunajat, mencari jawaban atas rasa Penasaranya itu yang mendalam. sesampainya di tempat tujuan, nabi Musa segera memohon kepada penciptanya, ya Rabb, perlihatkanlah kepadaku keadilan dan kejujuran dari Sismu?


"Engkau sesungguhnya dalah seorang yang terburu-buru dan tidak mampu bersabar, " tegas sang khalik pada Musa. Kemudian Allah menyuruh musa untuk pergi ke sebuah sumber air dan bersembunyi di baliknya, " disana engkau akan melihat kekuasaan dan ilmuku tetang hal- hal gaib. Tak perlu menunggu lama, musa melihat seorang penunggang kuda itu meletakkan sebuah tas berisi uang seribu dinar  disampingnya sungguh memang allah maha adil terhadap hambanya yang beriman sehingga di berikan kepada hambanya apa yang diinginkan tanpa sepengetahuan hambanya.

Berdasarkan tendensi Diatas, soal keadilan Tuhan, mereka tinjau dari sudut pandang manusia, bagi mereka sebagai yang diterangkan , keadilan erat hubungannya dengan hak dan keadilan yang diartikan memberi seseorang akan haknya.

Kata " Tuhan adil " berarti semua perbuatan Tuhan itu bersifat baik dia tidak pernah berbuat buruk, tidak pula akan kewajibannya. Menurut Abdul Jabbar setiap perbuatan Tuhan itu pasti mempunyai fungsi dan tujuan, tidak ada yang sia -- sia 7 . Dari sini berkembang bahwa karena Tuhan itu baik, maka tidak mungkin berbuat yang negatif dan pasti akan berbuat yang baik, bahkan yang terbaik bagi makhluknya.

 Keadilan Tuhan itu nampak jelas ada pembenahan tanggungjawab manusia terhadap tindakan dan perbuatannya dihadapan Tuhan karena adanya kebebasan memilih dan kebebasan bertindak yang pada manusia telah dibekali akan kemampuan oleh Tuhan. Dari sini Mu'tazilah dikenal dengan ahli Adil.


 Maka jelaslah bahwa faham keadilan bagi kaum Mu'tazilah mengandung arti keajaiban -- keajaiban yang harus dihormati Tuhan. Keadilan bukanlah hanya Berati memberi upah kepada yang berbuat baik dan memberi hukuman kepada berbuat salah.


 Menurut Harun keadilan Tuhan mengandung arti yang luas sekali, seperti tidak memberi beban yang terlalu berat bagi manusia , pengiriman Rasul - rasul dan Nabi - nabi, memberi manusia daya untuk melaksanakan kewajiban - kewajiban dan sebagainya. 

Keadilan Tuhan dalam membahas amal perbuatan hambanya bukan berarti Tuhan terpaksa dalam menempati Janji - janjinya, namun disinilah letak kehendak dan Kekuasaannya karena Tuhan bebas bertindak apa saja terhadap miliknya.
Faham keadilan Tuhan banyak tergantung pada faham kebebasan manusia dan faham sebaliknya kekuasaan mutlak Tuhan. Kaum Mu'tazilah ,Karena percaya pada ;Kekuatan akal dan kemerdekaan serta kebebasan manusia, mempunyai tendensi untuk meninjau wujud ini dari ;Sudut rasio dan kepentingan manusia. Memang menurut faham Mu'tazilah semua makhluk lain diciptakan Tuhan untuk kepentingan manusia. Tuhan juga mempunyai tujuan dalam pebuatan - perbuatan-Nya, tetapi karena Tuhan Maha Suci dari sifat berbuat untuk kepentingan diri sendiri.

Aliran konsep keadilan Tuhan dalam teologi Islam.


 mu'tazilah


Bagaimana keadilan Allah kepada orang yang berbuat baik?

Lihat Filsafat Selengkapnya