Apa saja macam macam bersuci

- Bersuci merupakan salah satu termasuk amalan yang penting, Bunda. Dalam Islam, senantiasa menganjurkan kepada pemeluknya untuk selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan dirinya maupun sekitarnya.

Ini disebut juga dengan istilah thaharah, yang mana hukumnya wajib ketika melaksanakan shalat. Hal ini diterangkan pada surat Al Maidah ayat 6, Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai siku, dan sapulah kepala kalian, kemudian basuh kaki sampai kedua mata kaki." (Al-Maidah:6).

Selain itu, Rasulullah dalam suatu hadist berkata:

"Kunci shalat itu adalah bersuci ..." (HR al-Tirmidzi, Ibn Mâjah, Ahmad, al-Dârimi, dari 'Ali bin Abi Thâlib ra.)

Islam telah mewajibkan umatnya untuk bersuci dalam rangka supaya terhindar dari segala kotoran. Dalam bersuci dapat menggunakan air seperti berwudhu dan mandi junub atau mandi wajib, bahkan ada juga bersuci dengan menggunakan debu, tanah yang disebut juga dengan bertayamum.

Tata cara bersuci

Mengutip CNN Indonesia, secara rinci adapun tata cara bersuci dijelaskan sebagai berikut, antara lain:

1. Mandi junub

Apa saja macam macam bersuci
Ilustrasi mandi wajib / Foto: Getty Images/iStockphoto/Ekaterina79

Mandi junub atau mandi wajib merupakan syarat mutlak ketika bersuci. Dalam thaharah yaitu mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Ini merupakan cara untuk membersihkan tubuh dari segala macam kotoran, baik kotoran yang menempel pada badan maupun pada batin atau jiwa.

2. Berwudhu

Berwudhu wajib dilakukan oleh seorang muslim sebelum melaksanakan shalat. Sebab, ini merupakan syarat sah atau tidak sahnya shalat seseorang yang tergantung pada wudhu.

Bersuci dengan berwudhu juga sama halnya dengan mandi junub yang diawali dengan membaca niat wudhu sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى

"Nawaitul wudhuu'a liraf'il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah.

3. Tayamum

Tayamum merupakan cara bersuci yang menggantikan mandi dan wudhu, apabila dalam kondisi tidak ada air.

Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci tidak tercampur benda lain. Lalu diawali dengan niat:

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضً ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala."

Artinya: Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah.

Macam-macam najis

Ketika bersuci tentunya untuk menghilangkan kotoran atau najis. Seperti yang Bunda ketahui, bersuci dari kotoran (najis) dilakukan sebelum melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.

Secara bahasa, najis merupakan sesuatu yang kotor. Sedangkan menurut syara' merupakan sesuatu yang dianggap kotor serta dapat menghalangi syarat sah shalat. Menurut Shekh Nawawi Al Jawi Al Bantani dalam kitabnya berjudul Nihayah Al-Zain fi Irsyad Al-Mubtadi, terdapat pengolongan najis, antara lain:

1. Najis mukhaffafah

Merupakan najis yang ringan, seperti air kencing bayi laki-laki yang usianya kurang dari dua tahun dan belum makan apa-apa kecuali air susu ibunya.

Cara membersihkan najis jenis ini cukup dengan memercikkan air kebagian yang terkena najis.

2. Najis mutawassitah

Termasuk golongan najis sedang, seperti kotoran manusia atau binatang, air kencing, nanah, darah, bangkai (selain bangkai ikan), dan najis lainnya. Najis mutawassitah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu najis 'aniyah (bendanya berwujud) dan najis hukmiyah (tidak berwujud).

Cara membersihkannya cukup dengan membasuhnya dengan air sampai najis tersebut hilang (baik rasa, bau dan warnanya).

3. Najis mughalaza

Ini merupakan termasuk najis golongan berat. Najis mughalazah terdiri dari najis dari anjing dan babi. Cara membersihkannya dengan menghilangkan barang najisnya terlebih dahulu, kemudian mencucinya dengan air bersih sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan tanah atau batu.

Nah Bunda, demikian segala penjelasan tentang bersuci serta macam-macam najis yang bisa diajarkan pada anak. Semoga bermanfaat!

Bunda, simak juga cara mengenalkan agama pada anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(haf/som)

Apa saja macam macam bersuci
Tak setiap yang bersih pasti sudah suci. Berikut pengertian thaharah dan pembagiannya menurut syara'. (Foto: iStockphoto/Wavebreakmedia)

Jakarta, CNN Indonesia --

Thaharah merupakan perintah agama untuk bersucidari hadas dan najis. Kedudukan bersuci dalam hukum Islam termasuk amalan yang penting lantaran salah satu syarat sah salat adalah diwajibkan suci dari hadas dan najis.

Thaharah tak sekadar bersih-bersih badan. Tak setiap yang bersih pun pasti sudah suci. Lebih dari itu, suci dari hadas adalah melakukannya dengan berwudu, mandi, ataupun tayamum.

Sementara suci dari najis yaitu menghilangkan kotoran yang ada di badan, pakaian, dan tempat.

Agar ibadah dapat diterima oleh Allah SWT sekaligus terhindar dari berbagai penyakit, simak pengertian thaharah dan pembagiannya menurut syara' atau peraturan Allah.

Hukum thaharah itu sendiri wajib dan telah disampaikan oleh Allah melalui firmanNya:

"Hai orang-orang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan salat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai siku, dan sapulah kepala kalian, kemudian basuh kaki sampai kedua mata kaki." (Al-Maidah:6).

"Dan, pakaianmu bersihkanlah." (Al-Muddatstsir:4).

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (Al-Baqarah:222).

Macam-macam Thaharah atau Bersuci

Apa saja macam macam bersuci
Foto: iStockphoto/travenian
Ilustrasi. Macam-macam thaharah adalah Ma'nawiyah dan Hissiyah

Thaharah pun terbagi menjadi dua bagian seperti berikut:

A. Thaharah Ma'nawiyah

Thaharah ma'nawiyah merupakan bersuci rohani misalnya membersihkan segala penyakit hati yaitu iri, dengki, riya dan lainnya.

Pasalnya, thaharah ma'nawiyah ini penting dilakukan sebelum melakukan thaharah hissiyah, karena ketika bersuci harus dalam keadaan bersih dari sifat-sifat sirik tersebut.

B. Thaharah Hissiyah

Thaharah hissiyah adalah bersuci jasmani, atau membersihkan bagian tubuh dari sesuatu yang terkena najis (segala jenis kotoran) maupun hadas (kecil dan besar).

Untuk membersihkan dari najis dan hadas ini, bisa dilakukan dengan menggunakan air seperti berwudu, mandi wajib, serta tayamum (bila dalam kondisi tidak ada air).

Akan tetapi, air yang boleh dipakai untuk bersuci juga bukan sembarang air. Penjelasnnya adalah di bawah ini:

1. Jenis Air untuk Thaharah

Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air bersih (suci dan mensucikan) yang turun dari langit atau keluar dari bumi dan belum pernah dipakai bersuci, di antaranya:

  • Air hujan
  • Air sumur
  • Air laut
  • Air sungai
  • Air salju
  • Air telaga
  • Air embun

2. Pembagian Air untuk Thaharah

Pengertian thaharah dan pembagiannya juga ditinjau dari segi hukum Islam dengan mengelompokkan jenis air yang diperbolehkan maupun tidak dalam bersuci.

Air tersebut dibagi menjadi empat yaitu:

  1. Air suci dan menyucikan, yaitu air mutlak atau masih murni dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh (digunakan sewajarnya tidak berlebihan).
  2. Air suci dan dapat menyucikan, yaitu air musyammas (air yang dipanaskan dengan matahari) di tempat logam yang bukan emas.
  3. Air suci tapi tidak menyucikan, yaitu air musta'mal (telah digunakan untuk bersuci) menghilangkan hadas atau najis walau tidak berubah rupa, rasa dan baunya.
  4. Air mutanajis, yaitu air yang kena najis (kemasukan najis), sedangkan jumlahnya kurang, maka tidak dapat menyucikan.
  5. Air haram, yaitu air yang diperoleh dengan cara mencuri (ghashab), atau mengambil tanpa izin, sehingga air itu tidak dapat menyucikan.

Tata Cara Thaharah

Apa saja macam macam bersuci
Foto: PublicDomainPictures/Pixabay
Ilustrasi. Mandi wajib merupakan syarat mutlak thaharah.

1. Mandi Wajib

Mandi atau ghusl merupakan syarat mutlak ketika bersuci, istilah mandi wajib dalam thaharah yaitu mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Mandi wajib ini harus dibarengi dengan membaca niat yang menyucikan diri dari hadas kecil dan besar seperti kutipan dari NU Online yaitu:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitul ghusla liraf'il-hadatsil-akbari fardhal lillaahi ta'aala."

Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Menurut madzhab Syafi'i, saat pertama membaca niat harus dibarengi dengan menyiram tubuh dengan air secara merata.

Kedua, mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Sedangkan bagian tubuh yang berbulu atau berambut harus dengan air mengalir.

2. Berwudu

Sementara itu, thaharah dengan berwudu menurut syara' adalah untuk menghilangkan hadas kecil ketika akan salat.

Orang yang hendak melaksanakan salat sudah wajib hukumnya melakukan wudu, karena berwudu merupakan syarat sahnya salat.

Thaharah berwudu juga sama halnya dengan mandi wajib yang diawali dengan membaca niat wudu seperti ini:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى

"Nawaitul wudhuu'a liraf'il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa."

Artinya: Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah.

Kemudian melaksanankan fardu wudu enam perkara, di antaranya:

  • Niat
  • Membasuh seluruh muka
  • Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
  • Mengusap sebagian rambut kepala
  • Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki
  • Tertib, artinya mendahulukan mana yang harus dahulu dan mengakhirkan yang harus diakhiri.

3. Tayamum

Thaharah tayamum ini merupakan cara yang menggantikan mandi dan wudu, apabila dalam kondisi tidak ada air.

Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci tidak tercampur benda lain. Lalu diawali niat


نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضً ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala."

Artinya: Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah.

Setelah membaca niat, dilanjut dengan meletakkan dua belah tangan ke atas debu misalnya debu pada kaca atau tembok dan usapkan ke muka sebanyak dua kali.

Dilanjut mengusap dua belah tangan hingga siku sebanyak dua kali juga, dan memindahkan debu kepada anggota tubuh yang diusap.

Yang dimaksud mengusap bukan sebagaimana menggunakan air dalam berwudu, tatapi cukup menyapukan saja bukan mengoles-oles seperti memakai air.

Dengan begitu pengertian thaharah dan pembagiannya ini wajib dipahami sebagai mana mestinya, karena sewaktu-waktu sudah pasti diperlukan.

(avd/fef)

[Gambas:Video CNN]

Berapa cara bersuci?

Thaharah atau bersuci dalam Islam terbagi menjadi tiga bagian. Yakni berwudu, tayamum, dan mandi besar.

Sebutkan 3 macam thaharah itu apa saja?

Mandi wajib merupakan syarat mutlak thaharah..
Mandi Wajib. Mandi atau ghusl merupakan syarat mutlak ketika bersuci, istilah mandi wajib dalam thaharah yaitu mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki. ... .
2. Berwudu. ... .
3. Tayamum..

Apa itu bersuci dalam Islam?

Thaharah menurut syari'at Islam ialah suatu kegiatan bersuci dari hadas maupun najis sehingga seorang diperbolehkan untuk mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci seperti shalat. "Kegiatan bersuci dari najis meliputi bersuci pakaian dan tempat.