Apa saja kegiatan yang dapat mengganggu daur ulang air?

Apa saja kegiatan yang dapat mengganggu daur ulang air?

Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali?

  1. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
  2. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari
  3. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain
  4. membuang sampah pada tempatnya
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Banjir Rob adalah banjir yang disebabkan oleh? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

GridKids.id - Manusia membutuhkan air untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Mulai dari untuk mandi, minum, memasak, mencuci, dan sebagainya.

Air merupakan cairan jernih yang enggak berwarna, berasa, dan berbau.

Nah, berdasarkan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelas 5 tema 8 kita akan mencari tahu apa saja kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air.

Seperti yang kita ketahui, air memiliki peran penting bagi makhluk hidup terutama manusia.

Namun, beberapa kegiatan yang dilakukan manusia bisa memengaruhi siklus air, lo.

Apa itu siklus air? Siklus air atau daur air merupakan peristiwa perputaran air dari bumi hingga ke atmosfer dan kembali ke bumi.

Air di bumi enggak habis karena mengalami siklus air, Kids.

Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air!

Baca Juga: Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Lingkungan Rumah dan Sekolah, Kelas 5 SD Tema 8

Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Siklus Air

1. Menggunakan Pupuk Kimia dan Pestisida yang Berlebihan

Apa saja kegiatan yang dapat mengganggu daur ulang air?

(ilustrasi) Pemupukan dengan pestisida dan kimia yang berlebihan bisa memengaruhui siklus air.

Tahu enggak? Menggunakan pupuk kimia dan pestisida berlebihan bisa menyebabkan pencemaran air, lo.

Ini dikarenakan sisa pupuk kimia dan pestisida akan terbawa air ke sungai dan menyebabkan polusi perairan.

2. Pembangunan Rumah Perkotaan

Lahan hijau di daerah perkotaan akan semakin sempit karena adanya pembangunan rumah, gedung, dan jalan beraspal.

Nah, pembangunan tersebut bisa berdampak pada siklus air.

Lahan hijau yang berfungsi menyerap air hujan semakin sedikit sehingga berdampak pada siklus air.

3. Pembuangan Gas-Gas Beracun

Baca Juga: 4 Jenis Usaha Ekonomi yang Dikelola Sendiri, Jawaban Materi Kelas 5 SD Tema 8

Gas buangan dari mesin pabrik dan bahan bakar kendaraan bermotor termasuk gas beracun.

Gas-gas tersebut yang tercampur dengan uap air di atmosfer bisa menyebabkan hujan yang bersifat air asam.

Nah, hujan asam bisa melukai hewan, manusia, tumbuhan, dan merusak bangunan.

4. Penebangan Hutan

Apa saja kegiatan yang dapat mengganggu daur ulang air?

Salah satu kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air adalah penebangan hutan.

Penebangan hutan bisa memengaruhi siklus air, lo. Ini dikarenakan hutan menjadi gundul dan enggak bisa menyerap air.

Air akan langsung ke sungai dan berakhir ke laut saat hujan turun.

Hilangnya penahan air, menyebabkan alirannya semakin deras dan mengikis tanah dan memicu banjir.

5. Pencemaran Air

Pencemaran air, seperti di laut bisa memengaruhi siklus air, Kids.

Baca Juga: Contoh Kegiatan yang Membutuhkan Air dalam Keluarga, Jawaban Materi Kelas 5 SD Tema 8

Contohnya adalah pencemaran minyak di laut yang bisa menyebabkan laut tertutup oleh minyak.

Minyak tersebut bisa mengambat proses terbentuknya awan sehingga hujan semakin sedikit.

Itulah informasi mengenai kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air.

Pertanyaan: Apa pengertian dari siklus air?
Petunjuk: Cek di halaman 1

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

tirto.id - Air sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Jumlah air di bumi selalu tetap, namun air bergerak dalam lingkaran peredaran yang disebut siklus air atau siklus hidrologi. Walau jumlah air selalu tetap, tetapi adanya perubahan musim membuat suatu wilayah bisa mengalami kekurangan air atau kelebihan air. Saat musim kemarau, air menjadi sulit ditemukan. Sedangkan musim hujan air berlimpah dimana-mana. Semua ini terjadi karena adanya daur air atau siklus air.

Siklus Air



Siklus air adalah perputaran air di permukaan bumi yang diawali dari penguapan benda-benda biotik dan benda abiotik sebagai akibat pemanasan sinar matahari. Siklus ini terjadi karena adanya pengaruh dari panas sinar matahari, yang membuat air menguap.

Penguapan itu terjadi pada air laut, sungai, danau, rawa, dan semua tempat dimana terdapat air dan terjangkau oleh sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasitransporasi, demikian dilansir laman Sumber Belajar Kemdikbud.

Uap air naik ke tempat yang lebih tinggi dan bersuhu rendah sampai mengalami proses kondensasi dan menjadi kumpulan titik-titik air yang disebut awan. Untuk wilayah yang lebih tinggi dan dingin, uap air akan membeku menjadi es atau salju yang disebut proses sublimasi.

Setelah menjadi hujan dan air meresap ke tanah (proses inflitrasi), maka air menjadi air tanah. Air akan mengalir melalui mata air ke sungai (disebut run-off) atau sumber air lainnya. Jika air tertinggal di dedaunan dan meresap, proses itu disebut intersepsi.

Siklus air dibagi menjadi 3 yaitu:


  • Siklus pendek: saat terjadi penguapan air laut, uap tersebut mengalami proses kondensasi menjadi awan, lalu hujan dan turun lagi ke laut.
  • Siklus sedang (menengah): saat terjadi penguapan air laut, mengalami kondensasi, dibawa angin ke darat, lalu hujan turun di darat, kemudian air hujan meresap ke tanah, dibawa sungai kembali ke laut.
  • Siklus panjang (siklus besar): saat air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan, terbawa angin ke pegunungan, lalu jatuh sebagai salju, salju menjadi gletser, kemudian mencair dan masuk ke sungai, kemudian air sungai kembal ke laut.
Mengutip laman bsd.pendidikan.id Siklus air atau daur air sudah terjadi sejak berjuta tahun lalu, dan jumlah air tidak mengalami perubahan namun dapat mengalami penurunan kualitas.Penurunan kualitas air maksudnya adalah saat air tercemar racun, polusi, zat berbahaya dan berbagai kotoran lainnya. Jika air tercemar maka manusia dan kehidupan tentu akan terancam. Karena itu manusia harus menjaga kelestarian air bersih.

Kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air

Menjaga kelestarian air adalah tanggung jawab semua manusia. Manusia dan kegiatan yang dilakukannya, dapat memengaruhi terjadinya siklus air. Misalnya pada wilayah yang memiliki hutan lebat dan aneka tanaman yang subur, air dapat dijumpai dengan mudah di wilayah tersebut. Sebaliknya, di wilayah tandus tanpa hutan, pohon, tanaman, tanah kering dan berpasir, apakah mudah ditemukan air? Tentu sulit. Pohon adalah salah satu faktor yang membuat air dapat tertahan di dalam tanah. Akar-akar tanaman mampu menyimpan air, menahan air agar tidak terus mengalir ke sungai. Jika manusia membabat hutan secara besar-besaran, maka siklus air dapat terganggu. Tanah tak mampu menahan air, akibatnya banjir melanda wilayah tanpa pepohonan. Untuk mencegah banjir, manusia harus melakukan reboisasi atau penghijauan kembali hutan yang gundul. Selain penghijauan kembali, wilayah yang tak punya hutan dianjurkan untuk membuat bak-bak resapan air, pembuatan waduk, bendungan, dan saluran irigasi agar daur air tetap terjaga.

Penghematan air

Melakukan penghematan air juga disarankan agar semua makhluk hidup dapat merasakan segarnya air bersih secara merata. Kegiatan manusia yang menggunakan air semisal mencuci, mandi, memasak, menyiram tanaman, dan lainnya sebaiknya dilakukan dengan bijak dan hemat tidak berlebih-lebihan. Jika manusia menyedot air bersih dengan pompa secara serampangan, maka makhluk hidup lain bisa menderita akibat kurang air. Hewan juga butuh minum, ikan dan tanaman juga demikian. Jika hewan, tanaman, ikan mati akibat kurang air, nantinya manusia juga yang susah. Beberapa cara menghemat air antara lain: 1. menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan; 2. mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupya; 3. menyiram halaman rumah dengan air bekas cucian; 4. menyiram tanaman dengan air bekas mencuci sayuran.