Apa saja isi dari Tri Kerukunan antar umat beragama?

Merdeka.com - Di Indonesia, kita tentunya sudah mengenal konsep Tri Kerukunan Umat Beragama yang isinya adalah, kerukunan internal umat seagama, kerukunan antar umat berbeda agama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Lalu, apa perwujudan dari tiga konsep di atas? Yuk kita lihat uraiannya.

Kerukunan antar umat seagama itu bermakna adanya kesatuan dan satu paham untuk melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan tujuan menghormati adanya perbedaan yang sekiranya masih bisa di tolerir. Kalau kalian masih merasa bingung, maksud dari konsep ini adalah umat yang memiliki agama yang sama tidak boleh saling bermusuhan, saling menghina, saling menjatuhkan, tapi juga tetap harus mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati kalau ada perbedaan.

Selanjutnya adalah kerukunan antar umat beragama. Kerukunan antar umat beragama ini merupakan sarana untuk mempersatukan hubungan antara orang-orang yang berbeda agama. Tetapi, tujuan dari konsep ini bukan untuk mencampurkan ajaran agama tersebut.

Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya fanatisme yang bisa membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat banyak. Yang terakhir adalah kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Maksud dari konsep ini adalah dalam kehidupan beragama, masyarakat nggak lepas dari aturan pemerintah setempat yang mengatur kehidupan masyarakay beragama.

Begitu pula dengan masyarakat beragama, kita nggak cuma melaksanakan ajaran agama saja, tapi kita juga harus memperhatikan aturan pemerintah yang berlaku disana. Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang konsep Tri Kerukunan Umat Beragama beserta maksudnya, kan? Kamu harus bisa untuk mengamalkan ajaran agamamu tapi jangan sampai mengabaikan aturan pemerintah yang berlaku disana. Untuk itu, kita harus terus belajar tentang makna dari kehidupan beragama ini. Selamat belajar.

Tri kerukunan umat beragama di Indonesia jika terwujud dengan sempurna maka akan tercipta suasana kerukunan yang damai dan tentu akan baik untuk kehidupan kita secara umum.

Tapi sayangnya masih banyak dari kita tidak mengenal istilah dan konsep ini dan tidak mempraktikan isi dari tiga poin kerukunan tersebut.

Dalam artikel ini akan kami tuliskan secara lengkap tentang apa saja konsep dari tiga kerukunan umat beragama dan contoh tentang penerapan konsep tersebut, dalam bentuk pertanyaan dan jawaban yang mudah untuk di pahami.

Tri kerukunan umat beragama adalah suatu konsep sederhana yang di buat dan di gulirkan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama, bisa juga istilah ini di sebut dengan tri kerukunan.

Apa saja isi dari Tri Kerukunan antar umat beragama?

Alasan dan Tujuan

Seperti kita tahu di negara Indonesia sangat majemuk, karena terdiri dari beragam suku, ras, etnis, budaya dan agama, sehingga rentan adanya gesekan antar masyarakat yang berbeda pandangan tersebut.

Dan pemerintah tidak tutup mata akan masalah ini, sudah banyak aturan hukum yang di buat oleh pemerintah dalam upaya menghindari konflik yang akan terjadi, tapi sejatinya tidak cukup hanya dengan aturan hukum saja.

Sehingga pemerintah berfikir untuk membuat konsep sederhana yang bisa di terapkan dan memungkinkan terciptanya suatu masyarakat yang rukun dan damai.

Inilah tujuan dari di gulirkannya tri kerukunan oleh pemerintah, yaitu terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai, walupun mereka berbeda pandangan dalam banyak hal, seperti suku, etnis, budaya dan Agama.

Konsep tri kerukunan umat beragama ini dirumuskan dengan teliti dan sebijak mungkin supaya tidak terjadi pengekangan dan pengurangan hak-hak manusia dalam menjalankan kewajiban dari ajaran agama yang diyakininya.

Sebutkan apa saja tri kerukunan umat beragama di Indonesia?

Seperti namanya tri yang artinya tiga, maka tri kerukunan ini meliputi tiga macam kerukunan, yaitu: Kerukunan intern (didalam) umat beragama, Kerukunan antar umat beragama, dan Kerukunan antara umat beragama dan pemerintah.

1. Kerukunan Intern Umat Beragama

Perbedaan pandangan dalam suatu agama itu sendiri sangat besar potensinya untuk terjadi konflik, maka penting untuk menjalin kerukunan di antara pemeluk agama yang sama.

Perbedaan pandangan yang bisa berpotensi untuk terjadinya konflik contohnya adalah, perbedaan mahzab, yang kalau kita boleh jujur ini sangat nyata dan terang benderang di pertontonkan oleh mereka yang berbeda mahzab.

Lalu ada perbedaan pandangan dalam organisasi keislaman atau ormas islam, ini juga nyata dan bisa menimbulkan konflik yang nyata.

Semua itu akibat dari perbedaan pandangan, penghayatan, kajian dan penafsiran Al Quran juga Hadist, yang walaupun satu aqidah dalam Islam, ternyata bisa membuat konflik di antara mereka.

Untuk menerapkan kerukunan intern di dalam agama ini, kita bisa menerapkan konsep ukhuwah Islamiyah yang di dalamnya terkandung ajakan untuk tidak saling klaim kebenaran dan saling menghormati walau berbeda pandangan.

2. Kerukunan Antar Umat Beragama

Konsep ini bertujuan agar terjadi ketenteraman dan kerukunan antara masyarakat walaupun berbeda Agama, di harapkan juga untuk tidak saling curiga mencurigai dan menghormati setiap agama yang di akui dan di anut oleh masyarakat lain.

Banyak upaya yang sudah di lakukan oleh pemerintah dalam mencegah konflik yang terjadi karena disparitas agama di indonesia, yang pada intinya dan poin penting dari konsep kedua adalah peran aktif dari seluruh masyarakat dalam menghormati pemeluk agama lain, agar tercipta kerukunan dan ketenteraman dalam kehidupan kita di tanah air.

3. Kerukunan Antara Umat Beragama dan Pemerintah

Dalam konsep ketiga ini adalah pemerintah sejatinya menciptakan dan membangun suasana tenteram dan damai yang di dalamnya adalah kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah itu sendiri.

Di harapkan para pemuka agama yang ada memberikan wakilnya untuk bisa bersinergi dan menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas, persatuan dan kesatuan bangsa.

Contoh

  • Saling menghormati dan menghargai dengan tidak mengganggunya saat ada teman kita yang sedang melakukan ibadah.
  • Bersikap adil kepada semua orang termasuk kepada orang yang berbeda mahzab, berbeda pandangan bahkan berbeda agama dengan kita.
  • Boleh kita melakukan dakwah kepada siapa saja tapi jangan kita memaksakan orang lain untuk memeluk agama seperti yang kita anut.
  • Membantu saudara kita yang sedang terkena bencana atau musibah walaupun berbeda mahzab bahkan berbeda aqidah dengan kita.
  • Lakukan kebaikan apapun tanpa memandang apa agama orang tersebut.

Demikian penjelasan tentang tri kerukunan umat beragama, semoga bisa di pahami, yang pada akhirnya semoga dengan trikerukunan ini kita bisa hidup damai, aman dan tentram tanpa adanya kekhawatiran terjadi konflik di tengah tengah masyarakat.

Baca Juga:

Apa saja isi dari Tri Kerukunan antar umat beragama?

Tri kerukunan antar umat beragama menjadi entitas penting dalam ranah kewarganegaraan Indonesia. Konsep yang terkandung di dalamnya merupakan konsep holistik yang secara keseluruhan telah mempererat seluruh aspek masyarakat dalam bernegara. 

Adapun pengertian Tri kerukunan antar umat beragama dapat digambarkan sebagai berikut.

Mengenal lebih dalam tri kerukunan antar umat beragama

Tri kerukunan antar umat beragama mengandung tiga nilai pokok utama, yaitu:

  • Kerukunan intern umat beragama
  • Kerukunan antar umat beragama
  • Kerukunan umat beragama dengan pemerintah

Baca juga: Hasil Sidang PPKI

Adapun masing-masing nilai pokok tersebut mengandung substansi yang berbeda sebagaimana maksud dari adanya tri kerukunan antar umat beragama bagi berlangsungnya seluruh kehidupan sosial bermasyarakat dan bernegara.

Konsep yang terkandung didalamnya memuat konsep holistik atau bersifat menyeluruh sehingga dapat merangkul seluruh warga negara tanpa melihat latar belakang mereka. Dalam ranah kedudukannya, Indonesia bukanlah suatu negara agama meskipun seluruh rakyatnya diwajibkan menganut salah satu agama resmi yaitu Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Bahkan sistem hukum yang berlaku pun secara keseluruhan hampir tidak ada kaitanya dengan hukum yang bersumber dari agama masing-masing.

Baca juga: Reproduksi Lumut Kerak

Meskipun demikian, Indonesia tetap menjunjung tinggi akan nilai-nilai keagamaan. Hal tersebut termaktub dalam undang-undang Dasar 1945 mengenai kekuasaan Tuhan, bahkan Pancasila menempatkan konsep ketuhanan sebagai sila pertama. Artinya meskipun Indonesia tidak menerapkan sistem ketatanegaraan dan hukum yang berdasarkan agama, namun kehidupan beragama tetap diatur dan dilindungi oleh negara. 

Jika melihat populasi agama, Islam menempati posisi pertama dengan jumlah penganut lebih dari 80% di Indonesia. Maka tentu potensi untuk menjadi negara yang berlandaskan agama Islam sangat besar. Namun demikian, potensi tersebut justru akan membuahkan risiko yang jauh lebih besar apabila benar-benar terealisasikan. Karena itulah Indonesia tidak menerapkan sistem ketatanegaraan dan hukum yang berbasis agama. Alhasil muncul tri kerukunan umat beragama yang menjadi penopang atas berlangsungnya kehidupan bagi seluruh warga negara.

Baca juga: Peran Supervisi Pendidikan

Keberadaan tri kerukunan umat beragama tidak lepas dari tujuan yang dikandung di dalamnya. Adapun beberapa tujuan tersebut meliputi:

  1. Meningkatkan ketaqwaan bagi seluruh umat beragama kepada Tuhannya,
  2. Menjamin kebebasan beragama di tengah-tengah ragamnya agama beserta penafsirannya,
  3. Menjadi sarana untuk menciptakan suasana kebersamaan dalam wujud ketertiban nasional,
  4. Menumbuhkembangkan sikap persaudaraan antar individu hingga munculnya hubungan timbal balik di seluruh lapisan masyarakat, dan
  5. Ikut andil dalam menyukseskan pembangunan bangsa serta menjaga keberagaman NKRI tetap utuh.

Baca juga: Pendiri Kerajaan Kalingga

Contoh tri kerukunan umat beragama

Kerukunan intern umat beragama

Tidak melakukan disharmonisasi meskipun berasal dari kelompok yang berbeda. Seperti yang kita tahu Indonesia selain memiliki ragam agama juga terdapat ragam kelompok di agama itu sendiri. Contohnya dalam agama Islam terdapat dua ormas terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan NU. Meskipun begitu setiap kelompok harus menjaga harmonisasi dan sama-sama melindungi peribadahan masing-masing kelompok.

Kerukunan antar umat beragama

Meskipun Islam menjadi mayoritas dengan persentase yang jauh lebih tinggi, namun harus mampu melindungi dan membuat penganut agama lain tetap merasa nyaman ketika melaksanakan ibadah sesuai keyakinan mereka. Ketika hari raya idul Fitri banyak kalangan umat non-muslim yang membantu proses peribadahan masyarakat muslim, hal ini juga tidak jarang terjadi ketika di hari Natal dan hari buka gambarnya lainnya.

Kerukunan umat beragama dengan pemerintah

Mengingat masalah hidup dalam bernegara selalu kompleks, tentu akan sulit apabila diatur sendiri oleh masing-masing agama yang ada. Oleh karenanya telah dibentuk kementerian Agama dalam sistem pemerintahan untuk mengatur semua kehidupan dan maslahat agama yang ada. Dengan adanya instansi tersebut seluruh penganut Agama harus tunduk dan patuh serta mengikuti arahan dari kementerian tersebut.

Demikian pengertian tri kerukunan umat beragama beserta tujuan dan contohnya yang bisa menjadi referensi Anda.

Tri Kerukunan Umat Beragama – Padang ekspres