Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Jogja, dprd-diy.go.id – Kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung menurun memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi di Indonesia.

Dr. R. Stevanus C. Handoko S.Kom., MM anggota DPRD DIY yang juga menjadi pengamat kebijakan publik dan pelaku bisnis, menyampaikan minimal ada 5 dampak besar pandemi Covid-19 bagi perekonomian nasional.

Dampak yang pertama yang sangat terasa dan mudah sekali dilihat adalah melemahnya konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli masyarakat secara luas.

Hingga saat ini, masyarakat mengalami penurunan daya beli yang sangat signifikan. PPKM yang terus berlanjut dengan berbagai aturan pengetatan menghambat masyarakat untuk beraktifitas ekonomi.

Regulasi pengetatan diberbagai sektor dari aturan PPKM memberikan pengaruh terhadap naik turunnya sektor ekonomi.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diharapkan mampu memberikan terobosan untuk dapat memberikan solusi agar kemampuan daya beli masyarakat tetap dapat bertahan.

Dampak kedua yang sangat terlihat di DIY sebagai bagian tidak terpisahkan dari ekonomi nasional adalah menurunnya angka Investasi diberbagai sektor usaha.

Ketidakpastian akibat pandemic mengakibatkan banyak masyarakat ragu untuk memulai investasi, pengusaha pun demikian. Ada keraguan apakah investasi yang dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Keraguan berinvestasi mengakibatkan dunia usaha tidak bergerak seperti yang diharapkan.

Investasi di sektor pariwisata, hiburan,seni budaya, travel, transportasi kuliner yang dahulu cukup ramai diminati di DIY saat ini turun sangat drastis. Di tambah PPKM yang membatasi pergerakan di berbagai destinasi wisata. Sebagai contoh kecil runtuhnya investasi usaha dikala pandemik.

Dampak ketiga adalah pelemahan ekonomi daerah dan nasional. Penurunan penerimaan pajak, perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan nasional dikala pandemic.

Tekanan penerimaan sektor pajak mempengaruhi pendapatan yang diterima pemerintah sehingga cukup menghampat pendanaan program yang sudah direncanakan. Kondisi pandemic yang menuntut adanya pembatasan mobilitas dan aktivitas mendorong juga adanya realokasi anggaran dan refocusing anggaran selain didasari adanya tekanan pendapatan yang tidak sesuai dengan proyeksi sebelumnya.

Dampak keempat adalah pergeseran pola bisnis dan penerapan bisnis model yang tidak biasa.
Pembatasan akses mobilitas masyarakat untuk bertemu dalam berbagai kegiatan termasuk didalamnya kegiatan bisnis/ekonomi mengakibatkan tumbuhnya pergeseran bisnis model yang ada saat ini. Shifting ekonomi konvensional yang dahulu diprediksikan masih membutuhkan waktu untuk implementasi dimasyarakat ternyata dalam kondisi pandemik seperti saat ini, semua pihak dituntut untuk beradaptasi dengan bisnis model yang baru.

Dampak kelima yang cukup signifikan adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Pandemik covid-19 mendorong semua orang untuk tidak lagi beraktivitas secara konvensional. Pembatasan pertemuan, pembatasan aktivitas berkerumun menjadi pemicu perlu adanya inovasi dengan pemanfaatan teknologi.

Teknologi informasi dan komunikasi menjadi jembatan bagi semua pihak untuk terus dapat bertahan dalam berbagai kondisi.

Adaptasi dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi di sektor ekonomi sudah tidak bisa dihindari. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak hanya dimonopoli oleh kalangan tertentu atau pengusaha kelas atas, namun sudah menjadi kebutuhan semua kalangan saat ini.

Namun demikian, menjadi hambatan bagi para pelaku bisnis yang belum mampu beradaptasi dan mengimplementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam bisnis nya.

Hambatan secara teknis maupun hal lain menjadi tantangan bagi setiap pelaku bisnis disetiap level untuk tetap bertahan dalam kondisi pandemik.

Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat perlu menyadari kondisi real yang terjadi di masyarakat. Pemerintah perlu hadir dan memberikan terobosan dan bantuan agar dampak effect pandemik covid-19 di sektor ekonomi tidak terus berlanjuta dan semakin mempengaruhi secara negative kehidupan masyarakat secara luas.

Sistem Ekonomi Liberal – Di dalam sebuah tatanan negara, tentu akan ada banyak sekali kebijakan yang akan diterapkan supaya bisa membuat negara tersebut maju ataupun berkembang. Salah satu cara yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam memajukan perekonomiannya adalah dengan menerapkan sistem kebijakan ekonomi tertentu. Di dunia ini, ada banyak sekali jenis sistem ekonomi. Salah satunya adalah sistem ekonomi liberal.

Pasti Grameds penasaran kan, apa itu sistem ekonomi liberal dan apa ciri-ciri serta dampaknya di suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi ini? Nah, pada artikel ini, penulis akan menjelaskan secara detail mengenai sistem ekonomi liberal. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan, hingga dampaknya pada perekonomian suatu negara.

Sistem ekonomi liberal merupakan salah satu bentuk sistem ekonomi yang memiliki kebebasan yang amat tinggi untuk setiap orang yang melaksanakan kegiatan ekonomi. Hal tersebut bertujuan agar mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Secara sederhana, setiap keputusan perekonomian di dalam sistem ini akan mengacu pada ekonomi pasar. Selain itu, sistem ekonomi liberal juga sangat menjunjung tinggi semua hak kepemilikan pribadi.

Seringkali, sistem ekonomi ini dikaitkan dengan sistem ekonomi kapitalis. Dimana pihak pemerintah mempunyai potensi lebih dalam melakukan intervensi supaya tidak terjadi monopoli antara pihak swasta satu dengan pihak swasta lain. Sebab, hal tersebut dapat membatasi setiap orang dalam membuat suatu keputusan. Artinya, dalam prosesnya, pihak pemerintah tetap akan memberikan dan menyediakan fasilitas umum. Meskipun sistem ekonomi liberal dapat dinikmati di pasar bebas.

Daftar Isi

  • Apa Itu Sistem Ekonomi Liberal?
  • Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal
    • 1. Harga Akan Dibentuk di Pasar Bebas
    • 2. Adanya Kebebasan untuk Berusaha dan Bersaing
    • 3. Campur Tangan Pihak Pemerintah Sangat Terbatas
    • 4. Bebas Mempunyai Alat Produksi Sendiri
    • 5. Segala Kegiatan Ekonomi Didasarkan pada Prinsip Keuntungan (Laba)
  • Negara Yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal
  • Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal
    • 1. Produksi Barang Akan Didasarkan Pada Kebutuhan Pasar
    • 2. Hadirnya Produk-Produk Berkualitas
    • 3. Menumbuhkan Sikap Kreatif dan Inovatif Para Pelaku Usaha
  • Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
    • 1. Adanya Kesenjangan Perekonomian Masyarakat
    • 2. Adanya Eksploitasi SDA yang Berlebihan
    • 3. Terjadi Persaingan yang Tidak Sehat Antarpelaku Usaha
    • 4. Pedagang Baru Kesulitan Mencari Pendapatan
  • Tujuan Sistem Ekonomi Liberal
  • Contoh Sistem Ekonomi Liberal
    • 1. Pemerintah Tidak Boleh Mencampuri Kegiatan Ekonomi
    • 2. Sumber Produksi Akan Dikuasai Pihak Swasta
    • 3. Masyarakat Memiliki Kebebasan Berkreasi dalam Kegiatan Ekonomi
    • 4. Efisiensi Produksi yang Tinggi
    • 5. Hak Kepemilikan Pribadi Diakui
  • Dampak Negatif Sistem Ekonomi Liberal Bagi Negara
  • Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal untuk Negara Indonesia

Apa Itu Sistem Ekonomi Liberal?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang di dalam pelaksanaanya memberikan kebebasan penuh kepada rakyat dalam menjalankan usaha atau bisnisnya. Umumnya, masyarakat di suatu negara yang menganut sistem ekonomi liberal memiliki tujuan untuk melakukan kegiatan ekonomi secara bebas dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Semua orang yang ada di dalam sistem ekonomi ini berhak memutuskan segala hal yang berkaitan dengan ekonomi mereka sendiri. Sedangkan dalam pelaksanaanya, sistem ekonomi liberal menganut pada sistem ekonomi pasar dan sangat menjunjung tinggi hak milik pribadi.

Selain disebut juga sebagai sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi ini juga dikenal sebagai sistem ekonomi pasar bebas, dan juga sistem ekonomi laissez faire. Setiap negara memiliki hukum ekonomi yang mengaturnya masing-masing. Untuk mempelajari hukum ekonomi yang ada di Indonesia, Grameds dapat membaca buku Hukum Ekonomi Di Indonesia di bawah ini.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

HUKUM EKONOMI DI INDONESIA

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?
Nah, sistem ekonomi yang satu ini juga memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu Anda pahami. Berikut adalah ciri-ciri sistem ekonomi liberal.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?
Suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal tentu akan mempunyai ciri-ciri tertentu. Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sistem ekonomi liberal atau ekonomi pasar bebas.

1. Harga Akan Dibentuk di Pasar Bebas

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi liberal menganut sistem ekonomi pasar bebas. Maka semua harga akan dibentuk atau ditentukan di pasar bebas. Salah satu faktor penentu harga pasar adalah kompetitor.

2. Adanya Kebebasan untuk Berusaha dan Bersaing

Sistem ekonomi liberal sangat memberikan kebebasan kepada para pelaku usaha. Sistem ini merupakan tempat yang cocok bagi para pemilik usaha untuk berusaha dan bersaing dalam satu bidang usaha atau yang lainnya. Di dalam sebuah pasar, tentu akan ada satu ataupun dua bisnis yang bergerak di bidang yang sama. Sehingga nantinya akan terjadi persaingan antar pedagang.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

3. Campur Tangan Pihak Pemerintah Sangat Terbatas

Didalam sistem ini, pemerintah memiliki akses yang sangat terbatas untuk mengintervensi urusan perekonomian bisnis yang sedang berjalan. Sebab, semua keputusan ekonomi ada di tangan masing-masing pemilik usaha. Dalam hal ini pemerintah tidak dapat ikut campur atau mengubah apapun.

4. Bebas Mempunyai Alat Produksi Sendiri

Dalam mendukung kegiatan usahanya, para pemilik usaha tentu akan membutuhkan alat produksi yang sesuai. Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki hak untuk melarang masyarakatnya mempunyai alat produksi sendiri yang dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya.

5. Segala Kegiatan Ekonomi Didasarkan pada Prinsip Keuntungan (Laba)

Semua pelaku ekonomi atau pemilik usaha bebas melaksanakan kegiatan ekonomi di bidang apa saja, asalkan memiliki orientasi pada laba atau keuntungan. Laba merupakan keuntungan yang diperoleh seorang pemilik usaha yang mereka tekuni.

Salah satu pengaruh adanya sistem ekonomi liberal ini dikarenakan globalisasi yang membawa perubahan ke seluruh bagian dunia yang dapat kamu pelajari pada buku Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Negara Yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal

  1. Albania,
  2. Armenia,
  3. Austria,
  4. Belgia,
  5. Bulgaria,
  6. Kroasia,
  7. Cyprus,
  8. Republik Cekoslovakia,
  9. Denmark,
  10. Estonia,
  11. Finlandia,
  12. Perancis,
  13. Jerman,
  14. Yunani,
  15. Hungaria,
  16. Islandia,
  17. Italia,
  18. Latvia,
  19. Lithuania,
  20. Luxembourg,
  21. Macedonia,
  22. Moldova,
  23. Netherlands,
  24. Norwegia,
  25. Polandia,
  26. Portugal,
  27. Romania,
  28. Rusia,
  29. Serbia Montenegro,
  30. Slovakia,
  31. Slovenia,
  32. Spanyol,
  33. Swedia,
  34. Switzerland,
  35. Ukraina
  36. United Kingdom
  37. Andorra,
  38. Belarusia,
  39. Bosnia-Herzegovina,
  40. Kepulauan Faroe,
  41. Georgia,
  42. Irlandia
  43. San Marino.

Untuk lebih memahami mengenai sistem ekonomi yang berlaku di berbagai negara yang ada, Grameds dapat membaca buku Pengantar Ilmu Komunikasi yang ada di bawah ini.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Pengantar Ilmu Ekonomi

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?
Semua sistem ekonomi pasti mempunyai kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, suatu negara mau menerapkan sistem ekonomi tersebut. Nah, beberapa negara sengaja menerapkan sistem ekonomi liberal karena ada beberapa hal yang menguntungkan di dalamnya. Di bawah ini adalah kelebihan sistem ekonomi liberal yang dapat dinikmati suatu negara yang menerapkannya.

1. Produksi Barang Akan Didasarkan Pada Kebutuhan Pasar

Para pelaku usaha tidak akan membuat suatu produk jika barang tersebut tidak dibutuhkan oleh konsumen atau masyarakat. Produk yang telah beredar di pasaran tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada saat itu.

2. Hadirnya Produk-Produk Berkualitas

Dengan adanya persaingan pasar yang sangat ketat. Maka akan terjadi persaingan kualitas produk juga. Dimana para produsen akan berlomba-lomba membuat produk dengan kualitas tinggi agar masyarakat tertarik untuk membelinya.

3. Menumbuhkan Sikap Kreatif dan Inovatif Para Pelaku Usaha

Para pemilik usaha tentu akan berusaha keras dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam membuat produk. Hal tersebut bertujuan agar produk yang mereka ciptakan berbeda dengan produsen lain dan mempunyai nilai tambah yang lebih berkualitas dibandingkan dengan produk lain.

Dengan begitu banyaknya dampak globalisasi, salah satu halnya adalah terhadap ekonomi yang seringkali tidak dapat dihindari dan untuk tetap dapat mengikuti perkembangan zaman, Grameds dapat mempelajari buku Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi oleh Soekarwo.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Selain memiliki banyak kelebihan, sistem ekonomi liberal juga mempunyai beberapa kekurangan atau kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari sistem ekonomi liberal.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

1. Adanya Kesenjangan Perekonomian Masyarakat

Kesenjangan yang terjadi di dalam sistem ekonomi liberal yaitu, yang kata semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Hal tersebut terjadi karena produsen tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan produk apa yang seharusnya mereka produksi. Dengan begitu, para produsen tentu akan semakin kaya. Terlebih untuk produsen yang sudah terkenal, mereka akan semakin maju dan membuat pedagang baru menjadi kesulitan dalam menarik minat pasar. Sehingga menyebabkan orang kata akan semakin kaya, dan orang-orang miskin akan semakin miskin.

2. Adanya Eksploitasi SDA yang Berlebihan

Pada saat masyarakat membutuhkan produk tertentu, maka akan ada banyak produsen yang memproduksi barang tersebut secara bersamaan dan besar-besaran. Hal tersebut akan menyebabkan adanya eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

3. Terjadi Persaingan yang Tidak Sehat Antarpelaku Usaha

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi liberal sangat berorientasi pada laba. Jadi hal tersebut akan menyebabkan para produsen berlomba-lomba dalam menarik para konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara apapun. Oleh karena itu, maka akan terjadi persaingan yang tidak sehat. Para pemilik usaha akan melakukan berbagai cara untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar.

4. Pedagang Baru Kesulitan Mencari Pendapatan

Para pedagang yang baru akan kesulitan dalam mencari kesempatan menarik konsumen karena banyaknya pedagang lama yang sudah lebih dulu menguasai pasar. Oleh karena itu, akan terjadi persaingan yang sangat ketat dan pedagang baru akan kesulitan mencapai keuntungan. Apabila produk yang dihadirkan oleh pedagang baru tersebut tidak berkualitas dan tidak memiliki keunggulan. Maka bisa dipastikan produk mereka tidak akan laku.

Di dunia ini, ada beberapa negara yang menerapkan sistem ekonomi ini. Antara lain, Perancis, Amerika, Jepang, Inggris, dan Jerman. Namun sistem ekonomi liberal yang diterapkan di masing-masing negara tersebut telah disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Indonesia sendiri bukan termasuk kedalam negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal. Sebab, pemerintah Indonesia masih bisa mengintervensi usaha perseorangan yang sedang berkembang. Hal ini terjadi karena perusahaan yang sudah besar atau dikenal, umumnya akan mempunyai pengaruh kepada pendapatan perkapita negara.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Menuju Ketangguhan Ekonomi : Sumbang Saran 100 Ekonom Indonesia

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Tujuan Sistem Ekonomi Liberal

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?
Adapun tujuan dari sistem ekonomi liberal ini yaitu terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, sistem ekonomi liberal bertujuan untuk mengembangkan atau memberikan kebebasan terhadap pelaku usaha dalam bersaing secara bebas dan berinovasi secara bebas. Sedangkan yang kedua yaitu hak kepemilikan pribadi atas semua proses produksi akan diakui. Lalu yang terakhir, terkait penentuan suatu harga akan dilakukan di dalam pasar oleh masing-masing produsen. Namun tetap sesuai dengan undang-undang yang sudah berlaku. Disini, pihak pemerintah hanya berperan sebagai pengatur dan juga penjaga mekanisme yang ada di dalam pasar.

Selain itu, dalam prosesnya, pihak pemerintah memiliki empat peran di dalam sistem ekonomi liberal ini. Yang pertama adalah melaksanakan kebijakan anggaran yang cukup ketat, misalnya soal penghapusan harga subsidi. Kedua adalah liberalisasi di dalam sektor keuangan negara. Kemudian yang ketiga adalah liberalisasi dalam sebuah sistem perdagangan. Keempat atau yang terakhir, pemerintah akan melakukan privatisasi BUMN.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari sistem ekonomi Liberal, antara lain:

  1. Sistem ekonomi liberal memiliki tujuan, yaitu memberikan dan mengembangkan kebebasan kepada setiap individu dalam bersaing secara sehat di pasar.
  2. Hak milik pribadi terhadap semua faktor produksi akan diakui.
  3. Pembentukan harga merupakan sesuatu yang terjadi secara tidak alami, di mana harga pasar diperoleh dari penertiban pasar yang dilakukan oleh suatu negara melalui kebijakan undang-undang.

Akan tetapi, jika berdasar kepada tiga prinsip di atas, maka peran negara dalam sistem ekonomi liberal sangat terbatas dan hanya mendapatkan peran sebagai pengatur dan pembuat kebijakan mekanisme pasar.

Sedangkan dalam proses perkembangan sistem ekonomi liberal, pihak pemerintah hanya berperan di empat hal ini saja, yaitu:

  1. Melaksanakan anggaran yang ketat, termasuk penghapusan subsidi pemerintah
  2. Melakukan liberalisasi pada sektor keuangan
  3. Melakukan liberalisasi perdagangan
  4. Melaksanakan privatisasi BUMN

Contoh Sistem Ekonomi Liberal

Berikut ini adalah beberapa contoh sistem ekonomi liberal yang perlu Anda ketahui:

1. Pemerintah Tidak Boleh Mencampuri Kegiatan Ekonomi

Menurut sejarahnya, sistem ekonomi liberal sangat menentang campur tangan pemerintah. Alasannya, negara seringkali berperan sebagai wadah untuk menampung kepentingan bisnis yang hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Maka dalam sistem ekonomi ini, pemerintah tidak memiliki peran yang signifikan.

2. Sumber Produksi Akan Dikuasai Pihak Swasta

Karena dalam sistem ekonomi ini pihak pemerintah tidak memiliki peran yang cukup penting. Maka yang terjadi adalah sumber produksi akan bebas dikuasai oleh pihak swasta.

3. Masyarakat Memiliki Kebebasan Berkreasi dalam Kegiatan Ekonomi

Di dalam sistem ekonomi liberal, kebebasan adalah yang paling dijunjung tinggi. Maka dari itu, masyarakat mempunyai kebebasan dalam melaksanakan perdagangan. Baik usaha individu maupun perusahaan berbadan hukum harus berpikir secara kreatif dan inovatif. Supaya bisa membuat atau mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan diminati banyak konsumen.

4. Efisiensi Produksi yang Tinggi

Dengan adanya persaingan yang tinggi di dalam masyarakat, membuat efisiensi produktivitas menjadi semakin tinggi juga. Hal ini bertujuan agar tidak ketinggalan dengan individu atau badan usaha lainnya.

5. Hak Kepemilikan Pribadi Diakui

Dengan tidak adanya campur tangan pemerintah, maka hak kepemilikan pribadi diakui kembali.

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Hukum Ekonomi Indonesia Suatu Pengantar

Apa saja dampak dari sistem ekonomi?

Dampak Negatif Sistem Ekonomi Liberal Bagi Negara

Secara umum, sistem ekonomi liberal sangat berkaitan dengan politik multilateral. Hal tersebut terjadi melalui kartel-kartel pengelolaan sistem perdagangan, misalnya bank dunia. Situasi tersebut dapat menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah sampai ke titik paling rendah. Dimana sistem ekonomi liberal akan menghasilkan tekanan campur tangan pemerintah dan bisa meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.

Akan tetapi, sistem ekonomi liberal sangat berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, environmentalis, dan proteksionis. Sistem ekonomi ini secara tidak langsung bertolak belakang dengan ketiga sistem ekonomi tadi. Namun kadang kala memang dijadikan sebagai alat ukur untuk membujuk negara lain untuk membukakan pasar mereka.

Sistem ekonomi ini juga sering menjadi sebuah hambatan untuk perdagangan yang adil dan dapat mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah menjadi keharusan untuk dijadikan prioritas terbesar di suatu negara.

Selain itu, sistem ekonomi liberal juga mendorong meningkatkan jumlah kemiskinan. Sebab, sistem ekonomi ini lebih memprioritaskan hak hak para pemilik modal, investor, dan kapitalis. Sehingga hal tersebut dapat membuat mereka berada pada posisi sentral.

Namun disisi lain, posisi masyarakat ditempatkan pada posisi pinggiran atau digolongkan ke dalam kaum marginal residual. Sehingga memberikan kesan bahwa sistem ekonomi liberal berpotensi mengusir masyarakat yang miskin. Dimana pembangunan untuk rakyat akan menjadi tidak seimbang dengan pembangunan ekonomi.

Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal untuk Negara Indonesia

Kenapa Indonesia mendapatkan pengaruh dari sistem ekonomi liberal, padahal negara kita tidak menerapkan sistem ekonomi tersebut? Nah, sebuah propaganda yang dibuat oleh Thatcher dan Reagan sudah mencapai momentumnya. Dimana beberapa negara seperti Perancis, Jerman, serta pimpinan negara yang lainnya banyak yang menerapkan sistem ekonomi ini.

Sehingga sistem ekonomi yang sudah dirancang oleh Thatcher dan Reagan semakin nyata. Hal ini terlihat dengan adanya peraturan yang berhubungan dengan pasar global. Seperti liberalisasi serta privatisasi. Untuk negara Indonesia sendiri, proses pelaksanaan berbagai kegiatan sistem ekonomi liberal berlangsung secara masif. Hal ini terjadi setelah adanya krisis pada tahun 1997 hingga 1998. Beberapa kebijakan ekonomi yang sudah ada pada pemerintah sekarang ini juga terlihat masih condong mengikuti paham sistem ekonomi liberal.

Hal tersebut bisa dilihat dari munculnya kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Contohnya, PT Pertamina yang dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan minyak dari negara lain guna mengisi sebuah posisi penting di dalam sektor BUMN.

Demikian penjelasan mengenai sistem ekonomi liberal beserta ciri-ciri, kelebihan,kekurangan, serta dampaknya terhadap suatu negara yang menerapkannya. Untuk Grameds yang masih ingin mempelajari ilmu ekonomi secara lebih lengkap dan detail. Anda bisa mengunjungi situs gramedia.com atau membaca buku rekomendasi dari penulis di bawah ini.

Bagaimana Dampak sistem ekonomi?

Dampak positif : 1) Mendorong aktifitas ekonomi secara signifikan. 2) Persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ke tingkat wajar dan rasional. 3) Mendorong motivasi pelaku ekonomi mencapai prestasi terbaik. Dampak negatif : 1) Penumpukan harta.

Apa yang dimaksud dampak ekonomi?

Menurut Kepdirjen 438/KN/2020 pengertian Dampak Ekonomi adalah pengaruh tidak langsung dari objek analisis terhadap jumlah dan jenis kegiatan ekonomi disuatu wilayah yang berfokus pada indikator makroekonomi dan prakiraan pengaruh proyek pada indikator indikator tersebut bagi negara dan masyarakat.

Apa saja dampak positif dari sistem ekonomi pasar?

Dampak positif dari penerapan sistem ekonomi pasar, yaitu: Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Kebebasan memiliki sumber daya produksi mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.

Apa dampaknya jika suatu negara tidak memiliki sistem perekonomian?

Maka dari itu dampaknya jika tidak diterapkannya sistem ekonomi, kegiatan ekonomi tidak akan berjalan sesuai rencana dalam artian kesejahteraan masyarakat dan pemerintah (Negara) tidak akan dapat terwujud dan tercapai.