Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Lihat Foto

Ilustrasi kehidupan manusia di masa berburu dan mengumpulkan makanan.

KOMPAS.com - Sebelum hidup seperti sekarang, manusia bertahan dengan cara berburu (hunting) dan mengumpulkan makanan (food gathering).

Simak penjelasannya seperti dilansir dari Seri Pengayaan Pembelajaran Sejarah Indonesia: Masa Praaksara (2019):

Keadaan lingkungan

Pada masa ini, manusia hidup di alam terbuka bersama hewan dan tumbuhan.

Untuk menghindari diri dari panas, hujan, dan bahaya, manusia tinggal di dalam gua atau membuat sarang di atas pohon.

Di era modern, ditemukan beberapa lukisan di dalam gua yang merupakan hasil karya manusia purba. Mereka menggambar dirinya, aktivitasnya, dan buruannya.

Baca juga: Fungsi Abris Sous Roche Bagi Manusia Purba

Di Indonesia, lukisan dinding gua banyak ditemukan di Sulawesi Selatan, Papua, Kalimantan Timur, dan Pulau Seram.

Salah satu lukisan tertua di dunia bahkan ada di Indonesia yakni lukisan babi di Sulawesi Selatan yang diperkirakan dilukis 45.500 tahun yang lalu.

Lingkungan sekitar menjadi sumber pangan dan kehidupan manusia. Mereka berburu hewan besar bertulang belakang seperti rusa, babi, dan kerbau.

Mereka juga mengumpulkan buah-buahan dan umbi-umbian. Selain itu, mereka juga menangkap ikan.

Kehidupan sosial ekonomi

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat.


“Hai guys,..... sejarah kelas x .blogspot.com akan membahas mengenai Indonesia pada zaman prakasara: Teknologi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Melalui postingan ini, diharapkan kalian semua dapat terbantu dalam memahami corak kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman praaksara).”

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Kapak Genggam

Berburu dan meramu atau mengumpulkan bahan-bahan makanan masih terus berlanjut. Akan tetapi, mereka sudah mulai bertempat tinggal secara tidak menetap di goa-goa. Mereka akan berpindah ke tempat lain jika persediaan makanan dan binatang buruan di sekitar goa itu sudah tidak mencukupi lagi atau jika terjadi bencana alam, misalnya dinding goa runtuh akibat gempa bumi. Sementara itu, juga terdapat sekelompok manusia yang hidup di goa-goa di tepi pantai dan kehidupannya bergantung pada bahan-bahan makanan yang tersedia di laut.

Untuk memperoleh bahan-bahan makanan mereka menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, tulang, tanduk, dan lain-lain. Alat-alat dari tulang dan tanduk, misalnya digunakan untuk mengorek umbi-umbian dan melepas kulitnya. Alat dari batu seperti kapak genggam digunakan untuk mencukil tanah, memecah kulit kerang, memotong daging atau untuk menguliti binatang. Manusia pada masa ini sudah melakukan upaya menjinakan anjing untuk berburu. Hal itu terlihat dari temuan gigi anjing di goa Cakondo Sulawesi Selatan.

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Kapak Perimbas dan Alat Serpih

Alat-alat yang dipakai pada waktu itu adalah kapak perimbas, alat serpih dan alat-alat tulang. Dengan alat-alat tulang ini mereka mempertahankan hidupnya. Dari temuan yang didapat, ternyata mereka mengumpulkan mayat di dalam gua. Mereka mengenal pula batu-batuan yang dapat dicairkan untuk dipergunakan sebagai cat. Pada beberapa gua yang diteliti ditemukan gambar- gambar pada dinding gua dan cat merah. Gambar-gambar itu adalah gambar jari-jari tangan atau binatang-binatang buruan. Gambar itu bukan semata-mata gambaran kesenian, melainkan binatang yang digambarkan itu berhubungan dengan ilmu sihir untuk melumpuhkannya.

Perubahan cara hidup dari mengembara menjadi cara hidup menetap sementara di goa-goa membawa pengaruh ke aspek-aspek kehidupan lainnya. Dari hasil- hasil temuan di beberapa tempat di Jawa dan di Sumatera, ditemukan alat-alat yang bervariasi dan juga ditemukan kerangka manusia yang telah menunjukkan cara-cara penguburan. Dari temuan-temuan alat-alat itu diketahui bahwa mereka telah mampu mengembangkan teknologi yang lebih maju. Adanya kerangka manusia yang telah dikuburkan menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai suatu kepercayaan terhadap adanya arwah. Begitu juga hasil- hasil temuan lukisan yang dipahatkan di dinding goa-goa di Sulawesi Selatan, Maluku, dan Irian Jaya. Hal itu telah mengenal simbol dan makna tertentu. Misalnya, warna merah yang banyak dijumpai dalam lukisan itu menggambarkan warna darah yang dapat memberikan kekuatan.

Penelitian pada alat-alat masa berburu dan mengumpulkan makanan mula-mula dilakukan oleh Von Koenigswald di Punung (kabupaten Pacitan, Jawa Timur). Alat-alat itu berupa kapak perimbas, yaitu kapak batu yang tidak bertangkai dan menggunakannya dengan menggenggam dalam tangan. Karena alat-alat semacam ini banyak ditemukan di Pacitan, maka disebut budaya Pacitan. Oleh Von Koenigswald alat-alat batu semacam itu digolongkan seagai alata-alat palaeolithik. Daerah Punung adalah tempat yang terkaya akan kapak-kapak perimbas dan hingga sekarang merupakan tempat penemuan yang terpenting di Indonesia.

Di samping alat-alat dari batu juga ditemukan alat-alat dari tulang yang dipergunakan sebagai alat penusuk, pisau atau belati. Kecuali itu tulang-tulang yang diruncingkan juga dapat digunakan sebagai mata tombak untuk berburu binatang buruan dengan cara melemparnya kepada binatang buruan tersebut. Alat tulang semacam itu banyak ditemukan di Ngandong (Kabupaten Madiun). Kecuali alat-alat dari tulang juga ditemukan alat-alat dari tulang menjangan yang memperlihatkan bagian yang diruncingkan. Alat dari duri ikan pari yang juga ditemukan, mungkin sebagai mata tombak.

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Bambar Mata Panah

Mata panah merupakan alat yang digunakan pada masa berburu untuk menangkap ikan. Ada dua tempat penemuan yang penting yaitu Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Tempat-tempat penemuan mata panah di Jawa Timur terutama di gua-gua yaitu Sampung (Gua Lawa), daerah Tuban (Gua Gede dan Kandang) dan gua-gua kecil di bukit-bukit dekat Tuban, di Besuki, Bojonegoro (gua  Kramat dan Lawang), Punung dan lain-lain. Selain untuk berburu, mata panah juga digunakan untuk menangkap ikan. Bahan untuk membuat mata panah ada yang dari batu gamping di bagian ujungnya diasah. Mata panah untuk menangkap ikan umumnya terbuat dari tulang dan bergerigi seperti gergaji. Mata panah yang ditemukan kebanyakan secara kebetulan terdapat di dalam gua-gua tempat tinggal untuk sementara atau menetap.

Selain mata panah, juga ditemukan alat-alat obsidan yaitu alat-alat yang khusus terbuat dari batu kecubung. Alat-alat ini berkembang sangat terbatas di beberapa tempat saja seperti di Jambi, dekat danau Kerinci, di sekitar bekas danau Bandung, di sekitar danau Bangkuang dekat Garut, di Leuwiliang (Bogor) dan sedikit sekali di Flores Barat. Von Heine Geldern menduga bahwa alat- alat obsidium berasal dari masa berburu dan mengumpulkan makanan. Pendapat para ahli yang lain seperti van Stein Callenfels, von Koenigswal dan van der Hoop mengaggap alat-alat dari Bandung itu sebagai alat “mikrolit” (batu kecil) dan menduga asalnya dari masa bercocok tanam, karena alat-alat tersebut ditemukan bersama-sama dengan pecahan gerabah, fragmen-fragmen beliung persegi.

Sumber :

Peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan di Indonesia pada zaman prasejarah yang digunakan oleh manusia purba, seperti kapak perimbas dll.

Zaman batu adalah zaman pertama kalinya manusia menggunakan batu sebagai peralatan yang digunakan dalam kehidupannya. Pada zaman batu, manusia purba telah mampu mengolah batu menjadi berbagai peralatan yang dibutuhkan. Walaupun bentuknya masih sederhana, tetapi terus berkembang setiap zamannya.

Pembagian zaman batu dibagi menjadi tiga yaitu zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, dan zaman neolitikum. Dari ketiga masa yang dilewati oleh manusia purba, zaman paleolitikum dan zaman mesolitikum, manusia purba masih berburu dan mengumpulkan makanan. Sedangkan, memasuki zaman neolitikum, manusia purba sudah mulai bertani dan berternak walaupun masih sederhana.

Perkembangan peralatan manusia purba dimulai sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan yaitu zaman paleolitikum dan zaman mesolitikum. Peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan sangatlah bermacam macam dan bervariasi. Selain itu, fungsi dari setiap peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan juga berbeda beda.

Lantas, apa saja peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?

Pada kesempatan ini, Blog Pelajaran Sekolah akan membahas peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan secara lengkap. Selain itu, dilengkapi juga dengan fungsi fungsi dari peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tersebut. Maka dari itu, baca terus artikel ini sampai selesai.

Selamat Membaca!!!

Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas terbuat dari batu. Zaman batu disebut juga sebagai zaman paleolitikum. Hal ini karena zaman batu dimulai dari zaman paleolitikum terlebih dahulu. Zaman batu dimulai sekitar 3,3 juta tahun yang lalu sampai 11.650 tahun yang lalu. Dimana 3,3 juta tahun yang lalu adalah penggunaan pertama dari alat batu yang digunakan oleh manusia purba. Selain itu, tentunya perkakas di zaman bat uterus berkembang.

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Gambar Zaman Batu

Pada kehidupan zaman batu, manusia purba belum mengenal tulisan. Maka dari itu, zaman batu termasuk zaman praaksara/prasejarah. Walaupun begitu, manusia zaman sekarang bisa mengetahui kehidupan zaman batu melalui berbagai perkakas zaman batu yang menjadi peninggalan zaman batu yang berharga.

Baca Juga: Peralatan Manusia Purba Pada Masa Berburu Dan Meramu

Pengertian zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Zaman batu dibagi menjadi tiga yaitu zaman batu tua tengah dan muda pembagian ini didasarkan pada arkelog atau cara manusia purba dalam memenuhi kebutuhannya.

Dibawah ini dijelaskan pembagian zaman batu adalah sebagai berikut.

Zaman paleolitikum adalah zaman batu pada zaman prasejarah untuk pertama kalinya manusia purba menggunakan batu sebagai alat dalah kehidupan sehari hari. Zaman paleolitikum disebut juga zaman batu tua. Zaman paleolitikum berlangsung pada tahun 600.000 yang lalu.

Pada zaman paleolitikum banyak dijumpai peralatan berupa batu. Zaman paleolitikum ditandai dengan pengunaan batu sebagai peralatan manusia purba pertama kalinya. Selain itu, zaman paleolitikum ditandai dengan kehidupan yang nomaden. Kebudayaan zaman paleolitikum terbagi menjadi dua yaitu kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong.

Zaman mesolitikum adalah zaman kehidupan pertengahan setelah zaman paleolitikum. Zaman mesolitikum disebut juga dengan zaman batu tengah. Zaman mesolitikum berlangsung selama 10.000 tahun yang lalu. Zaman mesolitikum ditandai dengan kebudayaan kjokkenmoddinger dan abris sous roche.

Pada zaman mesolitikum nenek moyang sudah mengenal seni diantaranya lukisan di dinding gua, seperti babi hutan dan cap tangan. Kehidupan zaman mesolitikum adalah sudah seminomaden. Beberapa manusia pendukung zaman mesolitikum adalah suku aborigin, suku irian, dan lain lain.

Zaman neolitikum adalah zaman terakhir dari kebudayaan zaman batu. Zaman neolitikum disebut juga zaman batu muda. Zaman neolitikum berlangsung selama 1500 tahun yang lalu. Zaman neolitikum ditandai dengan menetap dan berkembangnya kesenian.

Zaman neolitikum merupakan sebuah revolusi dalam kehidupan manusia karena terjadi perubahan yang besar. Maka dari itu, pada zaman neolitikum terjadi revolusi besar dalam kehidupan manusia dalam segala bidang, seperti salah satunya adalah kehidupan menetap.

Alat digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan sangatlah banyak dan bervariasi. Selain itu, setiap alat yg digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan memiliki fungsi fungsi yang berbeda beda. Alat alat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan digunakan manusia purba dalam mempermudah kegiatan sehari harinya.

Peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan umumnya terbuat dari batu dan tulang. peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan terbagi menjadi dua yaitu tingkat sederhana dan tingkat lanjut.

Baca Juga: Peralatan Zaman Logam Dan Fungsinya Di Indonesia

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Gambar Alat Pada Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan

Dibawah ini akan dijelaskan apa peralatan hidup pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah sebagai berikut.

Pertama, kita akan mengetahui terlebih dahulu mengenai peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Pada tingkat sederhana, alat-alat digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan sangat bervariasi. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan alat-alat yang digunakan manusia memiliki berbagai macam fungsi.

Beberapa pada masa berburu dan mengumpulkan makanan alat-alat yang digunakan manusia purba pada tingkat sederhana adalah sebagai berikut.

Pertama, alat yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yaitu kapak genggam.

Kapak genggam adalah salah satu peralatan hidup pada masa berburu mengumpulkan makanan. Kapak genggam adalah kapak yang digunakan dengan cara digenggam. Kapak genggam banyak ditemukan pada zaman paleolitikum. Kapak genggam disebut juga pebble.

Kapak genggam atau pebble ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Timur. Maka dari itu, kapak genggam adalah contoh peralatan batu yang termasuk dalam kebudayaan pacitan.

Beberapa fungsi kapak genggam adalah sebagai berikut.

  • Kapak genggam digunakan sebagai membuat serat serat dari pohon.
  • Kapak genggam berfungsi sebagai menumbuk biji bijian.
  • Kapak genggam digunakan untuk membunuh binatang.

Itulah peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yang pertama.

Kedua, alat yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah kapak perimbas.

Kapak perimbas adalah peralatan manusia purba pada masa batu. Kapak perimbas pada zaman paleolitikum. Kapak perimbas ditemukan dari hasil kebudayaan pacitan. Kapak perimbas ditemukan di daerah Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Aceh, Jawa Timur, dan sebagainya. Kapak perimbas diperkirakan berasal dari jenis manusia purba meganthropus paleojavanicus.

Dibawah ini beberapa fungsi kapak perimbas adalah sebagai berikut.

  • Kapak perimbas digunakan untuk merimbas serat serat tumbuhan.
  • Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu kayuan.
  • Kapak perimbas fungsinya adalah memotong daging hewan.

Itulah alat alat hasil kebudayaan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yang kedua.

Ketiga, alat yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa.

Alat alat tulang binatang atau tanduk rusa adalah salah satu jenis peralatan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Alat alat dari tulang inatang atau tanduk rusa berasal dari zaman paleolitikum. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa ditemukan di Desa Sangiran dan Sragen, Jawa Tengah. Ciri ciri alat dari tulang binatang atau tanduk rusa adalah berbagai alat yang berbentuk seperti penusuk.

Baca Juga: Peninggalan Zaman Besi Dan Fungsinya Di Indonesia

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Gambar Alat-Alat Dari Tulang Binatang Atau Tanduk Rusa

Dibawah ini beberapa fungsi alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa adalah sebagai berikut.

  • Menggali umbi umbian.
  • Mencari ikan.
  • Memotong daging.

Itulah peralatan manusia purba pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yang ketiga pada alat alat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana.

Selanjutnya, pada masa berburu dan mengumpulkan makanan manusia purba menggunakan alat yang jauh lebih berkembang lagi dibandingkan sebelumnya. Alat yang digunakan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut ini terus berkembang dan jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Bahkan, alat masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut memiliki berbagai fungsi yang lebih banyak lagi.

Dibawah ini beberapa alat-alat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut adalah sebagai berikut.

Pertama, hasil pembuatan alat-alat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah kebudayaan tulang sampung.

Kebudayaan tulang sampung adalah kebudayaan yang berkembang pada zaman batu. Kebudayaan tulang sampung ( sampung bone culture) merupakan kebudayaan dari abris sous roche. Kebudayaan tulang sampung hidup pada masa meoslitikum. Kebudayaan tulang sampung berupa alat-alat dari tulang yang banyak ditemukan di daerah sampung, ponorogo, jawa timur.

Dibawah ini beberapa fungsi kebudayaan tulang sampung adalah sebagai berikut.

  • Sebagai alat untuk bercocok tanam.
  • Sebagai alat untuk menggali umbi umbian.
  • Sebagai alat untuk membersihkan umbi umbian.

Itulah alat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yang pertama pada tingkat lanjut.

Kedua, alat- alat yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yaitu batu pipisan.

Pengertian pipisan adalah salah satu alat alat masa berburu dan mengumpulkan makanan pada tingkat lanjut. Pipisan ditemukan di daerah Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan daerah lainnya. Pipisan ditemukan di zaman mesolitikum.

Dibawah ini beberapa fungsi batu pipisan zaman mesolitikum adalah sebagai berikut.

  • Berfungsi sebagai alat untuk menumbuk makanan.
  • Berfungsi sebagai alat untuk menghaluskan tanah yang diperoleh untuk menjadi cat berwarna merah.

Nah, itulah telah disebutkan peralatan yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yang kedua.

Apa saja alat teknologi yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Gambar Kapak Pendek Pada Zaman Mesolitikum

Terakhir, peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah kapak pendek.

Kapak pendek adalah salah satu peninggalan kebudayaan zaman batu. Kapak pendek ditemukan di sepanjang pantai timur sumatera. Kapak pendek disebut juga hachecourt. Kapak pendek berasal dari zaman mesolitikum.

Baca Juga: Manusia Pendukung Zaman Besi Di Indonesia Lengkap

Dibawah ini fungsi atau kegunaan kapak pendek peninggalan zaman mesolitikum adalah sebagai berikut.

  • Fungsi kapak pendek zaman mesolithikum adalah memotong daging hasil hewan buruan.
  • Fungsi kapak pendek zaman mesolithikum adalah membelah kayu kayuan.
  • Fungsi kapak pendek pada zaman mesolitikum adalah menggali umbi umbian.

Nah itulah materi mengenai peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yang perlu diketahui. Semoga materi mengenai peralatan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan yang dilakukan oleh manusia purba pada masa berburu dan mengumpulkan makanan bermanfaat untuk sobat semuanya.

Jangan lupa baca juga artikel lainnya hanya di Blog Pelajaran Sekolah.

Terimakasih Telah Membaca Dan Berkunjung