Sebutkan kerajinan tangan yang ada di riau serta jelaskan berasal dari kota apa kerajinan tersebut

Kerajinan Daerah dan Kota Asalnya – Sentra kerajinan daerah yang khas tersebar diberbagai wilayah di Indonesia, dengan produk yang juga unik lagi khas yang mencerminkan keindahan daerah nya masing-masing. Beberapa daerah memiliki produk khas seperti Batik yang sudah terkenal di seluruh dunia.

Terdapat juga produk kerajinan daerah seperti perak, kerajinan kayu , kerajinan serat alam dan produk-produk kerajinan khas lainnya. Oleh karenanya tidak salah bila dapat di bilang bahwa di setiap sudut daerah di Indonesia terdapat kerajinan daerah yang khasnya.

Berbagai kota yang menjadi sentra kerajinan daerah seperti kalimantan, jogja,solo dan lainnya biasanya juga memiliki pasar yang di khusus yang menjual produk-produk kerajinan khas daerah tersebut, selain sebagai daya tarik bagi wisatawan dalam maupun dari luar negeri, juga sebagai bentuk pengembangan sumber daya manusia dengan basis kemandirian kewirausahaan.

Daerah seperti Pekalongan yang memiliki produk batik memiliki tempat atau sentra penjualan kerajinan batik daerah nya dengan nama Grosir Batik Setono Pekalongan. Daerah Sidoarjo yang merupakan daerah dengan pengrajin sepatu yang khas memiliki sentra penjualan kerajinan daerah yaitu Kampung Sepatu. Di Yogyakarta kamu bisa menemui ada pasar Beringharjo sebagai tempat penjualan kerajinan khas daerah, Begitu juga daerah-daerah lain dengan kerajinan khas mereka.

Daftar Kerajinan Daerah Dari Berbagai Provinsi

Berbagai Nama Kerajinan daerah khas masing-masing wilayah dapat dibedakan berdasarkan kota asal hasil karyanya, Setiap wilayah atau kota bisa memiliki kerajinan tangan lebih dari satu khas daerah mereka.
Berikut beberapa daftar Kerajinan daerah yang sudah cukup terkenal dan mendunia.

Jika kamu di beri pertanyaan, sebutkan  contoh kerajinan khas indonesia beserta daerah penghasilnya? berikut beberapa nama kerajinan daerah khas indonesia lengkap.

1. Kerajinan Batik

Daerah Asal : Semarang, Yogyakarta, Madura, Pekalongan
Bahan Pembuatan : Malam (tinta batik), kain mori

Batik Merupakan Budaya Asli Indonesia yang saat ini menjadi busana khas dari negara Indonesia. Batik di masa kini tidak hanya sekedar kain tradisional dengan beraneka ragam coraknya yang khas.

Didalam sebuah batik juga mengandung nilai – nilai sejarah serta tradisi yang kental dari bangsa Indonesia kita yang sangat berharga. Tentu Jika dibandingkan dengan kain – kain biasa, batik lebih memiliki nilai seni yang sesuai untuk semua kalangan.

Pengertian dari Batik merupakan sebuah kain yang digambar dengan bahan malam yang cara pembuatanya dibuat khusus dengan cara menuliskan dan menerakan malam pada kain tersebut, kemudian cara pengolahannya kain dengan cara tertentu dengan memiliki caranya yang khas.

Menurut Hamzuri didalam bukunya yang diberi berjudul Batik Klasik, pengertian batik adalah suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang.
Kerajinan daerah satu ini telah ada dan dikenal sejak jaman Majapahit dan di masa penyebaran Islam di  Indonesia terutama untuk pulau jawa. Batik pada awalnya digunakan terbatas, batik biasanya hanya dibuat  oleh kalangan keraton kerajaan.

Lalu kemudian mulai dikenakan para pengikut raja kepada masyarakat keluar keraton lalu terus berkembang berbagai macam jenis batik di masyarakat umum.
Selengkapnya tentang batik bisa di baca di :

2. Kerajinan Perak

Daerah : Kotagede Yogyakarta, Bali Bahan : Perak

Pengertian Perak merupakan sebuah jenis logam transisi lunak, putih, serta mengkilap, logam perak memiliki konduktivitas listrik dan panas termasuk yang tertinggi di seluruh logam serta terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini biasanya juga digunakan dalam pembuatan koin, perhiasan, peralatan meja, dan juga fotografi.

Bahan Perak termasuk logam mulia seperti halnya emas, Perak termasuk dalam golongan logam mulia karena sifatnya yang tidak bisa berkarat atau mengalami proses korosi, meski begitu logam ini masih bisa mengalami proses oksidasi.

Daerah yogyakarta memiliki sebuah sentra kerajinan daerah dengan bahan perak, yaitu Kotagede. Sejarah Kerajinan perak di kota gede dulu awalnya ketika Panembahan Senopati di Mataram (Kota Gede) memerintahkan abdi dalem kriya membuat perhiasan dari emas dan perak.

Selain yogyakarya bai juga memuliki kerajinan daerah dengan menggunakan perak, Kerajinan perak di Bali memang saat ini belum begitu dikenal oleh para wisatawan, belum seakrab kerajinan perak di Kotagede Yogyakarta.

Serupa dengan yogya daerah Bali juga terdapat sebuah sentra produksi kerajinan perak yang tentunya tidak kalah berkualitas dan punya ciri khas dibanding kerajinan perak dari Kotagede.
Kerajinan perak dari bali biasanya lebih di kenal dengan nama kerajinan perak celuk karena berasal dari desa celuk, Gianyar, Bali.

Kerajinan perak Celuk bali terkenal sebagai produk kerajinan yang sangat bernilai tinggi, meski memiliki perbedaan yang khas karena terpengaruh latar belakang budaya daerah yang dimiliki kedua produsen kerajinan perak tersebut.
Senta Desa Celuk mulai dikenal sejak sekitar tahun 1976 sebagai daerah penghasil kerajinan emas dan perak yang berkualitas dengan motif yang tegas dan jelas serta produk yang mampu dihasilkan juga dalam jumlah skala yang besar.

3. Kerajinan Kain Songket

Daerah : Minangkabau – Sumatera Barat, Sumatera Utara (Medan)
Bahan : Benang sutera, benang mengkilat

Songket merupakan jenis kain tenunan tradisional khas rumpun Melayu di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Kain Songket digolongkan didalam keluarga tenunan brokat, Songket ditenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak  pada umumnya kerajinan kain songket ini dikenakan pada acara-acara resmi. Penggunaan Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain dapat menimbulkan efek kemilau cemerlang.

Kain Songket umumnya tumbuh dan berkembang dalam budaya rumpun Melayu di Sumatra, seperti yang terkenal Songket Palembang dan Songket Minangkabau. Selain itu luar Sumatra, kain songket juga dapat kita temui oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, dan daerah lain di Indonesia yang juga menjadikan kain songket sebagai kerajinan daerah nya.

Baca Selangkapnya tentang kerajinan songket dari berbagai daerah berikut :

4. Kerajinan Arca

Daerah : Magelang, Yogyakarta, Bali
Bahan : Batu adhesit, batu kali

Kerajinan Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan umumnya sebagai media keagamaan pada agama tertentu, yaitu digunakan sebagai sarana dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya.

Arca disini berbeda dengan patung pada umumnya, yang dibuat sebagai hasil seni yang dimaksudkan sebagai sebuah keindahan. Oleh karena nya membuat sebuah arca tidaklah sesederhana dan sembarangan seperti membuat sebuah patung biasa.
Pemeluk keagamaan Indonesia yang menggunakan arca dikenal tiga macam arca, yakni arca peninggalan agama Hindu, arca peninggalan agama Buddha, serta arca agama Kristen (terutama Katolik).

Cara pembuatan kerajinan Patung arca sendiri memerlukan keahlian yang khusus. Langkah langkah nya pertama yang dilakukan adalah sebuah batu besar yang dipotong-potong sesuai motif. Batu-batu untuk membuat arca biasanya diperoleh dari Pacitan dan Mojokerto.

Baca juga Ulasan Terkait : Muntahan Merapi Menjadi Kerajinan Pahat Batu yang Menakjubkan

5. Kerajinan Wayang Kulit

Daerah : Yogyakarta
Bahan : Kulit Sapi atau kulit domba

Kerajinan daerah Wayang kulit adalah sebuah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di daerah Jawa. Kata Wayang berasal dari kata ‘MaHyang’ yang berarti menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa.

Pengertian lain mengartikan wayang dari istilah bahasa Jawa yang bermakna ‘bayangan’,hal ini  karena penonton biasanya menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja.

Kerajinan daerah Wayang kulit berbentuk boneka yang terbuat dari pahatan kulit yang digunakan untuk memerankan tokoh pada seni pertunjukan tradisional.

Kerajinan Wayang kulit dibuat menggunakan bahan kulit kerbau yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipola wayang menggunakan pencil lalu dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik.

Baca Selengkapnya Tentang Kerajinan Daerah berbentuk wayang dari daerah lainnya :

6. Kipas Kayu Cendana Kerajinan Daerah Bali

Daerah : Bali
Bahan : Kayu Cendana

Kipas kayu cendana Bali adalah salah satu kerajinan tangan daerah bali yang sangat unik serta memiliki nilai seni yang sangat tinggi. masyarakat sekitar biasa menyebutnya Kepet (Kipas) digunakan bukan hanya sekadar benda untuk berangin-angin. Dalam kesenian tari, kipas ini memiliki fungsi estetik dan simbolik yang banyak dihadirkan pada ekspresi tarian di berbagai belahan dunia, khususnya di kawasan Asia.

Kipas Bali ini adalah salah satu oleh-oleh dari Bali yang sangat menarik untuk anda koleksi. Jenis-jenis kipas dengan design dan warna yang beragam membuat kipas-kipas ini makin menarik untuk dikoleksi. Kipas-kipas ini terbuat dari kayu dan ada juga yang dikombinasi dengan kertas maupun kain.

Kipas-kipas cantik dari Bali ini sangat cocok digunakan sebagai souvenir pernikahan untuk diberikan kepada kolega anda saat mereka menghadiri resepsi pernikahan anda sehingga membuat pernikahan anda semakin berkesan dan berkelas.

7. Topeng Barong

Daerah : Bali
Bahan : Kayu, cat, tali sebagai rambut

Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, Barong Lembu, Barong Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan

Topeng Bali dibuat dari bahan kayu. Jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan topeng antara lain kenanga dan pule. Dalam prosesnya, ada beberapa tahap pemahatan yang harus dilalui sampai akhirnya menjadi topeng. Selain itu, adanya pakem tertentu dalam penggambaran sifat tokoh membuat para perajin topeng harus memiliki keterampilan khusus.

Topeng menjadi perangkat utama dalam tari topeng, kesenian dramatari tradisional khas Bali. Dalam tari topeng, setiap pementas atau penari tampil dengan busana khusus serta mengenakan topeng.

Topeng yang dikenakan oleh seorang penari menunjukkan tokoh yang diperakannya dalam sebuah pertunjukan. Cerita yang dibawakan dalam tari topeng biasanya berasal dari riwayat sejarah (babad) atau kisah-kisah legenda.

Berdasarkan pada strata sosial dari lakon yang ditampilkan, topeng dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis topeng tersebut antara lain topeng keras (sosok petarung), topeng tua (sosok sesepuh), topeng bondres (rakyat biasa), dan topeng ratu (kalangan bangsawan).

Selain jenis umum tersebut, ada pula jenis topeng yang khusus, seperti topeng Calonarang, topeng jauk, dan topeng telek. Topeng Calonarang memperlihatkan sosok buruk rupa, bertaring, dan mata membelalak yang menjadi simbolisasi kejahatan.

Topeng jauk berbentuk peralihan antara manusia serta raksasa yang berwatak kasar, merepresentasikan makhluk yang membantu Barong dalam menghadapi rangda. Seperti halnya jauk, telek merupakan sekutu dari Barong, tetapi berupa sosok dengan wajah dan watak yang halus.

Saat ini, topeng Bali dibuat bukan sekadar sebagai perangkat penting dalam pementasan tari topeng. Topeng Bali sudah banyak dijual bebas kepada para wisawatan yang berkunjung untuk dijadikan cendera mata.

8. Kerajinan Gerabah

Daerah : Kasongan Bantul Yogyakarta
Bahan : Tanah liat

Gerabah merupakan karya seni terapan yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Gerabah menghasilkan perkakas rumah tangga atau alat rumah tangga seperti kendi, periuk, belanga, tempayan, anglo, celengan, dan benda lainnya. Bahan dasar dari gerabah terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan suhu tertentu pada proses pembakaran. Lalu, bagaimana cara pengolahan tanah liat?

Pengolahan tanah liat yang baik untuk digunakan sebagai bahan dasar membuat gerabah adalah tanah liat yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membuat gerabah. Tahap pertama pengolahan tanah liat adalah meletakan tanah liat pada suatu tempat yang sudah disediakan kemudian disiram air hingga basah merata. Setelah itu, tanah liat didiamkan selama satu hingga dua hari. Lalu, tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat.

Kasongan adalah sentra industri kerajinan gerabah paling popular di Yogyakarta. Untuk daerah industri, hampir beberapa besar warganya menggantungkan hidup dengan menghasilkan kerajinan gerabah. Maka tak heran bila lokasi yang dari dahulu di kenal untuk pemukiman beberapa kundi (pembuat kendi, kuali, dan lain-lain) itu jadi satu diantara tujuan wisata unggulan yang dapat menyedot beberapa wisatawan domestik serta mancanegara.

Hampir di tiap-tiap pojok lokasi Kasongan didapati beberapa pengrajin gerabah dengan beragam jenis kreasi produknya, seperti perabot rumah tangga, accessories, souvenir, dan lain-lain. Jalan-jalan di lokasi Kasongan juga dijejali galeri/workshop dari beberapa pengrajin untuk area pajang atau area pamer kreasi-kreasinya. Bila tertarik untuk lihat segera sistem produksinya, beberapa pengunjung dapat dengan gampang blusukan ke rumah-rumah beberapa pengrajin yang ada di perkampungan lokasi Kasongan.

9. Kerajinan Kulit

Daerah : Garut,yogyakarta,sidoarjo,magetan
Bahan : Kulit sapi, buaya, ular dll

Kerajinan kulit Indonesia di era kekinian semakin beragam; bukan hanya terbuat dari kulit domba atau kulit sapi, tapi muncul pula kerajinan dari kulit ikan dan buaya. Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, mengatakan jika di pertengahan tahun 2017 ekspor industri kulit dan barang jadi kulit Indonesia mencapai 162 juta dolar Amerika Serika

Tidak dipungkiri lagi, Garut bisa dibilang adalah daerah penghasil produk kulit yang paling terkenal di Indonesia. Banyak produk jaket, sepatu, hingga tas kulit yang dihasilkan dari Garut. Daerah Sukaregang menjadi daerah penghasil kerajinan kulit populer di Garut. Industri kulit di Sukaregang dimulai sekitar tahun 70-an.

Dengan kualitas jempolan dan harga bersaing, produk kulit dari Sukaregang menjadi favorit masyarakat. Mayoritas pengrajin kulit di daerah ini menggunakan kulit asli, seperti kulit domba, sapi, dan kerbau, yang pemakaiannya disesuaikan untuk produk yang akan dibuat.

Nggak hanya Batik, Yogya juga terkenal akan produk-produk berbahan dasar kulit. Desa Wisata Manding adalah tujuan yang harus kamu sambangi jika ingin membeli produk kulit dengan kualitas yang nggak perlu kamu ragukan lagi.

Terletak di Kabupaten Bantul, kamu bisa menemukan beragam kerajinan kulit seperti dompet, tas, sepatu hingga jaket. Dimulai pada tahun 1940an, kerajinan kulit Mading sempat populer pada 1970an hingga 1980an. Kini terdapat sekitar 42 rumah produksi dan 48 showroom penjualan kerajinan kulit di Mading.

Beberapa proses produksi dikerjakan dengan tangan alias handmade, sehingga kamu juga bisa membuat model custom untuk produkmu. Nggak perlu khawatir masalah harga, kamu masih bisa menawar harga produk kulit di Mading kok! Sebenarnya produk-produk kulit di Mading juga masih dalam kisaran harga yang bersaing. Kamu bisa mendapatkan produk-produk kulit berkualitas baik berharga puluhan ribu hingga jutaan, tergantung model dan kerumitan proses produksinya.

Jika di Garut ada Sukaregang, Yogya ada Mading, di Sidoarjo ada Tanggulangin yang menjadi sentra kerajinan kulit. Sekitar 100 pengrajin lokal di Tanggulangin mampu membuat ratusan hinga ribuan produk kulit dalam jangka waktu satu bulan. Produk kulit Tanggulangin nggak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tapi juga oleh konsumen di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Industri kulit di Magetan mungkin merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Munculnya kerajinan kulit di daerah ini konon berlangsung sejak 1830, tepatnya saat Perang Diponegoro berakhir. Industri kulit Magetan mencapai kejayaannya pada tahun 1950-1960an.

10. Kerajinan Ukiran Kayu

Daerah : Bali, Jepara
Bahan : Kayu

Dari sejumlah wilayah yang mempunyai khasanah seni ukir di Nusantara, dua di antaranya yang mempunyai peminat paling banyak ialah Jepara dan Bali. Ukiran khas dari kedua daerah ini sama-sama tampak indah sekali. Detailnya pun sangat rumit.

Begitu pula dengan nilainya yang tinggi karena termasuk kerajinan tangan yang unik. Namun jika diperhatikan dengan teliti, ukiran kayu Jepara berbeda dengan ukiran kayu Bali. Terdapat sejumlah faktor yang menjadi pembeda dari keduanya.

Seni ukir merupakan kebudayaan yang berasal dari Indonesia. Ada banyak sekali daerah di negara kita yang memiliki karakteristik ukiran khasnya. Pada dasarnya, ukiran dibuat dengan memahat permukaan kayu hingga membentuk suatu motif tertentu.

Dibutuhkan rangkaian proses yang sangat panjang untuk membuat suatu karya seni ukiran. Oleh karena itu, para pengrajin membutuhkan keuletan dan kesabaran yang tinggi di samping keterampilan yang dimilikinya.

Dari sejumlah wilayah yang mempunyai khasanah seni ukir di Nusantara, dua di antaranya yang mempunyai peminat paling banyak ialah Jepara dan Bali. Ukiran khas dari kedua daerah ini sama-sama tampak indah sekali. Detailnya pun sangat rumit.

Begitu pula dengan nilainya yang tinggi karena termasuk kerajinan tangan yang unik. Namun jika diperhatikan dengan teliti, ukiran kayu Jepara berbeda dengan ukiran kayu Bali. Terdapat sejumlah faktor yang menjadi pembeda dari keduanya. Apa sajakah itu?

Jepara adalah penghasil ukiran kayu terbaik di negeri ini. Bahkan pamor seni ukiran kayu khas dari salah satu kabupaten di Jawa Tengah ini sudah sampai ke kancah internasional. Begitu banyak negara-negara yang mengagumi hasil karya seni ukir yang dibuat oleh para pengrajin di Jepara. Hal ini tidak terlepas dari orisinalitas karakteristik ukiran yang diusung meliputi motif, corak, serta tampilannya.

Motif ukiran khas Jepara biasanya berupa daun pokok yang membentuk relung. Pada bagian ujungnya terdapat daun krawing yang menjuntai dan memiliki pola yang dinamis. Sedangkan tangkai relungnya berukuran cukup panjang serta melingkar.

Sejumlah ukiran juga menampilkan daun trubusan yang keluar bebas di setiap tangkainya. Motif ukiran khas Jepara ini sendiri terinspirasi oleh tanaman yang tumbuh secara menjalar.

Hal lain yang menjadi ciri khas ukiran Jepara ialah coraknya yang dibuat sangat rapi dan tidak terkesan kaku. Hasilnya ukiran tersebut tampak begitu indah, menarik untuk dilihat, tidak membosankan, dan banyak yang menyukainya.

Karena penampilannya yang begitu fleksibel, ukiran ini bisa diterapkan untuk sisi bagian interior maupun eksterior bangunan. Ukiran ini tidak terbatas diaplikasikan pada perabotan atau furniture seperti meja, kursi, dan lemari. Tetapi kusen, pintu, dan jendela pun cocok sekali dihiasi ukiran kayu Jepara ini.

Wilayah lain di Indonesia yang terkenal akan seni ukiran kayunya yaitu Bali. Bali pun tidak mau kalah sebab karya seni buatan para pengrajin lokal juga sudah mendunia. Adapun sentra produksi ukiran di Pulau Bali terletak di Kabupaten Gianyar. Produk unggulannya paling banyak berupa patung, topeng, bunga kayu, dan gantungan kunci.

Hasil kerajinan ukiran kayu Bali juga memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dapat ditemukan pada kerjinan ukiran dari daerah-daerah yang lain. Keunikan tersebut tidak lain berkat warisan dari Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran. Salah satunya terletak pada daun pokoknya yang berbentuk cembung atau melingkar.

Kemudian di bagian tengah dan bagian paling tinggi dari daun pokok tersebut ada motif berupa pecahan anak daun. Kekhasan selanjutnya yakni angkup yang membentuk ikal, lalu tumbuh sunggar pada benang daun pokoknya. Benangan ini sendiri berbentuk miring sebagian dan cembung.

Selain motif bunga dan daunnya yang selalu berbentuk cembung atau cekung, ada yang unik lagi dari ukiran kayu ala Bali ini. Keunikan tersebut adalah bahan kaca yang selalu digunakan sebagai kombinasi dari bahan kayu.

Hal ini membuat tampilan karya seni begitu mewah. Contoh nyatanya adalah pemakaian simbar yang menjadi kekhasannya. Simbar ini biasanya dipasang di bagian depan pangkal daun pokok. Bentuknya disesuaikan dengan motif alur yang dibuat. Hasilnya terciptalah paduan yang sangat harmonis dan mempunyai nilai yang mahal.

11. Getah Nyatu Kerajinan Daerah Kalimantan

Daerah : Kalimantan
Bahan : Getah Nyatu

Salah satu jenis kerajinan yang eksotis yang lahir dari daratan pulau Kalimantan. Adalah Dengan memanfaatkan bahan kerajinan dari pohon kayu nyatu, dari bahan nyatu muncul kerajinan tangan yang bernilai seni serta berdaya jual tinggi.

Salah satu jenis kerajinan yang eksotis yang lahir dari daratan pulau Kalimantan. Adalah Dengan memanfaatkan bahan kerajinan dari pohon kayu nyatu, dari bahan nyatu muncul kerajinan tangan yang bernilai seni serta berdaya jual tinggi.

Selengkapnya baca ulasannya berikut : Kerajinan Getah Nyatu Indah dari Kapuas

12. Kerajinan Noken Daerah Papua

Daerah : Papua
Bahan : Kulit kayu

Noken, merupakan salah satu kerajinan khas Papua yang berbentuk tas/kantong yang terbuat dari tumbuhan. Biasanya yang diambil adalah kulit kayu, selanjutnya dianyam sehingga menjadi tas yang dapat digunakan sebagai tempat barang.

Mungkin pernah melihat orang Papua sedang membawa semacam tas yang ditarus dikepalanya, itulah yang dinamakan Noken. Mayoritas suku yang ada di Papua, mampu membuat Kerajinan Tangan Noken ini, karena kerajinan ini merupakan salah satu tradisi kerajinan di suku-suku Papua.

Biasanya masyarakat di daerah Papua menggunakan Noken ini untuk membawa berbagai hasil bumi ataupun buruan.

Selengkapnya baca ulasannya berikut : Tas Noken Papua Kerajinan Unik Khas Yang Mendunia

13. Anyaman Tikar Pandan Serasan Kerajinan Daerah Natuna

Anyaman Tikar Pandan Serasan Kabupaten Natuna di kepulauan Riau memiliki sebuah kecamatan yang bernama Serasan. Sebuah wilayah dengan kondisi geografis  yang di kelilingi oleh lautan luas membuat wilayah ini potensial menjadi objek wisata karena adanya pantai – pantai yang indah dan alami

Selain kelapa Tanaman pandan merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai  di wilayah sekitar Kabupaten Natuna ini. Daun dari tanaman pandan ini kemudian dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berbagai jenis macam kerajinan. Salah satu  kerajinan anyaman pandan khas Natuna yang paling terkenal adalah anyaman tikar pandan.