Apa perbedaan pertanian organik dan anorganik?

Dari beberapa upaya yang sudah disebutkan, urutkanlah upaya-upaya tersebut dari yang paling sedikit dampaknya bagi lingkungan dan berikan alasannya!Ga … mbar ada di lampiranTolong dijawab sesuai soalnya

Tolong jawab nomor 14 berikut!

Organ sel hewan yang terletak di dekat inti sel dan berperan dalam pembelahan sel disebut​

Faktor yang memungkinkan awan akan turun menjadi hujan adalah....Awan rendah di bawah 2 kmAwan rendah di bawah 1 kmAwan yang terletak di ketinggian l … ebih dari 5 kmAwan yang terjdi di lapisan mesosfer​

sebutkan 2 teknologi yang terinspirasi oleh kelebihan mata serangga​

Gambarkan bayangan pada cermin cekung jika titik fokus 8 cm benda berada 10 cm Tentukan sifat bayangannya!(bikin juga gambar nya)​

Jarak antara kedudukan benda yang bergetar dengan titik setimbangnya disebut simpangan. Simpangan terbesar disebut amplitudo. Berdasarkan pada gambar … di atas, satu amplitudo ditunjukkan oleh gerakan a. A-B b. A-C c. B-D d. C-D​

sebuah benda tingginya 4 cm diletakkan didepan sebuah cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 10 cm.jarak benda terhadap cermin 12 cm.hutunglah jarak … bayangan terhadap cermin

16 Sel dalam tubuh manusia yang dapat melakukan fatositosis adalah.......... A Eritrosit B Trombosir C Esteosit D Endositosis C​

Buatlah contoh bioteknologi konvensional dan contoh pembuatan ya Mohon dibantu kakak

Pertanianku – Saat ini pertanian organik sedang gencar diterapkan. Pasalnya, pemerintah sendiri juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan produk-produk organik. Salah satu caranya adalah mengonsumsi sayuran organik. Saat ini beberapa petani lebih memilih menanam sayuran organik ketimbang cara konvensional.

Apa perbedaan pertanian organik dan anorganik?

Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama. Namun, yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Dalam sistem organik, bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam. Adapun sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman.

Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek, yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam:

Konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman, sedangkan organik lebih cenderung memerhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah.

Dalam sistem organic, keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami selalu dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sementara itu, konvensional cenderung bersifat egois karena hanya mengandalkan rekayasa teknologi serta cara-cara sintetis.

Dengan sistem organik, polusi bisa ditekan seminimal mungkin karena penggunaan kompos lebih diutamakan agar mampu menjaga unsur-unsur karbon tanah. Berbeda dengan metode konvensional yang menggunakan pupuk kimia sehingga berperan aktif dalam pencemaran udara serta pemanasan global.

Adapun perbedaan dari aspek hasil yang akan diperoleh antara lain:

Sistem konvensional cenderung mengandung zat-zat merugikan kesehatan, sedangkan cara organik lebih memberikan hasil yang menyehatkan dan juga ekonomis.

Berdasarkan data survei yang ada, hasil pertanian konvensional cenderung tidak dapat bertahan lama daripada hasil pertanian organic.

Baca Juga:  Akuaponik Bioflok Bikin Panen Ikan 10 Kali Lipat

Sistem organik akan stabil menjaga ketahanan pangan nasional daripada metode pertanian secara konvensional yang tinggi di awal, tetapi semakin lama ketahanan pangan akan menurun.

12

2.3. Perbedaan Pertanian Organik dan Anorganik

Pertanian organik dan anorganik memiliki perbedaan baik dari aspek input maupun output produksinya. Pada pertanian organik olah tanah bersifat minimum, sedangkan pertanian anorganik olah tanahnya bersifat intensif. Pupuk yang digunakan pada pertanian organik merupakan sumber makanan untuk tanaman dan tanah, sedangkan pupuk kimia merupakan bahan sintetis dan bukan alami. Pestisida yang digunakan pada pertanian organik merupakan pestisida hayati yang terbuat dari bahan alami, sedangkan pestisida kimia terdiri dari insektisida, herbisida dan rodentsida. Pertanian organik berorientasi ekonomi dan ekologi, serta jangka panjang, sedangkan pertanian anorganik berorientasi produk dan jangka pendek Salikin dalam Rachmiyanti, 2009.

2.4. Usahatani

Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi dengan efektif, efeisien, dan kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat Rahim dan Hastuti, 2007. Menururt Soekartawi 2002, ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya, dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran output yang melebihi masukan input. 13 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi suatu usahatani adalah lahan, tenaga kerja, modal, dan manajemen. Adapun empat faktor produksi tersebut adalah sebagai berikut Rahim dan Hastuti, 2007:

a. Lahan

Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi komoditas pertanian. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan yang digarap, semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. Ukuran lahan pertanian dapat dinyatakan dengan hektar ha atau are.

b. Tenaga Kerja

Pertanian organik adalah sebuah sistem budidaya yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Sekarang ini bahan makanan dari pertanian organik sedang populer di masyarakat. Di pasar tradisional maupun pasar modern, bahan pertanian organik tersebut seperti sayuran, buah-buahan, padi, hasil kebun dan lainnya yang organik kini banyak dijual. Sebenarnya, bahan pangan organik yang dihasilkan dari pertanian organik lebih bergizi, sehat dan tentu saja dalam melakukan penanaman tidak akan merusak lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia. Pertanian organik melakukan pengolahan berdasarkan prinsip kesehatan, keadilan, perlindungan, dan ekologi. Dalam prinsip kesehatan dimaksudkan pertanian organik harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan manusia, tanaman, hewan, tanah, dan bumi sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Dalam prinsip keadilan dimaksudkan pertanian organik harus memperhatikan keadilan baik itu antar manusia maupun dengan makluk hidup lainnya di lingkungan.

Karena hal tersebut kini masyarakat mulai sadar betapa pentingnya kesehatan dan banyak yang mengkonsumsi bahan pangan organik dan petani pun banyak menggunakan teknik pertanian organik dibanding dengan pertanian anorganik.

Pertanian organik dan anorganik sebenarnya hampir sama pada penggunaan tekniknya, namun yang membedakan keduanya adalah penggunaan pupuk. Pertanian organik menggunakan pupuk yang berasal dari bahan dasar yang aman dan tidak merusak lingkungan karena bahan dasar pembuatan pupuk tersebut berasal dari alam. Sedangkan pada pertanian anorganik menggunakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan kimia sehingga proses pemanenan akan lebih cepat.

Perbedaan lain antara pertanian organik dan anorganik sebagai berikut:

Persiapan benih

Benih untuk pertanian organik biasanya benih berasal dari tanaman alami sedangkan pertanian anorganik benih biasanya berasal dari hasil rekayasa genetik atau persilangan.

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah pada pertanian organik seminimal mungkin dengan membiarkan organisme pada tanah tetap hidup sehingga dapat meminimalisir risiko kerusakan tanah. Sedangkan pertanian anorganik sebagian besar mengolah tanah menggunakan traktor mesin sehingga tanah menjadi padat dan akhirnya organisme tanah mati.

Persemaian dan persiapan bibit

Persemaian atau persiapan bibit pertanian organik dilakukan secara alami tanpa bahan kimia sedangkan pada pertanian anorganik banyak dilakukan dengan bahan kimia.

Penanaman

Dalam penanaman pada pertanian organik ada beberapa macam jenis tanaman yang ditanam dan ada kombinasi dengan tanaman pendamping serta penataan tanaman.

Pengairan

Pengairan pada pertanian organik menggunakan air bersih yang terbebas dari bahan kimia, sedangkan pengairan pada pertanian anorganik menggunakan air dari mana saja dan biasanya air sudah dicampur dengan bahan kimia atau pestisida untuk menjaga tanaman agar tetap sehat dan cepat tumbuh.

Pemupukan

Pupuk yang digunakan untuk pertanian organik sebagian besar adalah pupuk kandang dan kompos, sedangkan pupuk yang digunakan pada pertanian anorganik adalah pupuk kimia.

Pengendalian hama dan penyakit

Untuk pengendalian hama dan penyakit pada pertanian organik dilakukan secara manual dan pertimbangan alam sedangkan pada pertanian anorganik pengendalian hama dan penyakit dilakukan menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya.

Hasil panen produksi

Hasil panen yang di produksi pada pertanian organik lebih bersih dan sehat dikonsumsi, sedangkan hasil panen produksi pada pertanian anorganik kurang baik untuk dikonsumsi dan kemungkinan telah tercemar zat kimia

Sumber : cybex.pertanian.go.id