Jika kita akan membahas tentang perbedaan laporan keuangan jasa dan dagang maka sebenarnya umumnya mereka sama. Hanya saja ada beberapa hal dasar yang akan membedakan keduanya seperti perbedaan ekonomi dan bisnis. Dimana perbedaan laporan keuangan jasa dan dagang ini tidaklah banyak tapi barikut pembahasannya : Show 1. Perbedaan Persediaan Ada beberapa perbedaan yang akan membedakan kedua jenis laporan ini. Salah satunya adalah tentang jenis persediaan diantara perusahaan jasa dan dagang. Dimana perusahaan dagang akan memerlukan jenis persediaan yang sudah terbentuk dalam bentuk jadi yang nantinya akan dijual kembali oleh pihak perusahaan. Jadi semua laporan keuangan akan disiapkan tidak termasuk produk persediaan tadi. Sedangkan perusahaan jasa tidak menggunakan barang jadi melainkan menggunakan produk jasa mereka untuk dipasarkan. 2. Perbedaan Jenis Layanan Antara perusahaan dagang dan jasa sama-sama akan melayani masyarakat. Namun bedanya adalah salah satu dari keduanya, yakni perusahaan jasa hanya akan memberikan fasilitas jasa yang diperlukan oleh masyarakat setempat dan nantinya akan dikembangkan dengan baik. Sedangkan perusahaan dagang akan menyediakan stik barang yang diperlukan yang sebelumnya telah diolah oleh perusahaan manufaktur. 3. Wujud Barang Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang memang memiliki barang-barang yang akan dipasarkan dengan memperoleh tujuan untung. Dan barang-barang tersebut sudah jelas memiliki wujud atau nyata bentuknya. Sedangkan perusahaan jasa tidak memiliki wujud barang hanya berupa layanan yang bisa dirasakan bukan dilihat secara fisik. 4. Persediaan dan Penjualan Seperti yang telah kita bahas diatas bahwasanya perusahaan jasa tidak memiliki barang yang kongkret. jadi persediaan hanya berupa service atau layanan jasa yang akan diberikan untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan perusahaan dagang akan menyediakan masalah persediaan dan penjualan barang yang mereka miliki seperti ciri-ciri entinitas jasa keuangan. Nah, demikianlah perbedaan laporan keuangan jasa dan dagang yang pada dasarnya tetap menggunakan beberapa fitur yang selalu ada di laporan keuangan di bawah ini. Pengertian Laporan keuangan Laporan Keuangan merupakan catatan formal dari aktivitas keuangan suatu entitas. Ini adalah laporan tertulis yang mengukur kekuatan keuangan, kinerja, dan likuiditas perusahaan. Laporan Keuangan mencerminkan dampak keuangan dari transaksi bisnis dan peristiwa pada entitas seperti ciri-ciri administrasi keuangan. Empat Jenis Laporan Keuangan Empat tipe utama laporan keuangan adalah: 1. Pernyataan Posisi Keuangan Pernyataan Posisi Keuangan, juga dikenal sebagai Neraca, menyajikan posisi keuangan suatu entitas pada tanggal tertentu. Ini terdiri dari tiga elemen berikut:
2. Laporan Penghasilan Laporan Laba Rugi, juga dikenal sebagai Laporan Untung dan Rugi , melaporkan kinerja keuangan perusahaan dalam hal laba bersih atau rugi selama periode tertentu. Laporan Penghasilan terdiri dari dua elemen berikut:
Laba bersih atau rugi diperoleh dengan memotong biaya dari pendapatan. 3. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas, menyajikan pergerakan uang tunai dan saldo bank selama suatu periode. Pergerakan arus kas diklasifikasikan ke dalam segmen berikut:
4. Pernyataan Perubahan Ekuitas Pernyataan Perubahan Ekuitas, juga dikenal sebagai Pernyataan Penghasilan Ditahan , merinci pergerakan dalam ekuitas pemilik selama suatu periode seperti tujuan ekonomi konvensional. Pergerakan ekuitas pemilik berasal dari komponen-komponen berikut:
Neraca keuangan Neraca atau Pernyataan Posisi Keuangan, secara langsung terkait dengan laporan laba rugi, laporan arus kas dan pernyataan perubahan ekuitas. Aset, kewajiban, dan saldo ekuitas yang dilaporkan dalam Neraca pada akhir periode terdiri dari:
Laporan arus kas Laporan Arus Kas terutama terkait dengan neraca karena menjelaskan dampak perubahan dalam saldo kas dan setara kas pada awal dan akhir periode pelaporan dalam hal dampak arus kas dari perubahan dalam komponen neraca termasuk aset, kewajiban dan cadangan ekuitas seperti ciri-ciri globalisasi ekonomi. Oleh karena itu, laporan arus kas mencerminkan peningkatan atau penurunan arus kas yang timbul dari:
Laporan laba rugi Laporan Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi, secara langsung terkait dengan neraca, laporan arus kas dan pernyataan perubahan ekuitas. Kenaikan atau penurunan dalam aktiva bersih suatu entitas yang timbul dari laba atau rugi yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dimasukkan dalam saldo yang dilaporkan dalam neraca pada akhir periode. Keuntungan dan kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi dimasukkan dalam laporan arus kas di bawah segmen arus kas dari operasi setelah penyesuaian transaksi non-tunai. Laba bersih atau rugi sepanjang tahun juga disajikan dalam laporan perubahan ekuitas.
Banyak orang menilai bahwa perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah sama. Padahal, walau keduanya terdengar mirip, terdapat perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang yang cukup signifikan. Salah satu perbedaan utamanya adalah perusahaan dagang harus menyimpan persediaan produk, sedangkan perusahaan jasa tidak perlu. Dari sini, Anda bisa melihat bahwa nantinya pengelolaan perusahaan dan akuntansinya pun akan berbeda. Agar lebih paham, simak ulasan selengkapnya tentang perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang berikut ini! Baca juga: 5 Tips Agar Bisnis Online Banyak Pelanggan Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang dari DefinisinyaDari aspek definisi saja, baik perusahaan jasa dan perusahaan dagang sudah berbeda. Seperti namanya, perusahaan jasa adalah bisnis yang memberikan layanan kepada pelanggannya. Contoh perusahaannya bisa berupa firma hukum, penyedia jasa security, atau konsultan akuntan. Meski produk utamanya adalah jasa, ada pula beberapa perusahaan jasa yang menjual barang. Misalnya, klinik kecantikan menjual produk skincare yang bisa digunakan pelanggan di rumah. Beralih ke pengertian perusahaan dagang, perusahaan ini menjual produk utama berupa barang. Contoh perusahaan dagang adalah toko pakaian retail, toko bahan bangunan, toko buku, dan sebagainya. Beberapa perusahaan dagang memproduksi barang yang mereka jual, namun ada juga yang membeli barang secara grosir dan menjualnya kembali dalam bentuk eceran. Perusahaan dagang yang memproduksi barang sendiri tentu memiliki anggaran yang berbeda. Namun, tetap saja baik perusahaan produksi dan non-produksi memiliki biaya operasional dalam menjalankan perusahaan. Baca juga: Kenali Content Marketing dan Keuntungan-Keuntungannya Perbedaan KarakteristikPerbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang bisa pula dilihat dari segi karakteristik masing-masing. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada perusahaan jasa, kegiatan usahanya berupa jasa dan jarang menyediakan produk dalam bentuk fisik atau barang. Jasa yang ditawarkan pun beragam sehingga konsumen yang datang bisa mendapatkan jenis layanan tergantung kebutuhannya. Sejumlah perusahaan jasa juga memberi barang habis pakai atau perlengkapan yang digunakan demi menambah pelayanan kepada konsumen. Terakhir, laporan keuangan laba ruginya diperoleh dari pendapatan jasa yang dikurangi beban operasional. Sementara itu, karakteristik perusahaan dagang adalah adanya aktivitas pembelian dan penjualan barang dagangan. Pendapatannya berasal dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Beban operasionalnya sendiri terdiri dari beban penjualan dan beban administrasi. Kegiatan akuntansinya pun berlandaskan pada penghitungan harga pokok penjualan (HPP) untuk menentukan besar kecilnya laba atau rugi. Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Manajer yang Baik Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang Dilihat dari Siklus AkuntansiSiklus akuntansi termasuk aspek yang menjadi perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Perusahaan jasa menentukan laba bersih dengan mengurangi biaya operasional dari pendapatan mereka. Itulah kenapa siklus akuntansi perusahaan jasa dimulai ketika pelanggan membayar untuk layanan yang mereka terima. Di sisi lain, perusahaan jasa terkadang harus menunggu berminggu-minggu hingga bahkan berbulan-bulan untuk menerima pembayaran dari pelanggan setelah melakukan penagihan. Saldo yang belum dibayar dari akun ini disebut "piutang", yang dapat menjadi pendapatan tapi tak masuk ke dalam siklus akuntansi. Untuk perusahaan dagang, mereka mencatat transaksi untuk pembelian dan penjualan persediaan barang mereka. Akuntansi persediaan yang terperinci menentukan apakah perusahaan dagang tersebut mendapatkan laba atau tidak, sehingga langkah-langkah dalam proses siklus akuntansi menjadi pedoman untuk mendapatkan hasil labanya. Perusahaan dagang juga menentukan batasan dasar dengan mengurangi biaya operasional dan harga pokok penjualan dari hasil penjualannya. Transaksinya juga dimulai dari pelanggan membayar barang mereka dan pedagang mengirimkan barang. Proses ini memungkinkan perusahaan dagang untuk segera mencatat transaksi dan memulai siklus akuntansinya. Sebagai pebisnis, penting bagi Anda untuk memahami tentang perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Hal ini termasuk bagian dari konsep dasar kewirausahaan, yang dapat membantu Anda untuk menjalankan bisnis. Selain terus update tentang ilmu kewirausahaan, pastikan perusahaan jasa atau perusahaan dagang Anda terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, termasuk dalam hal transaksi pembayaran. Gunakan payment gateway Midtrans yang memungkinkan Anda untuk menerima banyak metode pembayaran lewat satu pintu saja! |