Apa fungsi vili yang terdapat pada usus penyerapan

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Apa fungsi vili yang terdapat pada usus penyerapan

Diagram usus halus (terlabel small intestine)

 

Histologi[pranala nonaktif permanen] usus

Lapisan-lapisan penyusun dinding usus halus mulai dari dalam ke luar lumen usus terdiri atas tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa.[1][2]

Tunika mukosa terdiri atas epitel, berbagai kelenjar dan jaringan penunjang.[2] Epitel usus halus berbentuk epitel kolumnar selapis yang terdiri atas sel absortif, sel goblet, sel endokrin dan sel Paneth.[3] Lamina propria terdiri atas jaringan ikat retikular dan fibroplastik yang longgar dan kaya pembuluh darah, buluh khil (lacteal), saraf, maupun otot licin.[1]

Pencernaan di usus halus ditunjang oleh bentuk khusus pada tunika mukosa, yakni vili.[4] Vili merupakan penjuluran mukosa yang berbentuk jari dan merupakan ciri khas usus halus. Tinggi vili ini bervariasi tergantung pada daerah dan spesies. Pada karnivora, vili langsing dan panjang, sedangkan pada sapi vili pendek dan lebar.[4] Akhirnya, permukaan penyebaran ditingkatkan oleh mikrovili. Mikrovili merupakan penjuluran sitoplasma pada permukaan bebas epitel vili.[4] Vili dan mikrovili berfungsi memperluas permukaan usus halus sehingga penyerapan lebih efisien [4]

Di antara dasar-dasar vili terdapat kelenjar-kelenjar yang meluas ke dalam bagian bawah mukosa yang disebut kripta. Sel-sel kripta menyediakan sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel permukaan vili yang terbuang ke dalam lumen usus [5]

Tunika muskularis terdiri atas lapisan luar yang mempunyai serabut otot longitudinal dan lapisan dalam yang mempunyai serabut otot halus berbentuk sirkuler.[1] Kedua lapisan ini dipisahkan oleh suatu jaringan ikat berisi pleksus saraf parasimpatis yang disebut plexus Mienterikus atau Auerbach’s.[3] Suplai darah untuk usus halus diberikan melalui cabang-cabang dari arteri mesenterica celiaca dan cranialis yang menembus tunika muskularis kemudian tunika submukosa.[2] Lapisan terluar usus halus atau tunika serosa terdiri atas lapis mesotel dengan jaringan ikat subserosa di bawahnya.[2][3]

Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:

  • Enterokinase, untuk mengaktifkan peptidase, yaitu tripsinogen yang dihasilkan pankreas menjadi tripsin, dan mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin;
  • Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino dan gliserol
  • Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;
  • Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida, yaitu:
  1. Maltose mengubah maltosa menjadi glukosa + glukosa
  2. Sukrose mengubah sukrosa menjadi fruktosa + glukosa
  3. Laktose mengubah laktosa menjadi galaktosa + glukosa
  • Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;

•Sistem pencernaan kimiawi 1.ensim enterokinasi>peptidase>erepsinogen>erepsin 2.tripsin>pepton>asam amino dan gliserol 3.erepsin/dipetidase>dipetida/pepton>asam amino 4.disakorase>disamarida>monosakarida

  • maltose>maltose>glukosa+glukosa
  • sukrose>sukrosa>fruktosa+glukosa
  • laktose>laktose>glaktosa+glukosa

5.lipase>laktosa>gliserol dan asam lemak

Di dalam usus penyerapan (ileum) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan penyerapan, sehingga makanan dapat terserap sempurna.

Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air akan diserap pembuluh darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan diubah ke bentuk lain dan beberapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.

Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.

  • (Inggris) Usus halus dari Gray's Anatomy eBook
  • (Inggris) Kelenjar Peyer
  • (Inggris) Usus halus histologi normal Diarsipkan 2006-08-27 di Wayback Machine.

  1. ^ a b c (Inggris) Shackelford CC, Elwell MR. 1999. Small and Large Intestine, and Mesentary. Di dalam: RR Maronpot, GA Boorman, BW Gaul, Editor. Pathology of the Mouse Reference and Atlas. Vienna: Cache River Press. Hlm 81-115.
  2. ^ a b c d (Inggris) Frappier BL. 2006. Digestive System. Di dalam: JA Eurell dan BL Frappier, Editor. Dellmann’s Textbook of Veterinary Histology. Ed ke-6. Oxford: Blackwell Publishing. Hlm 170-211.
  3. ^ a b c (Indonesia) Geneser F. 1994. Buku Teks Histologi Jilid 2. Gunawijaya AF, penerjemah. Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Textbook of Histology.
  4. ^ a b c d (Indonesia) Dellmann HD, Brown EM. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner Jilid 2. Ed ke-3. Hartono R, penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari Textbook of Veterinary Histology. Hlm 375-390.
  5. ^ Bevelender G, Ramaley JA. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Ed ke-8. Gunarso I, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Essentials of Histology, 8th Ed. Hlm 252-267, 422-423.

 

Artikel bertopik anatomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Usus_halus&oldid=18627892"

Apakah yang dimaksud dengan Vili-vili Usus?

Dinding interior usus kecil manusia ditutupi dengan banyak benang, juluran tubular itulah yang disebut vili usus. Tonjolan seperti Jari ini, meskipun kecil, sangat kompleks dan berfungsi sebagai situs untuk penyerapan nutrisi dan cairan yang diperlukan tubuh. Vili meningkatkan luas permukaan usus kecil, memfasilitasi penyerapan nutrisi, dan mereka memainkan peran penting dalam pencernaan .

Luas permukaan Vili-vili usus

Ini adalah sekitar 656 kaki persegi (200 meter persegi) – itu 100 kali luas permukaan kulit seseorang. Tanpa villi usus, tubuh manusia tidak akan mampu menyerap nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup

Vili usus terdapat kapiler dan pembuluh limfatik , yang tugasnya adalah menyerap Nutrisi melewati sel-sel tertentu dalam lapisan ini, diambil oleh jaringan kapiler dan pembuluh limfatik, dan diangkut oleh darah untuk didistribusikan pada sel-sel ke seluruh tubuh.

Mungkin seseorang ketika usianya menginjak 40 - 45 tahun mendadak banyak keluhan, apalagi bila usia itu mencapai 50 an. Perut semakin membuncit, badan serasa berat dan tentu saja banyak aktifitas tubuh yang menjadi tidak rerflektif lagi. Biasanya pada saat berat badan sudah tidak ideal lagi karena masuk dalam kategori obesitas, beberapa penyakit bermunculan, seperti; linu sendi, kesemutan pada jari tangan, nyeri pada punggung, dan sebagainya.

Banyak orang yang merasa ketakutan jika tubuhnya menjadi semakin gemuk, apalagi kaum hawa, paling sensitif jika dikatakan tubuhnya membengkak. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk membuat tubuhnya menjadi slim. Banyak cara dilakukan, mulai tergiur iklan turun berat badan secara drastis, dengan diet ketat dsb. Mereka melupakan satu hal yang amat penting yaitu pembersihan usus.

Mengapa Usus harus dibersihkan?

Yang dimaksud dengan pembersihan usus itu bukan cuci perut. Kalau cuci perut biasanya menggunakan obat pencahar. Tetapi membersihan usus, tidak menggunakan obat pencahar. Karena pembersihan usus pada dasarnya adalah ; membersihkan Vili-vili usus dari timbunan kotoran yang menumpuk pada Vili-vili usus.

Yang harus disadari adalah, bahwa usus itu mulai menerima makanan yang tidak sehat ketika usia 20 tahun. Pada usia tersebut hampir semua makanan terasa enak, bahkan bukan hanya sekedar memenuhi selera saja, melainkan dengan berlebihan dan tanpa kendali. Dua puluh tahun kemudian kerak-kerak makanan yang tidak bisa diserap oleh vili-vili ini menjadi semakin menebal dan nyaris membungkusnya. Bisa berupa sari makanan, obat-obatan, yang akhirnya makanan yang masuk ke dalam perut tidak bisa diserap dengan sempurna, dan glukosa yang tersisa tersimpan di dalam lemak.

Ketika seseorang mengalami kegemukan maka pembakaran kalorinya tidak bisa maksimal, oleh sebab itu jika asupan makanannya tidak sehat maka akan menjadi masalah bagi tubuh itu sendiri.

Ternyata di dalam perut manusia, tersimpan berbagai macam penyakit, yang sumbernya adalah penumpukan lemak di dalam usus.