Apa manfaatnya kamu mengetahui sifat allah itu al basir jelaskan

Mengetahui nama dan sifat Allah SWT membantu meningkatkan iman

Kamis , 04 Mar 2021, 18:35 WIB

Foto : MgRol112

Mengetahui nama dan sifat Allah SWT membantu meningkatkan iman. Ilustrasi Lafaz Allah

Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengetahui dan beriman kepada nama-nama dan sifat Allah SWT tak mungkin menjadi hal yang sia-sia bagi umat Islam. Setidaknya, terdapat beberapa manfaat yang bisa didapatkan apabila seorang hamba beriman dan mengetahui tentang keduanya.

Baca Juga

Dilansir di Islamweb, Kamis (4/3), yang dimaksud dengan beriman pada nama-nama dan sifat Allah adalah adalah untuk membuktikan apa yang telah Allah buktikan untuk diri-Nya dan Rasulullah SAW. 

Nama dan sifat yang sesuai dengan kesempurnaan dan keagungan Allah perlu diketahui sambil terus beriman dan memaknai kebesaran-Nya.

Dalam pandangan ahli sunnah wal-jamaah, nama-nama dan sifat Allah dapat dimaknai sebagai keimanan dan pengetahuan bagi manusia, kehendak Allah untuk menjaga, berdoa kepada Allah dengan memanggil asma-Nya, dan bertindak sesuai kehendak-Nya. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 180: 

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Walillahil-asma-ul-husna fad’uhu biha, wadzaruulladzina yulhiduna fi asma-ihi. Sayujzauna maa kaanuu ya’lamun.”

Yang artinya: “Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Imam As-Syaukani berpendapat bahwa ayat tersebut mengandung informasi mengenai jumlah nama-nama Allah tanpa diperinci. Dan asmaul husna adalah sebaik-baiknya nama, dan memiliki konotasi paling terhormat jika ditelisik secara kebahasaan. Maka dengan nama-nama paling terbaik dan terhormat inilah, manusia diperintahkan untuk menyebut asma Allah SWT. Sebab jika seorang hamba menyebut asma Allah dalam setiap doa-doa, maka doanya itu dapat menjadi salah satu alasan bagi Allah untuk mengabulkan permintaannya. 

Dengan mengetahui dan menyebut asma Allah SWT, terdapat beberapa manfaat bagi umat Islam apabila dilakukan. Pertama, dicintai Allah. Yakni barangsiapa yang bermuhasabah dan melekatkan hatinya dengan menyebut asma Allah, inilah pertanda baginya bahwa pintu cinta kepada Allah SWT telah terbuka lebar.

Dan hati yang dipenuhi rasa cinta kepada Allah SWT maka akan senantiasa membuat bibirnya terus berucap kebaikan. Senantiasa menyebut asma Allah, dan kemudian merasa takut apabila melanggar segala larangan-Nya. 

Dengan demikian, orang yang hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah akan selalu berusaha untuk menjauhi larangan Allah, dan menjalankan perintah-Nya. Setidaknya dengan mengenal dan membaca asmaul husna, hatinya dapat termotivasi menuju jalan kebaikan. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah penggalan ayat 165: 

 وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ “Walladzina aamanu asyaddu hubban lillahi. Walaw yara alladzina zhalamuu idz yarauna al-adzaaba annal-quwwata lillahi jami’an wa annallaha syadidul-adzab.” 

Yang artinya: “Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah seluruhnya, dan bahwa Allah amat berat sisaan-Nya (maka niscaya ia akan menyesal).” 

Kedua, rindu kepada Allah. Yakni semakin dalam seorang hamba mengetahui dan mengenal Allah dan mengetahui asma-Nya, maka semakin banyak pula kerinduan darinya kepada Allah SWT. Kerinduan untuk bertemu Allah, menjadi salah satu manfaat bagi orang-orang yang kerap menyebut asma Allah.

Ketiga, takut kepada Allah. Rasulullah SAW merupakan utusan Allah yang paling mengetahui segala kebesaran Allah, maka pengetahuan Nabi itulah yang pada akhirnya menjadi alasan mengapa beliau menjadi makhluk Allah yang paling takut terhadap Rabbnya. Nabi Muhammad SAW bersabda: 

فَوَاللهِ لَأَنَا أَعْلَمُهُمْ بِاللهِ وَأَشَدُّهُمْ لَهُ خَشْيَة “Fawallahi la-ana a’lamuhum billahi wa asyadduhum lahu khasyah.”  Yang artinya: “Demi Allah, akulah (Muhammad) orang yang paling mengenal Allah, dan aku pula lah yang paling takut kepada-Nya.” 

Keempat, keridhaan. Keridhaan adalah buah dari mengenal asma dan sifat Allah. Dan barangsiapa yang mengenal keadilan dan kebijaksanaan-Nya, maka kasih sayang dan kemuliaan serta kelembutan akan menyertainya dalam waktu penghakiman.

Kelima, harapan dan doa. Yakni orang yang beriman dengan mengenal dan menyebut asma dan sifat Allah  akan senantiasa tergesa-gesa menghaturkan doa kepada Allah setiap saat. Dengan mengetahui lebih dalam mengenai asma dan sifat Allah, seorang hamba akan selalu menaruh harap dan kemudian memanjatkan doa kepada-Nya. Allah berfiman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 186: 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Wa idza sa-alaka ibadi anniy fa-inniy qaribun, ujibu da’wata ad-daa’I idza da’aani, falyastajibuliy wal-yu’minuubiy la’allakum yarsyudun.” 

Yang artinya: “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Sumber: islamweb

  • Allah
  • nama-nama allah
  • sifat-sifat allah
  • nama baik allah
  • asmaul husna

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Memahami Al-Basir adalah salah satu nama terbaik lagi indah Allah SWT dari 99 asmaul husna lainnya. Asmaul husna Al-Basir artinya Yang Maha Melihat. Al-Basir artinya Allah SWT melihat segala hal sepanjang waktu dan detail.

Melansir dari laman resmi Al-Qur’an Indonesia, asmaul husna Al-Basir artinya berasal dari akar kata b-s-r dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai: melihat, menatap, memperhatikan agar paham, mengetahui memahami, berwawasan menjadi sadar sepenuhnya.

“Dia melihat semua hal sepanjang waktu. Dia memahami apa yang telah dan akan terjadi. Dia memiliki wawasan terhadap segala hal dan tidak pernah salah dalam berbagai detil. Penglihatannya tidak terbatas hanya pada apa yang ada di luar tapi juga apa yang ada di dalam hati mahkluk-Nya,” dijelaskan.

Hal yang sama dijelaskan dalam buku berjudul Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ie el-Bantanie, asmaul husna Al-Basir artinya berasal dari kata “Bashara” yang berarti pengetahuan terhadap sesuatu. Kemudian artinya berkembang menjadi melihat.

Umat muslim bisa mengimani asmaul husna Al-Basir artinya Maha Melihat dengan memperhatikan segala yang ada di alam semesta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan mengimani Al-Basir artinya Maha Melihat dengan memperhatikan kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bahan renungan.

“Manusia juga dianjurkan untuk instrospeksi diri, melihat kelebihan dan kekurangan diri sendiri agar hidupnya terarah sesuai ajaran Islam,” dijelaskan.

Allah SWT melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil di langit dan bumi, bahkan seluruh alam semesta ini. Lalu dipaparkan oleh el-Bantanie, cara mengimani atau meneladai sifat Allah SWT Al-Basir artinya Maha Melihat dengan:

1. Cara meneladani asmaul husna Al-Basir artinya Maha Melihat dengan mulai melihat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT di lingkungan sekitar. Kemudian menjadikan tanda-tanda tersebut sebagai bahan renungan agar ketaatan dan keimanan semakin bertambah.

2. Cara meneladani asmaul husna Al-Basir artinya Maha Melihat dengan menggunakan indra penglihatan untuk beribadah dan melihat hal yang baik-baik saja.

3. Cara meneladani asmaul husna Al-Basir artinya Maha Melihat dengan menggunakan indra penglihatan untuk mengerjakan hal bermanfaat seperti belajar dan bekerja.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

tirto.id - Al Basir artinya Yang Maha Melihat adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna. Selain Al Basir Allah juga mempunyai nama baik lainnya yaitu Al Khabir yang artinya Yang Maha Teliti. Berikut penjelasan terkait 2 asmaul husna tersebut..

Allah SWT memperkenalkan diri kepada hamba-hamba-Nya melalui nama-nama yang baik atau Asmaul Husna. Nama-nama tersebut sekaligus juga menunjukkan sifat-sifat dan kekuasaan Allah SWT.

Advertising

Advertising

Hal ini seperti tertera di surah Al-A'raf ayat 180:

وَلِلّٰهِ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى فَادۡعُوۡهُ بِهَا‌ ۖ وَذَرُوا الَّذِيۡنَ يُلۡحِدُوۡنَ فِىۡۤ اَسۡمَآٮِٕهٖ‌ ؕ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ‏

Wa lillaahil Asmaaa 'ul Husnaa fad'uuhu bihaa wa dzarul ladziina yulhiduuna fiii Asmaaa'ih; sa yujzawna maa kaanuu ya'maluun

Artinya: “Dan Allah memiliki Asmaul Husna [nama-nama yang terbaik], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan," (Q.S. Al-A’raf: 180).

Para ulama mengumpulkan nama-nama Allah SWT dalam Alquran dan merangkumnya dalam 99 Asmaul Husna. Bagi seorang muslim, dianjurkan mempelajari, serta mengimani Asmaul Husna ini.

Dalam sebuah riwayat, seorang sahabat mendengar terkait Asmaul Husna, ia kemudian bertanya kepada Nabi Muhammad SAW:

“Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?" Nabi Muhammad SAW lantas menjawab, “Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya [Asmaul Husna] untuk mempelajarinya," (HR. Ahmad).

Di antara 99 Asmaul Husna tersebut, terdapat dua nama mulia yang patut dipelajari dan diimani umat Islam, yaitu Al-Bashir (Yang Maha Melihat) dan Al-Khabir (Yang Maha Teliti).

Baca juga: Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus: Makna serta Teladannya

Al Basir Artinya Yang Maha Melihat dan Maknanya

Al-Bashir

artinya Allah SWT melihat segala hal yang terjadi di semesta ini, baik yang besar, kecil, nyata, dan gaib sekalipun.

Dengan penglihatan-Nya yang tak terbatas, ia memantau segala peristiwa, sesuai firmannya dalam surah Al-Hujurat ayat 18:

اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ

Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun

Artinya: "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (Al-Hujurat [49]: 18).

Mengetahui bahwa Allah SWT Maha Melihat, maka seorang muslim senantiasa memperhatikan perbuatannya, baik yang tampak dan yang tidak tampak.

Ia harus senantiasa beramal baik dan menjauhi perbuatan dosa. Bagaimanapun juga, ia menyadari bahwa Allah SWT melihat segala perbuatannya.

Dilansir dari laman Kemendikbud, mengimani nama Allah SWT Al-Bashir dapat dilakukan dengan memperhatikan kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bahan renungan.

Selain itu, manusia juga dianjurkan untuk instrospeksi diri, melihat kelebihan dan kekurangan diri sendiri agar hidupnya terarah sesuai ajaran Islam.

Al Khabir Artinya Yang Maha Teliti dan Maknanya

Allah SWT menciptakan makhluk yang ada di dunia ini dengan penuh detail yang kompleks. Segala makhluk yang ia ciptakan bergerak, berfungsi, dan bekerja sesuai keinginannya.

Bahkan, bakteri kecil yang tak kasat mata apabila ditelaah dan diteliti memiliki kerumitan kompleks, yang menunjukkan detail-detail yang sudah dikehendaki Allah SWT.

Ketelitian Allah SWT ini tertera dalam surah At-Taubah ayat 16:

اَمۡ حَسِبۡتُمۡ اَنۡ تُتۡرَكُوۡا وَلَـمَّا يَعۡلَمِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ جَاهَدُوۡا مِنۡكُمۡ وَلَمۡ يَتَّخِذُوۡا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَلَا رَسُوۡلِهٖ وَلَا الۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَلِيۡجَةً‌ ؕ وَاللّٰهُ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ

Am hasibtum an turakuu wa lammaa ya'lamil laahul laziina jaahaduu minkum wa lam yattakhizuu min duunil laahi wa laa Rasuulihii wa lalmu'miniina waliijah; wallaahu khabiirum bimaa ta'maluun

Artinya: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan," (At-Taubah [9]: 16).

Dalam buku Sejenak Mengenal Asma & Sifat Allah (2012), Salih bin Abdul Aziz As-Sindi menuliskan bahwa Al-Khabir juga dapat diartikan sebagai zat Allah yang maha mengetahui perkara yang tersembunyi. Hal ini tergambar dalam surah Al-Mulk ayat 14:

اَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَؕ وَهُوَ اللَّطِيۡفُ الۡخَبِيۡرُ

Alaa ya'lamu man khalaq wa huwal latiiful khabiir

Artinya: “Sejatinya yang menciptakan itu sangat mengetahui. Dan Dia adalah yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui." (QS. Al-Mulk: 14)

Mengimani nama Allah Al-Khabir dapat dilakukan dengan melakukan sesuatu dengan teliti juga. Dengan waspada, cermat, teliti, maka hasil yang diperoleh akan maksimal dan memuaskan.

Anjuran untuk melakukan sesuatu dengan teliti ini disampaikan melalui hadis yang diriwayatkan Aisyah RA bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Allah SWT menyukai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu amal secara itqan [sempurna dan penuh ketelitian]," (H.R. Baihaqi).

Makna Memahami Asmaul Husna

Ustaz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni menyebutkan, memahami nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah SWT.

Karena tauhid ini adalah salah satu dari dua jenis tauhid yang menjadi landasan utama iman kepada Allah Azza wa Jalla. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Sendi utama (kunci pokok) kebahagiaan, keselamatan dan keberuntungan adalah dengan mewujudkan dua jenis tauhid yang merupakan landasan tegaknya iman kepada Allah yang akan Allah SWT wujudkan dengan mengutus para rasul-Nya.

1. Tauhid al-‘ilmi al-khabari al-I’tiqâdi (tauhid yang berhubungan dengan ilmu/pemahaman, yang bersumber dari berita/wahyu Allah semata-mata, dan menyangkut keyakinan dalam hati), yang mengandung penetapan sifat-sifat maha sempurna bagi Allah, dan pensucian sifat-sifat-Nya dari penyerupaan (dengan sifat makhluk), serta peniadaan sifat-sifat yang menunjukkan kekurangan dari-Nya.

2. Penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla semata-mata dan tiada sekutu bagi-Nya, memurnikan kecintaan, keikhlasan, ketakutan, pengharapan dan penyandaran diri kepada Allah Azza wa Jalla , serta sikap ridha kepada Allah Azza wa Jalla rabb (pencipta), sembahan dan pelindung satu-satunya, dan tidak menjadikan tandingan bagi-Nya dengan segala sesuatu.

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, maka seorang muslim perlu mempelajari dan mengenal sifat-sifatnya dengan mengetahui 99 Asmaul Husna dan artinya.

Selain untuk memahami hubungan seorang makhluk dengan Sang Pencipta-Nya, tujuan mengenal 99 Asmaul Husna agar kita semakin memaknai arti kebesaran dan keagungan Sang Pencipta.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait ASMAUL HUSNA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)

Penulis: Abdul Hadi Editor: Dhita Koesno Kontributor: Abdul Hadi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA