Apa maksud dari itung kancing

Apa maksud dari itung kancing
Artikel ini membahas tentang strategi mengerjakan soal UTBK dari Brain Academy

--

Psstt, antara kita saja, nih. Kunci keberhasilan dalam mengerjakan soal UTBK sebenarnya tidak hanya rajin belajar, lho. Ternyata, kamu juga harus merencanakan siasat yang tepat agar bisa meraih skor UTBK yang tinggi. Khusus untuk kamu, Brain Academy mau berbagi tips serta strategi yang bisa membantu kamu agar bisa sukses dalam UTBK 2021! Tanpa basa-basi panjang, yuk simak tips dan strategi berikut!

Isi Saja Semua Soal!

Hal pertama yang perlu kamu tekankan kepada diri ketika sedang menghadapi UTBK adalah jangan ragu untuk menjawab semua soal. Tenang saja, tidak ada pengurangan skor kok jika terdapat jawaban yang salah! Jadi, aman saja kok jika kamu terpaksa untuk ‘asal’ dalam mengisi jawaban.

Tapi, tidak berarti kamu bisa menggunakan metode cap-cip-cup hitung kancing untuk menebak jawaban, lho ya!

Strategi yang bisa kamu terapkan dalam keadaan seperti ini adalah dengan menebak jawaban menggunakan metode eliminasi jawaban yang paling mungkin salah. Semakin banyak jawaban yang tereliminasi, maka peluang kamu untuk bisa mendapatkan jawaban yang benar ‘pun semakin besar.

Manfaatkan Waktu Dengan Baik

Duh, pokoknya saat ujian nanti, jangan sampai kamu melototin beberapa soal lama-lama, deh!

Terlalu fokus dengan beberapa soal dapat membuat kamu kehilangan banyak waktu yang seharusnya bisa kamu manfaatkan untuk mengerjakan soal yang lain. Aturlah secara mandiri batas waktu pengerjaan maksimal untuk masing-masing soal. Ketika waktu yang telah ditentukan habis, kamu harus segera pindah ke soal selanjutnya.

Hindari penumpukan soal yang harus ditebak di akhir. Sebaiknya, kamu segera memutuskan menebak/tidaknya sebelum pindah ke soal selanjutnya. Tapi jika kamu masih ragu dengan jawaban yang kamu pilih, kamu dapat memanfaatkan fitur untuk menandai soal dengan jawaban yang masih kamu ragukan.

Boleh Fokus di Subtes Tertentu, Tapi…

Setiap jurusan pastinya akan mempertimbangkan bobot yang berbeda untuk hasil skor setiap subtes–menyesuaikan dengan mata kuliah primer dari jurusan tersebut. Tidak apa-apa jika kamu ingin menerapkan strategi fokus pada subtes yang sesuai dengan jurusan. Tapi dalam seleksi UTBK, penting juga bagi kamu untuk bisa mendapatkan skor yang tinggi. Fokus untuk mengerjakan subtes tertentu pada akhirnya malah akan membuat skor kamu menjadi lebih rendah dari skor rerata.

Uji Kemampuan Dengan Try Out

Dapat disimpulkan bahwa dalam mengerjakan soal UTBK, timing is everything. Maka dari itu, rajin mengikuti try out dengan menetapkan durasi yang sama dengan ujian sangat dianjurkan agar kamu dapat membiasakan diri untuk mengelola tekanan dan konsistensi konsentrasi selama berjam-jam tanpa jeda.

Baca juga: Simak Jadwal Try Out UTBK dari Brain Academy

Kamu Harus Tahu!

  • LTMPT punya caranya sendiri untuk mendeteksi “jawaban tebakan” dengan melihat berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mengerjakan suatu soal. Misalnya, kamu hanya memiliki sisa waktu 2 menit untuk menyelesaikan ujian. Sedangkan, masih ada 10 soal lagi yang masih harus kamu kerjakan. Nah, pasti kamu akan terburu-buru ‘kan dalam mengerjakan 10 soal tersebut? Ketika rerata waktu pengerjaan soal ini berbeda dengan rerata soal-soal sebelumnya, jawaban kamu bisa saja diidentifikasi sebagai “jawaban tebakan”.
  • Pemberian skor dilakukan dengan menggunakan Teori Respons Butir atau Item Response Theory (IRT). Artinya, bobot skor per butir soal baru akan ditentukan setelah LTMPT melakukan pengecekan terhadap semua hasil ujian siswa. Penerapan IRT dilakukan dengan menghitung berapa banyak peserta yang menjawab benar/salah di setiap butir soal. Jadi, pemberian skor tidak ditentukan berdasarkan tipe soal. Adapun skema penilaian IRT sebagai berikut:

Apa maksud dari itung kancing
Skema penialian skor (brainacademy.id)

Semoga strategi dan tips di atas bisa membantumu menuju sukses UTBK 2021, ya! Nah, kalau kamu punya strategi lain yang lebih mantap, boleh banget lho bagikan untuk teman-teman lainnya di kolom komentar!

Eh, supaya persiapan UTBK 2021 kamu lebih matang, gimana kalau kamu daftarkan juga diri kamu untuk ikut bimbel di Brain Academy Online? Kami punya paket Super Intensif UTBK yang bisa membantu kamu dalam persiapan UTBK, lho! Lebih baik, kamu segera daftarkan diri kamu dari sekarang. Soalnya, paket Super Intensif UTBK sedang diskon 80%, dari harga Rp.12.960.000 sekarang jadi Rp.2.592.000, nih!

Apa maksud dari itung kancing

Soal ujian dengan pilihan ganda (multiple choice) sering kali membuat pusing peserta ujian. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan pihak bimbingan belajar (bimbel) Ganesha Operation (GO),pengerjaan soal saat ujian nasional (UN), metode Tebak Ilmu Pakai Statistik (Tepis) bisa dikerjakan dengan baik.Bahkan tingkat kebenarannya mencapai 80. Kepala Ganesha Operation (GO) Cabang Medan dan Langsa, Jamso Haryono Pangaribuan mengatakan, Tepis digunakan biasanya untuk menebak jawaban dengan menggunakan ilmu ilmiah dan ilmu statistik. Tepis dilakukan ketika para siswa buntu dengan cara menjawab soal yang memang tidak dapat dikerjakannya lagi untuk pilihan berganda dengan evaluasi.Evaluasi soal di sini, merupakan penggunaan dari metode Tepis yang beberapa tahun belakangan kami terapkan kepada siswa,ujarnya. Dari survei yang pernah dilakukan, banyak siswa yang mampu menyelesaikan soal ujian dengan waktu yang singkat. Dicontoh Jamso, ada sebuah soal pilihan berganda dengan lima jawaban dari A hingga E. Dimana A adalah -5, B.10, C. seperlima, D.25 dan E.5.Makanya jawabannya adalah angka yang paling sering disebut,yakni lima,soalsoal ini kan dibuat oleh pembuat soal yang profesional. Dalam UN, ini bisa digunakan tentu dengan evaluasi, dengan tingkat kebenaran mencapai 80. Mungkin beda dengan SNMPTN, dimana tingkat kesulitan soalnya lebih sulit dari UN,jelasnya.Hilda Sarah Sibarani kelas (TWT-1) di bimbingan belajar GO mengatakan, metode itu sangat membantunya.Apalagi, ketika harus mencoba buntu dengan soal pilihan berganda. Tepis itu, misalnya kita tak tau,tapi kita dapat menebak- nebak dengan metoda Tepis itu,ungkapnya. Dia mengatakan, dari pada menghitung kancing untuk mencari jawaban yang benar, lebih baik gunakan penalaran. (nina rialita)Sumber: Seputar-Indonesia.Com

  • Artikel Pendidikan Lainnya

image CarHomesPH

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.


Page 2

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

Apa maksud dari itung kancing

dokpri

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.


Apa maksud dari itung kancing

Lihat Finansial Selengkapnya


Page 3

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

Apa maksud dari itung kancing

dokpri

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.


Apa maksud dari itung kancing

Lihat Finansial Selengkapnya


Page 4

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

Apa maksud dari itung kancing

dokpri

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.


Apa maksud dari itung kancing

Lihat Finansial Selengkapnya


Page 5

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

Apa maksud dari itung kancing

dokpri

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.


Apa maksud dari itung kancing

Lihat Finansial Selengkapnya


Page 6

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

Apa maksud dari itung kancing

dokpri

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.


Apa maksud dari itung kancing

Lihat Finansial Selengkapnya


Page 7

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

Apa maksud dari itung kancing

dokpri

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.


Apa maksud dari itung kancing

Lihat Finansial Selengkapnya