Apa makna yang terkandung dalam sila ke-3?

Apa makna yang terkandung dalam sila ke-3?

Pohon Beringin sebagai simbol sila ketiga Pancasila /

PORTAL PURWOKERTO - Simak di bawah ini kunci jawaban soal Google Form mengenai makna sila ketiga Pancasila untuk kelas 4 SD MI.

Perlu diketahui bahwa kunci jawaban tema 4 kelas 4 ini adalah panduan bagi orang tua.

Adik-adik, sebelum masuk ke pembahasan soal, mari simak materi singkat di bawah ini.

Baca Juga: Mira Memiliki 20 Permen Rasa Coklat dan 30 Rasa Stroberi, Kunci Jawaban Tematik Kelas 4 Tema 4 Subtema 3

Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia dan dilambangkan dengan pohon beringin.

>

Pohon beringin dipilih menjadi simbol sila ketiga Pancasila karena memiliki banyak kelebihan.

Misalnya daun yang rimbun, batang yang kokoh, akar yang kuat dan menjalar di sekitarnya.

Baca Juga: Ibu Mempunyai 15 Buah Jeruk dan 21 Buah Apel, Kunci Jawaban Tematik Kelas 4 SD Tema 4 Subtema 3

Pohon beringin melambangkan negara Indonesia yang menaungi seluruh rakyatnya yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan budaya.

tirto.id - Pengamalan sila ke 3 pancasila “Persatuan Indonesia" mengandung butir-butir yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia yang sangat majemuk.

Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia.

Advertising

Advertising

Nilai-nilai luhur Pancasila dalam realitas kondisi masyarakat akan digali sebagai solusi atau jalan keluar untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia dalam segala situasi, termasuk di era globalisasi seperti sekarang ini.

Istilah Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Panca yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Maka, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kandungan isi Pancasila harus dikemukakan secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan, demikian dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif.

Adapun isi 5 sila dalam Pancasila yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi," ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Setelah Indonesia merdeka, 5 sila yang dicetuskan Sukarno tersebut kemudian dirumuskan menjadi Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Tanggal 1 Juni pun ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanggal 1 Juni 2016 dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016.

Baca juga:

Butir-Butir Pengamalan Pancasila dan Makna Sila Ke-3

Pancasila memuat nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sudharmono dalam Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997) menyebutkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan.

Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 merupakan regulasi resmi yang mengatur Butir-Butir Pengamalan Pancasila.

Setelah terjadinya Reformasi 1998 yang sekaligus mengakhiri riwayat pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto sebagai presiden, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila pada awalnya terdiri dari 36 butir, tapi kemudian mengalami perkembangan atau penyempurnaan menjadi 45 butir. Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Butir-Butir Pengamalan Pancasila ini dirumuskan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia.

Butir-Butir Pengamalan Sila ke-3 Pancasila

Isi kelima sila yang dirumuskan dalam Pancasila, yakni (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila," ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Sebagaimana bunyinya, Sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia", merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ke-3 memuat 7 butir pengamalan, antara lain sebagai berikut:

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/isw)

Penulis: Iswara N Raditya Penyelia: Addi M Idhom

Sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”, merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

Sarah Nafisah Selasa, 1 Desember 2020 | 07:49 WIB

Apa makna yang terkandung dalam sila ke-3?

Makna Sila Ketiga Pancasila dan Contohnya (creative commons/Badjra bagaskara)

Bobo.id - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Tentunya teman-teman sudah tahu mengenai fungsi pancasila yang satu ini.

Namun selain sebagai dasar negara, pancasila juga berfungsi sebagai ideologi negara. Tepatnya adalah ideologi terbuka.

Hal ini berarti sebagai masyarakat Indonesia, cara pandang kita harus sesuai dengan makna dan nilai yang terkandung dalam pancasila.

Makna pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima memiliki makna dan nilai yang berbeda-beda.

Sebelumnya Bobo sudah membahas makna sila pertama dan sila kedua pancasila. Kali ini, Bobo akan menjelaskan tentang makna sila ketiga pancasila.

Sila ketiga berbunyi "Persatuan Indonesia". Kira-kira apa makna sila ketiga pancasila? Yuk, simak penjelasannya!

Baca Juga: Makna Sila Kedua Pancasila dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari


Page 2


Page 3

Apa makna yang terkandung dalam sila ke-3?

creative commons/Badjra bagaskara

Makna Sila Ketiga Pancasila dan Contohnya

Bobo.id - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Tentunya teman-teman sudah tahu mengenai fungsi pancasila yang satu ini.

Namun selain sebagai dasar negara, pancasila juga berfungsi sebagai ideologi negara. Tepatnya adalah ideologi terbuka.

Hal ini berarti sebagai masyarakat Indonesia, cara pandang kita harus sesuai dengan makna dan nilai yang terkandung dalam pancasila.

Makna pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima memiliki makna dan nilai yang berbeda-beda.

Sebelumnya Bobo sudah membahas makna sila pertama dan sila kedua pancasila. Kali ini, Bobo akan menjelaskan tentang makna sila ketiga pancasila.

Sila ketiga berbunyi "Persatuan Indonesia". Kira-kira apa makna sila ketiga pancasila? Yuk, simak penjelasannya!

Baca Juga: Makna Sila Kedua Pancasila dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Jakarta -

Pancasila merupakan dasar negara yang mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila tersebut dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia. Seperti apa bunyi sila ke-3?

Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945. Pada saat itu, tokoh kemerdekaan Indonesia yang juga Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, mengusulkan rumusan pancasila dalam sidang pertama BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bung Karno, panggilan Soekarno memberikan 5 gagasan yang kemudian disebut dengan Pancasila atau 5 sila.

Bunyi sila ke-3 adalah "Persatuan Indonesia". Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sila tersebut mengandung nilai sebagai landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dalam sila ke-3 tersebut, terdapat tujuh butir pengamalan, sebagai berikut:

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan ber-Tanah Air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Dikutip dari buku Pasti Bisa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV oleh Tim Tunas Karya Guru, berikut contoh pengamalan sila ke-3 di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat:

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Keluarga

1. Giat belajar agar membanggakan keluarga.

2. Berperilaku hormat pada anggota keluarga lebih tua dan menghargai yang lebih muda.

3. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga.

4. Mendahulukan kepentingan bersama, dibandingkan kepentingan pribadi.

5. Selalu menjaga kerukunan antar anggota keluarga.

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Sekolah

1. Giat dan tekun belajar agar dapat membanggakan nama baik sekolah.

2. Saling menghargai antar sesama warga sekolah.

3. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok.

4. Menjaga kerukunan antar warga sekolah.

5. Menunjukkan rasa cinta terhadap Tanah Air, bangsa, dan negara dengan melakukan upacara bendera dengankhidmad dan tertib, mempelajari sejarah bangsa agar semakin menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan, dan mengetahui serta hafal lagu-lagu nasional.

Selanjutnya Contoh Pengamalan sila ke-3 di Lingkungan Masyarakat

(kri/nwy)