Apa itu konsumsi dan tabungan ada sebutkan faktor nya

Apa itu konsumsi dan tabungan ada sebutkan faktor nya

Keadaan ekonomi yang sedang tidak stabil menjadi salah satu aspek paling utama yang berdampak kepada konsumsi yang juga belakang ini tidak stabil, karena kebutuhan yang banyak ditambah lagi adanya pandemi COVID-19. Padahal kita mengetahui bahwa konsumsi sendiri adalah salah satu kegiatan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan nilai guna sebuah barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.

Hal tersebut biasanya dilakukan oleh setiap orang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya secara langsung. Setiap barang atau jasa yang dikonsumsi setiap orang juga berbeda-beda. Perbedaannya juga dapat terletak pada jumlah, jenis serta kualitasnya.

Karena itu untuk mengetahui lebih jelasnya, kita akan membahas apa saja faktor yang mempengaruhi konsumsi, besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang.

Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Berbicara mengenai faktor yang mempengaruhi konsumsi, pendapatan adalah hal yang paling mempengaruhi. Karena semakin besar pendapatan yang diterima oleh seseorang, maka akan semakin besar pula daya belinya. Namun, sebaliknya jika pendapatan seseorang semakin kecil, maka akan semakin kecil juga kemampuan membeli atau menggunakan jasanya. 

Selain itu pendapatan yang mungkin diterima di masa mendatang, pendapatan tertinggi yang pernah dicapai pada masa lampau hingga tingkat bunga juga termasuk di dalamnya. Untuk tingkat bunga ini khususnya mereka yang mempercayai bahwa naiknya suku bunga dapat mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi. Padahal kenyataannya sebaliknya, naiknya tingkat bunga tentu juga akan meningkatkan konsumsinya.

Harga barang akan memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya konsumsi seseorang. Ya, apabila harga barang meningkat, biasanya mereka akan memperkecil konsumsinya. Namun, apabila harga sedang turun sudah pastinya mereka akan mengoptimalkannya dengan memperbesar konsumsinya. 

Tetapi perubahan harga barang ini tidak berlaku untuk barang serta kebutuhan pokok pada umumnya yang selalu dapat dibeli dalam jumlah yang relatif tetap, walaupun harga mengalami perubahan.

Di Indonesia adat istiadat dijunjung setinggi mungkin demi menghormati para pendahulunya. Karena itu juga adat istiadat maupun kebiasaan ini sangat berpengaruh terhadap seseorang. Seperti contohnya, salah satu adat istiadat yang biasa dilakukan seperti untuk upacara ritual yang menggunakan bahan-bahan makanan tentu akan sangat berpengaruh terhadap konsumsi.

Lalu, kebiasaan masyarakat yang sering melakukan pesta dan berkumpul bersama-sama tentu tingkat konsumsinya akan meningkat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan tersebut. 

Barang pengganti atau yang juga dikenal barang subtitusi ini juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. Apabila terdapat barang yang dapat menggantikan fungsi suatu barang yang dibutuhkan seseorang dengan harga yang lebih murah, maka barang tersebut dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. 

Contoh, makanan yang sudah memiliki franchise tentu memiliki harga yang mahal sedangkan banyak makanan yang tidak jauh berbeda namun tidak memiliki franchise harganya lebih murah, maka dari itu orang membeli makanan yang lebih murah dengan rasa yang tidak jauh berbeda.

Besar atau banyaknya jumlah penduduk, akan berpengaruh kepada pengeluaran konsumsi dari suatu masyarakat. Suatu perekonomian yang memiliki penduduknya lebih banyak, pengeluaran dari konsumsinya pun akan lebih banyak dibandingkan dengan yang perekonomian yang jumlahnya sedikit, meskipun pendapatan nasional dari kedua masyarakat tersebut sama besarnya.

Pada umumnya pengeluaran dari masyarakat untuk konsumsi ini dipengaruhi oleh banyak sedikitnya “Consumer Durable” dimana barang konsumsi terpakai lama seperti halnya rumah, kendaraan, lemari es dan sebagainya. Karena itu pengaruhnya kamu dapat mengurangi pengeluaran konsumsi tersebut seperti dengan memiliki sebuah televisi, maka acara seperti menonton bioskop dapat berkurang.

Lalu, menambah pengeluaran konsumsi misalnya dengan membeli sebuah kendaraan dengan hal itu acara pergi keluar kota akan semakin sering. Akibatnya pengeluaran bertambah besar untuk membeli bensin, oli, reparasi dan sebagainya.

Baca juga: Ini 3 Penyebab Mengapa Daya Beli Menurun

Pada kenyataannya harga barang dan jasa tidaklah cukup stabil. Kalau memang diperkirakan harga akan meningkat, maka masyarakat ada tendensi untuk sesegera mungkin menggunakan uangnya untuk membeli barang serta jasa sekalipun pendapatan masyarakat tersebut tidaklah berubah. Dengan demikian fungsi dari konsumsi akan bergeser ke atas dan sebaliknya apabila harga barang dan jasa diperkirakan akan turun.

Diantara orang-orang yang memiliki usia yang tidak jauh berbeda, namun dengan pengeluaran konsumsinya berbeda, karena perbedaan dari sikap penggunaan dari keuangannya dan selera masyarakat dalam berkonsumsi. Apabila masyarakat memiliki selera yang menurun dalam konsumsi, maka sudah pasti tingkat konsumsi juga akan menurun. Sebaliknya apabila selera konsumsi masyarakat meningkat, maka akan meningkat pula juga konsumsinya.

Jadi, sekarang sudah mengerti kan apa saja faktor yang mempengaruhi konsumsi? Yuk mulai sekarang pastikan mengkonsumsi segalanya dengan lebih bijak sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak menyebabkan kehabisan stok barang dan jasa.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Apa itu konsumsi dan tabungan ada sebutkan faktor nya
Apa itu konsumsi dan tabungan ada sebutkan faktor nya

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Liputan6.com, Jakarta Pengertian konsumsi perlu dipahami setiap orang. Pasalnya, konsumsi merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan ekonomi. Bahkan, tujuan konsumsi merupakan awal dan akhir dari semua kegiatan ekonomi.

Perilaku konsumsi merupakan salah satu topik yang dipelajari dalam ilmu ekonomi. Tujuan konsumsi sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan manusia. 

Pengertian konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi. Hal ini bisa menjadi penentu pengeluaran ekonomi. Tujuan konsumsi menganalisis tingkat konsumsi dan pengaruhnya terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (28/9/2021) tentang pengertian konsumsi.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Apa itu konsumsi dan tabungan ada sebutkan faktor nya

Perbesar

Pengertian Konsumsi. (dok. Anna Shvets/Pexels.com)

Menurut KBBI, pengertian konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya). Pengertian konsumsi adalah barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup manusia.

Sementara itu, pengertian konsumsi dalam ilmu ekonomi merupakan penggunaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Studi tentang perilaku konsumsi memainkan peran sentral dalam ekonomi makro dan ekonomi mikro. Konsumsi adalah satu-satunya tujuan dari semua produksi. Ini membuat tujuan konsumsi sangat memengaruhi seluruh kegiatan ekonomi.

Tujuan konsumsi yang paling utama tentunya adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan konsumsi dalam teori ekonomi konvensional adalah mencari kepuasan (utility) tertinggi. Konsumen adalah salah satu unit pengambil keputusan dalam ekonomi yang bertujuan untuk memaksimumkan keputusan dari berbagai barang atau jasa yang dikonsumsi.

Pengertian konsumsi adalah awal dari semua aktivitas ekonomi manusia. Jika seseorang menginginkan sesuatu, ia akan melakukan tindakan untuk memuaskan keinginan tersebut. Hasil dari upaya tersebut adalah konsumsi, yang juga berarti terpenuhinya keinginan manusia.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Apa itu konsumsi dan tabungan ada sebutkan faktor nya

Perbesar

Ilustrasi shopping, belanja. (Photo by freestocks on Unsplash)

Selain pengertian konsumsi, kamu juga perlu mengenali fungsinya. Menurut Tim Jackson, ada beberapa fungsi konsumsi, di antaranya adalah:

- Pemenuhan kebutuhan dasar

Konsumsi berfungsi untuk memenuhi serangkaian kebutuhan bahan dasar yang terbatas. Ini terutama mencakup kebutuhan akan makanan dan tempat tinggal yang memadai.

- Kesejahteraan/kebahagiaan

Konsumsi seharusnya menghasilkan peningkatan kesejahteraan dengan membuat segalanya lebih mudah dan lebih nyaman. Misalnya, mobil memberi manusia mobilitas yang lebih besar. Selanjutnya manusia akan mengonsumsi barang atau jasa tertentu untuk kesenangan.

- Daya tarik/afeksi

Orang merasa perlu untuk diidamkan. Ini adalah masalah persaingan sosial dan seksual, perhatian dan kasih sayang. Dalam masyarakat konsumen, kebutuhan ini dipenuhi dengan mengonsumsi barang-barang tertentu. Misalnya, mobil mewah dan mahal membuat pemiliknya menarik, atau parfum atau sabun mandi tertentu membuat orang lebih menarik.

- Identitas

Perilaku manusia sebagai konsumen terkait erat dengan identitas pribadi dan kolektif. Manusia adalah apa yang ia miliki. Barang konsumsi tertentu memainkan peran utama dalam proses pembentukan identitas seperti pakaian, musik atau makanan. Orang-orang memakai mode terbaru untuk mengidentifikasi dengan kelompok sosial tertentu, untuk memposisikan diri di dalamnya, untuk membedakan diri dari kelompok lain dan untuk menunjukkan cita-cita yang mereka pegang.

Manusia juga mengonsumsi untuk berkomunikasi. Produk yang dikonsumsi seringkali memiliki arti simbolis bagi penggunanya. Misalnya membeli produk organik melambangkan pencarian untuk dunia yang lebih baik.

- Kepentingan sosial

Tujuan konsumsi dapat berfungsi untuk membatasi posisi manusia dalam masyarakat, memberi tingkat kepentingan sosial tertentu. Jenis konsumsi ini berfungsi untuk memposisikan konsumen dalam hubungannya dengan orang lain, mendapatkan status tertentu dalam masyarakat.

- Kebiasaan

Manusia mengonsumsi hal-hal tertentu tanpa disadari, karena kebiasaan. Manusia tidak mempertanyakan pembelian tertentu karena itu adalah kebiasaan seumur hidup, yang mencerminkan kebiasaan orang tua atau masyarakat pada umumnya. Ini dikenal sebagai efek penguncian: masyarakat membuat diri mereka bergantung secara sosial dan material pada barang-barang konsumsi tertentu.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Mengenali teori juga penting dipahami selain memahami pengertian konsumsi. Berikut ini adalah beberapa teori konsumsi yang sering digunakan, yaitu:

Teori Konsumsi Siklus Hidup

Teori konsumsi siklus hidup merupakan teori konsumsi yang dikembangkan oleh Franco Madigliani, Albert Ando, dan Richard Blumberg yang dikemukakan pada tahun 1950. Teori ini berpendapat bahwa kegiatan ekonomi adalah kegiatan seumur hidup. Menurut teori siklus hidup, faktor sosial ekonomi seseorang atau rumah tangga sangat mempengaruhi pola konsumsi orangatau rumah tangga tersebut.

Teori Pendapatan Permanen

Teori pendapatan permanen meyakini bahwa pendapatan yang mempengaruhi tingkat konsumsi. Perbedaannya terletak pada pernyataan yang menyatakan bahwa tingkat konsumsi mempunyai hubungan proporsional dengan pendapatan permanen. Pendapatan permanen ini adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diekspektasi/diharapkan dalam jangka panjang.

Teori Pendapatan Relatif

Teori pendapatan relatif merupakan teori yang dikembangkan oleh James Duessenberry pada tahun 1949. Teori ini lebih memperhatikan aspek psikologis rumah tangga dalam menghadapi perubahan pendapatan. Inti dari teori konsumsi pendapatan relatif adalah tingkat konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan disposabel di masa yang lalu, terutama tingkat pendapatan tertinggi yang pernah dicapai, karena pola konsumsi saat ini masih dipengaruhi pola konsumsi yang lalu.

Teori Konsumsi Keynes

John Maynard Keynes lewat bukunya berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money mengemukakan suatu teori konsumsi yang disebut teori pendapatan absolut tentang konsumsi atau lebih dikenal dengan hipotesis pendapatan absolut.

Teori konsumsi dari Keynes tersebut didasarkan atas dasar hukum psikologis yang mendasar tentang konsumsi, yang mengatakan apabila pendapatan mengalami kenaikan, maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan, tetapi dengan jumlah yang lebih kecil. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata akan semakin kecil apabila tingkat pendapatan naik.Kecenderungan menabung rata-rata akan semakin besar apabila pendapatan naik.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Apa itu konsumsi dan tabungan ada sebutkan faktor nya

Perbesar

Faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi (Foto: unsplash.com/JP Valery)

Menurut Suparmoko dalam Pengantar Ekonomi Makro, ada sejumlah faktor tang memengaruhi konsumsi selain pendapatan. Ini meliputi:

- Selera. Konsumsi masing-masing individu berbeda meskipun individu tersebut mempunyai umur dan pendapatan yang sama, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan selera pada tiap individu.

- Faktor sosial ekonomi. Faktor sosial ekonomi seperti umur, pendidikan, dan keadaan keluarga juga mempunyai pengaruh terhadap pengaluaran konsumsi. Pendapatan akan tinggi pada kelompok umur muda dan mencapai puncaknya pada umur pertengahan dan akhirnya turun pada umur tua.

- Kekayaan. Kekayaan secara eksplisit maupun implisit sering dimasukan dalam fungsi agregat sebagai faktor yang menentukan tujuan konsumsi. Menurut Friedman, Albert Ando dan Franco Modigliani menyatakan bahwa hasil bersih dari suatu kekayaan merupakan faktor penting dalam menetukan konsumsi.

- Keuntungan kapital. Keuntungan kapital adalah yaitu dengan naiknya hasil bersih dari kapital akan nmendorong tambahnya konsumsi, selebihnya dengan adanya kerugian kapital akan mengurangi tujuan konsumsi.

- Tingkat bunga. Ahli-ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.

- Tingkat harga. Sejauh ini dianggap konsumsi riil merupakan fungsi dari pendapatan riil. Oleh karena itu naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat harga dengan proposi yang sama tidak akan merubah konsumsi riil.

Lanjutkan Membaca ↓